xxXxx
Kau Tetaplah Adikku
Author :: sakuxhan
Cast :: Albus Severus Potter
Disclaimer :: J.K. Rowling
Genre :: Family
xxXxx
Chapter 1
xxXxx
Seperti biasanya, setiap tanggal 1 September Stasiun King Cross Peron 9 ¾ selalu dipenuhi oleh para pengunjung. Tanggal 1 September merupakan hari keberangkatan murid murid Hogwarts untuk menuju ke Hogwarts. Hogwarts merupakan sekolah sihir yang paling terkenal dan satu satunya sekolah sihir yang ada di Inggris Raya. Harry dan Ron beserta istri mereka kini sedang berada di Stasiun King Cross untuk mengantarkan anak anak mereka. Harry dan Ginny memiliki 3 orang anak. Diantaranya adalah James Sirius Potter, Albus Severus Potter, dan juga Lily Luna Potter. 2 diantara ke 3 anaknya sudah memulai sekolahnya di Hogwarts. Anak keduanya tahun ini memulai tahun pertamanya di Hogwarts. Sedangkan anak pertamanya sudah memulai tahun pertamanya sejak tahun lalu, sedangkan Lily Luna Potter yang merupakan anak bungsu dari keluarga Potter harus menunggu 2 tahun lagi untuk bisa pergi ke Hogwarts bersama kedua kakaknya yang lain. Sementara itu Ron dan Hermione memiliki 2 orang anak Rose dan Hugo Weasley. Rose merupakan anak pertama dari Ron dan Hermione, tahun ini merupakan tahun pertamanya di Hogwarts sama seperti Albus. Albus merupakan saudaranya yang paling dekat dengan Rose. Sementara itu Hugo yang merupakan adik dari Rose harus menunggu 2 tahun lagi untuk bisa sekolah di Hogwarts sama seperti Lily.
Hermione merupakan penyihir kelahiran Muggle, kedua orang tuanya adalah Muggle. Sementara itu Harry merupakan penyihir berdarah campuran. Ayahnya penyihir berdarah murni sedangkan ibunya merupakan penyihir kelahiran Muggle sama seperti Hermione. Kakek dan Nenek Harry dari pihak ibunya merupakan seorang Muggle. Baik Harry ataupun Hermione bersama pasangan mereka masing masing sudah mengajarkan kepada anak anak mereka untuk hidup berdampingan bersama para Muggle. Ginny dan Harry serta Hermione dan Ron sebelum menyekolahkan anak anak mereka di Hogwarts mereka menyekolahkan anak anak mereka di sekolahan Muggle. Selain itu mereka juga tinggal di kawasan Muggle. Hermione dan Ron memilih tinggal di kawasan Muggle agar memudahkan kedua orang tua Hermione untuk berkunjung kerumah mereka. Harry dan Ginny juga tinggal dikawasan Muggle agar memudahkan keluarga Dursley untuk datang berkunjung. Sejak perang dunia kedua berakhir pada tahun 1998 Harry sudah berbaikan dengan keluarga Dursley. Yang lebih mengejutkan, kedua anak Dudley juga seorang penyihir. anak pertama Dudley yang bernama Cathy Cathrine Dursley sebaya dengan Lily dan Hugo. Cathy bersekolah disekolahan yang sama dengan Lily dan Hugo. Sementara anak kedua Dudley yang bernama Ricky Dudley Dursley kini masih berumur 3 tahun.
Sejak Cathy mengetahui jika dia seorang penyihir Lily sering membelikan buku buku tentang sihir kepada Cathy juga mengajarkan beberapa mantra yang sudah dikuasainya kepada Cathy. Anak kedua Dudley walaupun masih berumur 3 tahun, tapi ia sudah memperlihatkan bakat bakat sihirnya.
Walaupun kelahiran Penyihir, anak anak Ron dan Hermione serta Harry dan Ginnya sudah sejak dini diperkenalkan dengan dunia Muggle terutama dengan barang barang Muggle sehingga mereka bisa memakai barang barang Muggle tersebut.
