CHANYEOL SENPAI!
Lenght : Chaptered
Rated : K
Genre : Humor, romance, school-life
Main Cast : Byun Baekhyun
Presented by : Seochann
AN: Oke sebelum ke cerita pertama-tama gua mau bilang jangan bash gua! plis :'v ini ff terinspirasi dari banyak nya ff yang ber cast chankris oke nah disana aku mikir kalo iya menurut sebagian orang chanyeol itu uke gimana kalo aku buat dia jadi laki-laki sejati :'v sebenernya ini juga bentuk penolakan terhadap chankris plis deh chanyeol keker gitu kece gitu ganteng gitu (waloun suka pose imut.g) dia itu laki-laki sejati nah maka dari itu gua buat cerita ini mian kalo menyinggung gua cuman menyampaikan pendapat gua aja.
Chapter 1
.
.
WARN GS!
.
.
Baekhyun mengamati satu-satu wajah peserta upacara kelas 12 IPS 2 dengan teliti. Di mana dia ? batin Baekhyun frustasi. Matanya tak henti-hentinya memandang ke arah kelas 12 IPS 2 yang tengah khusyuk memperhatikan pidato dari kepala sekolah di hari senin yang terik ini.
"Sudah ketemu ?" tanya Luhan yang berdiri di sebelah kanan nya
Baekhyun menggeleng tanpa mengalihkan pandangan nya dari kelas tersebut.
"Dia terlalu tinggi masa tidak terlihat" celetuk Kyungsoo yang berdiri di sebelah kirinya membuat Baekhyun memberengut kan bibirnya.
"Jangan menghina nya!"
"Kenapa kau masih suka sih ? Bek dia itu gay bahkan semua orang juga tau kalau dia mengaggumi Wu Yifan teman sekelas kita"
Baekhyun meremas jari-jarinya "Aku tidak peduli aku yakin dia tidak gay"
Kyungsoo memutar bola matanya malas "Oh ayolah keimutan nya bahkan menyaingi dirimu sendiri"
"TIDAK ! AKU YAKIN DIA TIDAK G-" sialan sekarang semua mata memandang ke arah mereka bertiga termasuk kepala sekolah yang berwajah keibuan tetapi berhati ibu tiri. "-ay"
"Kau!" kepala sekolah menunjuk ke arah Baekhyun.
Baekhyun melirik kekanan ke kiri "Siapa? aku ?"
"Ya siapa lagi memang yang paling cebol di kelas 11 IPS 1" Baekhyun mengerucutkan bibirnya
Nah benarkan dia berhati ibu tiri, kini seluruh sekolahan menertawai Baekhyun. Seluruh sekolahan?! Termasuk pujaan hatinya yang tertawa-tawa bersama teman-teman nya sembari melirik Baekhyun tanpa Baekhyun sadari.
"Majulah kesini"
Baekhyun menggeleng "Tidak mau ibu jahat seperti ibu tiri!" dan Baekhyun sukses membuat satu sekolahan berganti menertawakan kepala sekolah. Great!.
Luhan menepuk dahinya,Kyungsoo menunduk kan wajah nya. Baekhyun bodoh atau kelewat polos?
"Apa?!"
"Ibu jahat! Berhati ibu tiri! Aku tidak cebol lihat ibu dan aku tinggi siapa ? tinggi aku kan ? sudahlah bu jangan menyalahkan keadaan kepada orang lain terima saja keadaan ibu memang sudah kodratnya kalau ibu cebol"
Wajah kepala sekolah berubah merah padam "Sialan! kau menghina ku hah ?"
"Tidak aku- hmffffff"
Kyungsoo langsung membekap mulut Baekhyun dan Luhan mengamankan tangan Baekhyun yang meronta-ronta minta dilepas. Cukup sudah anak ini berceloteh ria. Polos dan bodohnya si Baekhyun itu beda tipis.
"Mafkan dia bu maafkan dia. Dia memang bodoh dan cebol" Kyungsoo berucap sambil membungkuk kan badan nya tak lupa juga menekan kepala Baekhyun agar membungkuk.
