Hehe.. Miharu-chan dapet ide buat fic baru.. ^^ tapi Miharu-chan yakin pasti bakal mentok inspirasi lagi nanti.. #digampar

Sekarang lagi nggak mau bikin fic yang Happy Ending, jadi mungkin akan sedikit 'menyiksa' tokoh DC nih.. ^^" dan Pairing yang terpilih untuk disiksa kali ini.. ahem.. maaf untuk penggemar pairing ShinRan, tapi ShinRan yang terpilih!

Shinichi: Arggh... mimpi apa aku semalam sampai harus disiksa di fic amatiran ini?

Miharu-chan: Ah Shinichi jahat yak.. -.- aku siksa kamu lebih dari yang direncanain lho.. #siap-siap-nelpon-dokter-spesialis-santet-menyantet

Shinichi: Mainnya santet sih.. _ _ yah.. bukan pemiliknya Detective Conan aja udah begitu ya..

Miharu-chan: oh karena Shinichi udah bantuin aku bicara, jadi aku lumayan baikin kamu deh Shin.. #elus-elus-shinichi

Disclaimer:Aoyama Gosho (sesekali boleh nggak saya tulis nama saya di sini? XD #ditinju)

Pairing: ShinRan

Seribu Daun Gugur

-HAPPY READING THIS BAD FIC-


'Kudo-kun, selamat, ini hadiah atas semuanya,' ucap seorang wanita cantik berambut pendek.

'Shinichi, apa sekarang bukan waktu yang tepat untuk bilang semua kebenarannya?' tatapan khawatir dari seorang kakek berkacamata.

'Selamat bocah! Oh sekarang kau sudah bukan bocah lagi ya..' ledek pemuda berkulit hitam yang dulu kelihatan tinggi sekali dibandingkan dia yang dulu.

'Aku tahu, kamu sudah berusaha keras..'

"Ngg.. hoaaahmm.." terlihat seorang pemuda berwajah tampan yang baru saja sadar dari alam bawah sadarnya. Ini hari pertamanya membuka mata dan menatap sang mentari pagi dengan tubuh aslinya setelah kejadian-kejadian tragis sebelumnya.

Organisasi baju hitam. Ya, orang yang menjadi sosok yang paling dipatuhi di kelompok tertentu, GIN, tewas. Dengan 6 peluru tertancap di mata, kepala, tangan kanan, kedua kaki dan yang berperan utama, jantung. Vermouth pun sudah mati. Wajahnya dibidik Chianti, atas permintaan Vermouth itu sendiri. Karena kelakuannya telah tersebar luas di dunia. Rena Mizunashi sudah kembali menjadi CIA dan mengajak serta adiknya, Eisuke Hondo.

Tapi, Vodka, Korn, Chianti dan Calvados masih bertahan dalam kejadian itu dan sampai sekarang tidak tahu siapa lagi yang masuk ke death-list mereka. Dan sepertinya Shinichi Kudo pun tertera di sana.

Hmm.. ayolah.. biarkan Shinichi memulai adegannya..

Shinichi bangun dari tempat tidurnya, dan menguap lagi. Dia berjalan menuju kamar mandi, dan menatap wajahnya di cermin wastafel. Senyum mengembang di wajahnya.

'Akhirnya.. ini yang kutunggu..' gumamnya. Dia bergegas mandi, berpakaian, dan menuju ruang makannya. Diambilnya bungkus plastik yang berisi roti tawar. Ia ambil satu, dan memasukkannya ke dalam panggangan roti. Setelah beberapa menit, roti itu melompat keluar. Shinichi pun mengambil roti tersebut, lalu mengoleskan selai blueberry dan selai kacang. Dilahapnya roti itu. Setiap kali dia membuka mulut, dia selalu tiba-tiba tersenyum. Membayangkan seperti apa reaksi orang itu, melihat dia kembali dengan selamat.

Ran.. itulah namanya. Nama orang yang paling menunggu kepulangan Shinichi. Setiap malam dia mengalirkan air matanya. Melihatnya menangis sangat membuat Shinichi yang saat itu mengecil pun merasa bersalah. Terkadang, Shinichi menyesal telah membuntuti Vodka saat di Tropical Land. Seandainya dia tidak terlalu curiga. Seandainya.. dia bukan detektif yang rasa ingin tahu nya tinggi.. pasti dia tidak perlu membuat Ran terus menunggu. Ran sudah lama menunggu kepulangan sang ibu yang bertengkar dengan ayahnya, dan memutuskan untuk meninggalkan keluarga. Dan ditambah kepergian Shinichi yang tak kunjung kembali.

Tapi! Keadaan sekarang sudah berubah! Dia sudah mendapatkan kembali sosoknya yang asli! Dan apa yang ditunggu? Bukannya memberi tahu Ran kalau dia sudah pulang? Oh sepertinya Shinichi berniat untuk mengejutkan Ran, dengan datang ke kantor detektif ayahnya dan mengucapkan 'Tadaima!'.. dan menebak apa reaksi gadis itu. Entah langsung menangis, atau hampir menjawab 'Okaeri' lalu dilanjutkan menangis sambil teriak-teriak memarahi Shinichi yang datang tiba-tiba hanya untuk menjaga image nya.

Shinichi POV

Aah aku sudah tidak sabar! Aku tebak pasti dia akan.. hmm.. entah kenapa aku terpikir dia akan membenciku.. ah nggak mungkin! Walaupun dia membenciku, aku yakin dia akan segera kembali tersenyum padaku!- aku harap aku tidak kepedean..

Aku melihat ke arah jam, dan menunjukkan angka 9 kurang beberapa menit. Aku segera menghabiskan sarapan, lalu segera memakai sepatu. Dan aku melesat cepat, tak sabar. Melewati jalanan kota yang dulu kelihatan sangat raksasa dari wujud Conan.

Ini yang kutunggu. Yang sangat kutunggu. Betapa senangnya aku melihat Ran yang masih ada di rumahnya padahal hari ini harusnya dia berangkat sekolah. Aku tidak berharap kalau aku ini tipe orang yang mudah ge-er, tapi apa dia punya firasat kalau hari ini aku pulang? - kelewat ge-er!

Segera aku menaiki tangga rumahnya, lalu membuka pintu. Tapi, pemandangan membuatku untuk membatalkan mengucapkan 'Tadaima!'.. karena ternyata di sana ada Sonoko, paman Kogoro, Masumi dan seorang pria yang sepertinya klien paman Kogoro. Dengan Sonoko yang di lehernya tertorehkan pisau kecil yang hanya terdapat jarak 6-10 cm..

TBC


Jelek ya? ^^' bingung sih mau gimana bagian awal dan tengahnya.. yang kepikir cuman akhirannya doang! XD *tabok author ini!

Eh eh yang baik dan pintar.. bisa kasih usulan buat case yang ini gak? Aku kepikirnya cuman case uang palsu doang.. itu juga ngambil dari DC 7.. ^^' dan itu udah buat fic yang lain..

Shinichi: kayaknya di fic pertama aku belum disiksa ya.. bagus deh..

Miharu-chan: habis.. dokternya nggak bisa ditelpon..

Shinichi: makanya aku bilang bagus..

Miharu-chan: ah nggak usah dengerin Shinichi.. *sumpel kuping

Okeh~ dadah! X3 *lambai-lambaitangan