Night
.
.
.
Rate : T
Genre : Romance, Drama, Family.
Pairing : MinYoon Couple, All member BTS
Warning : Boy x Boy, Typo bahasa berteberan, Don't like don't read, tidak suka pairingnya silahkan tidak untuk membaca.
Disc : Min Yoongi hanya milik Park Jimin, couple yang real di group Bangtan Boys. BTS milik Bighit Ent, kedua orang tua mereka, dan milik Tuhan. Author hanya pinjem ko. Jika ada kesamaan cerita bukan unsur kesamaan, karena cerita ini murni ide dari author.
.
.
.
Happy Reading^^
Apartemen galleria foret
Canda..
Tawa..
Menjadi satu dalam malam yang tidak pernah akan berubah pada malam-malam sebelumnya. Seoul nama negri dengan sebutan gingseng tersebut telah memberi warna baru bagi seorang Park Jimin di usianya yang menginjak 27 tahun. Park Jimin siapa yang tidak mengenal nama nya? Tentu saja semua orang dapat mengetahui nya bahwa ia seorang Businiessman yang hebat dengan segudang prestasi yang di peroleh nya.
Park Jimin kini sudah mencapai kesuksesan nya setelah lama berkecimpung di dunia bisnis sang ayah, Jimin juga seorang yang tegas dan berwibawa di kantor membuatnya dapat di segani oleh para karyawannya. Jimin menoleh ke arah jendela ruang kerja nya, tanpa sadar menyibak tirai yang menjadi penghalang ke indahan pemandangan tuhan yang sempurna setiap malam. Jimin bisa melihat mobil-mobil di luar sana masih berlalu lalang melalui jendela apartemen nya, masih sama seperti pada pagi hari nya mobil-mobil mewah yang berjalan membelah jalanan kota seoul dengan julukan kota metropolitan.
KRIET...
Suara decitan pintu ruang kerja Jimin terbuka dengan sangat lebar, memperlihatkan seorang gadis mungil berusia 4 tahun berjalan mengahmpiri Jimin lengakap dengan piyama tidur dan boneka teddy bear favorite nya. Jimin menoleh ketika melihat nya dan tersenyum lembut, melambaikan tangannya agar gadis kecil itu menghampiri dan memberikan pelukan hangat padanya.
Gadis kecil berusia 4 tahun itu memberikan teddy bear kesayangan nya, membiarkan Jimin dan boneka teddy bear berpelukan layak nya seorang ayah dan anak yang sedang bahagia. Jimin cemberut dan membuat gadis kecil tersebut terkikik keras atas aksi cemberut Jimin yang di kenal sangat gagal di matanya.
"Dad, it is not funny." celoteh gadis kecil dengan aksen english lucu nya.
Jimin tertawa sambil menarik gadis kecil tersebut ke atas pangkuannya, dan memberi cubitan kecil di pipi gembil nya. "Dad, hentikan!" teriak gadis kecil tersebut dengan protesnya.
"Hahaha oke...oke maafkan daddy." Jimin menyatukan hidung ke duanya dan menggesekan nya, membuat gadis kecil tersebut tertawa renyah. "Dimana eomma? Kenapa Miniie belum tidur hm? Ini kan sudah malam?" Jimin memberi sederet pertanyaan di sana, membuat gadis kecil yang bernama Miniie itu bingung dan menatap sang ayah.
"Miniie tidak bica tidur, dad." jawab Minnie dengan aksen cadel 's' nya.
"Besok Miniie sekolah pagi kan?" pertanyaan kembali di layangkan Jimin.
Minnie menautkan alisnya bingung, Daddy nya ini sudah seperti songsaengnim di sekolah nya saja. "Daddy aku cudah bilang kalau aku tidak bica tidur."
"Waeyo? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Miniie?"
Miniie sempat berpikir dengan mengerucutkan bibir nya, membuat Jimin mencubit pipi bulat nya dengan gemas. "Miniie juga tidak tau dad, tapi Minnie meraca kookie berubah cekarang ini."
"Kookie? Nuguseyo?" Jimin nampak penasaran.
"Kookie temen cekelas Miniie, dad. Maca daddy lupa? Kita kan cering maen bercama caat di bucan dulu." celoteh Miniie dengan panjang lebar nya.
