DISCLAIMER :

Togashi-Sensei

TITLE :

You, in All of The Seasons

PAIRING :

Absolutely KuroPika, they're belong together^^

SUMMARY :

Kuroro and Kurapika spent their holiday at Hisoka's place.

WARNING :

Songfic. Semi-M. OOC, a different Hisoka. FemKura. Continuation sequel, set after You're Seducing.

.

Happy reading^^

.

.

.

CHAPTER 1 : SUMMER

.

Song : Everyday I Love You by Boyzone

.

Kuroro memasukkan dua buah koper ke bagasi mobil lalu menguncinya. Tak lama kemudian Kurapika keluar dari rumah.

"Kelihatannya kau sudah tak sabar," kata Kuroro melihat wajah kekasihnya yang berseri-seri. Ia membukakan pintu mobil untuk Kurapika.

Kurapika langsung masuk ke dalam.

"Tentu saja! Sudah sekitar satu tahun kita tinggal bersama, tapi baru kali ini kita bisa pergi berlibur!" jawabnya dengan antusias.

Kuroro menaikkan sebelah alisnya.

Setahun? Benarkah sudah setahun?, pikirnya sambil masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin.

Kurapika melihat raut wajah Kuroro saat itu. Tanpa sadar ia langsung cemberut.

"Jangan bilang kau tidak ingat kalau kita sudah tinggal bersama selama itu," protesnya.

Kuroro tersenyum melihat reaksi kekasihnya. Kurapika terlihat sangat menggemaskan bila sedang cemberut seperti itu. Ia mengenakan blus halterneck bermotif bunga-bunga biru dan celana jeans, membuatnya semakin tampak manis. Sepertinya Kuroro telah berhasil memperbaiki cara berpakaian gadis itu.

"Kuroro!" kata Kurapika, menyadarkan lamunan pria yang duduk di sampingnya.

"Ya…aku memang lupa," jawab Kuroro enteng, yang langsung disambut dengan tatapan mata tajam dari Kurapika. Lalu ia melemparkan senyum terbaiknya pada gadis itu. "Karena hari-hariku bersamamu sangat membahagiakan, hingga tanpa terasa waktu pun berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin aku menggendongmu masuk ke rumah kita."

I don't know, but I believe

That some things are meant to be

And that you'll make a better me

Everyday I love you

Kurapika tertegun. Senyuman Kuroro yang begitu tulus dan menawan itu selalu berhasil melunturkan kekesalannya. Ingin rasanya Kurapika memeluk Kuroro saat itu juga, namun harga dirinya mencegahnya melakukan hal itu. Ia pun memalingkan wajahnya yang memerah.

"Kau belum memasang sabuk pengamanmu," kata Kuroro lagi sambil membungkuk dan memasang sabuk pengaman ke tubuh Kurapika. Ia menatap gadis itu, membuat Kurapika terdiam seketika. Tiba-tiba Kuroro menunduk dan mengecup bahu Kurapika yang terbuka.

Kurapika dapat merasakan wajahnya memanas. Kuroro tertawa geli melihatnya.

.

.

Setelah setengah jam perjalanan, ponsel Kurapika tiba-tiba berbunyi. Gadis itu segera menjawabnya.

"Kurapika!" terdengar suara Killua di seberang sana.

Suara bocah itu begitu keras hingga Kurapika harus menjauhkan ponsel dari telinganya sambil meringis.

"Killua, bicaralah dengan tenang atau aku tutup teleponnya," kata Kurapika dengan geram, sementara Kuroro melirik gadis itu.

"Kata Shalnark kau pergi berlibur bersama Kuroro!"

"Ya, lalu?"

"Kenapa kau tidak mengajak aku dan Gon?"

"Hei, aku juga!" terdengar suara Leorio dari kejauhan.

"Kenapa aku harus mengajak kalian?" tanya Kurapika heran.

"Sudah, ajak saja. Berikan alamat rumah Hisoka pada mereka, kita bertemu di sana," Kuroro berkata tanpa melepaskan perhatian dari jalanan yang berada di hadapannya.

