Cute Villain (KookV)

Jeon Jungkook (28)

Kim Taehyung (16)

KookV

One Shot

.

.

Sorry for Awkward story.

Sorry for so many typos

And Enjoy the story~

.

Senin pagi yang sibuk di Seoul. Orang-orang berlalu lalang untuk memulai aktifitas mereka, seperti berangkat kesekolah, mengantar putra-putri kesekolah dan berangkat ketempat kerja. Seperti seorang pria dewasa dengan setelan resmi ala pria kantoran yang sedang berjalan dengan santai di sebuah stasiun kereta api. Jeon Jungkook namanya, pria 28 tahun tersebut berjalan dengan santai sambil sesekali menatap jam tangan mahal di pergelangan tangan kirinya. Jungkook berhenti tempat tunggu penumpang dan duduk disalah satu kursi untuk menunggu kereta yang akan ia tumpangi datang. Mungkin sekitar 15 menit lagi, jadi Jungkook mulai membaca Koran yang ia bawa untuk membunuh 15 m3nit waktu menunggunya. Jungkook sangat serius membaca hingga tiba-tiba suara seseorang mengintrupsi kegiatannya.

"Ahjussi permisi"

Jungkook sedikit menurunkan Koran yang menutupi wajahnya untuk melihat seorang anak laki-laki yang ia perkirakan berusia kurang dari 15 atau 16 tahun berdiri didepannya dengan wajah memlas yang cukup manis dan menggemaskan.

"Kau memanggilku?" Tanya Jungkook.

Anak di depannya mengangguk semangat dengan wajah polosnya yang sangat manis menurut Jungkook.

"Mmmm maaf Ahjussi, namaku Taehyung. Kim Taehyung."

Anak bernama Taehyung itu memiliki rambut coklat gelap yang manis dan ia mengenakan mantel hitam panjang yang membungkus kaus merah dan celana hitamnya. Tampak kurus dilihat meskipun ia terbungkus mantel yang cukup besar. Taehyung beringsut duduk disamping jungkook dan menatap pria dewasa itu dengan tatapan yang begitu minta dikasihani. Jungkook balas menatap Taehyung dengan kernyitan bingun. Ia mentap pemuda manis itu penasaran.

"Uh jadi begini ahjussi, A-aku sedang dalam masalah. Umm aku tinggal berdua dengan adik kecilku karena ayah dan ibuku sudah meninggal dunia. Mm dan saat ini adikku sedang dalam keadaan tidak sehat sedangkan aku tidak punya uang sama sekali. Jadi Ahjussi bisa kah Ahjussi menolongku? Mm?" ucap Taehyung dengan nada sedih, kedua tangannya menggenggam tangan kiri Jungkook. Wajahnya menyiratkan kesedihan, Jungkook merasa tidak tega apalagi ketika Taehyung menatapnya dengan tatapan anak kucing yang ditinggal ibunya.

"Oke, jadi apa yang bisa kubantu?" karena tidak tega akhirnya Jungkook berniat membantu anak manis dihadapannya. Taehyung terlihat senang dan entah kenapa Jungkook juga merasa senang dan tersenyum kearah anak itu.

"Bi-bisakah paman meminjamiku uang? A-aku membutuhkan uang 500 ribu won untuk membawa adikku ke rumah sakit bisakah?" tatapan anak itu nampak sangat berharap dan dengan itu Jungkook mengangguk dengan sangat mudahnya merasa terpesona dengan anak manis didepannya dan melupakan bahwa anak didepannya adalah orang asing yang meminta uang yang tidak bisa dikatan sedikit tapi Jungkook tidak perduli toh uang bukan masalah untuknya dia seorang lai-laki dewasa yang cukup kaya. Dengan segera Jungkook membuka dompetnya dan menghitung uang untuk anak didepannya kemudian menyerahkannya pada Taehyung dengan Cuma-Cuma.

Taehyung berteriak senang dan mengucapkan banyak terima kasih pada Jungkook yang juga ikut tersenyum senang di depannya.

"Terima kasih Ahjussi kau sangat baik hati, terima kasih"

Anak itu membungkuk berulang kali kepada Jungkook kemudian berdiri tegak didepan Jungkook, tersenyum simpul, menunduk dan kemudian member kecupan kilat di pipi Jungkook dan berlari cepat meninggalkan Jungkook yang mematung. Nak itu juga tidak lupa berteriak kepada Jungkook yang masih diambang kesadarannya.