Baekhyun mendelik. Heh dia tidak bodoh dan Baekhyun tidak terima di bilang cebol. Walapun kenyataan dia cebol tapi dia lebih suka di sebut kurang tinggi.
"Iya maafkan dia bu maklum dia bocah bu" Luhan ikut menunduk kan tubuhnya
Kepala sekolah memijit pilipisnya yang mendadak terasa pening karena ulah muridnya yang kelewat polos merujuk ke bodoh "Baiklah-baiklah saya akhiri pidato saya hari ini sekian dan terimakasih selamat pagi"
"Selamat pagi bu!"
Dan upacara terpaksa di selesaikan lebih awal dari jam yang seharusnya. Oh seluruh sekolah patut berterimakasih pada Byun Baekhyun.
CHANYEOL SENPAI!
"Kau itu bodoh atau tolol ?" Kyungsoo berucap jengkel. Mereka bertiga kini sedang berjalan menuju kelas.
"Aku pintar" Baekhyun menyilangkan tangan nya.
Luhan memutar bola matanya "Sudah lah itu sudah berlalu lagian kepala sekolah sudah memaafkan kita oh ya kau tau tadi si senpai melihat mu loh"
"Benarkah?" mata Baekhyun berbinar-binar
"Iya karena kau bodoh dan membuat satu sekolahan menertawakan mu, demi kerang laut ajaib! Kalau kau bertingkah seperti tu siapa yang tidak akan memeperhatikan mu!" Kyungsoo memijit pelipisnya mempunyai teman seperti Baekhyun telah memberikannya banyak cobaan.
Baekhyun menghentak kan kakinya "Sudah ku bilang aku pintar!"
Kyungsoo mengibaskan tangan nya "Pergilah aku akan ke kelas Jongin aku rasa bersama dia bisa menenangkan pikiran ku sebentar" dan Kyungsoo segera berbelok ke kelas Jongin yang kebetulan sedang mereka lewati.
"Dasar pacaran mulu" omel Luhan
"Eih kau iri ya ?" goda Baekhyun dengan wajah menyebalkan
"Tidak! Ah kau menyebalkan!" Luhan berjalan duluan di depan Baekhyun
"Hei tunggu aku!" Baekhyun berlari mengejar Luhan "Mengakulah kau irikan ? yakan ? yakan ? yakan?"
Luhan mengabaikan Baekhyun dan segera masuk ke kelas kemudian duduk di bangkunya tercinta di ikuti Baekhyun yang mengekor di belakang nya.
"Ayo mengakulah" ternyata Baekhyun masih belum mau menyerah
"Tidak!"
"Iya saja"
"Aku bilang tidak!"
"Iya saja apa susah nya sih ?"
"Tidak! sekali tidak ya tidak!"
"Ayolah mengaku saja"
"IYA IYA AKU IRI AKU INGIN JUGA MEMPUNYAI PACAR AKU BOSAN SENDIRIAN KAU PUAS!"
Baekhyun diam. Satu kelas terdiam. Dan Luhan mulai menyadari kebodohan nya. Sialan! Luhan sangat malu oh virus si Baekhyun sudah menginvasi dirinya.
"Astaga akhirnya kau mengaku!" Baekhyun melompat kegirangan "Hoi teman-teman ada yang mau mendaftar sebagai pacar Luhan ?"
"Aku Bek aku" Kyuhyun mengacungkan tangan nya tinggi-tinggi.
"Aku juga woi aku juga" Donghae tak mau kalah ikut mengacungkan tangan nya.
Sehun pun juga mengacungkan tangan nya "Aku juga"
Minho juga mengacungkan tangannya dan hampir satu kelas mengacungkan tangan nya.
Baekhyun bertepuk tangan heboh terlampau senang "Luhan lihat banyak yang ingin mendaftar!"
