A/N: Jadi... Ini FF ke-berapa saya yah di FAPHI? *gaplok*
Yah, akhirnya saya mencoba membuat drabble antara RomaniaxMoldova. OKE, GARA-GARA PAIRING INI SAYA KEMBALI MENCINTAI HETALIA! *ngaku dosa* *dihajar chara APH*
Okelah, daripada saya banyak bacot, mending langsung dinikmati saja drabblenya! Dan dalam waktu yang tidak dekat *DOR* saya akan segera menambahkan chapter untuk drabble ini~
Adieu~!
"Vicky~"
Victor Antonescu, atau lebih dikenal dengan Romania, berhenti sebentar dari kegiatan membaca bukunya. Dia memutar kursi yang sedang didudukinya dan langsung bertatap muka dengan Moldova, Viorice Ardelean. Gadis mungil itu tersenyum manis sambil menyilangkan tangannya di belakang.
"Aku kira siapa, ternyata kau," Victor tertawa pelan sehabis menyadari kebodohannya; sedikit kaget karena dipanggil oleh Viorice. "Aku pikir kau sedang bermain dengan bonekamu di bawah?"
"Tadi sih iya, tapi aku bosan dan aku langsung naik ke sini dengan diam-diam," Viorice yang sedikit kekanakan itu langsung menghadiahi Victor dengan pelukan meski yang dipeluk masih duduk di kursi. "Lagipula, Vio lebih senang melihat Vicky bekerja~"
"Kau memang gadis yang aneh, ditambah dengan semua gaun dan pernak-pernik lolitamu dan juga tubuhmu yang kecil," Ledek Victor. Tapi dia tidak pernah benar-benar meledek Viorice. Dia hanya ingin melihat reaksi gadis itu saja.
"Uuh, Vicky! Aku tidak aneh!" Viorice langsung menggembungkan pipinya; salah satu reaksi yang paling ditunggu oleh Victor. "Semua gaun dan pernak-pernik Lolita itu aku koleksi karena aku suka, dan aku kecil bukan karena aku mau! Huh!"
"Iya, iya, kau kecil karena kau malas bekerja," Victor mengusap-usap kepala Viorice dengan lembut. "Aku sarankan kau lebih giat bekerja supaya cepat besar, daripada menghabiskan waktu luangmu untuk mengunjungiku."
"Habis, Vio tidak mau terpisah lagi dari Vicky…"
Victor menghela nafas pelan. Dia sedikit tidak tega begitu melihat tatapan Viorice berubah jadi sayu. "Huff… Harus berapakali aku bilang, kau tidak akan terpisah lagi dariku. Masa-masa itu sudah berlalu… Dasar, kau ini masih saja penakut… aku heran kenapa aku bisa bersaudara sekaligus menikah denganmu dulu."
Mata Viorice sedikit membulat begitu melihat Victor memalingkan wajahnya. Tapi bukan karena itu Viorice membulatkan matanya.
Melainkan karena semburat merah tipis di wajah pucat Victor.
"Hihihi… Vicky lucu," Viorice terkekeh geli. Kemudian dia semakin erat memeluk Victor. "Vio suka sekali sama Vicky."
"A-apa..." Victor mendadak gugup. Semburat merah tipis itu semakin terang di wajahnya. "Darimana kau belajar kata-kata seperti itu, hah?"
"Bukannya itu yang kita katakan kepada orang yang disayangi?" Viorice menatap Victor dengan polos. "Tuan Bonnefoy selalu mengucapkan itu ke setiap orang~"
"Jangan pernah percaya apa kata om-om mesum itu..." Victor langsung facepalm menghadapi kepolosan Viorice. Ternyata bukan hanya tubuhnya saja yang seperti anak-anak, kepolosannya juga seperti anak-anak.
"Tapi Vicky senang kan, kalau aku bilang itu?"
Victor tidak berkata-kata lagi, dia membelai rambut Viorice dengan penuh sayang dan tersenyum hangat ke arahnya.
'Bohong jika aku bilang tidak senang, kan?'
HUAAAAA APA INI BENER-BENER DRABBLE? *headbang ke tembok terdekat*
Wateper-lah... Anyway, review sangat diterima~!
