Di suatu kompleks perumahan yang sunyi, terpisah jauh dari kota... Sebuah bangunan berdiri dengan tenang...
"Selamat datang! Selamat datang... Di Teikou Hotel!"
Disclaimer : Kuroko No Basuke bukan punyaku kalau punyaku sudah dipastikan sei-kun kubuat satu sekolah dengan tet-chan dan bakal kunikahkan mereka berdua.
Fic ini dibuat bersama dengan Melaina Sytry dan Chaichira Katsune dimana omake semuanya dibuat sama Melchhi... Aku nggak kebagian buat Omake T_T#dilempar Mel
Okay, yang bikin omake pertama itu aku dan omake kedua juga aku tapi sedikit diperbaiki Melchhi ~! Sedangkan omake yang terakhir-terakhir itu kubuat bareng Melchhi dan katchhi ~(''~) (~'')~
Okay tanpa banyak ngomong lagi...
Let's begin the story~!
Dan selamat membaca proloqnya!
Pair : AkaKuro Slight KuroHarem dan mungkin pair akan bertambah seiring dengan bertambahnya chapter
Warning : Bahasanya Absurd, OOC, Alur Kecepatan, Cerita Pasaran, Typo, dan Kekurangan Lainnya.
"Ngg..." Kuroko Tetsuya membuka kedua matanya dengan perlahan-lahan. "A...aku dimana?" Kuroko mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan yang ia kini tempati. Ruangan luas yang terkesan mewah itu entah kenapa membuat mata Kuroko silau. Matanya lalu menatap kaca besar di ruangan itu dan menemukan bahwa -seperti biasa- rambutnya berantakan bagaikan landak. #DilemparKurokoFC
"Ohayou Gozaimasu!" Teriak Kise Ryouta dengan riang. "Apa semalam anda tidur dengan nyenyak-ssu?" Kise mendorong sebuah troli yang berisi bermacam-macam makanan yang terlihat lezat.
"Ano... Dare desuka?"
"Sumimasen, saya terlambat memperkenalkan diri! Boku wa Kise Ryouta, butler anda untuk hari ini-ssu~!" Ujar Kise dengan riang dan Kuroko bersumpah ia melihat kuping dan ekor rubah imajiner yang bergoyang kesana-kemari dari pemuda didepannya ini.
"Bu..butler?"
"Hotel kami menyiapkan sistem butler service... Setiap tamu yang menginap akan dilayani oleh butler pribadi-ssu~!" Ujar Kise dengan semangat '45. "Wajah anda kusut... Bagaimana kalau saya kupaskan buah-ssu?"
"Eh?"
Kise mengambil buah apel yang ada diatas troli itu lalu mengupaskannya dengan elegan dan indah. Setelah itu, ia memotong menjadi beberapa bagian. Kise mengambil garpu lalu menusuknya pada salah satu bagian dari apel itu lalu mengarahkannya kemulut Kuroko. "Silakan-ssu~!"
"A..aku bisa makan sendiri!"
"Sumimasen kalau sikapku tidak berkenan-ssu..." Kise langsung membungkuk meminta maaf.
"Ano... Tidak usah meminta maaf." Ujar Kuroko dengan lembut lalu mengambil garpu itu dan memakan buahnya sendiri.
-Kuroko POV-
Aku, Kuroko Tetsuya, siswa SMA biasa. Aku masuk SMA berkat rekomendasi klub basket, tapi setengah tahun yang lalu aku cedera karena kecelakaan... Beasiswaku tidak dicabut, tapi aku diusir dari asrama. Aku tidak ingin membuat okaa-san, otou-san, dan obaa-san khawatir... Jadi aku berusaha menemukan hotel yang murah untuk menginap.
-Normal POV-
"Semalam aku langsung tidur... Aku tidak tau kalau kamar ini sangat bagus..." Ujar Kuroko dengan kagum walaupun jika dilihat orang lain wajahnya tetap saja pokerface. Kuroko memakai baju seragamnya setelah ia selesai mandi. "Lebih baik aku cek-out sekarang."
OoO
"Menginap semalam dikamar suite, 80.000 YEN..." Ujar Akashi Seijuurou dengan sopan walaupun tetap terkesan dingin.
"Ano... Bukannya 2.000 YEN?" Kuroko mengeluarkan sebuah brosur hotel.
"Ini brosur hotel yang ada diseberang."