Luhan menyembunyikan wajahnya yang memerah malu di lipatan lengan nya "Bisakah aku menghilang sekali saja" gumam nya
"Ada apa ini ?" Kyungsoo yang baru masuk terlihat kebingungan
"Oh kami sedang mencari jodoh untuk Luhan" ucap Baekhyun semangat
Kyungsoo mengernyitkan dahinya "He ? benarkah itu Luhan?"
Luhan mengangkat wajahnya sedikit untuk melihat Kyungsoo "Seperti yang dikatakan si bodoh Bekun" dan Luhan kembali menulusupkan wajah nya ke lipatan lengan nya.
"WHAT?!"
"Hahahaha dengar kan ? nah tadi siapa saja yang mendaftar akan ku catat ayo sini-sini" Baekhyun segera mengambil pena dan kertas nya.
"Apa yang dicatat ?" tanya Yifan a.k.a Kris si ketua kelas yang sedang berdiri di ambang pintu kelas.
"Ah Kris" Baekhyun berlari mendekati Kris "Luhan membuka pendaftaran pacar kau mau ikut ?" tanya Baekhyun.
"Ahni aku akan mendaftar jikau kau yang membuka" Kris menaik turun kan alisnya. Menggoda Baekhyun.
Baekhyun menggeplak kepala Kris membuat Kris meringis kesakitan "Dalam mimpi mu! Aku tidak mau dengan siapapun kecuali Chanyeol senpai"
Kris menahan tawanya "Kau bercanda ? wajah mu dan dia saja sama-sama imut bukan nya pacaran malah terlihat seperti sepasang gadis hanya saja yang satunya gadis jadi-jadian"
Satu kelas tertawa termasuk Luhan (yang sudah sudi mengangkat kepalanya) dan Kyungsoo.
"Diam!"
Seluruh kelas langsung terdiam.
"Kau Kyungsoo, Luhan" tunjuk Baekhyun dengan telunjuknya "Kalian teman macam apa kenapa malah menertawakan ku?! Dan kau Wu Yifan diamlah manusia kelebihan kalsium, berotak mesum, bergigi maju. Chanyeol senpai 100 kali lebih baik dari mu, dan lagi dia tidak imut dia itu tampan mempesona"
"Oh benarkah ?" Kris menyeringai menyebalkan membuat tangan Baekhyun gatal ingin menamparnya "Dia bahkan menyukai ku Baek ayolah seluruh sekolahan juga tahu"
Baekhyun mengepalkan tangan nya kuat-kuat "Aku tidak peduli! di mata ku dia tidak pernah gay dia -dia hanya belum menemukan jati dirinya yang sebenarnya" ucap Baekhyun pelan.
Brak!
"Hei ini bukan pelajaran drama kembali ketempat duduk kalian masing-masing bocah nakal!"
Sialan itu guru Kim. Guru matematika terkiller. Dengan kumis tebal, rambut model bapak-bapak tahun 90 an yang selalu di buat klimis dan mengkilat jika terpapar cahaya, oh jangan lupakan tongkat bambu yang selalu di bawanya kemana-mana yang tadi sempat untuk menggebrak meja.
Kau tau, konon tongkat itu sudah ratusan kali menjadi saksi bisu sekaligus alat untuk menghukum anak-anak bandel sekolahan. Tak ada yang berani menyentuhnya sekalipun kau membayar mahal. Karena apa ? guru Kim bisa tahu walau tanpa menyaksikan langsung siapa saja yang pernah menyentuh tongkatnya dan yah si Lee Taemin pemuda berwajah ke uke an yang duduk di pojok kelas sudah pernah mencobanya dan dia berakhir berlari ketakutan karena di kejar-kejar guru Kim. Hm ironis.
Baekhyun segera menduduk kan dirinya di bangku miliknya di ikuti teman-teman nya yang lain.
"Baik kita mulai pelajaran hari ini" guru Kim mengeluarkan laptopnya dan menyambungkan laptopnya dengan proyektor. Tak lama kemudian muncul gambar di layar proyektor.
