Yei!! Ini fic ke 5 mss *tepuk tangan sendiri*

Ceritanya mungkin agak gaje *kayak biasanya*

Dan sangat-sangat sedikit humornya *tidak berbakat dibidang humor*

R&R ya ^^

Bleach punya Tite Kubo

Tapi fic ini punya mss.

Enjoy it ^^

Love, Work and Promise

Karakura School sebuah sekolah yang sangat terkenal diantara para orang kaya , sekolah yang setengah kekuasaannya dimiliki oleh keluarga Kurosaki dan setengahnya lagi dimiliki keluarga Kuchiki. Keluarga yang sangat dihormati di Negeri itu.

Sekolah itu pun mempunyai asrama yang sangat luas asrama cewe dan asrama cowo. Secara tidak langsung Ichigo Kurosaki menjadi pemimpin dari para cowo, sedangkan para cewe tentunya yang memimpin adalah Rukia Kuchiki anak tunggal dari pasangan Byakuya dan Hisana.

Sekolah ini biasanya hanya diisi oleh anak-anak orang kaya, dan orang yang benar-benar pintar sehingga untuk masuk ke sekolah ini sangat sulit.

Kelas untuk cewe dan cowo digabung terkadang terjadi persaingan antara keduanya dengan membanggakan kekayaan atau membanggakan pemimpin mereka masing-masing yaitu Ichigo dan Rukia.

"Tau tidak katanya Rukia-sama baru saja menjadi bintang disalah satu acara TV lho."

"Dia juga menjadi model parfum xxx kan??"

"Eh masak? Dia hebat sekali ya."

"Iya aku kagum padanya."

Itulah sedikit pembicaraan dari asrama cewe, Rukia Kuchiki adalah topic paling hot dan tak pernah terkalahkan.

"Hei tau tidak Ichigo-sama baru saja menjadi direktur utama salah satu perusaahan di Kurosaki company lho."

"Dia memang cowo keren aku saja sampai mengakui kehebatannya."

" Tapi ngomong-ngomong Rukia Kuchiki dan Ichigo Kurosaki memang pasangan yang cocok."

"Iya kamu benar."

"Tapi sayangnya mereka berdua terlihat seperti musuh"

Dan itu sedikit pembicaraan dari asrama cowo.

Rukia sedang berada di kamar asramanya. Di ruangan itu ada tempat tidur dengan seprei berwarna violet dan dinding yang bercat putih ada meja rias dan sebuah lemari baju, di dalam kamar itu pun dilengkapi dengan kamar mandi dan terdapat sebuah piano yang melengkapi keanggunan kamar itu.

Rukia adalah seorang pianis yang berbakat begitulah kata teman-teman serta relasi ayahnya.

"Ya yah, kenapa meneleponku?" tanya Rukia kepada ayahnya lewat handphone.

"Hari ini ayah ada pertemuan dengan relasi ayah bersama ibumu jadi tolong kamu jaga diri ya." Pinta Byakuya.

Rukia terdiam sejenak.

"Ayah tidak ingin menyerahkan pekerjaan ayah padaku kan?" tanya Rukia dengan ragu-ragu.

Byakuya terdiam di seberang telepon.

"Tidak ayah tidak yakin kamu bisa mengatasinya jadi jaga dirimu baik-baik ya." Telepon ditutup dan Rukia pun terdiam ditempatnya melmparkan handphonenya ke kasur dengan sedikit kesal dan menuju kamar mandi.

Love, Work and Promise

"Bagaimana dengan rapat hari ini Ichigo-sama?" tanya Ishida sekretaris Ichigo dengan wajah bingung dan sedikit panik.

"Rapat jam berapa lagi?" tanya ichigo dengan malas.

"Jam 12.30"

"Hari ini aku ada ulangan." Ucap Ichigo dengan malas ia berdiri dan merapikan pakaiannya.

"Kita bisa meminta guru anda untuk menunda ulangan itu kalau perlu membatalkannya."

Ishida menjawab dengan santai dan mengeluarkan handphone untuk menelepon kepala sekolah dan meminta penundaan ulangan itu.

"Tidak perlu bisa aku kerjakan dalam waktu singkat, yang lain ada schedule apa hari ini?" Ichigo mencegah Ishida dan menggenggam tangan cowo berkacamata itu.

"Hari ini anda harus meninjau beberapa lokasi, kita akan menambah cabang disebuah kota kecil." Ucap Ishida sambil melihat sebuah notes yang selalu ia bawa kemana-mana itu.

"Baiklah sekarang tolong jangan ganggu aku dengan jadwal gila itu aku mau sekolah." Ichigo segera beranjak dari tempat itu dan keluar dari kamarnya.

Love, Work and Promise

"Ohayou Rukia-sama." Sapa seorang cewe dengan wajah ceria.

"Ohayou." Rukia menjawab dengan senyum yang sedikit dipaksakan dan ia pun duduk di tempatnya kursi kedua dari pojok kanan.

"Hei Rukia. Kenapa lagi dengan wajahmu?" tanya Tatsuki sambil memberikan sebuah permen kepada Rukia.

"Ah biasalah masalah ayahku." Rukia menjawab sekedarnya.

Tatsuki adalah sahabat Rukia ia adalah anak dari seorang pengusaha yang cukup terkenal dan ibunya adalah seorang atlit yang diakui kehebatannya, Tatsuki pun jagoan sekolah dalam bidang karate.

"Oh ayahmu masih belum mempercayaimu soal perusahan itu? Kamu masih iri dengan Kurosaki yang sudah mampu memegang perusahaan?" tanya Tatsuki sambil membuat gelembung dari permen karetnya.