"A...aku tidak bisa memba-"
"Anda sudah menginap disini..." Akashi memotong perkataan Kuroko. "Itu kenyataan yang absolut! Kalau kau tidak bisa membayar dengan uang... Kamu bisa bayar," Akashi menyeringai dan mengeluarkan aura sadis yang diyakini jika Akashi bertemu dengan anak-anak saat ini mereka semua akan menangis(?). "Dengan tubuhmu!"
'Okaa-san, Otou-san, Obaa-san... Anakmu tersayang dibully... Tasuketee!' Teriak Kuroko dalam hati dengan OOC-nya, meski wajahnya tetap menganut paham pokerface andalannya yang super mutakhir.
-TBC-
Omake Take#1
"Bagaimana kalau saya kupaskan buah-ssu?"
"Eh?"
"Liat ini-ssu~!" Kise melempar sebuah buah apel keatas.
#Ckriss! Ckriss!
"Hap~!" Apel itu mendarat dengan sempurna dan semulus kulit Kuroko(?) diatas piring yang dipegang Kise dan terbelah menjadi beberapa bagian dengan rapinya. "Akashichhi, nice job-ssu!" Kise mengacungkan jempolnya.
"Tentu saja! Aku ini absolut!" Ujar Akashi dengan percaya diri dan bangganya sambil menyeringai dan melempar guntingnya keatas lalu menangkapnya.
"Ano... Kalian salah dialog..."
Omake Take#2
"Kalau kau tidak bisa membayar dengan uang... Kamu bisa bayar... Dengan tubuhmu!"
Kuroko mematung. Sesaat kemudian kedua matanya melebar. 'Dengan tubuhku? Apa maksudnya?! Apa jangan-jangan...' "A-Akashi-kun,"
"Hm?"
"Apa maksudnya itu? Apa aku akan dibunuh, lalu dimutilasi, dicincang, digoreng, dipanggang, dan kemudian dihidangkan ke para tamu disini?! Aku tidak mau, Akashi-kun! Pasti ada jalan lain!"
Akashi cengo dan facepalm karena melihat Kuroko yang tiba-tiba berteriak panik dengan OOC-nya sambil menjambak rambutnya sendiri. "...Kau pikir mereka semua kanibal, gitu?"
- Tambahan Omake dari Melaina Sytry -
Di suatu siang yang cerah, nampak sang Authoress kita, Shiroi Hanabi, yang sedang duduk-duduk santai di sofa ruang tamu di rumahnya. Wajahnya menunjukkan raut -sok- serius yang sangat terkesan dibuat-buat.
...Anda dengar suara tadi? Itu hanya Hanabi yang sedang menggampar sang pembuat naskah ini.
Kembali ke topik tadi. Sang Authoress yang memasang raut serius itu kini mulai menampakan raut cerah di wajahnya.
"Akhirnya Prolog fic KnB baruku selesai juga! Mari kita publish sekarang~!"
Sang Authoress kita nampak telah mem-publish fic tersebut karena kalian semua, para reader sekalian, saat ini sudah membacanya saat ini. Namun tampaknya suasana damai di kediaman Shiroi ini akan terusik karena kedatangan beberapa -atau mungkin banyak- tamu yang tidak diundang.
BRAK!
"Itu dia orangnya!"
"Betul! Tangkap dia!"
Nampak dua sosok tidak dikenal melangkah maju dan ... menangkap Hanabi -yang masih cengo liatin mereka-.
"E-eh?! Apa-apaan ini?! Kenapa aku ditangkep gini?! Lepasiiiiin!"
"Kami sudah menangkapnya!"
"Bagus! Sekarang kita lempar dia!"
"Eh?! Apaan sih?! Kenapa aku digeret keluar gini-?! KYAAAA!"
Kumpulan orang yang baru saja melempar Hanabi itu -dan jika kalian perhatikan baik-baik, di pakaian mereka tertulis 'Kuroko Tetsuya FC'- nampak memasang raut wajah puas, dan segera melenggang pergi. Meninggalkan kediaman Shiroi dalam keadaan sunyi.
"...Ne, Katsune,"
"Nani?"
"...Kira-kira kapan yah si Hanabi turun?"
"...Wakarimasen,"
Tanpa para fans itu ketahui, ada Melaina Sytry dan Chaichira Katsune yang sedari tadi disana, menontok acara 'Pelemparan-Shiroi-Hanabi-oleh-Kuroko-Tetsuya-FC' tersebut sambil memakan popcorn.
- Omake tambahan yang dibuat bareng oleh Melaina Sytry, Chaichira Katsune,dan Shiroi Hanabi -
Di kediaman Shiroi, Melaina dan Katsune nampak sedang memakan makanan paling mainstream sedunia, yakni bakso.
#BRAAAKKKKKK!