"Kita akan mencongak hari ini" guru Kim terlihat mengubek-ubek file nya yang ntah berjumlah puluhan atau bahkan ratusan saking banyak nya. Selang beberapa saat muncul soal-soal yang membuat Baekhyun ingin muntah.
"Itu bukan soal itu adalah mantra kematian" ucap Baekhyun sambil memegangi perutnya.
Kyungsoo yang duduk di sebelah Baekhyun menggeplak kepalanya "Kau berlebihan otak mu saja yang keterbelakangan"
"Tidak Baekhyun benar" Luhan yang duduk di belakang mereka berdua mulai berbisik "Itu susah sekali aku tidak bisa invers kau tau ugh"
"Kita mulai dari nomer 1" ucap guru Kim sambil memperhatikan seisi kelas "Ada yang bisa menjawab ?"
Sunyi.
"Baiklah akan ku tunjuk saja"
Satu kelas bercucuran keringat dingin. Kenapa ? karena bila kau menjawabnya salah maka kau akan mendapat hadiah istimewa. Dengan kata lain hukuman yang sangat spesial.
"Tanggal berapa ini ?"
"Tanggal 22 februari 2016 pak" ucap Kris.
"Hmm" guru Kim mengelus-elus kumisnya "Absen 2 siapa ?"
"S-saya pak" Sohee mengacungkan tangan nya dengan gugup.
"Ahn Sohee-ssi" ucap guru Kim "Jawablah pertanyaan itu"
Sohee menelan ludah nya gugup, dirinya mencoba berpikir keras "A-anu jawaban nya 7/3 pak"
"Kenapa begitu ?"
"Karena x tidak boleh sama dengan 7/3"
"Kau benar" guru itu segera mengambil daftar nilainya dan mencentang nama Sohee "Selanjutnya kau boleh memilih teman mu Sohee"
Sohee melihat seisi kelas yang rata-rata memasang wajah 'jangan pilih aku jikau masih ingin selamat'. Sohee bergidik ngeri dan akhirnya dia terpaku oleh sosok Baekhyun yang malah terlihat kebingungan. Sohee rasa Baekhyun pas untuk menjadi sasaran empuk. Sungguh jahat.
"Byun Baekhyun pak" ucap Sohee
"Apa ? kenapa aku ?" Baekhyun protes tidak trima
"Byun Baekhyun-ssi kerjakan soal itu" guru Kim menunjuk layar proyektor
"T-tapi pak-"
"Tidak ada tapi-tapi an jawab sekarang atau kau ku hukum"
Baekhyun mendecih sebal "Sudahlah hukum saja aku percumah aku juga tidak bisa mengerjakan nya toh pak Kim juga hobi menghukum ku yakan ?" Baekhyun melipat tangan nya kesal
Brakk
Guru Kim memukul kan tongkat bambunya ke meja membuat seisi kelas terperanjat kaget kecuali Baekhyun yang malah sibuk menggerutu.
"Ya! Kau anak kurang ajar!"
"Apa ? memang kenyataan nya begitu kan ?" Baekhyun berdiri dan maju ke depan "Sekarang katakan aku harus apa ? mumpung aku sedang baik hati aku akan dengan suka rela mengerjakan nya"
Seisi kelas tampak kompak menepuk jidatnya rasanya mereka ingin membenturkan kepala seorang Byun Baekhyun ke lantai.
Dada guru Kim naik turun dengan cepat, wajah nya memerah sudah mirip Moon Gayoung dalam serial drama web Exo Next Door yang sering Baekhyun lihat saat akhir pekan.
"Kau-" guru Kim menghembuskan nafasnya kemudian menghirupnya lagi dalam-dalam "Kerjakan semua soal yang ada di buku paket mu sekarang aku ingin pulang sekolah nanti sudah kau tumpuk di meja ku"
Satu kelas menganga. yang benar saja ?
"Tidak mau aku mau yang lain!" Baekhyun memalingkan wajah nya.