"Terima kasih Ahjussi dan maaf aku berbohong tentang adikku aku ini sebatang kara hehe"

Dan Taehyung berlari dengan cepat kemudian menghilang di kerumunan orang-orang menyisakan Jungkook yang membeku mencoba memahami apa yang telah terjadi.

"Oh sial!"

Jungkook yang sadar pun mengumpat dan membuang dompet ditangannya dengan membantingnya keras. Dia tidak perduli dengan 500 ribu won nya tapi Jungkook merasa kesal karena bisa-bisa nya ia yang seorang Casanova ini terpesona dan tidak berkutik di hadapan seorang bocah dan lebih parahnya lagi ia di tipu seperti orang bodoh.

Jungkook menggeleng heboh. 'Ckck dunia memang gila, jangan mudah terlena dengan wajah cantik dan manis itu hanya tipuan konyol. Ck sial' batin Jungkook. Namun sedetik kemudian ia menyentuh pipi kirinya yang di cium oleh Taehyung.

"Tidak masalah setidaknya aku mendapat ciuman manis darinya" dengan senyuman mengembang Jungkook memungut dompetnya yang ia banting tadi kemudian berjalan menuju kereta yang entah sejak kapan bertengger manis didepan sana tidak lupa mengambil tas kerja dan juga Koran yang sempat ia lupakan.

.

.

Hari ini adalah akhir pekan, bahkan setelah 5 hari setelah kejadian ia di tipu Jungkook masil belum bisa melupakan Kim Taehyung dan juga ciuman manisnya. Tapi Jungkook melupakan penipuan yang dilakukan anak itu terhadapnya. Sudah dibilang kan uang tidak masalah untuk Jungkook tapi yang jadi masalah adalah kejiwaannya sungguh Jungkook merasa harus mendatangi psikiater karena ia merasa menjadi pedofil dengan seringkali berfantasi dengan seorang bocah yang bahkan memiliki umur yang kira-kira Cuma setengah umurnya.

Karena akhir pekan Jungkook hanya menghabiskan waktu nya seorang diri di apartement elit miliknya. Ia tinggal sendiri dan berpisah dengan orangtuanya dan juga saudara laki-lakinya. Pria 28 tahun itu duduk di sofa di ruang tengah miliknya. Pria dengan perawakan kekar dan wajah tampan itu merasa sangat bosan namun juga malas beraktifitas. Jungkook bisa saja bermain di club atau tempat-tempat yang penuh dengan wanita cantik seperti biasanya ketika ia memiliki waktu luang. Namun tidak kali ini, ia sangat malas dan tidak bergairah dengan wanita-wanita cantiknya, Jungkook masih tidak bisa melupakan kecupan manis Kim Taehyung. Dan entah sadar atau tidak setiap mengingat Taehyung dia bahkan tidak lupa menambahkan kata manis seperti, tipuan manisnya, kecupan manisnya, senyuman manisnya, dan tatapan manisnya. Gila. Jungkook benar-benar harus pergi ke dokter.

.

.

Malam hari masih di akhir pekannya yang sepi Jungkook berjalan keluar menuju super market terdekat. Ia berjalan santai sambil sesekali mengetik sesuatu diponselnya, membalas pesan dari teman wanita cantiknya tentu saja. Ia berpakaian sangat kasual di hari libur sangat berbeda dengan hari kerja. Saat ini jungkook hanya menggunakan celana bahan berwarna hitam pekat dengan sweater abu-abu bergaris hitam juga mantel hitam panjang yang membungkus tubuh kekarnya dengan sempurna.

Selesei dari belanja Jungkook masih berjalan santai menuju apartement nya saat tiba-tiba seseorang menggenggam bagian belakang mantelnya.

"Ahjussi permisi"

Jungkook yang awalnya ingin berbalik kemudian membeku karena mendengar suara manis yang seminggu ini membuatnya merasa tidak waras. Jungkook masih menahan tubuhnya untuk tidak berbalik dan menerjang anak manis dibelakangnya dn menunggu apa yang akan Taehyung katakan padanya kali ini. Ingin menipunya lagi eh? Jungkook menyeringai kecil.

"mmm Ahjussi nama ku Kim Taehyung. Mm jadi begini. A-aku tinggal berdua dengan adikku. Dan saat ini ia sedang sakit sedangkan aku tidak memiliki uang sama sekali. Jadi, maukah Ahjussi menolongku? Hmm?"

