LIFE IS LIKE A FLOWER
Main cast: Bae Jinyoung and Lee Daehwi
Orther cast: banyak, cari aja sendiri wkwk.g
Rated: T (maunya sih M haha)
Warn: OOC, Typo everywhere, tidak sesuai EYD, semua cast milik Tuhan,keluarga, dan agensi kecuali Jinyoung, doi milik gingsul:3 /slap/ ceritanya juga milik gingsul.
!CRACK PAIR!
DLDR J
yuk cus…:v
.
.
.
.
" Hwi-ah, kau mau tidur sampai kapan?!"
Ini masih pagi tapi teriakan sudah terdengar dari dalam rumah mewah ini.
" Aku sudah bangun eomma" Satu lagi teriakan yang menyahut.
"Cepat turun Lee Daehwi"
"Iya iya, ini aku sedang jalan eomma" Sahutan malas itu terdengar dari arah tangga.
Seorang yeoja tengah berjalan menuju meja makan lengkap dengan seragam sekolahnya ditambah wajah yang kusut dan mulut yang terus menguap.
Setelah mengucapkan selamat pagi kepada kedua orang tua nya dan kedua saudara laki-laki nya, dia pun duduk di kursi nya dengan wajah yang masih mengantuk.
"Aigoo, anak appa masih mengantuk eoh? " goda appa nya.
"Dia kan selalu begitu appa." Ucap kembaran Daehwi, Lee euiwoong.
" Aku masih mengantuk appa" rengek yeoja yang bernama Lee Daehwi itu kepada appa nya dengan wajah dibuat semelas mungkin.
Euiwoong mendecih mendengar jawaban saudara kembarnya itu.
" Kemarin siapa yang minta bersekolah di sekolah umum?"
Daehwi mengerucut kan bibirnya mendengar ucapan ibu nya itu.
"Let's go princess, kita harus berangkat ke sekolah" Itu suara oppa nya.
'aku masih mengantuk!' itu suara batin Daehwi nelangsa.
Dan Daehwi pun diseret oleh dua anak lelaki yang berseragam sekolah, tidak lain tidak bukan itu saudaranya.
At Seoul International School
Daehwi memasuki gedung sekolah baru nya tanpa semangat.
Ya Daehwi dulunya homeschooling entah kenapa dia tiba-tiba ingin marasakan bersekolah di sekolah seperti saudara nya, padahal dulu yang minta sekolah dirumah juga Daehwi sendiri.
"Karna disini aku adalah ketua OSIS, sebagai adikku kau harus mentaati peraturan oke princess?"
Satu lagi hal yang menyebalkan bagi Daehwi, kakaknya yang sekarang berjalan disamping nya pun ikut menyebalkan seperti orang tua nya. Sementara Euiwoong yang ada di sebelah Daehwi sibuk bermain ponsel.
"Kenapa tidak menjawab oppa mu ini Hwi-ah!" Daehwi menoleh ke samping dan menunjukkan ekspresi datarnya melihat kakak nya ber-aegyo.
"Jonghyun oppa, cepat antarkan aku ke ruang guru saja. Tidak usah membuang-buang waktu" Ucap Daehwi sinis.
"Uhh dasar yeoja kasar" Jonghyun bergidik ngeri.
Daehwi dan Jonghyun masih mengobrol walau sebenarnya tidak bisa disebut begitu karna Jonghyun yang sibuk menggoda Daehwi dan Daehwi yang masih ogah-ogahan menanggapi ocehan oppa nya. Mereka berdua melupakan si bungsu di belakang.
"Hari ini kelas 1-2 kedatangan murid baru"
Seluruh kelas langsung gaduh mendengar pengumuman dari wali kelas nya yang ada di depan kelas.
Suasana kelas kembali sepi saat Kang seosangnim menggebrak meja tanda menyuruh murid nya diam.
"Silahkan masuk nona Lee Daehwi"
Daehwi pun masuk dengan senyuman di bibir sebenarnya itu palsu kkk.
Setelah memperkenalkan diri Daehwi menunggu wali kelas nya ini menyuruhnya duduk masih dengan senyuman nya yang manis menurut siswa laki-laki di kelas baru nya ini.
