Crazy For Love

Genre: Humor and Romance *nggak yakin deh*

Pairing : tetep om saya dan adik saya,YEWOOK *Ngarep*

Disclaimer : Yesung hanya untuk Wookie, dan Wookie hanya untuk Yesung. Dilarang protes. *minta ditabok*

Summary : Kehidupan Ryeowook berubah saat seorang cowok yang mengaku teman semasa kecilnya datang kembali dan menganggu hidupnya. Cowok itu jelas-jelas menunjukkan rasa cintanya, padahal mereka sama-sama namja. Hidupnya tambah menderita ketika dia mengetahui kalau kakaknya dan teman-temannya mendukung cowok itu. OMG! Mereka Fujoshi… Ini mengerikan!


0o0o0o0o0o0

Oppa, aku menyukaimu, apakah kau menyukaiku?

Tidak, aku tidak menyukaimu tapi aku mencintaimu.

"Wookie bangun."

Be mine, please.

"Bangun woiii..."

Aku akan membuatmu bahagia.

"Bangun…"

Slamanya

"BANGUN PEMALAS!"

Gubrak! Ryeowook jatuh dari tempat tidurnya. Dia mengelus bokongnya yang ditendang tadi.

"Aww! Sooyoung noona, ngapain pagi-pagi di kamarku." Ryeowook berteriak pada teman kakaknya itu.

"Ngebangunin kamu lah. Kamu nggak sekolah? Kakakmu udah masakin sarapan buat kalian berdua. Buruan mandi gih." kata Sooyoung.

"Apa? Vic noona masak sarapan? Oh, aku ralat, noona masak racun?" teriak Ryeowook frustasi.

"Oh ayolah, dia punya niat baik memasakkan kalian sarapan." jawab Sooyoung sambil berjalan keluar. Ketika dia sampai di depan pintu dia membalikkan badannya dan menatap wookie tajam.

"APA!" bentak Ryeowook.

"Mimpi apa tadi, hah? Senyum-senyum sendiri." goda Sooyoung.

"Keluar bawel!" Ryeowook mengambil bantal lalu melemparnya kearah Sooyoung. Tapi dengan sigap Sooyoung menutup pintu sehingga bantal itu menabrak pintu kamarnya. Suara tawa Sooyoung masih terdengar jelas dari dalam kamar Wookie.

"Dasar cerewet" kesal Ryeowook. "Mau tau aja urusan orang. Tapi tapi tapi aku senang mimpiin cewek yang aku suka. Luna…" Ryeowook senyum gaje teringat mimpinya. "Ah, aku mandi dulu, harus cepat kesekolah, mana tau ntar ketemu sama Luna," ucap Wookie riang.

0o0o0o0o0

Sekarang Wookie udah rapi dengan seragam sekolahnya. Wookie turun ke bawah untuk memakan sarapannya (baca: racun) yang dimasakkan oleh kakaknya. Sooyoung duduk di meja makan sambil ketawa melihat Ryeowook

yang melempar deathglare kearahnya.

"Sayang udah siap? Ayo makan dulu sarapannya. Nih noona udah siapain buat kamu." kata Victoria sambil melepas celemek yang dipakainya.

"Iya noona." jawab Ryeowook sambil tersenyum manis. Ryeowook sayang banget sama Victoria, secara kakaknya itu udah kayak orangtua baginya dan Amber, kembarannya. Sejak orangtua mereka meninggal karena kecelakaan, Victoria kuliah sambil ngurus perusahaan yang di tinggalkan orangtua mereka. Jadi wookie sayang banget sama Victoria.

"Oh ya, mana Amber? Udah di bangunin blom?" tanya Victoria ke Sooyoung.

"Sorry, kalau Amber aku nggak berani bangunin. Aku gak mau mati muda karena bangunin singa tidur." kata Sooyoung sambil mengunyah roti tawarnya.

"Apa kau bilang?" tiba-tiba suara Amber terdengar dari arah tangga. Ternyata dia udah berdiri didepan tangga sambil nenteng tas sekolah dan bola basketnya.

"Tuh' kan, hawa pembunuh langsung muncul kalau ada dia." bisik Sooyoung ke Victoria dan Wookie.

"Aku dengar yang kau katakan itu." tiba-tiba Amber udah berdiri dibelakang Sooyoung.

Glek! Sooyoung cuma bisa nelen ludah melihat wajah Amber yang kelihatan horror di matanya. Jangan pernah omongin orang lain kalau kamu gak mau dapat musuh. Ingat tuh!

"Amber sayang, jangan gitu dong. Ayo duduk dan sarapan dulu." Victoria berusaha mencairkan suasana. Amber duduk disebelah Ryeowook. Dia cuma mandangin makanan di depannya sambil manyun.

