-_ Ui Present _-

000 SUBTITUTE LOVE 000

Pairing : KyuWook, YeWook

Disclaimer : Mereka milik Tuhan YME dan diri mereka sendiri

Warning : Gendreswitch, AU, OOC maybe, serta kekurangan kekurangan lain yang tak bisa dihindarkan

Rated : T aja

Summary: 'Walau bagaimanapun aku akan tetap melaksanakannya, itu janjiku untukmu saudaraku. Kau tenang saja aku akan mengembalikannya' ucap Kyuhyun dalam hati sebelum terlelap dalam tenang.

Saat kepergianmu yang menghantamku

Membuat semua seakan hancur dan tak kembali

Saat dia datang ke kehidupanku layaknya engkau

Sanggupkah aku bertahan untuk cintamu

Kim Ryeowook

Alunan piano terdengar indah memecah keheningan malam di salah satu rumah di perumahan mewah di daerah elit di kota Seoul, tak ada binatang malam yang bersuara seakan tak ingin merusak simfoni merdu yang tercipta dari rangkaian tuts dari tangan lentik seorang gadis cantik yang tampak syahdu memainkan piano putihnya yang berada di sebuah ruangan kosong, hanya ada piano diruangan itu. Matanya terpejam mencoba menyalurkan segala rasa yang ada dalam hatinya melalui alunan indah namun menyayat. Semua perasaan yang telah menumpuk oleh waktu seakan tercurah dalam dentingan piano, rasa cintanya,rindunya dan putus asanya akan sesuatu yang tak bisa ia gapai lagi. Rambut coklatnya tersibak oleh angin malam yang berhembus lewat pintu balkon yang terbuka menunjukkan paras cantik sang gadis muda bernama Kim Ryeowook itu.

" Ini sudah larut Wookie pabbo, sampai kapan kau akan memainkan benda berisik itu, hah…" tampak seorang pemuda berambut orange kemerahan memasuki ruangan kosong yang digunakan gadis itu bermain piano..

Ryeowook menghentikan permainannya saat terdengar intrupsi dari kakak tercintanya itu. Ia kemudian berbalik untuk melihat wajah kakaknya yang memang kelihatan mengantuk terlihat dari matanya yang merah dan muka yang meski tetap cantik atau tampan namun nampak sedikit berantakan. Ia tersenyum tipis, ia tahu semua kata-kata 'manis' sang kakak adalah berbanding terbalik. Ia berjalan mendekati sang kakak yang kini nampak mengucek matanya.

"Mungkin sebaiknya aku tidur, Jaljayo Heechul Oppa." Ucap Ryeowook pada Heechul , tak lupa memberikan kecupan selamat malam pada pipi kiri Heechul.

"Ya. Apa yang kau lakukan hah..!" teriak Heechul yang tak terima mendapat kecupan manis dari Ryeowook, sedang Ryewook sendiri langsung kabur dari ruangan yang memiliki balkon yang memanjang hingga depan kamarnya dan Heechul. Heechul menggerutu pelan namun seuntai senyum nampak pada wajah yang bisa dibilang cantik itu ketika terdengar suara tawa dari Ryeowook yang mungkin kini telah masuk kamarnya yang terletak di samping ruangan ini. Entah tawa bahagia atau tawa hampa yang sering di perlihatkan Ryeowook, tapi yang pasti Heechul telah berusaha membuat adiknya tertawa lagi.

Wajah Heechul perlahan berubah sendu memikirkan sang adik yang tak pernah dilingkupi kebahagiaan lagi, sejak semua bahagianya telah direnggut oleh waktu yang kejam. Ia tak tahu lagi harus berbuat apa untuk mengembalikan kebahagiaan Ryeowook seperti dulu.

"Sampai kapan kau akan seperti ini Wookie-ah?" Tanya Heechul yang lebih ditujukan pada sang waktu, sampai kapan adiknya akan terus diselimuti duka tak ada habisnya seperti ini. Padahal yang ia pinta sangatlah sederhana, ia hanya ingin 'adik manis kecilnya' kembali.

/…

/…

Gema langkah cepat terdengar dikoridor sekolah, tampak seorang pemuda berambut coklat almond yang tengah sedikit berlari seraya mengumpat, entah pada siapa umpatan itu ditujukan. Sambil berlari kecil ia menatap jam hitam mewah yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul 07.10 ia mengumpat lagi. Saat ini pemuda tampan bernama Cho Kyuhyun itu harus segera menuju kelasnya di lantai dua kalau tak ingin terkena masalah dari Kangta Songsaenim yang terkenal tegas dan tak menolerir segala bentuk pelanggaran itu.

