Halo, pembaca! Hehe, sesuai janjiku kemarin, aku coba membuat omake corner buat fic ini… walaupun entah kenapa terasa geje banget. Hehe. Selamat membaca!


One Piece © Eiichiro Oda

Two Schools, Two Worlds © Vaynard

Omake Corner: The Beginning Days

Empress' Scar omake – New Nakama

Luffy cengar-cengir di dekat Marguerite yang tampak grogi, sedangkan Zoro dan yang lain hanya bisa melongo.

"Anggota… baru?"

"Siapa dia?"

"Cewek cakep, melloriiiine!"

"Luff-"

Zoro menghentikan Nami. Di saat-saat seperti ini, ketika tingkah laku Luffy dipertanyakan anggota Straw Hats lainnya, Zoro yang selalu mengatasinya.

"Jelaskan," katanya tegas.

"Begini-"

"Bi-biar aku saja, Luffy!" Marguerite memotongnya karena dia nggak mau informasi rahasia mengenai Hancock tersebar. Luffy mengangguk, memperbolehkannya.

Marguerite pun bercerita tentang kejadian tadi sore di sekolah yang menyebabkan Luffy berurusan dengan Kuja, sampai 'pemecatannya' dari Kuja karena membela Luffy. Tentu aja Marguerite tak menyinggung tentang luka bakar Hancock yang tak sengaja dilihat Luffy…

Hal yang selanjutnya terjadi bisa ditebak: Luffy terkapar berkat pukulan Nami dan tendangan Sanji.

"Luffy, kamu masuk ke WC cewek dan mengintip Hancock-sama?" teriak Sanji, dia benar-benar marah sampai seolah-olah ada api yang menyelimuti dirinya. "Kau harus menebusnya dengan seppuku, bodoh!"

"Hentikan, Sanji!" Usopp dan Chopper menahannya sekuat tenaga.

"Uwooo! Luffy, kau… sudah dewasa rupanya!" Franky menangis terharu.

"Wah, Luffy-san, kamu beruntung sekali. Apa kamu sempat lihat warna pakaian dalamnya Hancock-kun?"

Bletak! Brook terjerembab dengan benjol 3 tingkat di afronya.

"Jangan ikutan mesum, kakek afro!"

"Intinya, kau didepak dari Kuja karena telah membela si bodoh ini…" Zoro memijat keningnya. "Benar-benar payah."

"Nggak juga, Zoro," Luffy nyengir. "Kalau aku nggak buat masalah, aku takkan bisa bertemu dengan Marguerite…"

Siiing…

"Eh?" wajah Marguerite memerah, entah karena apa.

"Luffy, kamu sadar nggak sih apa yang sudah kamu katakan?" pikir Zoro cs.

"Dan bisa dapat anggota baru, iya 'kan teman-teman?"

Ah, benar juga. Bukan seperti itu maksud Luffy. Zoro geleng-geleng maklum, sedangkan yang lainnya menertawai pemikiran mereka barusan.

"Dasar, walaupun aku sudah lama mengenalmu, aku masih belum bisa menebak jalan pikiranmu…" komentar Zoro.

"Shishishi. Jadi?"

"Aku tak melihat kerugian merekrutnya."

"Aku juga!" Usopp dan Chopper mengangkat tangan mereka.

"Eike… setujyu dooonk!" Bon-chan mulai berputar.

"Anggota baru yang super! Aku super setuju!" Franky berpose.

"Tentu saja, Luffy. Geng ini butuh lebih banyak anggota cewek," kata Nami.

"Fufufu…"

"Melloriine! Selamat datang di Straw Hats!"

"Sebagai salam perkenalan, bolehkah aku melihat-" Brook mendekatinya sambil menunduk. Marguerite merasakan hawa mesum meluap darinya… dan menendangnya secara reflek.

"Tidaaak!"

"Shishishishi! Kalau gitu, sudah diputuskan…"

"Selamat bergabung di Straw Hats!"

xxx

Malamnya, setelah cukup puas berpesta kecil-kecilan menyambut nakama baru, Luffy dan Nami mengantar Marguerite pulang karena Café Rip-off berada di kawasan yang kurang aman buat cewek yang jalan sendirian.

