Tittle: Please Don't Leave Me

Author: Byun septi

Pairing: Chanbaek

Cast: Park Chanyeol, Byun Baekhyun and other

Disclaimer: hanya milik agensi dan emak bapak mereka saya hanya meminjam nama saja

Rating: T untuk chapter ini

warning: Yaoi, Boy X Boy, shoneun ai, gaje, alur berantakan, typo bertebaran

Genre: Romance and angst gak jadi (?)

.

.

Selamat membaca ^O^

.

Sebuah mobil audi berwarna hitam membelah jalanan kota seoul ditengah hujan dengan kecepatan yang tak bisa dibilang lamban. Seorang pria berumur 27 tahun itu mengendarai mobilnya dengan tatapan kosong, seperti sedang memikirkan sesuatu. Pria itu adalah park chanyeol, Seorang CEO muda diperusahaan park inc yang berjalan dibidang teknik, kedua manik matanya yang biasanya tersorot ketegasan itu terlihat begitu kosong. Sangat kosong.

Tapi tiba tiba mobil yang dikendarai chanyeol...

BRUKK!

Tidak! Bukan chanyeol kecelakaan melainkan tanpa sengaja chanyeol menabrak seseorang. Seketika lamunan chanyeol buyar dan berganti dengan ekspressi ketakutan, dengan cepat chanyeol keluar mobil dan menemukan Seorang pemuda mungil terkapar disana dengan kepala yang bersimbah darah.

Chanyeol menggendong pemuda mungil itu kedalam mobilnya, sehingga kemeja putih yang ia pakai kini dilumuri bercak darah. Darah pemuda itu begitu banyak dan wajah pemuda itu terlihat sangat pucat Membuat chanyeol begitu takut pemuda ini kehilangan nyawanya. "Kau harus bertahan!" Ucapnya dengan menggenggam jemari lentik pemuda yang ia tabrak. Chanyeol pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan begitu tinggi demi mengantarkan pemuda yang bersimbah darah itu kerumah sakit.

.

Please Don't Leave Me

.

Tak butuh waktu sepuluh menit, mobil audi mewah milik chanyeol telah berhenti didepan rumah sakit umum kota seoul. Dan langsung saja chanyeol membawa Baekhyun dalam gendongannya kedalam rumah sakit. "Suster dokter" teriak chanyeol bak orang kesetanan.

tiga Suster pun datang dan langsung membawa pemuda mungil itu kedalam ruang UGD. "Bertahanlah kumohon" chanyeol menautkan jemarinya dengan jemari lentik pemuda itu seakan memberi kekuatan.

"Maaf anda tak bisa masuk tuan" perintah Seorang Suster saat chanyeol hendak masuk keruang UGD.

"Kumohon selamatkan anak itu" chanyeol pun memilih menunggu diruang tunggu dengan perasaan takut, gelisah, dan pikiran berkecamuk memikirkan bagaimana nasib anak itu.

Kedua tangan chanyeol menengadah dan melihat banyak darah ditangannya dan pakaiannya. Pria itu menunduk "apa aku Seorang pembunuh?" Tangan chanyeol meremas rambut greynya dengan frustasi Dan tak lama terdengar isakan tangis chanyeol.

Drtt.. Drtt.. Drtt..

Ponsel chanyeol bergetar, segera pria itu melihat panggilan itu dan tertera nama 'kai' memanggilnya.

"Yeoboseyo?" Suara chanyeol terdengar parau.

"Kau kenapa hyung? Apa Kau sakit? Ah iya para investor ingin kita memulai kerja samanya sekarang. Apa Kau ada waktu?"

Chanyeol menghembuskan nafas panjang "batalkan semuanya! Aku sibuk"

Panggilan itu mati seketika secara sepihak oleh chanyeol. Chanyeol menyenderkan tubuhnya disandaran kursi tunggu, memejamkan kedua matanya dan..

CKLEKK!

Matanya terbuka lebar dan menoleh kesumber Suara, telihat Seorang Suster menghampiri chanyeol membawa Sebuah Ponsel dan dompet yang Entah milik siapa. Alis chanyeol bertautan bingung ketika Suster itu memberikan Ponsel berseta dompet itu kepada chanyeol "barang ini kami temukan disaku celananya"

"Terima kasih Suster" ucap chanyeol setelah menerima barang itu dan setelah melihat Suster itu memasuki ruangan UGD lagi.