"Lee Daehwi duduk di depan Ahn Hyeongseob, Hyeongseob tolong angkat tangan mu."
"Gamshamida seonsaengnim." Daehwi membungkuk kea rah guru nya dan menuju tempat duduk yang sudah di tunjuk gurunya tadi.
"Annyeong, kenalkan aku Ahn Hyeongseob" Sapa Hyeongseob saat Daehwi sudah duduk di depannya.
"Ah ne, annyeong" Jawab Daehwi kikuk.
"Sudah punya teman untuk istirahat nanti? Kalau belum nanti dengan ku saja ya?"
"Ah okay, thank you" Jawab Daehwi agak bingung karna hyeongseob yang terlalu cepat berbicara.
Bel istirahat sudah terdengar dari lima menit yang lalu. Sekarang Daehwi sedang menuju kantin sekolah baru nya dan dengan teman barunya tentu saja.
"Kau dulu sekolah dimana? Kenapa waktu penerimaan siswa baru kau tak ikut?" Tanya yeoja bermarga Ahn disebelahnya.
"Aku homeschooling" Jawab Daehwi ragu.
"Benarkah? Katanya kalau sekolah seperti itu yang aslinya kelas dua seperti kita bisa dengan mudah mengerjakan soal anak kuliah?." Hyeongseob bertanya dengan mata berbinar.
"Emm, tidak semua seperti itu juga"Jawab Daehwi sambil menggaruk tengkuk nya kikuk.
"Kau juga seperti itu kan?"
"Sedikit"
"Kalau begitu kapan-kapan aku bisa meminta bantuan mu kan?"
Dan Daehwi mengiyakan saja omongan Hyeongseob karna dia tahu kalau saja dia menanggapinya lagi Hyeongseob pasti akan mengoceh lagi.
Mereka berdua sudah sampai di kantin dan hendak memesan makanan sebelum ada seseorang yang menepuk pantat Daehwi. Membuat dia berhenti berjalan, Hyeongseob yang melihat itu juga ikut berhenti di samping Daehwi.
"Halo Daehwi" Ucap namja pelaku pemukulan pantat Daehwi dengan merangkul bahu yeoja ini sekarang.
Daehwi yang sudah hapal betul dengan suara ini hanya memasang wajah datar dan menarik tangan yang sudah dengan kurang ajar nya ada di bahu nya. Setelah menarik tangan namja tadi Daehwi langsung mendorong namja itu kedepan nya dan menendang bokong nya kedepan dan membuat si namja pelaku jatuh tersungkur.
"ITU TADI TERMASUK TINDAK PELECEHAN BODOH!" Teriak Daehwi murka.
Teriakan itu membuat seluruh pengunjung kantin diam dan melihat ke arahnya. Yang di tendang pun langsung berdiri dan memlototi semua orang yang melihat ke arahnya, dan detik berikutnya kantin mulai gaduh kembali seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
"Kau jahat sekali Daehwi ." Oceh Euiwoong seraya mengusap-usap pantat semok nya yang tadi habis di tendang Daehwi.
Ya, pelaku penepukan pantat Daehwi tadi adalah Lee Euiwoong saudara kembar nya sendiri. Dan itu membuat Daehwi jengah.
"Kau yang gila."
"Pantas tidak punya pacar."
"Memangnya kau punya hah?!"
"Dalam proses"
"Cih, sampai kapanpun kau tidak akan laku."
"YA! Mana ada yeoja bermulut kasar sepertimu!"
Keduanya saling lempar tatapan membunuh. Hyeongseob yang masih disana hanya bisa menatap dua orang berbeda gender di depannya dengan bingung.
"Apa kalian saling kenal?" Akhirnya Hyeongseob bersuara.
"Tidak"/"Ya" Keduanya menjawab bersamaan.
Sekali lagi dua orang ini membuat Hyeongseob bingung.
Daehwi menghela napas lalu menjawab "Ya, kita saling kenal. Dia kembaran ku" Jawabnya malas.
"Halo, namaku Lee Euiwoong" Ucap Euiwoong dengan senyum yang sangat manis, itu menurut yeoja lain yang melihat tapi bagi Daehwi itu hanyalah senyuman menjijikan yang pernah ia lihat.
