Aku adalah seorang manusia yang terlahir dari salah satu Clan Ninja utama. Sejak kecil, hidupku dituntut untuk menjadi seorang Ninja Asassins berkemampuan tinggi demi menggantikan posisi Ayahku di masa mendatang yang notabenenya adalah seorang Ketua Clan Arashikage, sekaligus pemimpin tertinggi dari Sembilan Clan pelindung Kekaisaran:

Arashikage.
Hattori.
Momochi.
Hujibayashi.
Fuma.
Ishikawa.
Matsuo.
Himeijima.
Shinra.

Itu adalah sembilan keluarga utama simbol dari Pelindung Jepang yang tersembunyi di balik bayang. Akan tetapi, meski telah terpecah menjadi sembilan Keluarga, pada dasarnya Sembilan Clan tersebut memiliki leluhur yang sama yaitu Uchiha, Uzumaki, dan Senjuu. Namun, untuk sekarang kita abaikan hal tersebut karena aku akan menceritakan sebuah kisah tentang hidupku yang penuh dengan warna . . .

Tragedi.

.

.

.

.

.

.

.

XXXXXXXXXXXX

.

.

.

.

.

.

.

The DxD : Diary of Past A Life.

Disclimer : Masashi Kishimoto & Ichie Ishibumi.

Crossover : Naruto and High School DxD, Little Bit Magi : Labyrinth of Magic.

Rate : M

Genres : Adventure, Fantasy, Sci-Fi, Supernatural, Hurt/Comfort, Angst, Tragedy ETC.

Pairing : Naruto X Sara.

Warning : Pre-Cuel From The DxD, Dimensional Travel, Multi-Universe, Death Char, Multi-Naruto, Dark!Naruto, Universal, Semi-OOC, OC, Typo(s), Miss Typo(s), Adult theme, Violence, AU, Element Magi : Labyrinth of Magic.

.

.

.

.

.

.

.

Prolog.

.

.

.

XXXXXXXXXXXX

.

.

.

.

.

.

.

Mata merah itu menatap jauh ke depan, memfokuskan tatapannya pada objek bergerak yang tersamarkan oleh gemerlap keramaian. Pakaian hitam pekat serupa malam menjadi kamuflase tepat untuk menyamarkan sosoknya dalam bayang-bayang. Dia, Naruto. Mengamati target buruannya yang bergerak dalam lautan manusia dari tempat gelap yang tak terekspos oleh lampu penerangan.

Sebagai seorang Ninja sekaligus Iblis, dan mata merah khas Arashikage Clan yang sudah sejak lahir menjadi miliknya. jarak pandangan yang jauh dan tersamarkan bukanlah masalah baginya, meski target buruannya itu berada dalam sebuah Banker pertahanan. Demonic Power bergerak liar dari dalam tubuh memfokuskan aura spiritual itu untuk memenuhi persendian kaki dan telapak kaki itu sendiri. Dalam sekali hentakan kuat Naruto bergerak dalam kecepatan kasat mata, berpindah dari satu gedeng ke gedung lain tanpa menciptakan suara.

Keheningan menyapa meski pada nyatanya kebisinganlah yang tengah berlangsung. Bekas partikel-partikel cahaya nampak menjadi tanda disetiap perpindahannya.

"Gah!" Tanpa ada satu'pun manusia yang dapat menyadari, sosok Iblis buruan yang tersamarkan identitasnya telah meninggalkan lautan manusia terbawa oleh seberkas cahaya sang Pemburu yang tak dapat dilihat oleh mata biasa.

Brakh!

Debum kecil bergema dari sudut gang sempit, menjadi tanda jatuhnya seorang Iblis yang dilemparkan oleh makhluk sejenisnya.

"Ka-kau!" Suara geraman yang tercekat sudah cukup untuk membuktikan bahwa Iblis itu tengah marah dan syok. Mata merah menyala yang menatap matanya tanpa kenal belas kasih, seolah-olah membuat tubuh terkaparnya kehilangan semua fungsi. Aura tenang mencekam yang menguar dari sosok serba hitam di hadapanya seolah-olah sebuah pertanda datangnya Malaikat Kematian yang siap mengakhiri kehidupanya.