Kurapika tertegun. Ia benar-benar tak menyangka Kuroro akan mengusulkan hal itu.

"Teman-teman, Kuroro bilang iya!" seru Killua senang.

Kuroro tersenyum tipis melihat raut wajah Kurapika yang masih berbicara di telepon. Ia tak pernah menyangka, gadis itu akan menjadi bagian penting dari hidupnya. Dan melihat gadis itu gembira adalah hal yang sangat menyenangkan hatinya.

Ingatan Kuroro kembali pada peristiwa saat ia pertama kali merasa jatuh cinta pada Kurapika. Ketika itu, perasaan itu mengejutkannya.

I never thought that dreams came true

But you showed me that they do

You know that I learn something new

Everyday I love you

"Ngomong-ngomong Kuroro," Kurapika berkata lagi setelah menutup teleponnya. "Apakah Hisoka sudah tahu bahwa kita akan datang?"

"Bukan masalah besar kok," jawab Kuroro dengan senyum licik menghiasi wajah tampannya.

Kurapika melihat senyuman itu dan merasa heran.

"Kuroro."

"Ya?"

"Kau tidak merencanakan sesuatu yang aneh 'kan?"

"Kalau tidak ada penyebabnya mana mungkin aku begitu."

Jawaban Kuroro membuat Kurapika bingung. Tapi ia memutuskan untuk tidak membahasnya lebih jauh lagi.

.

& Skip Time &

.

"Wahhh...indah sekali!" kata Kurapika girang melihat pemandangan pantai yang luas. Setelah mobil berhenti, tanpa menunggu Kuroro membukakan pintu mobil untuknya, ia segera keluar dan berlari menuju tepi pantai.

"Kuroro, ayo ke sini!" seru Kurapika. Rambut pirang pendeknya berkibar-kibar tertiup angin.

Namun Kuroro hanya bersandar di mobilnya dan tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.

"Danchou?" tiba-tiba sebuah suara terdengar di belakang.

"Halo Hisoka," Kuroro berkata tanpa menoleh. Tentu saja ia sudah dapat merasakan kehadiran Hisoka sebelumnya.

"Apa yang membuatmu datang kemari?"

"Untuk berlibur tentu saja."

"Hah?"

Kuroro pun berbalik menghadap Hisoka yang penampilannya tampak berbeda. Ia hanya mengenakan celana pendek orange bermotif. Kebingungan tampak di wajah pria itu.

"Berkat nasihatmu, Kurapika berhasil merayuku untuk berlibur bersama," kata Kuroro.

Wajah Hisoka terlihat lega, kemudian Kuroro menambahkan ucapannya,

"Tapi itu setelah dia berlatih merayu pada pria lain."

Kuroro menatap Hisoka dengan tajam. Hisoka hanya dapat menelan ludah melihatnya.

"Aku orang yang sangat posesif, Hisoka. Jangan kira kau dapat lolos dari ini," ucap Kuroro dingin.

Hisoka tersenyum licik. "Aku memang selalu ingin bertarung denganmu, Danchou. Dalam bentuk apapun. Baiklah...kuterima tantanganmu."

"Kalian sedang bicara apa?" tanya Kurapika yang tiba-tiba sudah ada di dekat mereka.

"Hanya mengucapkan selamat datang," jawab Hisoka pendek tanpa melepaskan pandangannya dari Kuroro.

'Liburan kali ini tidak akan mudah bagimu, Hisoka,' ucap Kuroro dalam hati.

.

& Skip Time &

.

Sesampainya di dalam rumah, Kurapika langsung melihat-lihat isinya dengan hati senang.

"Wah…rumah ini bagus juga Hisoka," puji Kurapika.

Hisoka hanya tersenyum. Tapi ia langsung menoleh saat melihat Kuroro melangkah menaiki tangga.

"Danchou, kau mau pergi ke mana?"

"Ke kamar tentu saja. Kamarnya di lantai atas 'kan?" jawab Kuroro sambil melirik Hisoka dengan tajam.

