"Noona~ya" teriak seseorang di belakang
"Mwoya, Mio... Anak itu datang lagi" kata Daniel. Anyway, perkenalkan namaku Takada Mio. Aku bersekolah di Internasional school, tahun terakhir. Aku lahir dan besar di Korea, tetapi asalku dari Kyoto. Akhir-akhir ini ada anak yang selalu mengikutiku... Rasanya ingin aku singkirkan! Bisa hancur imageku di depan Hyunbin. Lelaki pujaanku.
"Daniel, please hold my hands... Malas aku berhubungan dengan..." Tiba-tiba anak itu datang menghampiriku.
"Noona~ya, kajja pulang... Hari ini aku bawa sepeda. Kita boncengan" katanya
"Ya Park Ji Hoon, Noona ini maunya naik mobil bukan sepeda" kata Daniel
"T... Tapi aku kan masih dibawah umur, sunbae"
"Makannya belajar dulu, baru ngejar cewek" kata Seungwoo sambil memukul kepala Ji Hoon. Ji Hoon meringis.
"Ya! Kau lihat lelaki di sebelah sana" Daniel menunjuk Guanlin.
"Look how hot he is... Dia seumur denganmu dan..." Aku langsung memukul kepala Daniel.
"Diam kalian. Ji Hoon pulanglah. Aku mau menunggu Kenta"
"Kita pulang sama-sama ya. Sama Kenta Sunbae juga. Jebal noona" kata Ji Hoon
"Ya! Pulang kau anak kecil..." kata Daniel
"Arraseo... aku pulang" belum beberapa langkah, Ji Hoon berbalik.
"Noona!!! Nae mam soge jeojang" katanya dan berlari...
"Mio~chan itu siapa?" kata kembaranku, Kenta... Tiba-tiba ada yang berteriak...
"MIO AWAS BOLA!!!" dan tiba-tiba seseorang menahannya... Kulihat orang itu adalah KWON HYUNBIN!!!
"Gwenchana?" kata Hyunbin begitu dekat. Aku mengangguk...
"Ya! Ya! SINGKIRKAN WAJAHMU DARI SAUDARAKU" kata Kenta. Hyunbinpun mengambil bolanya dan melempar ke arah Yongguk
"Ya! Longguo hati-hati". Hyunbin berteriak. Aku segera menarik Kenta untuk pulang karena malu
--Ji Hoon POV--
Aku bersembunyi dibalik tiang. Ah jadi itu yang noona suka. Tunggu! Kenapa mereka berdua mukanya sama? Mereka orang Korea apa bukan sih? Aduh itu kenapa deket banget mukanya. Noonakan punyaku! Aish!!! Tapi, kenapa dia perfect sekali. Tampan, tinggi dan suaranya itu pasti bikin semua wanita tergila-gila... Aku mah apa atuh udah pendek, ga ada pantes-pantesnya. Aku pulang saja.
Aku mengambil sepedaku dan pulang dengan keadaan lesu. Mungkin ini nasib anak SMP yang jatuh cinta dengan anak SMA. Pokoknya, aku harus mendapatkan hati Noona!!! Park Jihoon, FIGHTING!!!
Hari ini ketiga "kekasihku" berencana bermain dirumahku. Tunggu! Mereka bukan kekasihku, tapi hubungan kita berempat sangat baik melebihi sahabat. Mereka adalah Daehwi, Jinyoung dan Samuel. Aku masih memikirkan noona. Noona adalah cinta pertama dan terakhirku. Mungkin ini terlihat cheesy. Tapi ini kenyataan. Aku ingin membuat noona bahagia, aku akan melakukan apapun untuknya.
"Jihoon..." seseorang membuyarkan lamunanku
"Apasih..." kataku
"galau mulu. Itu gue sampe bosen denger tu lagu. Sampe hapal diluar kepala. Tadi gue ngerjain ujian, ga ada rumus yang gue hapal. Adanya Cuma lagu Spring Day" katanya mematikan lagunya
"Baejin ngambek ga lucu ah. Kalau bego mah bego aja. Kita berempat ga ada yang pinter" kataku bercanda
"Tapi bahasa inggris gue bagus tuh, ya nggak Muel?" kata Daehwi. Samuel mengangguk.
"Lu kenapa sih galau mulu? Gue yang dikhianati lo-lo pada sama si One aja diem"bela Samuel
"Anjirr masih dibahas" kata Jinyoung
"Gue galau bro... Kapan gue bisa tinggi plus ganteng kayak Hyunbin?"
"Ngarep lu. Muka sama badan kayak buntelan bakpao aja mau ngalahin Hyunbin" kata Daehwi
"Noona lagi?" kata Samuel. Akupun mengangguk.