Pukul 11 tepat kereta Hogwarts Express mulai berangkat. Rose, Albus, serta James duduk dalam satu kompartemen. Dua orang lainnya yang duduk dalam satu kompartemen yang sama adalah Victorie Weasley dan Teddy Lupin. Victorie Weasley merupakan sepupu mereka. Sedangkan Teddy Lupin merupakan kakak angkat Albus, James, dan Lily. Teddy dan Victorie kini sedang menjalankan tahun terakhir mereka di Hogwarts. Perjalanan Hogwarts Exspress dari stasiun King Cross peron 9 ¾ menuju Stasiun Hogsmade memakan waktu sekitar 8 jam.
"aku antar Lily dahulu ke sekolah. Kalian langsung ke tempat kerja kalian saja. Ron, Hugo biar aku saja yang mengantar" Harry menyuruh Ron dan yang lainnya untuk berangkat kerja lebih dahulu sementara dirinya yang akan mengantar Hugo dan Lily.
Setelah sampai di sekolah, Hugo dan Lily langsung menuju ke kelas mereka. Di dunia Muggle kini mereka duduk dibangku kelas 5. Mereka ditempatkan di kelas yang sama, begitu pula dengan Cathy.
"kalian lama sekali. Kemana dulu?" Cathy yang sedang dikantin melihat kedua sepupunya yang baru datang.
"Sorry, Cat. Tadi kita mengantar James, Al, Rose, Victorie, sama Teddy lebih dulu makanya kita telat datang ke sekolah" Hugo menjelaskan kepada Cathy bahwa ia terlambat datang ke sekolah karena mengantarkan James, Al, Rose, Victorie, dan juga Teddy.
"Al sama Rose sudah mulai sekolah, ya? Kita masih harus nunggu 2 tahun lagi"
"iya, Cat. Kesal sih kalau ingat mereka sudah mulai masuk Hogwarts sementara kita harus menunggu sekitar 2 tahun lagi" Lily pun menjawab pertanyaan dari Cathy. Namun, ia juga merasa kesal karena masih harus menungggu 2 tahun lagi untuk bisa bersekolah di Hogwarts.
Mereka bertiga pun langsung menuju ke kelas mereka masing masing. Sebelum ke kantin tadi Cathy sudah menaruh tasnya terlebih dahulu. Lily duduk bersama dengan Cathy, sepupunya sendiri di baris kedua dan di deretan kedua dekat pintu. Sementara itu, Hugo duduk dengan anak laki laki Muggle. Anak Muggle tersebut merupakan sahabat Hugo selain kedua sepupunya sendiri.
Hogwarts Express baru tiba di Stasiun Hogsmade ketika jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Perjalanan yang melelahkan. Setelah keluar dari kereta James, Victorie, serta Teddy langsung bergegas menuju kereta yang ditarik oleh Thesral. Thesral merupakan makhluk sihir yang kasat mata dan hanya bisa dilihat oleh mereka yang sudah melihat kematian seseorang.
"ayo, anak anak tahun pertama segera turun dari kereta dan ikut bersamaku" Hagrid berteriak untuk memberitahukan kepada murid Hogwarts tahun pertama.
Albus dan Rose berjalan menuju perahu yang dibimbing oleh Hagrid. Perahu yang ditumpangi oleh mereka bisa dinaiki oleh 4 hingga 5 orang.
Di kasitil, Professor McGonagall sudah menunggu mereka para murid tahun pertama. Professor McGonagall langsung mengajak mereka para murid tahun pertama untuk masuk ke Aula Besar. Sebelum menyantap makan malam, para murid tahun pertama harus diseleksi terlebih dahulu. Begitu Rose dipanggil ia langsung mendapatkan Asrama Gryffindor. Ia memiliki kepintaran ibunya, namun darah Weasley yang mengalir dalam darahnya lebih kental daripada kecerdasan yang diturunkan oleh ibunya. Oleh sebab itulah ia diterima di Asrama Gryffindor. Ia pun langsung berlari menuju Meja Asrama Gryffindor dan bergabung bersama ketiga sepupunya yang lain. Mereka bertiga bahagia dan senang ketika mengetahui Rose masuk ke asrama Gryffindor.