Mata chanyeol tak berhenti memandangi kartu nama yang ia temukan didompet itu "byun Baekhyun?" Gumamnya membaca nama pemuda mungil itu. "Dia masih berumur 16tahun?" Ucap chanyeol tak percaya.

Sudut bibir chanyeol tertarik melihat foto Baekhyun dengan wajahnya yang menggemaskan dan tanpa sadar wajah dalam foto itu ia usap. "Dia seperti malaikat kecil. Aku akan sangat berdosa jika Membuat bocah mungil ini kehilangan kesempatan hidupnya" chanyeol hanya tersenyum hambar dan meletakan foto Baekhyun kedalam dompetnya lagi. Kemudian menyamankan duduknya dan memejamkan matanya.

.

Please Don't Leave Me

.

"Hei bangunlah" seseorang menggoyangkan bahu chanyeol Membuat pria itu menggeliat dan mengerjapkan matanya. "Kau tidur semalaman dikursi tunggu rumah sakit" ucap seseorang yang ternyata adalah seorang dokter. Otak chanyeol segera mencerna apa yang ia lakukan dirumah sakit dan tiba tiba ingatannya melayang kepada Baekhyun.

"Baekhyun? Apa dia sudah sadar?" Seseorang berjas putih yang membangunkan chanyeol tadi hanya menggeleng kecil. Seketika tatapan chanyeol meredup.

"Tapi Kau boleh menemuinya sekarang"

Tanpa menunggu ucapan dokter itu selanjutnya chanyeol berlari keruangan Baekhyun dan membeku. melihat bagaimana pemuda mungil itu terbalut perban dikepalanya dan tangannya diinfus. Dada chanyeol nyeri melihatnya tak sadarkan diri. Chanyeol mendekat dan duduk disisi ranjang menatap wajah Baekhyun dalam diam.

Seseorang berjas putih masuk dan berdiri disebelah chanyeol "dia hanya mengalami kecelakaan biasa, tiada luka parah. Mungkin nanti siang dia siuman"
Mendengar ucapan sang dokter chanyeol tersenyum "baiklah, aku akan menunggunya sadar"

Drrt.. Drtt.. Drtt..

Ponsel chanyeol bergetar, dengan malas chanyeol mengangkatnya "Yeoboseyo kai"

"Hyung Kau gila! sekarang sudah jam 9 siang dan kau belum menginjakan kakimu kekantor? Kau sedang apa hyung idiot? Kau harus ke kantor sekarang! Para investor ingin berkerja sama!" Kai terlihat emosi disebrang sana.

"Tenanglah kai" chanyeol menatap Baekhyun lama "iya aku akan kesana, tolong siapkan rapat bagi para investor dan pemegang saham. Aku akan kesana satu jam lagi" panggilan pun putus secara sepihak oleh chanyeol. Chanyeol mengelus puncak kepala Baekhyun dan mencium keningnya lembut. "Aku pergi dulu anak manis"

Rapat para investor telah selesai beberapa menit Lalu, chanyeol menyandarkan tubuhnya dikursi miliknya. Tangannya mengambil Ponsel disaku jasnya. Matanya terbelalak kaget mengetahui beberapa panggilan tak terjawab dan Sebuah pesan dari pihak rumah sakit yang mengurus Baekhyun.

'Baekhyun telah sadar'

Jantung Chanyeol berdetak kencang, senyuman manis keluar dari bibirnya apelnya. Dengan segera chanyeol meninggalkan ruangan rapat dengan sedikit berlari meninggalkan kai dengan ekspressi bingungnya menghadapi sikap aneh atasannya itu.

.

Please Don't Leave Me

.

Mobil audi mewah itu dengan kecepatan tinggi mampu sampai dirumah sakit dalam hitungan menit. padahal jarak antara perusahaan chanyeol dan rumah sakit lumayan jauh.

Dengan sedikit terburu buru chanyeol memasuki kamar rawat Baekhyun. Kakinya melemas seperti jelly melihat senyuman manis Baekhyun yang ia tunjukkan pada salah satu Suster yang ada disana. Sungguh senyuman tercantik yang pernah chanyeol temukan.

Baekhyun yang menyadari kedatangan tamu langsung menatap chanyeol dengan senyuman yang masih terukir dibibirnya "Hai.. Kau siapa?"

"Uhm.. Aku..." Chanyeol tergagap dan hanya mampu menggaruk lehernya yang tak gatal "aku..."

