Wajah manis itu tertawa penuh arti. Kulihat lekat-lekat wajah cantikmu, bibir merah merekahmu yang tak henti-hentinya mengembangkan senyuman. Rasanya kuingin merengkuhmu dalam pelukanku sekarang juga. Bahkan rambut vermillion milikmu yang berterbangan tertiup angin itu semakin menjebakku masuk ke dalam halusinasi ini.

Seketika aku tersadar saat mataku bertemu dengan manik indah berwarna biru bagaikan lautan milikmu. Kau hanya tersenyum singkat kepadaku, melambaikan tangan, lalu kembali ke sisi sosok itu.

Mr.E

Gintama dan seluruh tokohnya milik Hideaki Sorachi Sensei

Plot cerita ini milik saya

AU, Agst (?), drama, OOC

Halo, perkenalkan. Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas swasta di Tokyo. Aku adalah laki-laki yang biasa saja. Tidak terlalu tinggi, juga tidak pendek. Tidak tampan, tapi tidak jelek juga.

Bagaimana dengan teman? Aku punya banyak teman kok. Yah.. meski jumlah temanku masih bisa dihitung jari. Tapi saat ini aku sendirian. Semua temanku sudah lulus. Dengan perasaan sedih yang berkecambuk dalam hatiku, aku hanya dapat menatap nanar Surat Peringatan dari universitas.

Cukup dengan cap mahasiswa abadi yang diberikan dari adik tingkatku. Ya. Orang-orang di sekitar telah mengecapku sebagai mahasiswa abadi. Bukan cuma itu, aku pun diberi julukan cupu, bodoh, bahkan okama. Hei, bukankah memanggil seseorang dengan sebutan okama sangat kejam? Meski tubuhku pendek, bukan berarti aku seorang banci.

Kenapa hidup sungguh memuakkan?! Teriak batinku. Dengan sebal aku mengacak surai coklat pasir milikku. Tidak peduli jika ada beberapa helai rambut yang rontok.

"Hei, apa yang kau lakukan mengacak rambutmu seperti itu?"

Suara imut itu menghentikan aksiku. Dengan rambut yang masih acak-acakan aku menatap sosok itu yang kini tengah memperhatikanku sambil tersenyum.

"Ka-kagura san!" Ucapku agak grogi. "Kenapa kau bisa ada di sini?"

Sosok itu, Kagura, memperhatikanku dengan tatapan bingung. "Aku kemari karena melihat kakak tingkatku yang memojok di tempat sepi seperti ini sambil mengacak-acak rambutnya. Kau terlihat seperti orang gila dengan rambut seperti itu pfft."

"Tolong jangan tertawa, tidak ada hal yang lucu di sini." Aku memalingkan wajahku, berusaha terlihat sebal. Kagura san tetap saja terus tertawa. Ia mendekatiku perlahan. Tangan kecilnya merapikan rambutku yang aku acak tadi. Saat ini kami sangat dekat. Sungguh hatiku terasa seperti akan meledak.

"Aku ingin ke depan sekarang, bagaimana denganmu?" Tanya gadis itu.

"Aku ikut denganmu." Jawabku. Aku masih sibuk menutupi wajahku yang memerah. Sial, aku tahu jika Kagura san memang tipe yang perhatian, tapi entah kenapa tubuhku selalu merasa aneh ketika di dekatnya.

Sakata Kagura, ia adalah adik tingkatku di universitas. Aku bertemu dengannya secara tidak sengaja saat kami bertabrakan di perpustakaan. Kebetulan kami berada di fakultas yang sama. Semenjak itu, kami pun mulai akrab. Seperti cerita sebuah sinetron bukan?

Sebenarnya Kagura san berada di level yang jauh di atasku. Ia merupakan gadis tercantik di kampus. Ia sangatlah populer. Bukan hanya teman wanita, teman prianya sangatlah banyak. Terkadang aku merasa gugup saat berjalan berduaan dengannya. Pasalnya teman-teman pria Kagura san akan menatapku sinis. Mungkin mereka iri karena Kagura san lebih memilih berjalan bersama cowok cupu sepertiku daripada bersama dengan mereka? Entahlah.

"Ah, aku sudah dijemput."

Ucapan dari Kagura san kembali menyadarkanku. Mataku mengikuti arah yang gadis itu tunjuk. Sebuah mobil merah telah menunggu dirinya di seberang gerbang masuk kampus kami.

Oiya, aku lupa bercerita kalau Kagura san adalah anak orang paling kaya di kota ini. Setiap pulang kuliah ia akan selalu dijemput menggunakan mobil oleh kedua kakaknya.

Aku sudah beberapa kali berjumpa dengan kedua kakak Kagura san. Keduanya bukanlah tipe yang mudah akrab denganku.

Kagura san pernah bercerita bahwa kedua kakaknya merupakan saudara kembar. Aneh, menurutku mereka tidak mirip sama sekali. Kakak Kagura yang pertama sangat mirip dengan gadis itu. Bisa dibilang ia seperti versi laki-laki dari Kagura san. Kakaknya itu bernama Kamui. Ia akan menjemput Kagura san pada hari senin, selasa, dan rabu menggunakan mobil hitam. Sementara hari kamis dan jumat Kagura san akan pulang bersama dengan kakaknya yang kedua.

Melihat yang terparkir di depan gerbang adalah mobil merah, itu adalah pertanda bahwa Kagura san dijemput oleh kakaknya yang kedua. Selama hampir 3 tahun aku mengenal Kagura san, ia tidak pernah mengenalkan nama kakaknya yang kedua. Karna itu aku memanggilnya Mr. E. Enemy. Memang kekanakan memanggilnya seperti itu, tapi aku tidak peduli.

Aku tidak tahu kenapa, jika Mr.E yang menjemput, Kagura san akan memasang wajah cemberut yang sialnya sangat lucu. Meski aku dapat melihat kilat bahagia di wajah gadis itu, sih. Gadis itu memang membingungkan jika menyangkut kakaknya yang kedua.

"Kalau begitu aku duluan ya." Pamit Kagura san sambil melambaikan tangannya ke arahku. "Sampai bertemu besok, Hisashi san." Ucapnya kepadaku sambil berlari kecil menghampiri mobil merah tadi.

Dan di sinilah aku. Mengamati kepergian gadis yang hampir aku cintai selama 3 tahun menghilang dengan mobil mewah kakaknya di perempatan jalanan dekat kampusku. Setiap hari.

-bersambung ke part 2-

Adakah yang sempet mikir Hisashi adalah Sougo?

Saya mencoba bikin ff Agst pendek. Entah bisa jadi atau enggak, mengingat selama ini kerjaannya bikin ff romance comedy :"v

Entah ini termasuk agst ato bkn, bodo amat lah :((

Saya jg ga pernah coba bikin yg sudut pandang org pertama. Susah jg ya. Jadi bahasanya mungkin aneh (?) dan ngebosenin

Review?