Ia tak takut pada Kangta Songsaenim , benar tak ada kalimat takut dalam kamus seorang Cho Kyuhyun yang seorang Evil sejati itu namun ia tak ingin merusak citra keluarga Cho yang terkenal dalam dunia pendidikan selain itu terlambat di saat status anak baru masih melekat pada dirimu bukanlah sesuatu yang keren.

'Ini semua gara-gara Siwon Hyung, kenapa harus selama itu dikamar mandi' keluh Kyuhyun. Namun nampaknya kesialan masih saja membayangi bungsu dalam keluarga Cho itu buktinya..

'bruk'

Kyuhyun mengumpat pelan ketika merasakan ngilu disalah satu bahunya setelah insiden tabrakan yang baru saja di alaminya.

"Joesonghamnida.." ucap orang yang tadi bertabrakan dengan Kyuhyun, tak ada kata keluar dari mulut Kyuhyun tidak dengan kalimat gumamannya atau tatapan mematikan yang biasanya akan dirasakan orang yang membuat masalah dengan seorang EvilKyu. Tapi kali ini hanya ada raut wajah terpaku mungkin bukan karena raut wajahnya tetap datar, mata yang terpaku menatap sosok dihadapannya.

"Joesonghamnida.." ucap orang yang ditabrak itu lagi dengan menundukan kepala sejenak dan beranjak dari hadapan Kyuhun yang masih terpaku.

Sedang Kyuhyun nampaknya masih belum ingin beranjak dari kegiatan melamunnya.

'Rambut coklat, pipi tirus, dengan mata coklat hangat mungkinkah dia. Lebih baik aku pastikan dulu.' Ucap Kyuhyun dalam hati.

/…

/…

"Beruntung sekali kau Evil." Ucap seorang lelaki berambut hitam dihadapan Kyuhyun dengan sinis namun tatapan mata polosnya menyamarkan kesinisan itu.

"Ha..ha Tak ada kata beruntung dalam kamus kehidupan seorang Kyuhyun, Hyung." Ucap Kyuhyun dengan seringai indah atau lebih tepat mengejek yang ditujukan pada pemuda bernama Lee Donghae tersebut. Donghae memajukan bibirnya nampak masih sebal pada Kangta Songsaenim karena memperbolehkan Kyuhyun mengikuti pelajaran dengan mudahnya, sedangkan dulu ketika ia terlambat diminta untuk push up tak lupa dengan surat izin dari songsaenim yang sedang piket. Dan semakin sial karena songsaenim yang sedang piket adalah Kim Chan songsaenim yang merupakan songsaenim teraneh dan jangan tanyakan bagaimana cara ia untuk mendapatkan surat izin tanpa kekurangan sesuatu hal.

"Ya..ya." jawab Donghae dengan memutarkan matanya tampak sudah terbiasa dengan watak teman lamanya ketika di Busan dulu itu.

Keheningan tampak bertahan diantara mereka sibuk dengan pikiran masing-masing atau sibuk menikmati kegiatan balas membalas sms disertai tawa tak jelas seperti yang dilakukan Donghae sekarang. Kyuhyun yang melihat kelakuan Donghae hanya mendengus geli tak menyangka hyungnya bisa segila itu, hah cinta memang membuat semua orang gila.

"Hyung aku butuh bantuanmu." Ucap Kyuhyun sembari mempause kekasih hatinya yang sejak tadi ia mainkan.

Donghae mendengus geli, seorang Kyuhyun meminta tolong padanya apakah dunia ini memang benar-benar sudah terbalik.?

"Aku serius, aku butuh bantuanmu. Kau tahu aku baru di Seoul ini hyung." Ucap Kyuhyun dengan nada serius yang tak biasanya ia gunakan.

Melihat keseriusan dimata Kyuhyun Donghaepun akhirnya mengerti sekarang.

"Baiklah siapa yang kau cari?" Tanya Donghae pada Kyuhyu.

"Kau memang jeli Hyung, aku mencari seorang gadis bernama Kim Ryeowook. Kemungkinan besar dia juga sekolah disini." Jawab Kyuhyun, Donghae menatap Kyuhyun terkejut mendengar siapa yang tengah dicarinya itu.

"Kenapa kau mencarinya?"

"Untuk menjalankan amanat dari seseorang." Jawab Kyuhyun singkat.