"Aku?"

Chanyeol berfikir keras lalu menunduk lesu "aku orang yang telah menabrakmu, Mianhae"

"Gwencana ahjussi, aku sudah baikan kok" chanyeol menautkan kedua alisnya melihat tingkah Baekhyun yang riang gembira yang sama sekali tidak terlihat seperti korban kecelakaan. Omong Omong sejak kapan ada seseorang yang memanggil chanyeol ahjussi? What the hell! Chanyeol sedikit kesal ketika Baekhyun terus memanggilnya ahjussi "gomawo ahjussi"

"Bisakah Kau tak memanggilku ahjussi? Aku masih muda tau!" Chanyeol memutar bola matanya malas.

Seketika Baekhyun memiringkan wajahnya dengan imut "memang berapa umurmu ahjussi eh Maaf maksudku tuan?"

"Dua puluh tujuh tahun, dan november nanti umurku genap Dua puluh delapan tahun" Baekhyun membelalakan matanya dan menatap chanyeol tak percaya.

bibir mungil Baekhyun mengerucut seketika dan mata sipitnya melirik chanyeol dengan pandangan aneh "Aku baru enam belas tahun, jadi lebih baik aku memanggilmu ahjussi, dari pada aku memanggilmu harabocci"

Chanyeol berdecak sebal, pemikirannya tentang Baekhyun adalah Seorang malaikat kecil sirna seketika Karena mana ada malaikat yang begitu menyebalkan seperti ini, "yasudah kalau Kau memang sudah lebih baik mending kita pulang. Biar aku yang mengantarmu, bersiaplah! Aku akan mengurus administrasi lebih dulu"

chanyeol berbalik dan berniat keluar ruangan Baekhyun "ahjussi" Baekhyun memanggilnya Membuat langkah chanyeol terhenti.

"Apa?" Ucap Chanyeol tanpa berbalik.

"Izinkan aku menginap disini untuk beberapa hari kedepan" kepala Baekhyun menunduk dan matanya berubah sendu, sedangkan chanyeol langsung berbalik menghadap Baekhyun dengan kesal.

Sebenarnya chanyeol sudah cukup sabar menghadapi bocah dihadapannya ini "aku malas bertemu ayahku dirumah"

Raut wajah chanyeol yang terlihat tenang berubah seketika mengeluarkan aura mematikan. Chanyeol memandang Baekhyun penuh emosi "Kau malas pulang dan ingin menjalani rawat inap dirumah sakit ini? Kau fikir ini hotel? Atau Kau sebenarnya ingin membuatku bangkrut? Biaya rawat inap disini tidak murah bocah ingusan" tatapan Baekhyun dan para Suster menatap chanyeol tak percaya dan seolah olah mengatakan bahwa pria ini adalah pria paling pelit didunia. Chanyeol menyadari tatapan orang orang sekitarnya hanya tersenyum aneh "aah aku hanya bercanda, jadi Baekhyun apa Kau mau menginap disini? Berapa lama? Sehari? setahun? Atau selamanya?"

"Kau terlihat seperti tak ikhlas ahjussi" bibir Baekhyun mengerucut.

Bola Mata chanyeol memutar malas "jadi maumu apa bocah ingusan?"

Kepala Baekhyun yang sedari tadi menunduk kini menengadah, manik Mata polosnya menatap chanyeol dengan wajah memohon "aku hanya tidak ingin pulang ahjussi, bisakah Kau memberiku tempat tinggal?"

Melihat wajah memohon Baekhyun dengan segala kepolosannya Meluluhkan hati chanyeol, jantungnya berdegup cepat dan menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tulus "baiklah, Kau bisa tinggal diapartemenku"

.

Please Don't Leave Me

.

Sosok rapuh Baekhyun dirumah sakit berbeda sekali dengan Sosok Baekhyun yang ada disamping chanyeol sekarang. Semenjak melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit tidak berhentinya bocah itu berbicara Membuat Chanyeol ingin menyumpal bibir tipis itu dengan kaos kakinya. Tapi apa chanyeol tega? Tentu tidak! Demi sepatu kai yang tak pernah dicuci seumur hidupnya chanyeol tak akan berani menyumpal bibir tipis yang Membuat libidonya naik dengan hanya menatapnya. Bibir itu terlalu menggairahkan, Membuat chanyeol ingin sekali melumatnya. Tapi chanyeol segera menggelengkan kepalanya, Ya dia menepis rasa aneh itu Karena bagaimana pun ia bukanlah Seorang gay apalagi Seorang pedofil. 'Yah aku masih normal, masih menyukai belahan dada wanita dewasa, yah aku bukan gay apalagi pedofil' pikir chanyeol meyakini dirinya sendiri.