"selamat Rose. Untung darah Weasley mengalir kental di darahmu dan kita bisa seasrama"
"thanks, Vicky"
Sementara itu, ketika Albus dipanggil ia langsung mendapatkan Asrama Slyterin. Sangat tidak bisa dibayangkan. Satu satunya anggota Potter-Weasley yang masuk kedalam asrama Slyterin. Darah Slyterin mengalir kental di dalam tubuhnya itu sebabnya ia dimasukkan ke dalam asrama Slyterin. Ia berjalan lesu ketika berjalan menuju bangku Asrama Slyterin. Ketika ia menengok kearah Meja Gryffindor terlihat raut muka kakaknya itu terlihat menahan amarah dan sangat kecewa terhadap Albus. Rose dan Victorie tersenyum lebar dan mengacungkan kedua jempol tangan mereka untuk memberi Albus semangat. Sedangkan Teddy terlihat tersenyum lebar kepada Albus. Walaupun Albus mendapatkan tiga senyuman lebar dari kedua sepupunya dan seorang kakak angkatnya, ia masih terlihat sedih ketika melihat raut muka kakaknya.
"hey, jangan bersedih. Slyterin tidak terlalu buruk. Slyterin tidak seburuk apa yang dikatakan oleh orang orang. Aku Scorpius Hyperion Malfoy. Salam kenal" Scorpius memperkenalkan dirinya kepada Albus dan memberikan semangat kepada Albus agar Albus tidak bersedih lagi.
"Aku Albus Severus Potter. Cukup panggil Al saja"
"Potter? Ada hubungan darah apa sama Harry Potter?"
"Aku anak keduanya. Kalau dihitung sama Teddy jadi anak ketiga"
"Teddy? Teddy Lupin?"
"iya. Dia kakak angkatku. Kedua orang tuanya meninggal ketika perang dunia sihir yang kedua. Sebelum meninggal kedua orang tuanya menunjuk ayahku sebagai ayah baptisnya. Otomatis ketika mereka berdua meninggal Teddy diasuh sama kedua orangtuaku" Albus menjelaskan hubungan antara Teddy dengan keluarga Potter
Setelah selesai makan, para Prefek dari masing masing asrama menuntun para murid kelas satu untuk menuju ke Asrama mereka masing masing. Scorpius dan Albus menuju Asrama Slyterin dan didampingi oleh Prefek Slyterin. Scorpius dan Albus ternyata cepat akrab dan diluar dugaannya. Scorpius ternyata tak sejahat tang dibicarakan oleh Ron, Ayah Rose. Scorpius dan Albus ditempatkan di satu kamar yang sama dengan dua temannya yang lain. Sorpius, Albus, dan kedua temannya yang lain sudah pergi tidur ketika jam sudah menunjukkan pukul 9. Besok merupakan hari pertama mereka memulai pelajaran. Esok hari sekitar pukul 9 pagi Albus dan Scorpius ada kelas Ramalan.
"Scorp, kamu ke Aula Besar duluan saja. Aku mau ke kamar mandi dahulu." Sebelum pergi ke Aula Besar untuk menyantap sarapan Albus menyuruh Scorpius untuk pergi ke Aula Besar terlebih dahulu.
"oh ya sudah aku duluan ya, Al. Aku tunggu ya di Aula"
Setelah selesai dengan urusannya di kamar Mandi niatnya Albus mau menyusul Scorpius untuk sarapan. Namun, ditengah jalan ia bertemu dengan kakaknya dan ia berusaha menyapa kakaknya.