"Ya begitulah." Rukia hanya menundukkan kepalanya dan terdiam.

Tatsuki pun ikut-ikutan diam tetapi bukan itu hal yang harus ia lakukan .

"Sudahlah, lupakan saja." Tatsuki menepuk pundak Rukia pelan *pelan bagi Tatsuki*

Rukia mengangkat kepalanya karena kaget sekaligus kesakitan.

"Kamu punya bakat lain kan yang tersembunyi." Tatsuki tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh Rukia.

"Kya!! Ichigo-sama datang." Teriak salah satu murid cewe dengan ganjennya.

"Ichigo-sama ohayou." Sapa mereka secara bersaamaan.

"Ohayou." Ichigo mengangkat tangannya dan menjawab salam mereka dengan sangat malas.

Ichigo mengambil tempat di sebelah Rukia. Dua calon pemimpin sekolah berada dalam 1 kelas kadang membuat kelas lain iri.

Tetapi Ichigo tidak pernah menyapa Rukia tepatnya mereka tidak pernah saling menyapa satu sama lain karena suatu hal.

"Cuaca hari ini sama sekali tidak cerah ya." Ungkap Tatsuki sambil melihat ke luar jendela.

"Sepertinya badai akan datang." Rukia melihat kea rah jendela ia tidak tahu bahwa Ichigo memperhatikan kesedihan diwajahnya itu.

Love, Work and Promise

Hari ini ulangan telah dimulai lebih tepatnya ulangan Matematika *pelajaran paling huwa!!* Ichigo dan Rukia yang adalah murid pintar menyelesaikan soal itu hanya dalam waltu 20 menit padahal jumlah soalnya 30 .

Rukia yang sudah bersantai pun hanya tidur-tiduran saja sedangkan Ichigo harus segera cabut karena janji rapatnya dengan salah satu relasi ayahnya.

"Ochi-sensei bolehkah aku pulang sekarang hari ini aku ada keperluaan." Ichigo berdiri dan meminta ijin pada gurunya itu.

"Oh ya tadi Ishida-san sudah membicarakan hal ini padaku kamu sudah selesai Kurosaki?" tanya Ochi-sensei sambil melirik kearah Ichigo.

Ichigo mengangguk dan menyerahkan lembar jawabannya pada Ochi-sensei, Ochi-sensei hanya tersenyum dan mempersilahkan Ichigo pergi.

Ichigo tidak tahu kalau pandangan Rukia mengikuti langkahnya.

Love, Work and Promise

Saat itu Rukia sedang bersama dengan Tatsuki berniat kembali ke asrama, mereka tertawa bersama mengingat beberapa kejadian lucu dikelas ketika itu handphone Rukia berdering membawa sebuah berita yang mengejutkan.

"Ya, ini saya ada apa?' tanya Rukia dengan wajah bingung.

"Apa? Ayah dan ibu mengalami kecelakaan?" tanya Rukia dengan sangat-sangat terkejut. Tatsuki yang mendengar hal itu pun terlihat sangat kaget.

Ditempat lain—

"Ini akan menjadi berita buruk buat Rukia." Ichigo melihat sms yang ditujukan padanya.

Byakuya Kuchiki dan Hisana Kuchiki mengalami kecelakaan pesawat dan mereka berdua diyakini tewas akibat kecelakaan itu.

Ichigo beranjak dari ruang kerjanya. Dan menelepon seseorang.

"Benarkah berita itu?"

Rukia berlari masuk ke sebuah Rumah sakit yang juga milik keluarga Kuchiki ketika itu seorang dokter yang menemuinya memasang wajah yang benar-benar merupakan berita buruk bagi Rukia.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Rukia dengan air mata yang jatuh terus menerus.

"Karena badai pesawat mereka oleng ketika akan terbang dan tergelincir lalu meledak sehingga mereka pun." Dokter menjelaskan dengan terbata-bata.

Rukia melihat 2 orang itu sudah ditutupi kain putih Rukia jatuh terduduk dan menangisi mereka berdua dokter pun hanya bisa melihat dengan sedih.

"Maafkan kami Rukia-sama kami sudah berusaha. Tapi mereka tewas ditempat."

Rukia masih menangis dan meremas-remas kain yang menutupi tubuh Byakuya dan Hisana.

Tiba-tiba saja banyak media yang berusaha masuk ke ruangan itu, Rukia yang sedikit panik segera berdiri, penjagaan diluar jebol sehingga para pencari berita mampu mendekati mayat pasangan Kuchiki itu.

"Bagaimana ini bisa terjadi Rukia-sama?" tanya salah satu dari mereka.

"Apakah benar karena kecelakaan pesawat?"

"Bagaimana dengan warisan yang diberikan?"

"Bagaimana perasaan anda?"

Pertanyaan itu bertumpuk dan membuat Rukia pusing pandangan matanya sedikit buram kematian keluarganya satu-satunya sangat menyiksa batinnya.

Tiba-tiba seseorang datang membuka jalan dan mengusir beberapa wartawan.

"Kalian pergi!" Bentak Ichigo yang baru saja datang, ichigo segera memegang Rukia yang kesadarannya tinggal setengah itu.

"Ichigo kamu?"

"Maaf Rukia." Ichigo tersenyum dan seketika itu pandangan mata Rukia gelap.

Love, Work and Promise

Gaje kah?? Gomen.. hehehe *ketawa gaje*

Hmm.. please repiu ya.*bingung mau ngomong apa*

Teken ijo-ijo yang dibawah dengan semangat ^^