"Jadi, bagaimana pendapatmu tentang teman-teman?" Nami berusaha membuat pembicaraan dengan Marguerite yang cenderung diam saja sejak di pesta tadi.

Tapi cewek pirang itu masih bengong.

"Um… Marguerite-san?" Nami melambai-lambaikan tangannya di depan mata Marguerite.

"Oh! Ya?" dia tersadar dari lamunannya.

"… kamu masih memikirkan geng lamamu?"

"….." Marguerite mengangguk perlahan.

"Siapapun pasti akan seperti itu kalau tiba-tiba 'dibuang' teman-temannya," Nami menatap langit musim gugur yang cerah itu. "Tapi, tenang saja. Bersama kami di Straw Hats, semua kekhawatiranmu akan terobati dalam sekejap. Jadi, bersemangatlah!"

"… iya."


Troll Brothers omake – Gossip Leaker

Ace dan Sabo rupanya berniat melanjutkan pertengkaran mereka di luar sekolah dan melarang Luffy ikut campur. Luffy setuju saja sih, karena dia juga mau pulang. Tapi, begitu melangkahkan kaki meninggalkan lokernya, tiba-tiba lengan bajunya ditarik seseorang. Tentu saja Luffy segera bereaksi dengan mencengkeram tangan si penarik dan mendorongnya…

Ternyata dia adalah Bu Califa, sang sekretaris cantik kepsek.

"Wah, kamu cekatan juga," komentarnya sambil melepaskan tarikannya dari lengan baju Luffy.

"Etto… ibu yg tadi di ruang pak Jyabura 'kan? Ada apa?"

"Iya. Aku mau tanya sesuatu ke kamu…" kacamata Califa berkilat-kilat terkena terpaan sinar matahari sore. "Apa yang kakakmu beritahu ke Jyabura sehingga kalian bisa lolos dari hukuman?"

"Hah?" Luffy hendak langsung bercerita, tapi dia teringat perkataan Ace sebelum dia pergi tadi.

"Ini masih 'eksklusif' diketahui oleh anak-anak OSIS dan jurnalistik. Jadi, sebaiknya jangan katakan ini pada siapapun, toh nanti kabarnya akan tersebar dengan sendirinya. Lagian, pak Jyabura pasti akan berubah pikiran dan menghukummu begitu tahu kalau kamu telah membocorkan rahasianya"

"Ngg-nggak tahu ya…" kata Luffy dengan keringat dingin bercucuran dan bersiul grogi.

"Anak ini pembohong yang buruk…" Califa sweatdropped. "Ah, tenang saja Monkey-kun, aku bisa jaga rahasia narasumber kok."

"Oh ya? Kalau begitu…"

xxx

Keesokan harinya, SMU Seifu digegerkan oleh "gosip terpanas abad ini": penolakan Gatherine si waitress "cantik" kafe siswa terhadap Jyabura, sang guru BP yang ditakuti. Hal ini bermula dari tweet Califa kemarin malam. Califa sendiri adalah salah 1 staf yang follower-nya paling banyak di sekolah (kebanyakan murid cowok tentunya). Dari pagi, murid-murid sudah ramai membicarakan hal itu, bahkan guru-guru senior seperti Rayleigh dan Newgate tak ketinggalan beritanya…

Jyabura pun menjadi bahan obrolan seisi sekolah.

Hari itu juga, Jyabura menyerbu markas klub jurnalistik dan OSIS, memburu orang yang membocorkan hal itu pada Califa, tukang gosip nomor 1 di kalangan guru. Awalnya dia mencurigai Ace tapi anak itu berhasil mengelak dengan kelicinan belut.

Jyabura tak menyadari bahwa pelaku pembocoran informasi sebenarnya, Monkey D. Luffy masih melenggang bebas…


Buat yang bingung, Gatherine itu karakter SBS yang ceritanya menolak Jyabura karena naksir Lucci.

Thanks sudah membaca!