"Katchhi! Melchhi! Bukannnya dibantuin malah cuman dilihatin! Hiddoii!" Teriak Hanabi mewek.
"Duh, puh-lease, deh, Hanabi. Kami gak mungkin bisa lepasin loe dari mereka. Lagipula, kami laper," Dan Mel pun melanjutkan acara makannya bareng Katsune -yang dengan cuek bebek-nya makan bakso- sambil nyumpel telinga-nya pake headset.
"MELCCHI!" Hanabi langsung melepaskan headset yang nyangkut ditelinga Mel lalu teriak sekeras-sekerasnya.
"Asdfghjkl! Hanabi! Loe mau buat kuping Mel sakit ya?!"
"Bisa jadi~!" Hanabi memasang wajah innocent face sambil berpiss ria.
Mel memasang tampang kesel. "Awas liat aja loe. Nggak bakalan Mel bantuin lagi bikin ini fic,"
"Neeeiiii! Jaanggaaann! Nanti siapa yang bikin omakenya lagi!"
"Lah, kan, loe yang punya ide. Loe yang buat. Mel, kan cuman bantu dikit-dikit doang... Iya, gak, katsune?"
Katsune hanya mengangkat bahu cuek lalu kemudian lanjut mencomot bakso Mel yang terlantar disebelahnya.
"...Eh, itu bakso Mel, kan?"
Katsune hanya mengangguk pelan sambil terus mencomot bakso Mel yang tinggal sedikit. Mel langsung kembali memasang tampang Be-Te, dan melempar sendok yang dia pegang ke mangkuk bakso-nya.
"..." Hanabi menonton acara nyomot bakso yang disponsori Katsune dan Mel sambil meminum strawberry milkshake.
Katsune kemudian melempar mangkok bekas bakso ke kepala Mel, yang menghindar sambil koprol gaje ke samping.
"Ngomong-ngomong... Ini kenapa jadi kayak gini yah omake keempatnya?"
Mel cuman bisa angkat bahu, lalu ngacir pulang ke tempat asalnya.
"Kenapa Melchhi malah pulang..." Hanabi memasang wajah -_-
"BECOZ I'M FABULOUS~!" Mel balek lagi.
Hanabi langsung membidik anak panah. "Hahahah... Gomen, tanganku tergelincir," Hanabi ketawa sambil melihat anak panah yang jaraknya tinggal 1 cm dari kuping Mel.
Mel tetap memasang pokerface-nya yang setara dengan ajaran dari Kuroko Tetsuya-sensei. #DanMelPunDigampar. Sedangkan Katsune hanya terdiam melihat ke-pokerface-an Mel yang gaje.
"Mel nggak gaje... Hanabi tuh yang nista,"
"High faaiif!" Bahasa absurd dari Katsune keluar.
"... Sudahlah biarkan saja mereka berkembang... Baiklah! Fic ini terinspirasi lagi dari salah satu komikku dan fic ini sebenarnya ada chapter khusus untuk merayakan white days... Tapi chapter itu mungkin ada dichapter 4-an~!" Hanabi lagi-lagi memasang wajah -_- "Dan awalnya sebenarnya ini nggak ada niat buat fic ini bareng Mel dan Katsune,"
"Hiddoi!" Mel dan Katsune berseru bersamaan. "Fine! Kita cabut dari sini," Mel pun keluar.
"Yahh... Melchhi ngambek..."
"Itterashaii~ kalau jatuh-" Kata-kata Katsune terhenti dengan lemparan sendal jitu Mel.
"Okay... Mari kita abaikan saja mereka." Hanabi langsung dilempar Melaina sama Katsune.
"Mehehehehehe,"
#Plopp!
"I'm still aliveeeeeee~!" Hanabi langsung dance gaje.
"Gajeness..."
"Okay~! Aku mau nanya... Ini kok rasanya omakenya lebih panjang dibanding proloqnya yah?" Hanabi lagi-lagi memasang wajah -_-
"Lah, kan, loe yang buat," Mel juga ikut masang wajah -_-
"Lebih baik kita akhiri acara kita pada hari ini.." Kata Katsune sambil menutup mulut Mel biar fic. ini bisa selesai.
"Baiklah! So..."
"Happy White Days!" Hanabi, Mel, dan Katsune dengan kompak.
"Ditunggu chapter berikutnya yang mungkin agak lama publishnya karena aku, Melchhi,dan Katchhi sedang ujian sekolah dan akan UN juga lalu ditunggu yah reviewnya~!"
"Jaaa~!" Hanabi, Mel, dan Katsune ngomong dengan kompaknya lagi.
