Chapter 1 : Mimpi Basah
" Mandilah dulu, taruh pakaianmu di cucian. Aku akan menyiapkan pakaian ganti untukmu. " Tutur seorang pemuda tampan dengan nada datar andalannya. Sedangkan Sosok pemuda mungil yang berada di dalam kamar mandi hanya mengangguk dan bergumam malas menanggapi perintah kakaknya.
Pemuda tampan itu – Oh Sehun -, menyandarkan tubuhnya di tembok, ini adalah masa- masa yang sulit menurutnya. Ya, saat adiknya – Oh Jongin – mandi. Disampingnya selalu saja ada bisikan- bisikan setan seperti,
' Ay~o mengintiplaaah… '
' Sedikit saja, bukalah pintunya. Itu tidak terkunci~~ '
' Ayo hanya melihat sedikit lalu pergi, kau tidak akan menyia- nyiakan kesempatan ini, kan? '
Benar, bisikan- bisikan laknat itu selalu menggodanya, disaat adik kandungnya yang manis itu tengah berada di kamar mandi.
" Jongin, aku menaruh pakaianmu di depan pintu "
"… " Tidak ada sahutan, Sehun terdiam sebentar tepat berada di pintu.
" Jongin? " Lagi, hanya udara kosong yang menjawabnya.
" Kau mendengarku? " Jangan jangan … Terjadi sesuatu padanya? Pemuda Oh yang dikenal dengan wajah stoic-nya itu tiba- tiba berpikiran aneh. Dengan kecepatan kilat ia mendobrak pintu kamar mandi dan,
…
Menemukan adiknya, Oh Jongin. Tengah.. tertidur dengan lelapnya di bathub.
Lagi- lagi, Sehun menampilkan ekspresi datarnya, " Jongin? " Serunya, ia tidak berani mendekat takut kelepasan .
" Jongin, bangun- "
' DEG! '
Sehun baru ingat kalau adiknya itu punya kebiasaan unik.
Jongin tidak bisa dibangunkan. Iya, Jongin itu tidak akan bangun dari tidurnya kecuali jika ia memang ingin bangun. Sehun buru- buru menghampiri Jongin saat adiknya itu mulai tenggelam dalam air.
Mata sayu itu perlahan terbuka saat mendapati tangan pucat yang menyelinap di balik lengannya, " Eh? Kenapa aku bisa ada di kamar mandi? " Tanya pemuda berkulit tan eksotis yang tidak lain adalah Jongin itu, ngelantur.
Sehun memandang datar kearah adiknya, " Kau melepas bajumu dan masuk sendiri " . Jongin menatap kearah lain, " Lalu.. apa Hyung mengintip? "
" Menurutmu? " Sehun berkata datar, Jongin berdiri yang sukses membuat Sehun berbalik cepat dengan menutupi hidung serta mulut- nya kemudian keluar dari kamar mandi.
Dan ini untuk pertama kalinya, Seorang Oh Sehun yang digilai para gadis menampilkan ekspresi 'horror', Hanya karena adik kandungnya sendiri, Oh Jongin.
" Ini Gila, A-aku melihatnya.. " Tidak, bahkan suaranya pecah saat menggumamkan kata- kata itu.
Incest?
Lusiana
Character belongs to They God, His Self, They Mom, They Agency, and They Fans
WARN: BOYS LOVE, YAOI, Sho-Ai, OOC bangetttt, Newbie, Cerita abal, bahasa sesuka hati, disini Jongin marganya Oh Judul sama cerita bedaa :v
Pairing: HunKai as always
Genre: Family, Incest, Humor{?} Romance{?} G J. Tentuin sendiri aja.
Rating: T
Seorang pria dengan balutan jas rapi itu menuruni tangga dengan langkah anggun dan tenang. Dia, Oh Sehun pewaris keluarga Oh, 27 tahun. Memiliki seorang adik laki- laki yang manis-nya luar biasa, Oh Jongin, 19 Tahun. Kedua orang tua mereka meninggal 4 tahun yang lalu. Dan saat itulah sifat possessive seorang Oh Sehun muncul. Satu tahun belakangan ini, Sehun merasakan perasaan lebih dari seorang kakak pada adiknya, Iya itu Cinta. Sehun menyukai adiknya, Jongin. Biarlah ia menjadi pedo ataupun incest. Jongin adalah satu- satunya yang bisa membuatnya 'bangun' .
Ngomong- ngomong tentang Jongin, ia lupa belum membangunkan sosok manis itu. Sehun bahkan sempat berpikir untuk membiarkan Jongin selalu telat berangkat sekolah dengan begitu tidak akan ada yang melihat keindahan adiknya. Biarlah Sehun menjadi egois ingin menikmati keindahan adiknya sendirian.
Kaki jenjang dengan balutan jeans mahal itu kembali menaiki tangga, menuju kamarnya dan Jongin. Iya, kamarnya dan Jongin. Mereka memang tidur satu kamar. Pernah sih, sekali Jongin ingin mempunyai kamar sendiri.
" Hyung, Aku sudah 19 tahun! Pokoknya Aku mau kamar sendiri! " Jongin berseru dengan keras.
" Tidak bisa Jongin " Sehun lagi- lagi menolak permintaan Jongin dengan tenang, alasannya klise. Ia tidak mau berpisah dengan Jongin.