Jimin menepuk jidatnya perlahan ingatan tentang busan dan kookie terputar kembali, seperti kaset rusak yang terus memaksa merekam ingtan Jimin. Jimin ingat saat usia Minnie yang baru beranjak usia 2 tahun itu pernah menceritakan tentang seorang laki-laki yang bernama Kookie. Apa yang di maksud Minnie itu Jungkook, anak yang sama dan anak dari keluarga Namjoon dan Seokjin? Jika memang benar, kenapa Minnie baru menceritakannya sekarang? Kenapa Jimin tidak tau dengan ke pindahan teman lamanya tersebut.
"Apa ini Kookie yang sama?"
"Yec, dad."
"Dari mana Miniie tau kalau itu adalah Kookie yang sama?"
"Eomma. eomma bilang Kookie cudah pindah ke ceoul dan catu cekolah dengan Miniie."
"Jinja? Kenapa eomma tidak memberitaukan hal ini pada daddy?"
"Eomma bilang daddy amat cangat cibuk, jadi eomma tidak cempat memberi tau hal ini pada daddy." penjelasan Miniie yang di akhiri dengan senyuman lebar nya.
"Oh begitu, hampir saja daddy melupakan Kookie. Well ada apa dengan Kookie?" Jimin jadi penasaran juga pada anak semata wayang nya ini, biasanya Miniie tidak bisa tidur karena Jimin tidak membacakan buku dongeng princes favorite nya. Tapi kali ini berbeda Miniie tidak bisa tidur hanya karena seorang Kookie, teman lama nya di busan yang kini sudah satu sekolah dengan nya.
"Kookie cudah punya kekacih dad." celetuk Miniie dengan wajah cemberut nya.
What the hell? Pacar baru? Jimin tidak salah dengarkan dengan pendengaran nya kali ini? Anak sepolos dan selucu Miniie ini bisa tau tentang hal pacaran? Heol ingatkan Jimin untuk bisa memantau anak semata wayang nya ini untuk tidak sering bergaul dengan anak-anak yang lebih dewasa. Jimin hanya mengerutkan alis nya bingung, ia bingung harus memulai percakapan seperti apa? percakapan antara seorang ayah dan anak? atau percakapan antara seorang teman?
"Dad." Miniie menggucangkan tubuh sang ayah, membuat Jimin langsung tersadar dari acara lamunannya.
"Ya.. Ada apa Miniie?"
"Daddy melamun yaa?" tanya nya penuh selidik.
"No." sambil menggelengkan kepala nya.
"Daddy bohong."
"Tidak sayang, hanya saja daddy sedang berpikir."
"Tentang apa dad?" Miniie mulai memperhatikan wajah sang ayah di sana.
"Bagaimana bisa Miniie tau tentang kata pacaran?"
"Hm.. dari hyunie." Miniie memandang wajah sang ayah, terlihat bahwa Jimin begitu antusias dengan penjelasan anak semata wayang nya itu. "Hyunie bilang kalau ceolang laki-laki dan perempuan berciuman itu berarti mereka cepacang kekasih dad."
Jimin hanya tertawa geli dengan penjelasan yang di kemukakan Miniie. Bagaimana bisa, gadis di usia yang bahkan seusia Miniie bisa begitu yakin dengan hal seperti itu? Jimin yang mendengar nya hanya terus menahan setiap tawa nya yang kapan saja, bisa meledak karena tingkah lucu sang anak. Tentu saja belakangan ini Minnie begitu hiperaktif dan terkadang membuat Jimin tidak ikut bisa mengawasi buah hati nya tersebut. Belakangan ini Jimin memang sedang sibuk dengan mengurus berbagai cabang perusahaan di jepang dan thailand, membuatnya harus menyita banyak waktu indah nya dengan sang anak. Betapa beruntung nya Jimin mempunyai seorang istri yang pengertian.
"Orang yang sudah berciuman belum tentu sepasang kekasih sayang, bisa saja itu teman dekat. Sama seperti hal nya daddy dan Miniie, apa hal seperti ini bisa di bilang sepasang kekasih?" Miniie menggelengkan kepalanya. "Nah begitupun dengan Kookie, mereka hanya berteman dan saling menyalurkan kasih sayang satu sama lain."