"Kau pikir aku pedagang hah ?! Tidak ada tawar menawar!" guru Kim sudah berada di ambang kesabaran nya rupanya.
"Siapa yang bilang bapak pedagang sih ? aku kan hanya berkata mau yang lain hissh" ucap Baekhyun jengkel.
Perempatan siku-siku muncul di dahi guru Kim.
"Byun Baekhyun" panggil guru Kim tenang dan pelan tetapi sarat akan ancaman "Keluar dan kerjakan tugas di perpustakaan atau ku beri hadiah lain yang lebih istimewa"
Baekhyun bergidik melihat guru Kim yang seolah-olah tengah menguarkan aura hitam.
"Yak! Bodoh keluar lah sekarang!" Kyungsoo beteriak ke arah Baekhyun.
"Cepatlah" Luhan berucap gusar.
Dan akhirnya mau tak mau Baekhyun mengambil buku paketnya dan berjalan keluar dari kelas untuk menuju ke perpustakaan.
CHANYEOL SENPAI!
Baekhyun menaruh bukunya di atas meja perpustakaan dan mendudukan dirinya di salah satu bangku yang mengitari meja tersebut.
"Dasar guru tua memang menyebalkan selalu suka mengomel dan menghukum tidak mengerti perasaan generasi muda yang tertekan karena soal-soal yang dia berikan aku tidak mengerti kenapa semua orang tua itu sama apakah mereka satu ibu dan bapak atau mereka satu gen sung-"
"hei! Bisakah kau menutup mulut mu ?" teriak pemuda berkacamata yang duduk tak jauh dari meja Baekhyun sembari menatap Baekhyun jengkel karena sudah berani mengusik nya.
"Mulut untuk bicara bukan untuk ditutup!" balas Baekhyun sewot.
Pemuda berkacamata itu menunjuk sebuah kertas keramat yang tertempel rapi di dinding yang bertuliskan 'harap tenang' "Aku yakin mata mu masih berfungsi" kemudian pemuda itu kembali fokus pada pekerjaan nya.
Baekhyun menatap pemuda itu tak suka "Aku sudah tenang kok! Memang nya aku salah ya kalau berbicara?"
"Apa otak mu berfungsi ? kau berbicara dan menyebabkan kegaduhan bodoh!"
"Aku tidak bodoh!" Baekhyun berucap dengan tegas "Kau juga berbicara kan? Lalu apa bedanya kau dengan ku ?"
"YAK!" pemuda itu membanting bukunya membuat beberapa ekor manusia yang berada di perpustakaan terkaget akan ulah nya termasuk Baekhyun "Tutup mulut mu dan kerjakan apa yang perlu kau kerjakan!"
Baekhyun berdiri dari tempat duduk nya "TIDAK USAH BERTERIAK AKU JUGA SUDAH DENGAR HISH!"
"KAU JUGA BETERIAK BODOH!?"
"MEMANG NYA KAU TIDAK HAH ? SUDAH JANGAN MENYEWOTI KU!"
"KAU MENGANGGU ORANG LAIN! AH SIALAN!"
Pemuda itu segera mengambil tas nya dan beberapa buku miliknya kemudian melenggang pergi meninggalkan Baekhyun dengan wajah memerah karena jengkel. Rupanya pemuda itu masih sayang nyawa dengan tidak mengajak seorang Byun Baekhyun beradu argumen.
"Hissh menyebalkan!" Baekhyun menyilang kan tangan nya kemudian kembali duduk di tempat duduk nya
Orang-rang yang sempat menyaksikan argumen Baekhyun dengan seorang pemuda tadi hanya bisa mengelus dada prihatin. Prihatin, kenapa manusia bernama Byun Baekhyun tidak lulus-lulus dari sekolahan ini ? demi kantong doraemon kenapa ? kenapa ? dia hanya membuat jenuh satu sekolahan.
.
.
.
.
Sekali lagi satu sekolahan.
TBC
Note : senpai itu sebutan untuk senior dalam bahasa jepang kalau dalam bahasa korea sunbae
