Title : Bubble Brat
Genre : romance, fantasy, shool life
Pairing(s) : tebak aja deh
a/n : cerita dan plot semua milik saya. Mohon jangan ada yang plagiat.
ENJOY!
©SME
Bubble Brat
Chapter One : Prologue
When we first met...
Malam terasa begitu gerah untuk Sehun. Hanya memakai boxer hitam dan tank top abunya tetap saja panas dan badan Sehun tetap saja mengeluarkan air keringat. Menjijikan. Mungkin karena musim panas, udara malam beberapa hari ini terasa gerah. Jam menunjukkan kalau malam sudah melewati angka 12 tapi Sehun belum tidur. Tidak, melainkan tidur, Sehun lebih memilih untuk tiduran di halaman belakangnya hanya untuk bertemu dengan bitang-bintang yang di langit. Sedihnya tidak terlalu banyak bintang malam ini, mungkin karena terangnya lampu-lampu di perkotaan, kota Seoul.
"Hei, kita ketemu lagi." Kata Sehun. Mungkin jika ada yang melihatnya sekarang, orang akan berpikir kalau Sehun itu gila karena berbicara sendiri di malam seperti ini. Tapi jika kau tanya kepadanya, Sehun itu bocah laki-laki yang normal yang senang sekali keluar rumahnya hanya untuk bertemu bintangnya dan berbicara kepadanya. Yup, sangat normal.
Senyum yang Sehun pasang perlahan menghilang dan ia menghelakan nafasnya sebelum melanjutkan berbicara. "Mianhae, aku baru bisa keluar sekarang. Tadi aku nunggu Ayah tidur dulu..." Pause. Sebuah helaan. "Ayah bawa cewe baru ke rumah tadi sore... dan.. bisa dibilang, aku sudah membencinya."
"Aku tahu, kau pasti tidak suka kalu aku berbicara kayak gini. Kau pasti ingin Ayah bahagia, aku tahu. Tapi.. mau gimana lagi eoh? Aku merindukanmu, Umma..."
Suaranya makin gemetar dalam setiap kata yang Sehun keluarkan. Air mata membendung di bawah matanya dan Sehun cepat-cepat menutup matanya, mengambil nafas dalam-dalam dan perlahan mengeluarkannya. Ketika Sehun membukanya matanya, bintang yang sedari tadi ia ajak berbicara berkelip-kelip kepadanya, seperti sedang membalas omongan-omongan Sehun –setidaknya, itu yang Sehun ingin percaya. Sehun tersenyum. "Ani, aku gak menangis, Umma. Aku kuat, ingat?"
Tangan Sehun merogoh saku boxernya, mengambil sesuatu di dalamnya dan menariknya keluar. Sebuah botol yang berisi campuran sabun dan air. Gelembung.
Bermain dengan gelembung balon sudah menjadi hobi untuk Sehun sejak kecil dan setelah ibunya meninggal, kegiatan tersebut bisa dibilang stress reliever nya Sehun. Tak ada yang tahu mengapa alasan Sehun memilih kegiatan yang sangat kanak-kanakan itu, hanya Sehun dan bintang kecilnya yang tahu.
Sehun mulai membuat gelembung-gelembungnya, menyelupkan tongkatnya ke dalam botol dan membawanya dekat dengan bibirnya. Dengan satu tiupan darinya, terbuatlah gelembung-gelembung tersebut, berterbangan di langit malam dan Sehun tersenyum karenanya.
Kembali ke posisi berbaring, Sehun menutup matanya dan menikmati suasana malam.
...PLUCK
Sehun merasakan ada yang menempel di dahinya –ia tidak tahu kalau itu adalah salah satu gelembung yang ia buat. Perlahan, Sehun membuka matanya, hanya disambut oleh sesuatu yang tidak pernah ia duga.
...Seoranag laki-laki berukuran mini menatapnya marah. Kulitnya putih dan bersinar –benar-benar bersinar dan... apa itu sayap yang Sehun lihat?
Sehun berkedip untuk sesaat. Apa...? Tersadar, seketika mata Sehun membelo melihat makhluk kecil tersebut dan ia langsung berdiri dari temapt yang ia duduki, membuat gelembung tersebut pecah dan makhluk kecil tersebut bebas. Sehun hampir saja berteriak ketika makhluk tersebut mulai terbang mendekatinya.
"Wha –" kata-katanya langsung terpotong oleh suara-suara kecil yang di buat oleh si lelaki kecil tersebut. Seperti bel yang ada di leher anjingnya, ia pikir. Mulut si kecil bergerak dengan cepat, terlihatnya ia sedang berbicara –marah-marah lebih tepatnya. Masalahnya Sehun tidak mengerti apapun yang sedang makhluk kecil itu bicarakan.
Makhluk itu tidak mau diam, dan Sehun lam-kelamaan juga merasa kesal setiap kali ia ingin berbicara si makhluk itu berbunyi lebih keras dan memotong perkataan Sehun. "Apa yang kau –aku gak ngerti apa yang kau bicarakan oke?! Sekarang diam!" Sehun tidak sengaja berteriak dan matanya langsung melebar ketika ia sadar apa yang ia telah lakukan. Menampar mulutnya dengan tangannya, Sehun menatap jendela kamar ayanya yang gelap, tiba-tiba berubah menjadi terang. "Sehun?"
Shit.
a/n : Short Chap, maaf! , ini baru prologue makanya pendek jadi sabar aja ya beb wkwk.