Miniie masih berpikir keras dan mengelengkan kepala nya kuat, seolah-olah memberi penjelasan lebih dari ayah nya. "Kelak ketika Miniie dewasa, Miniie tentu akan mengerti hal ini." Jimin mengusak rambut anak semata wayang nya itu dengan sayang.
"Rupanya Miniie ada disini." suara lembut seseorang yang menjadi malaikat rumah nya itu, membuat ayah dan anak itu menoleh bersamaan dan tersenyum bahagia.
"Eomma." Miniie turun dari pangkuan ayah nya dan berlari menghampiri nya.
"Besok bukankah Miniie sekolah pagi? Kenapa masih disini, hm?" Eomma nya berlutut dan menepuk pelan punggung putri kesayangan nya.
Miniie menggelengkan kepala nya, menarik Eomma nya untuk mendekat ke arah Jimin yang masih setia duduk di kursi kerja nya.
Kita sebut saja Eomma Miniie dengan sebutan Min Yoongi. Ya eomma Miniie bernama Min Yoongi, tapi karena sudah menikah maka marga yang di gunakan Yoongi pun berubah menjadi Park Yoongi. Tentu semua orang tau bahwa Yoongi adalah seorang laki-laki yang memiliki banyak kelebihan. Sebut saja contohnya dengan memiliki seorang anak seperti Miniie ya Yoongi di beri kelebihan seperti perempuan pada umumnya yang memiliki rahim. Yoongi memang seorang laki-laki tapi hal itu tentu bisa terjadi di dalam dunia nyata, seperti 1 banding 1000 orang dan Yoongi mungkin termasuk 1 dari banding 1000 orang nya. Betapa bersyukur nya Jimin kala itu dapat menikahi seorang laki-laki yang memiliki banyak kelebihan seperti Park Yoongi.
Yoongi kini sudah duduk di pangkuan Jimin dan membuat sang suami tanpa sadar tersenyum dan mengecup kening sang istri dengan sayang. "Kau terbangun baby?"
"Hmm.." jawab Yoongi, ketika tangan Jimin mulai menyentuh sisi sensitif Yoongi di bagian leher. Padahal di depan mereka kini masih ada Miniie yang menatap nya dengan pandangan polos.
"Eomma.. dad.." seru Miniie yang memperhatikan dua orang dewasa di hadapannya.
Yoongi dengan refleks langsung memukul tangan Jimin, karena tertangkap basah oleh anaknya sendiri. Belakangan ini Yoongi memang sedikit sensitif dengan setiap sentuhan suaminya, tentu Yoongi memang sedang mengandung anak ke dua mereka. Kandungan Yoongi baru saja memasuki usia 2 bulan, oleh karena itu entah mengapa belakangan ini Yoongi sangat suka ketika Jimin memanjakan nya seperti sekarang. Mungkin bawaan little babby yang di dalam perut Yoongi, sehingga Yoongi tidak pernah bisa menghindar dengan perlakuan manis Jimin terhadap diri nya. Betapa bersyukur nya Jimin istri nya ini selalu bisa membuat hidup nya bertambah berwarna.
"Eomma aku mengantuk cekalang." Miniie mengucek matanya yang sudah berair.
Jimin menoleh ke arah jam dinding yang tergeletak manis di dinding serba putih di ruang kerjanya, ini sudah jam 11 malam. Biasanya putri semata wayang nya itu akan tertidur jam 9 malam, tapi karena Miniie tidak bisa tidur dan terus memikirkan Kookie teman satu kelasnya membuat jam tidur gadis kecil itu lebih dari porsir nya.
"Ayo princes kita tidur, ini sudah malam." Yoongi menarik tangan kecil Miniie, setelah sebelumnya turun dari pangkuan Jimin.
"Eomma aku tidur cendiri caja, Miniie kan cudah becar." protes anak nya dengan wajah cemberut nya persis sekali dengan Jimin.