"Halo, aku Ahn Hyeongseob teman nya Daehwi"
"Oke perkenalan sudah selesai, ayo kita pesan makan Seob-ah" Ajak Daehwi mernagkul lengan Hyeongseob dan menjauh dari Euiwoong.
"YA! Aku tidak diajak?!"
Walaupun tidak diajak dia pasti akan ikut-_- , batin Daehwi .
Saat mereka sudah duduk dan sedang menikmati makanan masing-masing dengan sedikit becandaan dari Euiwoong yang menurut Daehwi garing tapi entah kenapa Hyeongseob bisa tertawa, mungkin otak mereka berdua sama, pikir Daehwi.
"Euiwoong!"
Ketiga kepala itu menoleh bersamaan ke sumber suara.
"Oh, Justin" Euiwoong berdiri untuk bersalaman dengan Justin, menyapa khas lelaki.
"Dua yeoja cantik ini siapa?" Tanya Justin mengalihkan pandangannya ke arah dua yeoja di meja itu dengan alis yang naik satu.
"Itu Ahn Hyeongseob teman baruku" Tunjuk nya ke Hyeongseob yang mengangguk.
"Dan yang ini.." Euiwoong berbicara dengan nada malas kali ini.
"Nugu?"
"Yang ini Lee Daehwi, kembaran ku"
"Kau punya kembaran? Aku baru tau." Ucap Justin acting sok terkejut, itu menurut Euiwoong.
"Aku Justin Huang, salam kenal." Justin memperkenalkan diri.
Justin hanya bertahan di meja itu selama lima menit karna memang waktu istirahat sudah habis dan mereka semua berpisah menuju kelas masing-masing. Daehwi dan Hyeongseob satu kelas sedangkan Euiwoong satu kelas dengan Justin.
Saat pulang sekolah Daehwi berencana mencari oppa dan kembarannya untuk pulang tapi terhenti saat melihat seorang namja bertopi hitam sangat mencurigakan. Yang daehwi tau namja itu masih satu sekolah dengannya karna jas sekolah yang dipakai mereka berdua sama. Namja itu berjalan ke arah lorong yang sepi dan gelap. Daehwi sendiri tidak tau lorong itu menuju ke ruangan mana.
Sebenarnya kalau diperhatikan namja itu tidak ada yang membuat dirinya harus dicurigai seperti ini oleh Daehwi tapi karna pada dasarnya Daehwi suka membaca komik detektif jadi lah dia seperti ini. Daehwi terus mengikuti namja tadi sebelum ada yang menginterupsi kegiatan nya.
"Lee daehwi?"
Mendengar nama nya dipanggil, Daehwi pun menolehkan kepalanya kebelakang.
"Hyeongseob-ah ada apa?" ternyata Hyeongseob.
"Ah benar Daehwi, kukira aku salah orang."
"Ada apa? Kenapa masih di sekolah?"
"Aku ada ekstra."
Daehwi pun ber-oh ria mendengar jawaban Hyeongseob.
Mereka berjalan dengan diam setelahnya.
"oh iya, kau ikut klub ekstra apa?"
"belum tahu." Jawab daehwi lesu.
"Ikut klub dance saja, aku salah satu anggota disana." Ajak Hyeongseob antusias.
Daehwi menolehkan kepalanya ke Hyeongseob dengan mata berbinar, detik berikutnya dia menunduk kan wajahnya lagi.
"Aku tidak bakat disana."
"Oke jika tidak mau, dirumah nanti pikirkan lagi ya haha" Hyeongseob tertawa.
Daehwi memasang tanda 'oke' di depan wajah nya dan ikut tertawa bersama Hyeongseob.
Daehwi melihat jam tangannya sudah sore, batinnya. Dia pun pamit kepada Hyeongseob untuk mencari saudara nya.
"issh. Dimana sih mereka berdua?! Tidak tau kalau aku lelah apa!" Kesal Daehwi sendirian.
Tidak lama ponsel Daehwi berdering dan ada nama 'Jonghyun Oppa' tertera di layarnya. Daehwi langsung mengangkatnya.