"APA MAKSUDNYA INI?!"

Dia adalah Iblis dari keluarga bangsawan. Jadi tidak ada alasan untuk takut dengan sosok serba hitam itu. Selayaknya Iblis, harga diri tinggi dan kesombongan adalah salah satu dari sifat alaminya. Meski hati menjerit dan memohon agar tak berhadapan dengan sosok hitam di hadapannya.

"Xavier Amon sepupu Lord Amon. Tersangka kasus penggelapan dana, sekaligus sampah yang mengotori nama baik Keluarga Amon. Atas nama Lucifer masa kini, aku akan menghukummu."

"Kau! Jangan bercanda! Mana mungkin aku akan menerima hukuman itu." Iblis Amon itu bangkit menatap jijik sosok serba hitam dihadapannya penuh keangkuhan. Meski hatinya berkata lain. "MATILAH!"

Naruto melompat ke atas, menempel disalah satu dinding gedung besar demi menghindari gelombang api khas Amon yang membakar area sekitar. Mata merahnya bergerak liar kesana-kemari mencari keberadaan sosok Iblis yang luput dari pandang. Namun detik berikutnya, insting tajam yang dimiliki Naruto berteriak liar mengisyaratkan datangnya bahaya.

Bzzttt Bzzttt Bzzttt.

Trank!

Tanto berelement petir dalam genggaman menahan datangnya laju pedang api dari arah berlawanan. Segera pemuda itu menendang sosok Iblis Amon yang menyerangnya tepat ditengkuk. "Kau lemah!" Xavier menahan kaki sosok serba hitam itu dengan mencengkramnya kuat dan segera membanting tubuh tersebut hingga menghancurkan dinding gedung pijakan mereka berdua. Debum keras memekik telinga, selagi asap debu dan puing-puing dinding berhamburan diudara. Beruntung bagi mereka karena gedung tersebut sudah sepi dari aktifitas manusia.

Blaaar!

Naruto kembali bersalto ke kiri menghindari bola api yang ditembakan Xavier dari titik butanya. Tanpa menunggu, Ninja itu segera meleparkan beberapa Shuriken yang telah diresapi Demoni Power ke segala arah. Percikan bunga api tertangkap oleh mata merah pemuda itu, memberikan informasi letak musuh yang sempat tidak diketahui. "Bararaq!"

Blaaaaaarr!

Petir biru melesat dari ujung Tanto milik Naruto menargetkan satu arah yang diyakini sebagai tempat Xavier Amon bersembunyi. Untuk beberapa detik pijar cahaya biru memenuhi tempat tersebut. Namun Naruto tahu, bahwa Xavier tak berada di tempat seranganya mendarat. 'Di belakang.' Batinnya.

Brakh!

"Ohok!" Xavier jatuh berlutut menerima sikut kekar Naruto yang menghunus tepat diperutnya. "Ka_" Tak memberi kesempatan lawannya untuk mengumpat sang Ninja langsung mencekik leher Xavier. "Mati."

Blaaaaar!

Naruto menghantamkan kepalan tangannya ke wajah Xavier. Bogem yang sudah dilapis aura kegelapan dan petir itu mengakibatkan lantai yang menjadi pijakan kedua Iblis itu hancur sampai menembus lantai dasar Kantor tersebut. Tetapi sepertinya serangan itu belum cukup untuk membuat Xavier kehilangan hidupnya, dan hal itu terbukti ketika tubuh setengah hancur Iblis Amon tersebut kembali bangkit, dan menatap Naruto penuh kebencian.

"Se-setidaknya aku akan mati bersamamu HAHAHAHA."

"Sial!" Naruto melebarkan matanya. Ia tahu apa yang Xavier rencanakan. "Dantalion!"

BLAAAAAAAAARRRRR!

Dan ledakan terbesar malam ini, menjadi moment berakhirnya bentrok antar Iblis tersebut. Sekaligus menghancurkan gedung perkantoran yang terletak di wilayah Nagoya.