"hei, James"
"hei juga ULAR. Mana teman teman ularmu. Tidak ada yang mau berteman denganmu, ya" James pun mengejeknya dan menyudutkan Albus. James belum bisa menerima keberadaan adiknya di Slyterin. Jika adiknya berada di Ravenclaw atau di Hufflepuff ia masih bisa menerimanya. Tapi tidak jika adiknya di Slyterin. Padahal, dulu sebelum adiknya masuk Hogwarts ia sering mengejeknya memasuki Slyterin
Albus merasa sakit hati ketika mendengar kata kata yang terlontar dari mulut kakaknya. Walaupun kakaknya sering sekali menjahilinya namun ia belum pernah mengeluarkan kata kata pedas buat Albus hingga membuat Albus sakit hati.
"James jangan seperti itu. Al masih adik kamu juga kan?"
"Fred, please jangan ikut campur urusanku. Urusin saja urusanmu"
"jelas aku ikut campur urusan kamu. Kalian berdua itu sepupuku. Dan Kata kata yang kamu lontarkan juga pasti membuat Al sakit hati, James."
Ketika Albus berlari karena sakit hati mendengar perkataan kakaknya ia menabrak Teddy yang datang bersama Victorie di jalan menuju Aula Besar. Terlihat mata Albus yang sembab dan mengeluarkan air mata.
"Al, kamu kenapa?" Albus pun hanya menggelengkan kepalanya
"Al, ayolah jangan sungkan untuk cerita kalau ada masalah. Bicara saja. Kamu kayak sama siapa saja. Aku sepupu kamu, Al. Bahkan Teddy kakak angkat kamu" Al akhirnya menceritakan dengan detail mengenai hal yang dialaminya tadi.
Teddy benar benar marah terhadap James. Tega teganya ia berbuat seperti itu kepada adiknya sendiri. Ketika diajak ke Aula Besar untuk sarapan pun Albus menolak dan ingin langsung menuju ke kelas Ramalan.
Teddy yang daritadi mencari James pun akhirnya menemukannya sedang sarapan bersama dengan Fred. Teddy dan Victorie pun langsung menegur James perihal perilakunya terhadap Albus.
"James, kamu apa apaan. Maksud kamu itu apa?"
"kamu yang apa apaan, Ted main marah marah saja"
"Al tadi cerita sama aku sama Teddy kalau kamu tadi mengejek Al pas dia baru keluar dari kamar mandi sampai buat Al sakit hati. Benar begitu James"
"iya. Memangnya kenapa?"
"apa sebabnya kamu mengejeknya sampai membuat Al sakit hati seperti itu"
"aku masih belum bisa menerima Al jika dia ditempatkan di asrama ular itu" James pun menjelaskan kepada Teddy dan Victorie jika ia masih belum bisa menerima keberadaan Al di Slyterin.
Victorie pun menasehati James bahwa biar bagaimanapun dan ditempatkan di Asrama mana pun Albus tetaplah Albus. Albus tetaplah adiknya. Namun, usaha Victorie dan Teddy menasehati James sia sia saja. James tidak merespon dengan baik. Fred yang sedang makan bersama James pun ikut menasehati James. Namun, usaha mereka bertiga sia sia saja.
"Albus lama banget. Katanya aku disuruh duluan ke Aula Besar. Katanya dia mau ke kamar mandi dahulu. Kalau seperti ini ceritanya lebih baik tadi aku tunggu Albus saja." Scorpius pun binggung kenapa Albus tidak datang datang padahal dia izin mau ke kamar mandi dahulu dan menyuruhnya duluan ke Aula Besar.
Scorpius pun bergegas menuju ke kelas Ramalan. Ia berpikiran mungkin Albus sudah duluan ke kelas Ramalan. Ternyata dugaannya memang benar. Albus memang sudah berada di kelas Ramalan dan meninggalkan Scorpius yang sedang menyantap sarapan di Aula Besar.