"Yeob-"
"Oppa eodiga?" Potong Daehwi dengan nada merajuk.
Terdengar kekehan dari seberang sana.
"Oppa di lapangan basket outdoor. Kau tau tempatnya kan? Dekat parkiran, Hwi-ah"
"oke."
Tanpa pikir panjang Daehwi langsung menuju tempat parkir yang sudah diketahui nya tadi pagi..
Sesampainya disana dia melihat kakak nya yang sedang bermain basket dengan teman nya. Dia pun mengedarkan pandangannya ke penjuru lapangan basket outdoor ini. Luas pikir daehwi.
Dia lalu duduk di bangku penonton dan masih setia melihat kakak kesayangan nya itu. Daehwi mengalihkan pandangannya ke tengah tribun penonton (Daehwi duduk di pinggir). Dia melihat segerombolan yeoja yang kadang memekik saat para pemain basket melihat ke arah mereka dengan mengedipkan mata.
Satu dari mereka melihat Daehwi yang sedari tadi melihat ke arah mereka. Yeoja berambut panjang dengan warna madu itupun melirik Daehwi dengan sinis. Daehwi yang melihat itu bingung karena dirinya di tatap seperti itu. Saat Daehwi sibuk dengan pikiran 'sunbae itu kenapa?', dia merasakan pipi nya di tempeli sesuatu yang dingin.
Dia pun refleks berteriak karena kaget dan siap menyumpahi pelaku yang mengagetkan nya barusan.
"YA!" Daehwi menoleh dan kaget saat pelaku nya adalah Jonghyun, oppa nya sendiri.
Jonghyun mengernyit mendengar respon Daehwi.
"Apa katamu?!YA aku kakak mu kalau kau lupa Lee Daehwi" Jonghyun melotot dan Daehwi hanya nyengir sambil membuat pose peace di depan wajah oppa nya.
"Mianhae oppa, aku hanya refleks tadi hehe"
Jonghyun tidak menerima permintaan maaf Daehwi dan membuang muka ke samping. Daehwi yang melihat itu menelan ludah nya gugup karna dia bukan tipe yang bisa melihat orang marah karna perilakunya apalagi ini kakak kandung nya.
"Oppa aku minta maaf" Ucap Daehwi sambil menggelayuti lengan kakak nya dengan manja dan mengusap-usap kepalanya disana.
Jonghyun masih diam. Daehwi mem-pout kan bibir nya.
"Oppa, aku janji tidak begitu lagi. Maafkan aku ya?" Bujuk nya dengan aegyo nya.
Daehwi tersenyum menang melihat respon kakaknya sepertinya usaha yang dilakukan nya berhasil.
Jongyun menatap Daehwi disampingnya.
"Memaafkan aku kan?" Daehwi mengeluarkan senyuman manis nya.
"Poppo dulu" Jawab Jonghyun dengan telunjuk mengarah ke pipi nya.
"Cih modus" Daehwi jengah dengan kakak nya. Hilang sudah Daehwi yang manis tadi. Walaupun Daehwi mendecih tidak suka ke oppa nya tapi toh dia tetap melakukan nya haha. Jonghyun terkekeh melihat wajah masam Daehwi.
"Pacar baru jong?" ini teman Jonghyun yang bertanya.
"Manis sekali, dapat dari mana?haha" Satu lagi menyahut.
"Hei, dia ini adik ku tau." Jawab Jonghyun malas.
Semua laki-laki disana langsung menyeringai mesum karna tau yeoja manis di depan mereka bukan pacar Jonghyun si ketua OSIS.
"YA!YA! apa-apaan tatapan kalian itu hah?!" Jonghyun membawa tubuh Daehwi ke belakang tubuh nya.
"Mwo? Kami hanya ingin kenalan, hyung" Jawab yang paling tinggi disana.
"Namanya Lee Daehwi, sudah kan?! Pergi sana"
"Kami ingin dia yang berbicara, hyung." Yang satu lagi berbicara dengan sedikit merengek kepada Jonghyun.
"Jonghyun hyung tidak asik" 'namja ini mirip Jack Frost' batin Daehwi saat mengintip dari belakang Jonghyun.
