It's Our Stories

Gue berharap orang lain yang nge-review fict gue, tapi kok?! Malah muncul mahluk-mahluk gaje nan konyol ini?! Kenapa kaga orang lain?!/ FULL OF RIN'S POV/Chapter 01: Everybody's Idea

Vocaloid by Crypton

This is by me

About warning: kata-kata gahoul, sedikit bumbu kata-kata kasar, dan cerita ala anak sekolahan yang udah sering Aka alamin di sekolah

.

.

.

.

.

This chapter full Rin Point Of View

Gue melihat kotak review, gila! Pelit banget sih manusia, ngasih review aja kok kagak bisa?! Hei, jangan melihat cerita gue dari depannya doang! Begini-gini, cerita gue itu lumayan, kok! Gue mendengus kesal, capek-capek gue mengetik lima ribu kata dan akhirnya juga gak ada yang review?! Gak banget!

"Rin! Mandi dulu!" seru nyokap gue dari depan, gue yang lagi kesal itu berteriak "Bentar ma!" balas gue sambil kembali mengutak-atik laptop.

"Kalo gak mandi sekarang, mama bakalan putusin langganan internet kamu!" teriak nyokap lagi, What the...nyokap tau banget cara nyuruh gue, dengan terpaksa gue bangkit dari tempat tidur dan menyambar handuk yang dengan setia tergantung di depan pintu kamar gue karena gue males menjemurnya.

Gue membuka pintu kamar mandi dengan ogah-ogahan, 'Seengaknya, nanti ada review menghampiri story gue!' batin gue dengan penuh keyakinan, gak tau akan tercapai atau enggak, gue juga usil-usil doang buat cerita dan nge-share cerita itu ke , entahlah, gue enggak ngerti istilah disitu, pokoknya gue asal buat cerita yang penting ada ide, wew, bisa dibilang gue itu orang yang sembarangan.

.

.

.

.

Selesai mandi, gue langsung nempelin muka gue di layar laptop, setelah gue periksa kembali fanfict gue (Baru tau namanya setelah bbm-an sama temen), udah ada 13 review nongkrong, dan ada 5 fave, lumayan, lah, tapi gue rasa gak sebanding sama reviewnya, tapi gapapalah, yang penting kaga sia-sia ini.

Gue memeriksa kotak review, dan...lo tau? Hampir aja gue headbang, karena yang muncul kunyuk-kunyuk ini. Semuanya udah gue kenal!

Night 55

Cerita lo bagus nyet, tapi ada typo dan tanda baca juga masih kurang, kaga lulus TK, ya lu? :P

Banana-Prince

Bah, ternyata lo masih cewek, gue kira cowok shota :v

Tako-MegLuka

Lu ngasal, ya? Kayak 'Gimana-gimana, gitu'

Ring-ring bell

Keren, lah. Gue lumayan suka, Rin.

Yellow Lily

Lu ngasal, ya? Kwkwkwkw, kocak! Kocak!

Gakupo KECE

Ceritanya GAHJEH :P

Lui-cOoLZ

GAHJEH BERAT :P

Gum-Gumball

Lumayan, tapi agak GAJEH =_=

Sori-Shori

Keren, tapi agak GAHJEH :P

AkAiTOLuPhCaBEhDanMeikoo

Keren, tapi gue setuju sama Gumball, GEHJEH

Red Mei

GAHJEH, ah.

Mika-Miki

Keren, kok! Fave :*

Pi-Kun

*No comment*

Gue facepalm, kenapa yang muncul malah mahluk-mahluk gaje nan konyol kaya mereka? Apa gak bisa orang lain kah yang nge-review? Mereka udah gue kenal semua, dan...Ring, jangan nyebut nama asli gue bego tuh anak!

Tau aja tuh gue ngasal, lebih aneh si Lily, ini perasaan cerita romance dibilang lucu?! Stress atau emang jaringan otaknya lagi rusak tuh anak?

