.

My Min Yoongi

.

Author : syubsyubchim

.

Cast :

Park Jimin X Min Yoongi

.

Rate : T

.

NOTE :

Story based on Jimin point of view.

YAOI! BOYXBOY! OOC! TYPOS! DLDR! Review juseyo.


.

.

.

Namanya Min Yoongi, namja imut dengan kulit putih pucat seperti orang sakit, berwajah dingin, bermata sayu namun tajam dengan bibir yang cenderung tertekuk kebawah. Banyak mahasiswa yang kurang menyukainya, katanya Yoongi atau yang harus kupanggil hyung karena umurnya yang lebih tua 2 tahun dariku selalu mengeluarkan aura hitam yang mematikan. Sangat hemat dalam mengeluarkan suara, tapi sekali berbicara hanya umpatan dan kalimat kasar yang dilontarkannya.

Tapi tidak bagiku, mahasiswa di sini hanya tidak mengetahui seberapa manis Min Yoongi dalam mode manjanya, saat dirinya kedinginan dan minta dipeluk, saat minta dibelikan cheesecake kesukaannya atau saat dirinya tersenyum semanis gula sampai gusinya muncul. Oh! Aku bisa diabetes.

Sebenarnya banyak yang tidak diketahui mahasiswa disini tentang seorang Min Yoongi. Mereka hanya bisa menilai Yoongi hyung dengan kalimat buruk hanya karena Yoongi hyung selalu menunjukan wajah seolah-olah dirinya bosan hidup dan ingin mengakhiri kehidupan ini secepat yang ia bisa. Sungguh, aku ingin sekali memberi sedikit pelajaran pada mulut-mulut kotor diluar sana, tapi Yoongi hyung selalu menghentikanku dengan pandangan malas dan bergumam 'Tidak penting'.

Ah, maaf aku terlalu banyak berbicara soal namja manis satu ini sampai-sampai lupa untuk memperkenalkan diriku. Namaku Park Jimin, kekasih Min Yoongi yang mencintainya dari lubuk hati terdalam. Nah, sekarang status kami sudah jelas, bukan? Oleh karena itu jangan coba-coba mendekati Min Yoongi barang sejengkalpun, apalagi sampai menggodanya. Kalian hanya akan berakhir di tanganku, atau mungkin mati kebosanan karena Yoongi hyung yang tidak kunjung merespon kalian.

Duh, jadi untuk apa aku repot-repot mengkhawatirkannya, ya?

Ah! Tetap saja aku tidak suka melihat orang lain menggoda apa yang menjadi milikku. Ingat, Min Yoongi itu milik Park Jimin seorang.

Kalian bertanya bagaimana aku bisa menjadi kekasihnya? Oh, aku tidak tahu kalian akan semakin memandang aneh kearah kami atau malah memandang dengan manik berbinar.

Awalnya, kami bertemu di ruang musik. Yoongi hyung adalah salah satu pianist dari universitas kami. Tidak jarang Yoongi hyung memenangkan beberapa lomba dengan membawa nama universitas. Yoongi hyung juga sering tampil di beberapa acara dan beberapa kali diundang secara khusus untuk mengisi acara-acara penting. Lihat, seberapa hebat Min Yoongi-ku?

Saat ini Yoongi hyung sedang berlatih piano seperti biasa. Yoongi hyung selalu menyempatkan waktu untuk memainkan beberapa potong lagu setiap harinya. Katanya melatih jemari lentiknya dan hal itu selalu berhasil menenangkan dirinya dari tekanan universitas.

Aku yang tidak sengaja lewat didepan pintu ruang musik penasaran dengan dentingan piano yang dimainkan dengan baik. Iseng, aku mencoba mengintip dan disanalah aku jatuh cinta pada seorang namja bersurai mint bernama Min Yoongi. Bahkan aku tidak sadar saat Yoongi hyung menyudahi permainan menakjubkan miliknya. Suara Yoongi hyung saat itu menyadarkanku.

"Kau tahu mengintip itu tidak sopan, kan?"

Saat itu aku benar-benar panik, tidak tahu harus bagaimana tentu saja. Dipergoki mengintip oleh namja yang membuatmu jatuh cinta pada pandangan pertama tidak terdengar menyenangkan, bukankah begitu? Sungguh, aku malu sekali waktu itu.