"Tapi di atas itu kamarku…"

"Maksudmu kau keberatan kalau aku dan Kurapika tidur di kamarmu?"

Hisoka terdiam. Ia terlihat kesal. Namun beberapa saat kemudian, Hisoka sudah mengeluarkan beberapa barang miliknya dan memindahkannya ke salah satu kamar di lantai bawah, sementara Kuroro berada di kamar atas yang semula ia tempati.

Kuroro tersenyum tipis. Jauh di dalam hatinya, ia sama sekali tak menyangka semua ini akan terjadi. Ia merasa cemburu saat Kurapika merayu laki-laki lain di hadapannya. Ia merasa kesal pada Hisoka yang telah mengusulkan hal bodoh pada kekasihnya.

Dulu, Kuroro tak pernah merasakannya. Rasa kasihan, kepedulian pada orang lain, sedih…apalagi cinta, tak pernah ia rasakan. Semua berubah saat dirinya bertemu dengan Kurapika Kuruta dan keadaan menjadi aneh saat ia mulai menikmati setiap pertemuan dan pertarungannya dengan gadis itu.

Sekilas ingatannya kembali pada kejadian satu tahun yang lalu…saat dirinya melawan Gen'ei Ryodan untuk memperjuangkan cintanya pada Kurapika.

'Coz I believe that destiny

Is out of our control (don't you know that I do)

And you'll never live until you love

With all your heart and soul

"Kuroro?"

Sebuah suara membuyarkan lamunan Kuroro. Ia menoleh dan tersenyum saat melihat pemilik suara itu.

"Kemarilah Kurapika," kata Kuroro sambil mengulurkan tangannya.

Kurapika merasa heran, namun ia menyambut uluran tangan itu. Kuroro menarik Kurapika dan memeluknya dari belakang, lalu mengecup pelipis gadis itu.

'Pengisi jiwa dalam hidupku…aku mencintaimu,' ucap Kuroro dalam hati.

Tiba-tiba terdengar suara helikopter yang semakin mendekat. Kurapika melepaskan diri dari pelukan Kuroro dan berlari ke balkon. Nampak sebuah helikopter mendarat, menurunkan para penumpangnya yang tak lain adalah Gon, Killua dan Leorio.

"Teman-teman…!" seru Kurapika gembira.

.

.

"Wahh…ada coklat di sini!" kata Killua senang saat membuka kulkas. Tanpa bicara lagi, ia mengambil sekotak coklat dari dalam kulkas dan langsung memakannya.

Kurapika terkejut melihatnya.

"Killua, itu punya Hisoka!" ia memperingatkan.

"Sudahlah, tidak apa-apa…makan saja," jawab Hisoka segera. Ia mulai merasa frustasi dengan tingkah tamu-tamunya saat ini. Leorio sedang berada di kamar Hisoka, membaca majalah-majalah dewasa koleksinya. Gon terus mengoceh mengenai betapa takjubnya ia pada akuarium air laut yang ada di sana. Kurapika sedang duduk manis bersama Kuroro, namun tatapan mata Pimpinan Gen'ei Ryodan itu benar-benar membuatnya merasa tak nyaman. Ia lebih memilih untuk langsung bertarung saja dengan Kuroro daripada melalui saat-saat seperti ini.

Tiba-tiba pintu depan terbuka. Masuklah beberapa orang yang sangat ia kenal…Gen'ei Ryodan.

"Pestanya belum mulai 'kan? Kami tidak terlambat 'kan?" tanya Shalnark ceria.

Hisoka terpaku.

'Apa-apaan ini?' pikirnya dalam hati.

"Danchou bilang akan ada pesta di sini," Nobunaga menambahkan. Saat melihat Gon yang sedang berdiri di depan akuarium, ia terlihat senang dan segera menghampiri bocah itu.

Hisoka melirik Kuroro, namun pria itu hanya tersenyum tipis sambil menyesap tehnya perlahan-lahan.

.

& Skip Time &

.