Baekhyun melirik aneh pria yang ada disampingnya, gerak geriknya aneh dan tidak hentinya melirik Baekhyun lalu menggeleng "ahjussi Kau Kenapa?"

Deg!

Seketika pertanyaan Baekhyun Membuat chanyeol tegang seketika, mana mungkin chanyeol bilang dia sedang berfikir untuk bahwa dia ingin melumat bibir cherry Baekhyun. Dan pria berumur 27 tahun itupun menggeleng cepat "tidak Kenapa napa"

suasana pun berubah canggung bagi chanyeol, tetapi tidak bagi Baekhyun. Dia bersikap biasa saja tidak menyadari raut wajah chanyeol.

Mata Baekhyun berpencar menjelajahi setiap sudut apartemen mewah milik chanyeol. Dia kagum melihat apartemen itu sangat mewah sekali. Chanyeol yang menyadari raut wajah penuh kekagumman dan Mata Baekhyun yang berbinar hanya tertawa "apa Kau baru memasukki tempat seperti ini?"

Kepala Baekhyun mengangguk lucu "ayah selalu mengurungku dirumah sampai aku tak pernah sekalipun memasukki apartemen seseorang. Jadi aku sedikit kagum"

"Ah seperti itu" chanyeol mengangguk lalu menunjuk kesebuah kamar "itu kamarmu, kau bisa tidur disana dan kamarku ada diatas"

Langkah kaki mungil Baekhyun memasukki kamar yang chanyeol bilang itu kamarnya diikuti chanyeol dibelakangnya, lalu tubuh mungil nya ia dudukkan dipinggiran ranjang. Baekhyun menatap chanyeol setengah memohon "Ahjussi aku ingin mandi"

"Terus? Apa Kau menyuruhku memandikanmu?" Tanya chanyeol sakartis dengan menaikkan satu alis tebalnya.

"Tidak ahjussi, maksudku aku tak mempunyai baju ganti. bisakah Kau meminjamkannya untukku?" Chanyeol menatap Baekhyun setengah tidak percaya , tubuh Baekhyun itu kecil seperti Seorang smurf sedangkan tubuh chanyeol itu besar seperti hulk. Okey chanyeol mendengus nafas kesal pada dirinya sendiri Kenapa dia menyamai dirinya dengan sesosok hulk? Padahal selama ini chanyeol selalu menganggap dirinya adalah pangeran berkuda putih idaman seluruh wanita didunia. Baekhyun yang melihat chanyeol hanya melamun segera memukul lengan pria tinggi itu. "Ahjussi, Kau melamun Terus semenjak dari mobil. Apa Kau habis diputuskan oleh kekasihmu?"

Lamunan chanyeol buyar dan menatap Baekhyun seakan tak percaya. dasar kerdil! Apa dia tak merasa apapun kalau dia yang menyebabkan chanyeol melamun? chanyeol menghela nafas panjang dan tersenyum manis "aku melamun Karena banyak masalah"

"Ya ampun, pantas saja Kau terlihat tua ahjussi. Jadi Karena Kau banyak masalah?" Senyuman chanyeol terlihat terpaksa lalu mengangguk. "Ah iya Kau belum menjawab pertanyaanku ahjussi, jadi bagaimana Kau bersedia meminjamkan pakaianmu untukku?"

chanyeol mengangguk mengiyakan. Tak ada pilihan lain. Dari pada Baekhyun tak Memakai baju yang akan Membuat Chanyeol tak tahan untuk memperkosanya lebih baik Baekhyun memakai baju miliknya.

Mata chanyeol melihat Baekhyun yang memakai kemeja putih kebesaran tanpa celana dengan berkedip. Baekhyun benar benar seperti penggoda kecil, apalagi ketika Baekhyun duduk disofa depan tv dan mengekspos pahanya yang mulus dan seputih susu Membuat Chanyeol menelan ludahnya dengan susah. Chanyeol yang duduk disebelah Baekhyun tak berani melirik apalagi melihat Baekhyun. Chanyeol takut kehilangan kendali.