"Sudah,sudah aku ingin pulang. Ayo Hwi-ah" Jonghyun menarik tangan Daehwi setelah mengambil tas nya, tidak membiarkan Daehwi berpamitan dengan teman klub basket nya.
Mereka tidak menyadari tatapan jengkel dari siswi-siswi yang tadi ada di tengah tribun penonton. Mereka bersumpah akan mencari informasi tentang Daehwi. Karna mereka tadi berada cukup jauh dari gerombolan anak basket ditambah Daehwi, jadi mereka tidak mendengar saat Jonghyun bilang bahwa Daehwi adalah adik nya.
Daehwi sedang duduk di bangku taman dekat parkiran. Dia duduk disini dengan Jonghyun yang sedari tadi sibuk dengan ponsel nya entah sedang bertukar pesan dengan siapa, Daehwi tidak peduli.
"Hhh, dimana si Euiwoong itu astaga lama sekali dia?!"
Euiwoong memang seperti itu selalu lama,tidak tahukah kembaran nya itu kalau dia sudah lelah.
Jonghyun melirik adik perempuannya ini dan berpikir sebentar.
"Apa oppa telpon saja ya?" 'kenapa tidak dari tadi-_-' Daehwi membatin (lagi).
"Tidak usah, aku sudah disini" Itu suara Euiwoong.
Daehwi berdiri dan berjalan ke arah adik nya itu lalu menjitak sayang kepala Euiwoong.
"YA?! Kenapa memukulku." Euiwoong mengusap kepala nya yang habis di beri kecupan sayang dari tangan saudara kembar nya.
Jonghyun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah adik-adik nya. Dia melihat tangan Euiwoong yang membawa satu plastic besar yang ia yakini berisi makanan, dan namja tampan ini hanya menggelengkan kepala nya lagi. Melihat matahari yang sudah hampir tenggelam, jonghyun segera mengajak kedua adik nya pulang. Untuk informasi Jonghyun dan Euiwoong yang membawa motor dengan Daehwi yang lebih memilih di bonceng Jonghyun karna tidak mau satu motor dengan Euiwoong yang tukang ngebut dijalan.
Di café bernuansa pastel terlihat seorang siswa JHS yang sepertinya sedang menunggu seseorang bukan sepertinya tapi memang sedang menunggu orang.
Saat indera pengelihatan nya melihat orang yang di tunggunya bibir nya pun menyunggingkan senyuman.
"Jihoon noona, disini." Panggil nya kepada yeoja berambut sepundak itu.
"Kenapa memanggil ke sini?ada yang mau dibicarakan?" Tanya yeoja yang dipanggil Jihoon tadi.
"Hanya rindu noona saja."
Jihoon membeku mendengar penuturan namja tampan di depan nya.
"Bae Jinyoung." Panggil Jihoon.
"Ne noona?" Jawab Jinyoung dengan senyuman yang masih terpajang diwajah tampan nya.
"Kita kan sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi,." Jihoon menghela napas sebelum melanjutkan perkataan nya lagi.
"Kumohon jangan bersikap seperti ini lagi." Tegas Jihoon.
"Tapi noona, aku bisa memperbaiki kesalahan ku dan saat itu juga kita bisa seperti dulu lagi. Apalagi kita satu sekolah lagi" Pemuda bernama Jinyoung ini masih ngotot.
"Tidak bisa Jinyoung." Jawab Jihoon dengan ekspresi datar nya.
Jihoon hendak pergi saat tangannya di cekal, dia menoleh lagi.
"Jangan tinggalkan aku, noona" Mohon Jinyoung dengan kepala menunduk.
Jihoon berusaha melepas pegangan tangan Jinyoung di tangan nya. Saat sudah terlepas Jihoon langsung mengambil langkah seribu menjauhi Jinyoung dan meninggalkan café ini.
"Nonna?!" teriak Jinyoung frustasi.
"JIHOON NOONA?!" jinyoung terbangun dari tidurnya karena mimpi sialan tadi yang berhasil mengingatkan nya lagi dengan mantan pacarnya.
"Sebegitu merindukan nya kah aku?" monolog Jinyoung diakhiri kekehan meremehkan dirinya sendiri.
TBC