Oke, fict pertama gue. Kebanjiran kata-kata 'GAHJEH' dari mereka.

.

.

.

.

.

Gue masuk ke tempat biasa, ruang komputer, yang ada baru Yoru, Ring, Lui, Kaito, Miku sama Akaito dan Meiko.

Tanpa ngomong apa-apa, gue duduk di atas meja dan ngeluarin laptop gue-Yang diiem-diem gue bawa tanpa ngomong sama bonyok-dan langsung nge-buka MS Word(yang kaga tau parah). Daripada gue bengong dan gak ngapa-ngapain, medingan gue nulis aja, tapi kaga ada ide buat nulis, ampun.

Tiba-tiba Ring sama Miku duduk di sebelah gue, gue ngelirik kedua mahluk yang kaya jin ini.

"Napeh?" tanya gue. Miku sama Ring kemudian nyalain laptop gue dan ngetik passwordnya-dia tahu darimana?!-

"Lu kok bisa tau Passwordnya?!" ujar gue histeris, seumur-umur gue kaga pernah ngasih tau ini password ke orang-orang.

"Kan gue perhatiin tiap hari." Jawab Miku. Gue headbang ke meja, harusnya gue lebih waspada lagi pas ngetik di deket dia, gobloknya gue ini.

"Oh iya, lu mau fict lu laku?" ditambah lagi Yoru, nih mahluk-mahluk suka banget yah main Jebe-Jebe aja.

"Gue ajarin caranya, mau ikutin cara gue?" ditambahin Luka yang tiba-tiba nongol, dan gak sampai sepuluh detik, berbagai tembakan pertanyaan dan hujan muncrat udah menimpa gue berturut-turut.

"STOP! Potong gue, mereka bingung, melirik satu sama lain. –Lo pada menghujani gue dengan hujan asam dan lemparan granat, nanti kek! Satu-satu! Gue bingung!"

"Sini, dah! Gue punya ide!" Yoru ngambil laptop gue dan mengetik sesuatu, gak sampe sepuluh menit, dia noel-noel gue.

"Udah, nih! Gimana?" tanyanya, gue agak ragu, pasti isinya aneh, lalu gue membacanya

.

Sinar rembulan menyeruak masuk melalui jendela-jendela di mansion keluarga Demiona, Celine berlari dengan panik, air mata membasahi matanya, tiba-tiba ia terjatuh.

"Tidak! Jangan! Jangan!" Celine menangis, lalu datang Celia, saudara kembarnya memegang sebuah pedang pendek dari balik gaunnya.

"Maaf...tetapi...aku tidak bisa mengampunimu!" Celia mulai menusukkan pisau itu ke bola mata Celi-

Gue menengok ke arah Yoru yang cengar-cengir Gaje, yang lain sweatdropped sendiri baca fanfict itu, 'Dasar Pyscho...' batin mereka semua, kira-kira.

"Gimana? Bagus, gak?" tanya Yoru. Gue menyilangkan jari telunjuk gue. "GAK!" jawab gue tegas, Yoru berdecak kesal, gue geleng-geleng kepala dan menghapus semuanya.

"Gimana kalo gue?" tawar Len dengan grinnya, gue merasa gak yakin, akhirnya gue memperbolehkan dia nulis.

Gue memperhatikan setiap kata yang ditulisnya, awalnya sih biasa-biasa aja, tapi tengahnya-

"Aku mencintaimu, Alfred..." bisik Chain, wajah Alfred memerah.

"A-aku juga mencintaimu..."

Gue facepalm, dasar fudanshi akut, mana mungkin gue publish fict begitu, hei! "STOP STOP STOP!" cegah gue sebelum Len menyimpan file itu ke dalam laptop gue, ketauan bonyok, matilah gue.

"Kenapa? Bagus kok ceritanya!" Len ngelipat tangannya dan melototin gue.