Untungnya, Baekhyun membuka percakapan Membuat suasana hening dan canggung lenyap seketika "ahjussi, apa Kau mempunyai susu strawberry?"

"Tidak"

"Aish.. padahal aku ingin sekali meminum susu strawberry" bibir Baekhyun mengerucut dan menunjukkan wajah memelasnya.

sebenarnya dalam hati chanyeol dia tertawa melihat Baekhyun dengan ekspressi seperti itu tetapi sebisa mungkin dia menahan tawanya sehingga hanya terpampang wajah datar khas milik Seorang park chanyeol "baiklah, kita akan ke mall membeli susu strawberry dan pakaian untukmu aku tak mau Kau memakai bajuku Terus" dan aku tak mau Kau memancingku untuk memperkosamu dengan pakaian kebesaran seperti itu, lanjut chanyeol dalam hati.

Baekhyun mengangguk lucu sambil beraegyo "gomawo yeollie ahjussi"

Yeollie? Panggilan macam apa itu? Selama ini semua orang memanggil chanyeol kalau tidak chanyeol pasti sajangnim atau setidaknya ia dipanggil phoenix. Tetapi apa apaan bocah ingusan ini? Beraninya dia menyebut chanyeol dengan panggilan Yeollie Membuat chanyeol mual seketika. Tetapi dengan tenang chanyeol mengendalikan dirinya. Dia pun melanjutkan obrolan dengan Baekhyun "Ah iya Apa Kau sekolah baek?"

"Entahlah, aku baru lulus JHS dan ini tahun pertamaku masuk SHS. Tahun ajaran baru dimulai besok tetapi aku belum mendaftar kesekolah manapun. Jadi aku fikir satu hal bahwa aku tidak sekolah lagi" Baekhyun menjawab enteng

sedangkan chanyeol terlihat membelalakan matanya. Dia melihat sosok bocah manis dihadapannya dengan tatapan tidak percaya.

"Kau harus sekolah baek bagaimana pun juga!" Sebagai orang dewasa dan berpendidikan chanyeol tentu tak terima dengan ucapan Baekhyun. Dengan cepat chanyeol mengambil ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang. "Yeoboseyo kai, tolong daftarkan byun Baekhyun ke sekolah sma manapun terserah Kau! Dan Jangan banyak bertanya Baekhyun itu siapa!" Panggilan itu putus secara sepihak oleh chanyeol.

"Kau akan mendaftarkanku ahjussi?" Baekhyun terlihat sangat senang sehingga matanya berbinar.

"Tentu saja" Senyuman Baekhyun mengembang sampai matanya sehingga berbentuk bulan sabit. Baekhyun sangat manis sehingga chanyeol tersenyum melihat Baekhyun. Senyuman chanyeol melebar ketika Baekhyun memeluknya erat.

.

Please Don't Leave Me

.

Kedua manusia berbeda tinggi namun sangat ideal itu memasukki kawasan mall, chanyeol membeli banyak pakaian untuk Baekhyun termasuk seragam dan peralatan sekolah. Sampai akhirnya mereka memilih duduk disebuah kafe untuk melepas lelah. "Terima kasih Yeollie ahjussi" ucap Baekhyun tiba tiba. Mata pemuda mungil itu melihat beberapa beberapa tas belanja. "Kau memang ahjussi yang baik"

Senyuman chanyeol mengembang "aku memang orang baik, apalagi pada seorang bocah ingusan sepertimu"

"Apa? Bocah ingusan?" Baekhyun mendelik tak suka pada chanyeol. Dia mengerucutkan bibirnya tanda merajuk Membuat chanyeol tertawa melihat tingkah ajaib Baekhyun.

"Chanyeol-ssi" tiba tiba ada suara mengintrupsi, Membuat Chanyeol dan Baekhyun menoleh kearah sumber suara itu. Terlihat wanita cantik nan seksi dengan senyuman manisnya menatap kearah chanyeol "Kau disini? Aigoo siapa ini? Keponakanmu? Atau anakmu?" Wanita itu menoleh kearah Baekhyun dan mencubit pipi Baekhyun Membuat si empunya pipi meringis.

Chanyeol yang ada disana hanya memutar bola matanya malas "kau ada apa kemari seulgi-ssi? Jika tak ada urusan lebih baik Kau pergi! Jangan ganggu aku dan Baekhyun"

"Kau tak pernah berubah chan" seulgi tersenyum hambar kepada Chanyeol. "selalu bersikap dingin dan angkuh!" Chanyeol memasang wajah datarnya Membuat Baekhyun mengernyit heran. Wajah chanyeol benar benar kontras dengan wajahnya yang ceria beberapa menit lalu.