.

.

.

.

.

"Ohok." Darah segar keluar dari mulutku yang tak mampu memblokir gelombang cairan merah ini karena telah membanjiri tenggorokanku. Nafasku sesak memburu, tubuhku lemas tak mampu. Sepertinya beberapa organ dalam tubuhku mengalami kerusakan yang cukup parah. Tapi, ini lebih baik dari pada aku mati oleh ledakan bunuh diri yang dilakukan Xavier Amon.

Aku mengedarkan direksi pengelihatanku. "Dimana. . . Ini?" Binggung? Tentu saja! Seingatku, aku sudah mengatur kordinat lompatan Dantalion tepat di kota Kuoh. Tapi. . . Pada kenyataannya aku malah terdampar di tempat antaberanta seperti ini. Tanah pijakanku adalah pasir, udara disekitarku teramat dingin, sejauh mata memandang hanya ada gurun kosong yang tak berujung, langit di atasku berwarna merah darah dan membuat tubuhku bergetar hanya dengan menatapnya.

Ini bukan Underworld, bukan pula dunia manusia, apa lagi surga. Cochytus yang dikatan sebagai kerak neraka dan tempat tinggal dari Dewa Alam Kematian Hades pun tidak semengerikan ini karena aku pernah ke tempat tersebut walaupun sekali.

Sebenarnya dimana aku berada?

"Lebih baik aku memulihkan kondisiku terlebih dahulu." Tanpa memikirkan hal aneh yang sedang terjadi, aku menarik Tanto di punggungku. Lagipula percuma saja aku memikirkan hal yang tidak masuk akal seperti ini. "Phoenix" Lingkaran Hexagram di bilah tajam ini mulai bercahaya dan menyinari area disekitarku dengan cahaya emasnya. Setelah cahaya emas itu meredup nampaklah seekor burung Phoenix berukuran sedang yang langsung mendekap tubuhku dengan sayap-sayap indahnya.

Kehangatan menyebar di seluruh tubuhku memberikan rasa nyaman kepada tubuhku yang terasa sangat letih. Beberapa detik kemudian seluruh luka di tubuhku benar-benar hilang dengan kembalinya Phoenix ke dalam Lingkaran Hexagram dibilah tajam Tantoku.

"Sepertinya aku harus melanjutkan perjalananku." Sialnya, aku tidak bisa menggunakan [Dantalion] lagi karena aku belum bisa menguasai kekuatan Jin tersebut dan hanya bisa menggunakan Jin itu sehari sekali.

.

.

.

.

.

To Be Continued. . . .

.

.

Halo Minna-san~ saya adalah pendatang baru di dunia FFN dan Fendom ini (^a^y) dan mungkin kalian akan merasa ane dengan Judul dan Isi cerita dalam Fic pertama saya yang serupa dengan Fic The DxD milik Papa Haise The Centipede.

Maka dari itu saya akan menjelaskannya. Saya adalah Adik Perempuan dari Papa Haise The Centipe, sebut saja Icha. Beberapa hari yang lalu si (Baka Kamvret Bazingan) itu meminta saya untuk menulis sebuah Precuel dari The DxD.

Dalam fic ini saya akan mengungkap semua misteri Taichou atau Naruto Arashikage dari Semesta 1 - DxD 1 (Dimensi satu) yang kita ketahui bahwa dia adalah seorang musuh misterius yang tiba-tiba datang mengacaukan alur dunia dalam Fic The DxD.

Nah. Jika ada yang ingin kalian tanyakan lagi silahkan mampir ke kotak review, PM atau mungkin akun Fb saya yang bernama (Lilith) ciee promosi #plak

Oh? Hampir lupa disini Naruto sudah memiliki 72 Kinzou-ki atau Wadah Logam dalam Manga Magi. Tapi dia belum bisa menggunakan 72 Kinzou-ki itu sesuka hati apa lagi masuk dalam mode Armor Jin, atau Masou.

Sekian dari saya~ author nubie. Dan mohon kerjasama :D ehh? Jangan lupa ya, koreksian dan kritikanya hehehe.