Donghae menganggukkan kepalanya, ia yakin Kyuhyun takkan melakukan sesuatu yang akan menyakiti gadis itu. Ia mengenal sahabatnya dengan baik tentu saja.

/..

/..

Dentingan lagu 'Missing You' menggema di ruang tempat pertunjukan musik yang sepi karena ruangan itu memang hanya digunakan saat acara-acara tertentu saja dan pelajaran memang sudah berakhir satu jam yang lalu. Tampak Ryeowook yang sedang memainkan piano dengan indah, jari-jarinya yang lentik tampak menari diatas tuts-tuts piano hitam yang menghadap langsung pada penonton.

Mata indah coklat hangatnya tersembunyi dalam kelopak matanya membiarkan hatinya yang berbicara, menyampaikan segala asa kerinduan mendalam dengan musik yang di mainkannya. Mencoba menyampaikan semua rasa kehilangan yang membuatnya terkubur dalam masa lalu yang ia harap bisa terulang kembali.

Tampak disudut ruangan seseorang yang mengawasi Ryeowook yang nampak meresapi permainan pianonya, mata hitam kelam itu melihat Ryeowook dengan sorot sedih karena ia tahu Ryeowook yang dikenalnya dulu bukan seperti ini. Bukan seperti gadis yang penyakitan sehingga tak mempunyai semangat untuk hidup. Ryewook yang dikenalnya tidak seperti ini, 'adik' yang ia sayangi bukan manusia tanpa jiwa seperti ini.

Plok… plok….

Lelaki bernama Kim Kibum itu keluar dari persembunyiannya dan menuju ke panggung ketika Ryeowook selesai memainkan lagu indahnya.

"Kibum Oppa…"

/..

/..

"Kapan Oppa kembali?" Tanya Ryeowook pada Kibum, mereka sedang berjalan bersama menyusuri koridor yang memang sudah sepi.

"Kemarin, aku tak bisa meninggalkan kewajibanku terlalu lama." Jawab Kibum seraya mengusap rambut Ryeowook pelan. Ryeowook memanyunkan bibirnya sembari menata rambutnya yang berantakan. Tapi ia senang, kakaknya yang satu ini memang benar-benar membuatnya rindu.

"Seharusnya Oppa belajar yang rajin, bukankah hal langka bisa belajar dengan seorang arsitektur terkenal secara langsung, itu pengalaman yang hebat bukan?"

Kibum memang baru kembali setelah satu bulan pergi ke Roma untuk belajar arsitektur disana. Itu bukan hal yang mengejutkan lagi bagi orang yang memiliki IQ di atas rata-rata, bukan rata-rata diatas seperti author ini –baiklah abaikan-.

"Ya kau benar, tapi aku harus segera kembali aku tak bisa meninggalkan tugasku sebagai ketua OSIS terlalu lama. Lalu mengapa kau masih seperti ini, bukankah kau sudah berjanji akan berusaha?" Tanya Kibum tandas, ia berhenti dan menghadap pada Ryeowook yang hanya diam.

"Aku tahu kau mencintainya bukan, sangat mencintainya. Tapi kau juga harus terus berjalan Wookie-ah, dia sudah pergi meninggalkanmu. Aku tahu kau kehilangannya, aku juga kehilangan dia. Dia sahabatku sahabat baikku, kau harus kuat ini sudah hampir 2 tahun kau harus bangkit untuk orang yang kau sayangi. Untuk Heechul Hyung yang selalu ada disampingmu." Ucap Kibum tegas dan berlalu meninggalkan Ryeowook sendiri yang menundukkan kepalanya, mencoba menutupi aliran air mata yang kini telah mengalir perlahan membasahi pipinya.

Ryewook tahu ia harus bangkit, ia sudah mencoba tapi ia tak pernah menemukan jalan terangnya. Ia tahu, ia banyak merepotkan banyak orang terutama Heechul, kakak yang selalu ada di sampingnya, menemaninya, menghiburnya dengan caranya sendiri. Namun terlalu sulit semua hidupnya terlampau telah ia sandarkan pada masa lalu yang memabukkannya bukan karena hanya dia yang telah pergi tapi juga masa lalu kelam yang tak pernah bisa ia hapuskan.

Ryeowook menatap langit biru yang mulai dihiasi jingga merah yang menghiasi langit, ia tak tahu lagi harus bagaimana pada dirinya dan perasaan yang tak pernah lepas darinya. Ia menarik napas pelan, dan menghapus jejak air matanya mulai melangkah meninggalkan sekolah yang sudah sepi tanpa penghuni itu.