Kurapika dan Machi sedang pergi ke supermarket di kota dengan diantar oleh Feitan untuk membeli bahan-bahan makanan. Mereka memutuskan untuk mengadakan pesta barbeque malam ini. Yang lainnya pun sibuk bersiap-siap.

Di tepi pantai, tampak Kuroro dan Hisoka sedang berdiri berhadapan dengan ekspresi yang sama-sama menakutkan. Seiring dengan ombak yang terhempas, Kuroro mengeluarkan Fun Fun Cloth dan menghindari serangan kartu-kartu milik Hisoka.

"Sudah cukup lama sejak pertarungan kita yang terakhir ya Danchou," Hisoka berkata dengan senyuman aneh menghiasi wajahnya.

Kuroro hanya menanggapi dengan wajah dingin tanpa ekspresi. Mereka terus bertarung hingga terdapat beberapa luka memar di tubuh Hisoka karena serangan Kuroro. Hisoka baru saja akan membalas saat tiba-tiba—

"Hei kalian!" seru Kurapika yang baru kembali. "Sedang apa di situ?"

Wajah Kurapika terlihat serius…dan sepertinya, ia tidak suka atas apa yang sedang dilihatnya.

Kuroro menyimpan Fun Fun Cloth-nya kembali, demikian juga halnya dengan Hisoka yang segera menyembunyikan kartu-kartunya.

"Kami hanya berlatih," jawab Hisoka enteng.

.

.

Kuroro duduk di kursi kayu di teras rumah Hisoka. Ia menyayangkan, pertarungannya dengan Hisoka harus terhenti karena kedatangan Kurapika. Kuroro ingin memberi peringatan sedikit saja pada joker itu. Ya…Kuroro kesal sekali padanya!

Angin sore berhembus meniup rambut hitam Kuroro yang berkilau, memperlihatkan tanda aneh di keningnya.

Tiba-tiba ia merasakan sentuhan lembut di bahunya. Kuroro menoleh…dan melihat Kurapika yang tersenyum padanya. Perlahan gadis itu duduk di pangkuan Kuroro dan mendekapnya. Seketika, amarah pria itu mereda…dan menjadi tenang seperti suasana indah sore ini.

It's a touch when I feel bad

It's a smile when I get mad

All the little things I am

Everyday I love you

Kurapika menatap wajah Kuroro dengan penuh cinta lalu menciumnya.

Everyday I love you more

Everyday I love you

.

& Skip Time &

.

Malam hari telah tiba. Franklin membawa banyak kayu dan menumpuknya di dekat rumah Hisoka. Shizuku menyalakan api yang langsung disambut dengan sorakan beberapa orang yang berada di sana.

"Hebat, api unggun!" seru mereka. Coltopi mendongak memperhatikan api itu dengan matanya yang besar dan berbinar-binar.

Sebuah pemanggang pun sudah siap. Leorio menyalakan pemanggang itu, dengan Hisoka berdiri di sampingnya.

"Hei…! Siapa yang mau membakar dagingnya?" seru Leorio kesal.

Machi langsung menoleh.

"Aku sudah bersusah payah membumbui dagingnya, sekarang tentu saja giliran kau dan Hisoka yang membakarnya!" ia berkata dengan sikap khasnya yang dingin.

Suasana menjadi lebih ramai saat Phinx dan Bonorenof membawa sebuah stereo player dan mulai menyalakan musik.

.

.

"Lezat sekali!" kata Gon puas sambil menyantap beef barbeque-nya dengan lahap. Lalu ia menoleh pada Leorio yang masih sibuk memanggang. "Hei, aku mau lagi!"

Leorio mendengus kesal.

"Memangnya aku penjual barbeque?" gerutunya.

Hisoka tertawa kecil sambil meletakkan beberapa buah daging ke atas pemanggang. Awalnya ia pun merasa kesal, tapi ternyata pesta ini bukanlah ide yang buruk. Hisoka mulai menikmatinya.

Dari tempatnya duduk, Kuroro memperhatikan Kurapika yang tengah bermain air bersama Killua. Ia sedikit merasa cemburu saat tiba-tiba bocah itu memeluk Kurapika sambil tertawa.