"BAGUS GIGIMU?!" omel gue, gue headbang. "Sinilah, gue aja!" Miku mengetik beberapa bait, kemudian disenggol oleh Ring yang ikut ngetik-ngetik, diikuti lainnya juga yang tentunya, rusuh, rusuh! Gimana nasib laptop gue dibenyek-benyek sama mahluk-mahluk ini?!

"WOI! LAPTOP GUE! LAPTOP GUE!"

Gue histeris dan segera bertindak, tapi- gue liat mereka menekan tombol 'Save' pada ...tamatlah riwayat gue.

Cerita Gaje

By: Miku, Ring, Len, Yoru, Kaito, Akaito, Meiko, Lui, Rin, Shori, Gakupo dan Luka

Suatu hari, hiduplah seorang putri yang cantik bernama Miku Hatsune dan pangerannya Kaito Shion. Lalu, hobiku menyembunyikan snack di kursi dan memakannya, kemudian hobiku yang lainnya itu makan nasi padang, gudeg, dan lain-lain

Lalu muncul magical banana Len dan terbang tinggi ke angkasa, heyaaaa! Dan muncul monster nenek sihir, rusuh!

Dan...aku menusuk matanya hingga *PEEPP* *PEEEPPP*

Semuanya hancur! Hancur! Hancur!

Tiba-tiba, datanglah Rias Gremory

Dan Medaka Kurokami

Awh! Indahnya surga

Dan super Es krim muncul! Super es krim! Dziiinngggg!

Cabe tiga kilo dipasar mahal, makanya gue lebih memilih beli cabe satu kilo

Sakenya kurang mantap, jadi gue gebukin mereka dengan mantap

Lui keceh dan ganteng ada disini!

Dan semuanya berubah ketika negara api menyerang~ Shori keceh cantik melaporkan

LAPTOP GUE YANG JADI KORBAN

The End

Gue sweatdropped liat fanfict gue, ada 35 review, mengejutkan, pake cara apa mereka? Jampi-jampi, kah? Jelas ini fict kaga nyambung, dan bikin orang stress membacanya. Mahluk-mahluk ini memang sulit, yah. Ya, sulit bagi gue!

Tapi, rasanya gimana-gimana gituh, ide semuanya tertuang disini dan menjadi satu cerita, meskipun kagak nyambung atau apa, tapi ini tanda kekompakkan kita (bagi gue) .

Wow, mengejutkan untuk fict gue yang kedua

.

.

.

.

Everyone's Idea: End

.

.

.

.

.

Next chapter: PedeKate

.

.

.

.

.

Hufft, akhirnya selesai juga inih chapter satu. BeTeWe, ide Rin yang nulis fanfict ini di dapat dari kisah nyata Aka sendiri, iya, temen-temen sekolah Aka banyak yang punya Akun , tapi Pen Name mereka gak bisa dikasih tau. Next chapter bakalan full LenRin, oh iya, hampir lupa, Otanjoubi Omedetou, Luka! Fuuh...masih sempet gak nih? Semoga aja...oh iya, Aka nulis nih fanfict sampe dimarahin bonyok gara-gara nyetel lagu Synchronicity Part 3 dan Kagerou days keras-keras, Ajep-ajep XD

.

.

.

.

Bonus Special:

Suprised!

Luka berjalan ke arah ruang komputer, ia menengok ke dalam, 'Tumben sepi' batinnya, kemudian ia mencoba mencari Miku yang sekarang tuh alien negi hilang entah kemana, padahal ada sesuatu yang pingin Luka bicarain.

'Kok pada kagak ada, sih?' batin Luka setelah mencari masing-masing anggota VocCo yang bisa diajak bicara disini, udah ke perpustakaan, ke kelas, ke toilet, ke gedung olahraga, hasilnya nihil.

Luka mulai emosi, ia jengkel, teman-temannya menghilang begitu saja, padahal sudah semua ruangan ia cari-cari, tetap saja ia tidak menemukan satupun anggota VocCo.

