Wannabe My

.

.

.

Terdengar helaan nafas kecil dari pria tampan yang tengah memejamkan matanya, perlahan manik hitam kelam itu terlihat dan mengedarkan pandangannya kemanapun.

"Apa... kehidupanku akan seperti ini terus?" keluhnya pada angin, perlahan tapi pasti langkahnya terarah pada jendela kamarnya yang sudah terbuka dengan menyibakkan gordennya.

"Aku sudah lama bersabar, tapi jika ini memang sudah akhirnya." ucapnya pelan, diapun menengadahkan kepalanya dan tersenyum pada langit.

"Aku... sudah sangat lelah."

.

.

.

"Ya, guanlin! Tunggu aku!" teriak seorang pria dengan wajah kecil namun manis yang berlari di depanjang koridor sekolah, pria tinggi yang tadi dipanggilpun menghentikan langkahnya dan melihat sang pemanggil.

"Baejin-ah? Ada apa?" guanlin hanya menatap bingung hyungnya itu ketika berhenti didepannya dengan nafas tersenggal.

"Sopan sedikit bocah! Aku ini hyungmu." guanlin memutar matanya bosan dan bersidekap dada.

"Katakan saja ada apa, kenapa berputar-putar."

"Sial! Jika saja aku tak butuh denganmu, hari ini latihan basket di percepat jadi setelah pulang sekolah dan pelatih ingin kau menggantikannya sementara mengawasi yang lain."

"Kenapa harus aku?"

"Karena kau kapten." ucap bae jinyoung dengan menepuk pundaknya dramatis menghasilkan decakan oleh pemuda yang lebih tinggi.

"Semena-mena."

"Oh ayolah, aku malas berdebat dengannya dan kau hanya harus menggunakan mata elangmu untuk melihat."

"Jangan berlebihan, arraseo aku akan datang lebih awal."

"Yes good! Kapten kita memang bisa diandalkan!" dan dengan kata-kata itu jinyoung pergi meninggalkan pria yang hanya memandangnya jengah.

"Aku harus segera ke perpustakaan sebelum dia pergi." gumamnya dengan melangkahkan kakinya lebih cepat ke arah tujuan awalnya.

.

.

.

"Dia selalu indah." gumamman kecil itu berasal dari pria tinggi yang tengah memperhatikan seorang siswa yang membaca bukunya hikmat. Pria kecil jauh didepannya itu terlihat bergumam beberapa kali dan tersenyum entah untuk apa.

"Joha."

"Kenapa aku selalu menemukanmu berdiri disini?" ucap seseorang dengan berdiri disamping guanlin, guanlinpun mengalihkan pandangannya.

"Oh hai minhyun hyung." pria yang dipanggil minhyun itu melihat kearah pandangan guanlin dan berdecak.

"Berhentilah menjadi pengagum dalam diam dan dekati dia."

"Aku takut hyung."

"Kenapa?"

"Dia sudah memiliki kekasih."

"Daniel maksudmu?" tanyanya, guanlinpun mengangguk samar.

"Hanya katakan saja, hatimu akan sakit jika terus menerus begini." terdengar suara lirih ketika minhyun mengatakannya, namun guanlin hanya tersenyum dan memandang hyungnya itu.

"Gwaenchana, aku sudah merasa baik hanya karena ini."

"Guan..."

"Aku pergi dulu hyung." elaknya dan tersenyum sebelum meninggalkan pria yang kini memandangnya sendu.

"Kau akan mati jika terus menerus seperti ini, aku tak mau melihatmu menderita."

.

.

.

holaaaaa

sudah lama aku gak bikin story di ff

aku rindu. hiks

skripsian kali ini buat aku frustasi jadi aku jarang liat lagi ff

kali ini aku bawa panwink karena aku lagi suka banget ama mereka

semoga suka dan jangan lupa review juseyoooo