Locked in Heaven

Kuroko no Basket belongs to Fujimaki Tadatoshi

Story by Kuroi Sora18

INSPIRATED : Okane Ga Nai by Hitoyo Shinozaki and Tohru Kousaka

Main Pair : Akashi Seijuurou x Kuroko Tetsuya

Genre : Romance / Hurt/ Comfort

Rated : M #maybe

Summary : Kuroko Tetsuya -remaja 16 tahun bernasib apes yang harus dijual oleh sepupunya sendiri sebagai balas budi./ " Yokozo,Tetsuya."/ Dirinya menyesali keadanyaanya yang serapuh butiran salju.

WARNING!!!

Fic ini mengandung unsur Yaoi/ Shounen-ai/ BoysLove, bagi yang alergi silahkan klik button back pada layar masing-masing. No, Flame! Silahkan beri kritik dan saran yang baik dan sopan. Yang nggak suka jangan baca!!!

author proudly present

LOCKED IN HEAVEN

PROLOG

Kuroko Tetsuya berjalan terseok-seok dengan kepayahan. Pasalnya sepulangnya dari sekolah, Haizaki Shougo menyeretnya dengan kasar untuk memasuki sebuah mobil yang terparkir di depannya. Kuroko mendongkak hanya untuk mendapati langit di atasnya sudah berubah warna menjadi kelabu dan udara dingin berhembus kearah selatan. Ah, dia ingat presenter berita yang ditontonnya pernah bilang jika nanti malam salju pertama akan segera turun.

"Hei Kuroko! Cepat masuk!" suara Haizaki mengintrupsinya dari seberang mobil.

Dengan ragu Kuroko menurutinya. Nampak di dalam dia melihat pria bersurai kelabu pertengahan 22 tahun menunggu di kursi kemudi dengan raut wajah datar dan seperti tidak memiliki ekspresi.

" Ano...Haizaki-kun?"

"Nani?"

Kuroko menatap wajah Haizaki dengan wajah penasaran.

" Kita akan pergi kemana? Kau tahu jika aku perlu menyiapkan makan malam untuk obasan dan jisan."

Alis Haizaki sempat menukik heran dan selanjutnya dia tertawa lebar seolah Kuroko baru saja melontarkan lawakan untuknya.

"Mulai hari ini kau tidak perlu lagi menyiapkan sarapan ataupun makan malam untuk keluargaku. Sekarang kita akan menuju Kyoto."

"Kyoto?" beo Kuroko tak paham.

" Yeah...mulai sekarang kau harus menerima kenyataan bahwa kini kau telah kujual."

Haizaki memangku kepalanya dan bersandar santai di jok mobil dengan nyaman. Dia bahkan tidak peduli perkataannya sanggup membuat Kuroko Tetsuya sesak napas untuk sesaat.

"Uso." Tangan Kuroko mencengkram lengan Haizaki dengan erat. " Katakan padaku jika kau berbohong, Haizaki-kun!"

"Hei, untuk apa aku menipumu? Yah...anggap saja ini sebagai balas budimu terhadap keluargaku yang telah membesarkanmu, Kuroko." Dengusan kasar nampak Haizaki keluarkan kala Kuroko tak kian melepas pegangannya.

"Aku terlilit hutang yang banyak dan harus dibayar dengan segera. Jika sampai aku telat membayarnya, rumah kita akan disita. Dan kau pasti tahu dampak dari itu semua."

Haizaki menatap Kuroko yang berwajah muram di sampingnya. "Kau tidak perlu khawatir, orang yang membelimu adalah kenalanku. Aku yakin kau akan diperlakukan dengan baik olehnya. Percayalah! Kau bisa tanya kepada dia."

Manik azure Kuroko mengikuti arah telunjuk Haizaki yang mengarah kearah pria kelabu yang sedang fokus menyetir.

Pria itu - Mayuzumi Chihiro hanya menatap keduanya dari kaca spion yang tergantung diatasnya.

"Yang dia katakan benar." katanya pendek seolah mengerti pertanyaan apa yang ada dipikiran Kuroko.

Meski dirinya merasa sakit hati karena sepupunya menganggap dirinya seperti barang yang dengan mudahnya dijual, tapi dia tahu tidak ada yang bisa dia lakukan selain menurut.

Dia berharap kehidupannya baik-baik saja setelah ini.

*

*

*

Di sebuah manshion yang besar, nampak seorang pria bersurai merah sedang berdiri menatap kearah luar jendela kamarnya. Angin dingin berhembus kedalam dan membuat tirai putih di jendela menari-nari. Manik crimson miliknya memandang kearah deretan awan hitam di langit yang semakin banyak menutupi kota.

"Kuroko Tetsuya?" tangannya terulur mengambil sebuah pigura foto seorang anak berambut baby blue yang menatap datar kearah kamera.

" Tak lama lagi kita akan segera bertemu."

Senyum lembut terukir dibibirnya. Dia mengusap permukaan kaca pigura itu dengan hati-hati.

*

*

*

-TSUZUKU-