'Apa yang kupikirkan? Sudahlah…tidak apa-apa, mereka 'kan sedang bercanda,' Kuroro menenangkan dirinya.

Namun ternyata Killua menyadari tatapan pria itu. Seolah mengetahui apa yang sedang dipikirkan Kuroro, Killua menoleh dan menjulurkan lidahnya. Kuroro tercengang.

'A-apa maksudnya itu? Dia sengaja!'

Kuroro segera beranjak dan menghampiri mereka berdua. Tanpa mengetahui apa yang terjadi, Kurapika menciprati Kuroro dengan air laut sambil tertawa senang. Kuroro tersenyum dan membalasnya, membuat gadis itu menjerit.

"Kuroro! Bajuku jadi benar-benar basah sekarang!" kata Kurapika sambil cemberut.

Kuroro merangkulnya.

"Tenang, tentu saja aku akan bertanggungjawab nanti," jawab Kuroro dengan senyum nakal menghiasi wajah tampannya.

Wajah Kurapika langsung merona. Tapi tidak hanya Kurapika, Killua pun sama. Ia merasa risih mendengar hal itu.

'Jangan main-main denganku, Bocah,' Kuroro berkata dalam hati sambil melirik Killua.

'Coz I believe that destiny

Is out of our control (don't you know that I do)

And you'll never live until you love

With all your heart and soul

.

& Skip Time &

.

Lewat dini hari, pesta baru selesai. Pantai sudah bersih kembali, tentu saja Shizuku dan Deme-chan miliknya berperan dalam hal ini. Di ruang tengah, teman-teman Kurapika dan Gen'ei Ryodan sudah tidur pulas…kecuali Hisoka yang masih mengulang seluruh kejadian hari ini dalam benaknya. Ia mendongakkan kepalanya sedikit…dan tersenyum.

"Mudah-mudahan kau senang, Danchou," bisiknya.

Di kamar yang terletak di lantai atas, Kuroro tengah duduk di tempat tidur sambil bertelanjang dada. Ia baru saja selesai mengeringkan rambutnya. Terdengar suara air di kamar mandi.

Kuroro mengelap dada dan punggungnya sekali lagi, lalu berdiri dan meletakkan handuk di atas kursi di dekat pintu kaca yang menghadap ke laut.

Beberapa saat kemudian Kurapika keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan mantel handuk berwarna putih. Gadis itu melihat ke arah Kuroro sambil mengusapkan handuk ke rambutnya. Sesaat ia terpukau melihat Pemimpin Gen'ei Ryodan itu. Wajahnya yang tampan, tubuh yang tinggi dan tegap…dengan otot-ototnya yang saat ini terlihat jelas.

Kuroro menoleh. Ia tersenyum melihat ekspresi Kurapika saat ini dan pipinya yang merona. Kurapika segera tersadar.

"Apa?" katanya sambil merengut.

Kuroro segera menghampiri dan memeluknya. Kurapika membalas pelukan itu sambil memejamkan matanya. Aroma wangi Kuroro membuatnya tambah terbuai. Kuroro melonggarkan pelukannya dan menatap wajah gadis itu.

Hanya bayangannya yang nampak di mata biru indah Kurapika.

'Apa kau akan selalu berada di sisiku selamanya, Kurapika?'

If I ask would you say yes?

Together we're the very best

I know that I am truly blessed

Everyday I love you

Keraguan Kuroro langsung sirna saat Kurapika tiba-tiba menciumnya.

"Terimakasih…untuk hari ini," gadis itu berbisik di sela-sela ciumannya.

Kuroro memegangi kepala Kurapika dan memperdalam ciumannya. Perlahan ia melepaskan mantel handuk yang dikenakan Kurapika lalu membaringkannya ke tempat tidur.

Walau apapun yang telah terjadi, Kurapika telah menjadi miliknya…dan akan selalu begitu selamanya.

And I'll give you my best

Everyday I love you…

TBC

A/N :

What do you think? Review please…!^^