Yoongi menunduk mensejajarkan wajahnya dengan Miniie. "Jinja? Miniie sudah dewasa? Eomma tidak pernah melihat ada orang dewasa yang masih suka di bacakan buku dongeng, dan mengompol di kasur ketika bangun pagi." celetuk Yoongi dengan terkikik.
Miniie menghentakan kaki mungilnya dan menatap sang Ayah untuk meminta pembelaan. Jimin hanya ikut tersenyum dan menghampiri ke dua malaikat kecilnya. "Kalau begitu princes daddy harus tidur dengan nyenyak, Jangan lupakan ini." Jimin memberikan teddy bear milik putri kesayangan nya itu.
Miniie memeluk teddy bear kesayangannya dan pergi pamit. "Good night daddy, good night eomma." mengecup kedua pipi kanan-kiri ayah dan ibu nya. Miniie berjalan keluar dari ruang kerja ayah nya, sambil memeluk teddy bear kesayangan nya yang menjadi hadiah ulang tahun terbaik menurutnya.
"Kau berhutang penjelasan babby?" Jimin melingkarkan tangannya di pinggang sang istri.
"Penjelasan apa?" Yoongi mulai bingung, tetapi menikmati setiap sentuhan Jimin di sana.
"Penjelasan kalau Namjoon dan Seokjin hyung sudah pindah ke seoul."
"Ahh..Ji..Jimin-ah~ he..hentikan." desahan suara Yoongi keluar, ketika Jimin mengecup leher istri nya.
"Kau harus di beri hukuman babby." Jimin bersmirk ria di sana. Yoongi memutar tubuh nya dan menatap wajah sang suami dengan sebal.
"Jiminie aku mohon tidak untuk malam ini." rengek sang istri yang mengerti dengan arti kata 'hukuman'.
"Why not? Aku menginginkan nya babby. Kau bilang akan memberi ku jatah ketika aku pulang dari jepang. Aku sudah disini dan merindukan sentuhan mu." Jimin membuat ekspresi cemberut yang membuat Yoongi ingin sekali muntah.
"Jadi kau berniat pulang hanya karena menginginkan tubuh ku, hah? Begitu?" teriak Yoongi kesal dengan memukul dada bidang sang suami.
"Babby tidak begitu, aku pulang karena aku juga merindukan Miniie." Jimin mencodongkan tubuhnya pada Yoongi, mempersempit jarak di sana. membiarkan hidung ke duanya bersentuhan.
"Kalau begitu tidak ada jatah malam ini. Aku sedang mengandung, dokter bilang kita tidak perlu melakukan hal seperti itu lagi."
"Hey babby, kau lupa jika kandungan mu baru memasuki usia 2 bulan? Tentu aku masih bisa menyentuhmu, perutmu bahkan masih terlihat datar saja. Akan aku jamin kita memiliki dua jagoan kembar, bagaimana?"
"Jiminie aku tidak mau, Yak! Jiminie turunkan aku, sekarang! teriak Yoongi kaget karena Jimin sudah menggendong ala bridal style dan membawanya menuju kamar mereka berdua.
Mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Jimin dan juga Yoongi. Mengingat Jimin suka sekali menggagahi tubuh sang istri hampir setiap hari, Yoongi tau Jimin itu terkenal mesum saat sekolah dulu. Tapi tidak menyangka bahwa ke mesuman nya sering sekali membuat Yoongi tanpa sadar meminta lebih setiap sentuhan suami sekaligus ayah dari 2 anak ini. Mungkin malam-malam berikutnya akan menjadi malam terbaik Jimin dan juga Yoongi hihiii.
END...
HAHAHA malah bawa FF baru lagi hihii.. ide ini tiba-tiba kepikiran aja pas author lagi mikirin nih couple yang makin hari makin lengket kaya perangko hehee. Kalau ada yang nanya kenapa nama anak Yoongi dan Jimin disini harus 'Miniie' itu di ambil dari nama Jimin hihii, dan Kookie disini jadi anak Namjoon dan seokjin. Next bakal ada keluarga Vhope couple juga ko yang muncul hehee. Gamsahamnida~ Annyeong…. Review juseyo pleassss! Kalau banyak yang review bakal author lanjut tapi kalau gak, terpaksa author delete hihii.
Akhir kata
-Don't silent readers-