"Sudah? jika sudah Kau boleh pergi seulgi-ssi" seulgi pun pergi dengan menghentakkan kakinya kesal, senyuman manis wanita itu hilang dan terganti dengan Wajah masamnya.

Baekhyun menatap chanyeol heran Mengapa chanyeol begitu dingin kepada seorang wanita, Atau apakah chanyeol bersikap dingin dengan semua orang? Tapi Mengapa chanyeol begitu ramah padanya. chanyeol yang menyadari tatapan Baekhyun menaikkan satu alis tebalnya "Mengapa Kau menatap aku terus bocah ingusan? Jangan Jangan Kau menyukaiku" seringaian chanyeol terlukis dibibir apelnya.

"Kenapa ahjussi kasar kepada wanita tadi?" Pertanyaan polos Baekhyun Membuat chanyeol tersentak.

Dengan segera chanyeol tersenyum "Karena wanita tadi bukan wanita baik" Kepala Baekhyun mengangguk pelan tanda mengerti, chanyeol segera mengelus rambut Baekhyun dengan lembut.

.

Please Don't Leave Me

.

Mata Baekhyun mengerjap menyadari dia tertidur disebuah kamar yang asing baginya, dengan langkah cepat bahkan terkesan buru buru. Pemuda mungil itu meraih handuk dan masuk kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya untuk masuk sekolah.

dikenakannya seragam yang dibelikan chanyeol kemarin. setelah menyisir rambutnya dengan poni yang menutupi dahi dan topi merah yang melingkar disana menambah kesan cool pada pemuda ini namun tak menghilangkan Wajah manis nan cantiknya, pemuda itu keluar kamar dan menghampiri dapur. Mata hazel indahnya melihat siluet chanyeol yang dengan lihai menyiapkan sarapan.

Entah hanya perasaan Baekhyun saja, Atau ini sebuah pertanda. Jantung Baekhyun berdetak lebih cepat dia Kali lipat melihat chanyeol memasak.

"Baek sedang apa Kau disana seperti patung?" suara chanyeol membuyarkan lamunannya. Dengan langkah pelan, Baekhyun duduk dimeja makan yang telah tersiap roti dan selai strawberry, dengan cepat tangannya menyambar roti selai strawberry itu dan memakannya. Ingin buru buru pergi dari chanyeol, agar Jantungnya yang berdetak tak menentu dapat terselamatkan. Ayolah baek, Kau terlalu mendramatisir sekali.

Chanyeol menghampiri meja makan dan tersenyum melihat tingkah aneh Baekhyun "Kenapa makannya terburu buru sekali?"

"Au anya inin beangkat seola epat bial gak teambat (aku hanya ingin berangkay sekolah cepat biar gak terlambat) " jawab Baekhyun sekenanya dengan mulut yang dipenuhi dengan roti.

"Habiskan makananmu dulu baek, lalu berbicara" chanyeol tersenyum sambil mengoleskan rotinya dengan selai kacang. "Ah iya.. Kau tak perlu takut telat baek, aku akan mengantarmu kesekolah dihari pertamamu

Deg!

Chanyeol? Mengantar? Berduaan dimobil? Hahaha lucu. Mengapa Baekhyun jadi salah tingkah seperti ini? Bukankah kemarin biasa saja?

Tapi sungguh, Jantung Baekhyun semakin menggila, bahkan kini wajahnya merona hebat. Apa yang terjadi sebenarnya?

Chanyeol yang menangkap basah gerak gerik Baekhyun disertai pipi yang merona hanya bisa tersenyum, tersenyum menahan tawa. Sungguh seorang CEO seperti park chanyeol yang terkenal dingin dan arrogant tak bisa bersikap dingin dengan bocah ingusan macam Baekhyun.

.

.
TBC!

.

Yeay.. satu chap gaje^^ Btw ini pertama kalinya saya menjejakan kaki dirana.h ffn. Pernah post sebelumnya tapi cuma sekedar post wkwkwk.. Jadi sekarang.. ekhem sedang mencoba peraduan nasib disini.. wkwkw.. *^^*
Btw RnR yaww.. review gitu biar buat aqoeh cemungut wkwkwk..