/..

/..

Kyuhyun merebahkan dirinya di sofa panjang di ruang tamu apartemennya memang sepi karena kakak 'tercintanya' sedang tidak berada di rumah. Pikirannya melayang pada pertemuannya dengan Donghae beberapa saat lalu. Ia tak habis piker bagaimana seseorang bisa merubah hidupnya hanya demi cinta, hanya karena kehilangan cinta. Kyuhyunpun hanya mendengus geli tak mengerti.

FLASHBACK

Kyuhyun dan Donghae berkumpul di sebuah café dekat sekolahnya, Kyuhyun tampak menikmati PSP kesayangannya tak menghiraukan makanan yang tengah dihidangkan dihadapannya dan Donghae yang tampak sibuk mengotak atik laptopnya dengan serius.

"Selesai, akhirnya sampai juga" Teriak Donghae tentu saja tidak terlalu keras karena ia tak mau jadi bahan tontonan masa tentunya. Kyuhyun menatap Donghae yang mengarahkan laptopnya padanya. Terpampang jelas semua tentang Kim Ryeowook mulai dari akta kelahiran, silsilah kelurga, hingga semua riwayat hidupnya.

"Kau menyusup ke data sekolah?" Tanya Kyuhyun yang kini sibuk membaca semua hal tentang Ryeowook.

"He..he iya, mau bagaimana lagi." Jawab Donghae sembari tersenyum kikuk.

"Bukankah aku hebat Evil?" Tanya Donghae pamer.

"Ya..ya tapi kenapa pintarmu hanya kadang-kadang Hyung." Balas Kyuhyun diiringi tawa yang menghasilkan wajah manyun Donghae yang diejek Kyuhyun.

"Kau hanya bisa mendapatkan ini Hyung? Bagaimana dengan kesehariannya?" Tanya Kyuhyun.

"Aku tak begitu mengenal dekat Ryeowook-sii tapi ia sangat terkenal dengan segala prestasi yang ia raih dalam hal bermusik. Dia sangat hebat dalam bermain piano, aku sampai merinding mendengarnya bermain di konser seni tahun lalu."

"Untuk lebih dari itu aku tidak tahu, ia cukup ramah pada orang lain kepribadiannya tertutup meski ia terlihat cukup ceria diluar. Dan satu lagi entah mengapa setiap melihat matanya aku melihat pancaraan yang berbeda seperti seseorang yang terluka terlalu dalam. Ya seperti itulah, kau tahu aku pintar dalam membaca ekspresi seseorang." Jelas Donghae yang mulai meminum jus yang ia pesan mungkin ia lelah berbicara panjang lebar.

Sedang Kyuhyun tampak sedang menganalisa semua perkataan yang di ucapkan Donghae.

"Bagaimana dengan menyanyai?" Tanya Kyuhyun.

"Menyanyi? Tak pernah ada yang mendengar nyanyiannya selama ini. Disetiap pelajaran vocal ia hanya mengikuti pelajaran saja, tak pernah mempraktekkannya. Entah bagaimana ia bisa terhindar dari masalah."

"Untuk lebih jelasnya kau bisa bertanya pada Hyuki chagi. Ia teman Ryewook-sii sejak Sekolah dasar." Ucap Dongahe yang kini beralih ke nasi goreng kimchi yang tampaknya akan segera mendingin jika tak segera dimakannya.

FLASHBACK END

Kyuhyun memejamkan matanya, bagaimana semua data yang diperolehnya begitu bertolak belakang. Bukankah Ryeowook adalah gadis yang ceria, hiperaktif, dan sangat suka menyanyi bukan tertutup dan master piano.

Kyuhyun menghirup napas dalam mencoba menenangkan dirinya.

'Walau bagaimanapun aku akan tetap melaksanakannya, itu janjiku untukmu saudaraku. Kau tenang saja aku akan mengembalikannya' ucap Kyuhyun dalam hati sebelum terlelap dalam tenang.

To Be Continued

Bagaimana apakah ini sudah pantas aku sajikan, hehehe… sebenernya aku agak ragu tapi akhirnya aku update juga, fanfic ini juga udah pernah aku update di fandom Naruto tapi karena aku juga ingin meramaikan fandom screenplay aku update juga disini.

Fanfic ini aku persembahkan untuk EfRyeo, bagaimana chagi sudahkah sesuai seleramu hahaha…

.Aku ucapkan terima kasih juga untuk para reader yang udah mau membuka, membaca fic ini. And Riview please…!