" Kenapa hyung selalu melarang? " Jongin mulai merajuk, dan inilah yang Sehun paling suka. Ekspresi merajuk Jongin yang keterlaluan imutnya.
" Hyung tidak akan tau apa yang akan kau lakukan dikamarmu jika kau sendirian, Jongin "
" Memangnya apa yang akan aku lakukan? Teman- temanku selalu mengejekku saat tau ternyata aku masih tidur dengan kakakku diumurku yang sudah dewasa " Jongin menyerocos kemudian berhenti saat menyadari tatapan Sehun yang menatapnya datar. Jongin paling tidak suka saat Sehun menatapnya datar meskipun biasanya juga begitu tapi aura yang kini dipancarkan Sehun adalah aura 'dingin' bukan aura 'kehangatan dan kelembutan' seperti biasanya.
" Kau menganggap dirimu dewasa? " Sehun menaikkan sebelah alisnya, dan itu sukses membuat Sehun cemberut saat mengetahu kakaknya menampilkan ekspresi mengejek.
" Aku sudah 17 tahun keatas! Aku bahkan pernah menonton video porno! " Jongin berucap bangga, tanpa tau manik Sehun yang membulat terkejut karena pengakuannya. Detik kemudian Sehun kembali mendatarkan wajahnya.
" Nah, itu kau tau. Kau sudah pernah menonton video porno saat masih sekamar denganku. Lalu apa yang akan kau lakukan saat tidak sekamar denganku? Melakukan hal- hal berbau mesum? " Sehun lagi- lagi memojokkan Jongin dengan ucapan datar, sorot matanya dingin. Demi tuhan, sekarang ia sedang banyak pekerjaan dan Jongin malah mengungkit masalah sepele macam ini disaat kepalanya pusing.
" HYUNG! "
" Kau bahkan berani membentakku, Jongin. Pergi kekamarmu dan renungkan apa yang telah kau lakukan " Sehun memandang Jongin tajam kemudian kembali berbalik menghadap laptopnya yang menyala. Mengabaikan Jongin yang mematung dengan bahu gemetar dan mata bulat indahnya yang berkaca- kaca.
Sehun menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian itu. Saat itu Jongin marah padanya dan mendiamkannya seharian,bahkan itu sukses membuat Sehun uring- uringan.
Cklek!
Sehun kembali membuka pintu kamarnya, disana ia menemukan Jongin tengah tertidur di balutan selimut. Dengkuran halusnya menandakan jika ia tengah tertidur nyenyak dan berlayar di alam mimpi yang indah. Sehun mengulum senyum tipis, kaki panjangnya berjalan mendekati king size- nya.
" Bangun, Jongin! "
" Hyuung~~ Di.. mana celana dalamkuu~? "
DEG DEG
Sehun merasakan debaran jantungnya yang seakan ingin meledak saat mendengar igauan Jongin, apa yang sedang ia mimpikan sehingga mengigau seperti itu?
" Hyungiee,, celana dalamku. U-ughh ba-sahh.. "
DEG DEG DEG
Sehun cepat- cepat menyingkap selimut merah maroon-nya. Mata sipitnya yang setajam elang sontak membulat saat melihat Jongin tidak memakai celana. Dan dapat ia lihat cairan putih mengelilingi 'adik kecil' milik Jongin.
Croot!
Sehun mendongakkan kepalanya saat mendapati ia mengeluarkan darah lewat hidungnya.
Demi apa,
Jongin mimpi basah!
Mim-Pi Ba-Sah.
Demi tuhan, ini pertama kalinya Sehun melihat Jongin mimpi basah. Dan sejak kapan Jongin tidur tidak memakai celana? Seingatnya, tadi malam Jongin masih memakai piyama dengan lengkap. Salahkan dirinya membiarkan Jongin bergaul dengan teman- teman mesumnya.
Sehun buru- buru keluar kamar, ia lalu menuliskan note sebelum menyiapkan roti untuk Jongin dan pergi bekerja. Benar, ia akan berpura- pura tidak tahu menahu tentang hari ini. Biarlah ini menjadi rahasianya.
Tapi, yang jadi masalahnya. Sehun selalu memikirkannya. Ia hilang konsentrasi, hanya gara- gara adik manisnya, Oh Jongin.
END/TBC
{Sebenernya ini mau saya jadiin SasuNaru tapi nggak pantes banget kan Sasuke kayak gitu? Meskipun Sehun juga nggak pantes sih}
Maaf, ceritanya absurd :v saya emang nggak suka bikin cerita yang banyak konfliknya lagipula saya juga nggak bisa dan nggak bakat bikinnya. Saya juga bingung sebenernya buat nentuin judulnya dan jadilah karya absurd –lagi- dari saya, Lusi :D. Lagi- lagi saya bikin FF pendek karena saya entah kenapa nggak bisa ngetik lama dan mata saya lagi bermasalah kalo liat laptop bawaannya panas mulu #curhat. Ini sih mau saya buat twoshoot dan bakalan nggak ada konflik, jadi ceritanya ringan gituuu :D
Maaf juga, saya baru post karena saya baru menjalani masa- masa sulit.. UTS!
Udah ah, sekian. Mind to Review?
Chapter 2 : Onani?
.Lusiana.