"Kemarilah."

Suara itu kembali terdengar. Oh, rasanya aku ingin menghilang saja saat ini. Dengan langkah canggung aku membuka pintu ruang musik dan melangkah masuk kedalam dengan kaku. "Eum, maaf sudah mengintip."

Aku menundukan wajaku, tidak berani menatap Yoongi hyung yang mengamatiku dari atas sampai kebawah dan kembali keatas lagi.

"Kau mahasiswa baru, kan? Siapa namamu?"

"Uh?" Sontak aku mendongak. Apa aku baru saja salah dengar? Namja manis didepanku baru saja menanyakan namaku?

Yoongi hyung berdecak kesal, ya aku tahu namja satu ini begitu malas, bahkan hanya untuk mengulang ucapannya, "Aku Min Yoongi, siapa namamu?"

"Park Jimin, sunbae."

Perkenalan singkat yang memalukan, tapi membawaku semakin dekat dengan Yoongi hyung. Dari perkenalan singkat memalukan itu aku mengetahui siapa Min Yoongi sebenarnya, mulai menggangu kesehariaannya dengan eksistensiku, mengantar dan menjemputnya pulang, atau boleh kubilang memaksa, sampai mengajaknya kencan untuk pertama kalinya di akhir pekan dengan alasan 'Temani aku mencari kado untuk temanku, hyung.'

Aku menyatakan perasaanku, meminta Yoongi hyung menjadi kekasihku pada makan malam kami yang entah keberapa. Dan Yoongi hyung hanya meresponnya dengan anggukan singkat, "Boleh saja," begitu katanya. Oh, tidak tahukan Yoongi hyung aku hampir mati karena terlalu gugup dan dirinya hanya menjawabnya dengan anggukan dan dua kata?

Sesegera mungkin aku memeluk tubuh mungilnya sambil mengucapkan 'Terima Kasih' dan 'Aku mencintaimu' banyak kali. Tidak peduli dengan umpatan dan dorongan penolakan darinya, ataupun riuh orang-orang disekitar kami. Aku hanya terlalu bahagia sampai tidak tahu harus bagaimana mengekspresikannya.

Ah, sudah dulu berceritanya, aku harus bersiap-siap untuk makan malam diantara keluargaku dengan keluarga Yoongi hyung. Rencananya sih aku akan melamarnya. Siapa yang peduli dengan statusku sebagai mahasiswa? Toh aku akan lulus beberapa bulan lagi dan Yoongi hyung sudah lulus tahun lalu. Lagipula aku sudah bekerja di perusahaan ayahku, tentu saja aku siap menghidupi Yoongi hyung dan keluarga kecil kami kelak. Kalau tidak, mana mungkin aku nekat sekali menimang Yoongi hyung sebagai pendamping hidupku.

Oh, memikirkannya saja rasanya membuatku tidak ingin berhenti tersenyum. Aku harus terlihat benar-benar tampan hari ini agar Yoongi hyung terpesona dan langsung menerimaku, hehehe.

Doakan aku, ya!

.

.

.

END

.

.

.

Annyeong~ Syubsyubchim balik bawain drabble hasil coret-coret kepasrahan karena tidak punya ide untuk kelanjutan 'I'm Not Four Years Old Anymore, Hyung!'. Maaf untuk fanfic yang itu karena sedang berada di jalan buntu. Tapi akan diketik secepat mungkin kalau ide sudah kembali. Oleh karena itu, syubysub memunculkan coret-coret singkat ini untuk menjadi selingan (ehehe). Semoga kalian suka.

Maafkan typos yang bertebaran karena kalau ga ada typo berarti bukan syubsyub (nyengir) (digaplok). Maafkan juga cerita tidak jelas ini kalau mengecewakan. Percayalah syubsyub mengetiknya dalam waktu kurang dari satu jam. Makanya, mohon dimaafkan dosa ini kalau fanficnya mengecewakan.

Terakhir, terima kasih untuk semua yang sudah bersedia membaca, memfollow, memfavorite bahkan sampai mereview fanfic yang sangat tidak jelas asal-usulnya ini. Maaf kalau mengecewakan.

.

Terima Kasih.

.

Salam, INFIRES!