Luka duduk dibawah pohon dan meyeruput susu coklatnya, bodo amat udah bel masuk, yang penting harus ia harus menemukan semuanya!

Luka melempar kotak susunya yang kosong begitu saja (biasa, orang Indonesia suka buang sampah sembarangan, kan? Aka juga #PLAK!).

'Mana, sih?! Kok mereka pada gak ada?! Pada ngerjain gue?!' batin Luka semakin kesal, diam-diam dia mencari-cari ke ruangan lain yang ada di sekolah, dan juga ngintipin kelas mereka masing-masing, pertama: Kelas Miku, Kaito dan Akaito, kelas A. Kedua: kelas Shori, Yoru dan Gumi kelas B. Ketiga: kelasnya, Gakupo, Lui, Len, Rin, Meiko. Terakhir: kelas D, kelas Lily, Ryo, dan Tsuki. Kursi mereka masing-masing kosong, hanya ada tas dan buku-buku yang ada. Duh, bikin rempong aja.

'Awas aja kalo ketemu!' batin Luka yang semakin kesal, kakinya udah pegel-pegel karena daritadi ngitarin sekolah dari lantai satu sampai lantai empat.

'Tunggu dulu!' batin Luka, ada satu lagi yang belum dia priksa, Ruang Kesenian. Dengan semangat empat lima, Luka segera tancep gas ke ruang Kesenian yang letaknya paling atas, lagi-lagi, masa bodo kaki mau pegel kaya apa yang penting mereka harus ketemu!

Luka terengah-engah ketika sampai dilantai empat, kakinya udah mulai capek, ya iyalah, abis muterin satu sekolah dan lantai ke lantai berulang kali, balik lagi ke lantai empat, siapa coba yang gak capek? Yang pasti capek banget, lah!

Luka memegang gangang pintu ruang kesenian. Terkunci. Luka yang udah emosi siap-siap mau ngedobrak pintu itu mundur dan-

"SURPRI-" BRUAK! Alhasil, Gakupo sama Yoru ketabrak Luka yang udah setengah lari berniat nge-dobrak pintu.

"U-ps..." Luka cengar-cengir, yang lain Jaw Dropped sembari memeriksa Gakupo dan Yoru, nyawanya masih ada atau kagak.

"O-oh iya, hari ini ulang tahun gue, ya...ahahahaha..." Luka ketawa garing, melihat ada kue di tangan, semua anggota VocCo ada disini.

"Ga papa, adek gue gak bakalan mati Cuma gara-gara begini..." kata Ryo santai.

'Kakak-adek sama-sama sadis...' batin mereka kecuali Gakupo sama Yoru yang K.O dan Ryo yang dengan santai ngeliatin adeknya yang tepar di lantai.

"Ehehehehe..." Rin dengan smirknya langsung menempelkan kue yang ada di piring ke muka Luka.

"KENA! AHAHAHAHAHA! KENA LU! KENA LU!" Rin ketawa ngakak saat liat muka Luka belepotan.

"APAAN, SIH!" Luka ngelempar sisa kue ke arah Rin, Rin menghindar, kuenya kena muka Gumi. Gumi balas lempar, kena Len, Len kena Akaito, Akaito ngamuk gara-gara PSPnya mati.

"KALIAN! SEDANG APA DISINI?!" terlihat sang guru Killer, Pak Tonio yang berdiri dengan tegak di depan pintu ruang kesenian.

"Eh-eh..." mereka speechless.

"BERSIHKAN RUANGAN INI! KALIAN ITU! JADI ANAK KOK SUSAH DIATUR?! BLA BLA BLA-" dengan terpaksa, anak-anak ini mengambil alat-alat kebersihan, diam-diam Luka ketawa.

'Bukan ulang tahun biasa' batinnya senang

Bonus Special: Surprised End