"Hmm... Susah sih. Haknyeon aja ditolak, JR juga. Jisung milih mundur. Selama Hyunbin masih ada, kayaknya susah deh". Kata Samuel lagi.
"Ditambah body guardnya serem. Si Daniel, Seungwoo, Seonho sama Guanlin. Jangan lupa kembarannya yang diam-diam menghanyutkan. Ssang namja, TAKADA KENTA" kata Daehwi lebay
"Mending lo mundur bro... Mau sampe kapan?" kata Jinyoung
"Sebelum janur kuning bertengger, gue bakal lakuin apapun" kataku sambil menunjukkan winkdeep.
--Mio POV--
Perasaanku campur aduk. Entah kenapa dadaku sesak memikirkan kejadian tadi siang. Kenapa tadi aku nggak bareng JiHoon aja ? Kasihan kan udah jauh-jauh ke sekolah. Mana jaraknya jauh... Kayaknya aku harus menghubungi dia...
ttuuttt... ttutt...
"Yeoboseyo" kata suara diseberang sana. Aku kaget. Kok suaranya mirip perempuan.
"Yeoboseyo, Jihoonnya lagi berduaan sama Baejin. Noona sih phpin dia terus, kan kasian. Mending Noona sama aku aja yuk" kata seseorang disana. Aku tersentak
"Nuguseyo?" kataku
"YA! YA! YA! LEE DAEHWI! Yeoboseyo Noona~ya!!! Bogoshipeo~sso" kata Jihoon
"Ahaha... Jinjja?" kataku
"MMM!!! Ada apa noona?"
"Aku mau minta maaf soal tadi siang"
"Aanniii... Gwenchana"
"Kira-kira aku harus ngapain sebagai gantinya?"
"Kencan denganku!!!!"
"Mwo?"
"Aaniii... Aku bercanda, bagaimana kalau besok pulang bareng Jihoon? Aku ada janji juga dengan Kenta Sunbae. Mau minta ajarin bahasa Jepang"
"Tapi, aku... Ahhh gwenchana... Kita pulang bareng besok"
"Tapi Jihoon juga barenga Muel, Daehwi sama Baejin juga. Gapapa?"
"Ne... Geurae, aku belajar dulu ya. Annyeong..."
"Jjakaman noona"
"Ne?"
"Jaljayo noona" katanya sambil mematikan teleponnya
--Jihoon POV--
"Sejak kapan lo kenal Kenta, Hoon?" kata Samuel
"Sejak dahulu kala" kataku
"Serius" kata Muel lagi
"Ngibul lu. Mending sekarang lo pikirin cara biar bisa pulang bareng besok." Kata Baejin
"Kira-kira siapa yang kenal Kenta ya?" kata Daehwi. Semua orang menengok ke arah Samuel.
"Gue lagi? Cuy udah 3 tahun gue ga ngobrol sama tu orang"
"Muel~aa... Aku janji ga akan selingkuh sama Baejin lagi..." rayuku
"JIJIK LO!!! OGAH!!!"
"Muel~aaaa... Ggugu Ggaga.." aku menarik-narik baju Samuel.
"Muel, kesian temen lu" kata Daehwi
"RT Daehwi" kata Jinyoung
"Lu jangan maen RT RT doang. Bantuin" kata Daehwi
"Gila... Urusan begini aja kompak, gue butuh bantuan NGILANG LO SEMUA" Samuel mengambil hpnya dan mulai menelepon seseorang.
"Yeoboseyo..." kata suara di seberang sana
"Hyung... Ini Samuel. Inget kan? Temennya Vernon"
"Vernon? Ah Hansol. Iya aku inget. Kenapa Sam?" kata suara di seberang sana
"Kita ada ujian bahasa Jepang. Hyung bisa bantu aku nggak? Sama temen-temenku juga."
"Berapa orang?"
"Berempat"
"Boleh. Dirumahku ya..."
"Tapi kita lupa rumah Hyung. Kita ke sekolah hyung aja ya?" Aku terperanjat dengan wajah penuh harap
"Oke deh. See you tomorrow" kata Samuel mematikan teleponnya
"Gimana ?" kataku
"Iya besok kita nangkring di depan sekolah dia! PUAS LU!" kata Samuel kesal. Aku berteriak kencang dan bahagia. Meskipun Samuel terlihat tidak senang, tapi aku tahu kalau Samuel sangat senang. Kira-kira aku besok gimana ya ketwmu noona? Pokoknya harus ganteng... Apa perlu aku pinjem makeup sama parfumnya Woojin hyung? Tapi ntar aku alay lagi... Ahhh gimana ini ???