"Al, katanya aku disuruh duluan ke Aula Besar. Kamu kenapa tidak ke Aula Besar justru langsung ke kelas Ramalan. Kamu tidak sarapan dahulu?" Sorpius pun protes kepada Albus yang seenaknya saja meninggalkannya di Aula Besar.
"Sorry ya, Scorp. Janji aku tidak akan mengulanginya" Scorpius langsung cemberut menanggapi apa yang Albus lontarkan.
Selesai dengan pelajaran Ramalan Albus dan Scorpius menuju Aula Besar untuk makan siang. Selama 30 menit di Aula Besar, Albus pun sama sekali belum menyantap makanannya.
"Al, kamu tidak makan. Kamu tadi juga tidak sarapan kan? Nanti kalau kamu sakit bagaimana?" Scorpius pun menegur Albus untuk makan siang. Bahkan, ia hampir memanggil Rose untuk membujuk Albus, namun Albus lebih dulu menahan lengan Scorpius dan membekap mulut Scorpius sehingga Scorpius tidak jadi memanggil Rose.
Sorpius pun berusaha mati matian untuk membujuk Albus agar ia makan. teman temannya yang lain pun sudah membujuk Albus untuk segera makan. Namun, tidak ada yang berhasil. Mereka pun akhirnya menyerah. Setelah Scorpius selesai makan Albus mengajaknya untuk segera kembali ke Menara Slyterin. Hari ini pelajaran yang diterima oleh Albus dan Scorpius dari pagi hingga malam hari hanya pelajaran Ramalan. Sehingga setelah pelajaran Ramalan dan makan sinang di Aula mereka berdua bisa bersantai menunggu malam hari dan makan malam.
Setelah sampai di kamarnya Albus pun langsung bergegas berganti baju dan langsung rebahan di tempat tidurnya untuk tidur siang. Ketika makan malam tiba dan Scorpius pun mengajak Albus untuk makan malam, namun Albus menolak dengan alasan mau mengerjakan tugas Essay Ramalan. Albus sempat berdebat dengan Scorpius. Scorpius membantah masih ada waktu lain untuk mengerjakan tugas Essay tersebut karena dikumpulkannya masih minggu depan. Namun Albus membantahnya dan tetap dengan alasan yang sama, ia ingin mengerjakan tugas Essay Ramalan saat itu juga. Karena menurutnya tugas lebih baik dikerjakan agar lebih cepat selesai, jika ditunda tunda hingga Deadline kita sendiri yang akan kelimpungan.
Sepeninggal Scorpius ke Aula Besar Albus pun langsung menuju ke Perpustakaan untuk mengerjakan tugas Essaynya. Hanya membutuhkan waktu 20 menit baginya untuk mengerjakan tugas tersebut. Setelah ia selesai mengerjakan tugas Essay nya ia pun langsung bergegas menuju ke Asrama Slyterin.
Jam 9 malam Scorpius baru kembali ke Asrama, namun ketika Scorpius kembali ke asrama bersama teman temannya yang lain Scorpius sudah melihat jika Albus sudah tertidur lelap. Scorpius hanya menghela nafas saja. sahabat barunya tersebut sangat susah diajak makan. Scorpius khawatir terhadap sahabat barunya tersebut, sepertinya Albus memang lagi ada masalah. Namun, sepertinya Albus belum mau cerita kepada dirinya. Esok hari ia berniat ingin menemui Teddy untuk memberitahukan keadaan Albus. Kalau ia memberitahukannya kepada James juga gak mungkin. Scorpius juga tahu kalau kakaknya Albus yang satu ini tidak suka dengan dirinya. Kebetulan sekali esok hari setelah makan siang baik kelas 1 ataupun kelas 7 tidak ada pelajaran sehingga Scorpius bisa memberitahukan keadaan Albus.
xxXxx
Kau Tetaplah Adikku
-To Be Continue-