Jungkook tersenyum kemudian perlahan berbalik mengahadap Taehyung yang saat ini terkejut dengan mata melebar dan tubuh yang sedikit bergetar. Jungkook masih mencoba tersenyum ramah dan memandang Taehyung tanpa amarah.

Namun berbeda dengan Taehyung anak manis itu semakin bergetar dan dan melepaskan pegangan tangannya pada mantel Jungkok. Taehyung hendak berbalik dan kabur namun Jungkook menahan pergelangan tangan kurusnya.

"a-ah Ahjussi mianhae, a-aku tidak bermaksud menipumu maaf kan aku. Uh tolong jangan bawa aku kekantor polisi"

Taehyung membungkuk berkali-kali didepn Jungkook dengan tangan yang masih dicekal Jungkook. Anak 16 tahun itu membungkuk dan berucap maaf terus menerus membuat Jungkook jengah sekaligus jengkel. Jungkook kan tidak marah kenapa anak ini harus setakut itu sih.

Jungkook mengankat dengan paksa dan menegakkan tubuh Taehyung. Menatap anak itu tajam kemudian menariknya agar anak itu mendekat padanya.

"kau sudah menipuku anak nakal, tapi aku tidak marah padamu tentang itu" ucap Jungkook masih menatap Taehyung dengan tajam.

"u-uh benarkah?-"

"ya, tapi aku marah karena kau menciumku dan membuatku hampir gila"

Taehyung terkejut mendengaar ucapan pria didepannya. Dia tidak marah karena ia mengambil uang 500 ribu wonnya tapi ia marah padanya karena ciuman dipipi? Uh apa paman didepannya ini homophobic? Uh Taehyung takut.

"Ah-ahjussi mian, a-aku hanya terlalu senang dan ci-ciuman itu hanya reflek saja" ucap Taehyung dengan pipi memerah, anatara malu dan takut juga.

"Kau pikir minta maaf saja cukup? Karena ciuman konyolmu itu aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak 5 hari ini. Kau harus tanggung jawab!"

Taehyung melotot mendengar ucapan jungkook, tanggung jawab apa? Kenapa kedengarannya Jungkook seperti meminta untuk dinikahi olehnya?. Masih berkutat dengan pikirannya Taehyung tidak sadar dengan perubahan raut wajah Jungkook yang kesal sekaligus tidak tahan. Bibir mengerucut Taehyung yang sedang berfikir itu tampak sangat manis menurutnya.

"oke, kau tidak menjawab jadi ku anggap kau bersedia bertanggung jawab"

Dengan kalimat itu Jungkook menarik pinggang Taehyung dan menahan tengkuk pemuda itu kemudian dengan sigap menempelkan bibir mereka. Jungkook membuka bibirnya dan mulai melumat bibir atas dan bibir bawah Taehyung bergantian. Sial sangat manis. Batin Jungkook.

Sedangkan Taehyung anak itu masih tidak sadar situasi. Dia masih sangat terkejut dengan kelakuan tiba-tiba Jungkook. Dan detik ke 10 Taehyung sadar bahwa dirinya telah dilecehkan dan ia berusaha memberontak namun Jungkook menahan sekuat tenaga tubuhnya membuat rontaan tangan Taehyung tidak berarti apa-apa.

Jungkook masih menikmati ciuman sepihaknya sedangkan Taehyung hanya dian dan tidak merespon sentuhan jungkook. Hingga setelah sekita 3 sampai 4 menit Jungkook melepaskan tautan mereka dan menatap Taehyung Intens.

"jadi Kim, mulai sekarang kau adalah milikku"

"A-apa? Yah, Ahjussi jangan bercanda aku bukan milik siapapun."

Taehyung kembali hendak berbalik dan pergi namun Jungkook kembali menahannya dan menarik Taehyung kepelukannya.

"Kau bilang kau sebatang kara kan? Kau pasti sendirian, jadi ikut saja denganku, tinggal bersamaku dan jadi milikku"

Ucapan terakhir Jungkook sebelum kemudian mengangkat badan Taehyung dan menggendongnya dipundak seperti karung beras. Menghiraukan rontaan Taehyung dan juga tatapan aneh orang-orang disekelilingnya.

The End.

Do you want any sequels? Just Review!