"Kenapa nggak di makan sayang? Nanti telat lho kalau cuma di diemin aja." kata Victoria.

"Ini makanan atau racun? Warnanya item lagi." kata Amber horror. "Kenapa sih kita gak cari maid aja, jadi aku gak mules makan masakan eonnie." kata Amber ketus.

Victoria hanya tersenyum mendengar perkataan Amber. 'Kalau kita bisa kerjakan sendiri, buat apa nyari orang buat ngerjain tugas yang mudah.' begitulah pemikiran Victoria, yah walaupun nggak semua beres yang dia kerjakan.

"Sayang, kakak berangkat duluan ya. Ada tugas yang harus kakak kerjakan." kata Victoria. Dia menuju kamarnya untuk ganti baju. Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar dengan pakaian yang udah rapi.

"Kakak pergi dulu ya." ucap Victoria sambil mengecup pipi si kembar. Sooyoung cuma nyengir liat Amber ngelap pipinya yang dicium Victoria.

"Nyebelin..." teriaknya. Inilah salah satu faktor yang membuat Amber kesal sama kakaknya. Sampe sekarang masih aja diperlakukan kayak anak kecil, padahal 'kan sebentar lagi dia mau 17 tahun. Ryeowook cuma senyum sambil berdadah ria ke arah Victoria dan Sooyoung.

"Yaudah, kalau gitu kita sarapan di kantin sekolah aja." Wookie mengambil piringnya dan piring Amber yang nggak kesentuh sama sekali untuk dicuci. Lalu mereka pun berangkat ke sekolahnya.

0o0o0o0o0

Wookie langsung memarkirkan mobilnya dan keluar untuk menuju kelasnya. Begitu mereka berdua turun dari mobil, mereka langsung dikerumunin sama fansboy dan fansgirl Amber. Amber memang bintang di sekolahnya. Dia jago main basket, ditambah sifatnya yang selalu stay cool dan otak yang genius. Gak cuma cowok, cewek pun banyak yang jadi fansnya. Berbeda dengan Ryeowook, walaupun dia gak kalah pintar dari Amber, tapi dia nggak begitu populer. Nggak keren, begitulah pemikiran orang-orang disekolahnya.

"Huh, minggir semua. Bisa gak sih tenang sehari aja, norak kalian semua." teriak Amber kesal. Suara Amber sukses membuat fansnya yang tadinya berisik jadi diam. Amber nggak ambil pusing dan langsung pergi ke kantin untuk sarapan. Tinggallah Ryeowook sendiri dengan para fans Amber.

"Wookie-ah, kami titip ini ya buat Amber~" para fansnya Amber tanpa permisi langsung manitipkan hadiah-hadiah buat Amber. Beginilah nasib Ryeowook, selalu aja jadi tempat penitipan hadiah buat Amber.

Poor, Wookie.

0o0o0o0o0

Sampai di kantin sekolah, Amber langsung nyamperin Key yang lagi sarapan. Key satu-satunya sahabat Amber. Bukan karena Amber nggak punya sahabat lain, tapi Amber lebih nyaman sahabatan sama Key. Karena cuma Key yang ngertiin dia dibanding teman-teman lain yang seenak jidat memplokamirkan diri sebagai fansnya. Bahkan mereka sampai buat FC segala. Gela nggak tuh!

"Kamu kenapa? Kok merengut aja, ntar gak cantik lagi lho." ujar Key yang lagi nyendok nasi gorengnya. Kalimat terakhir Key sukses mendapat deathglare dari Amber. Key cuma nyengir liat Amber yang pagi-pagi udah bad mood. Tiba-tiba Wookie datang dan nyamperin Amber dan Key.

"Tadi kenapa ninggalin aku sih? Aku kewalahan dengan fansmu." kata Wookie kesal. Amber cuma ngangkat bahu dan meneruskan makannya. Ryeowook tambah kesal karena sifat Amber yang cuek.

Suara tertawa dari cewek-cewek di meja seberang menyita perhatian Wookie. Ternyata di sana ada Luna dan teman-temannya. Luna tertawa anggun mendengar celotehan teman-temannya. Ryeowook merhatiin Luna sambil senyum-senyum sendiri. Amber dan Key heran melihat Ryewook. Lalu mereka berdua mengikuti arah pandang cowok mungil itu.

"Kamu suka sama Luna?" selidik Key. Kayaknya Ryeowook udah tuli, pertanyaan Key nggak dijawab sama sekali, dia malah senyum gaje. Key dan Amber cuma geleng-geleng kapala dan ikut-ikutan ngeliat ke meja seberang. Kayaknya mereka berdua agak terganggu dengan suara berisiknya. Tiba-tiba pandangan Luna terarah ke meja mereka bertiga. Dia tersenyum manis lalu menundukkan wajahnya yang blushing.

"Yey, dia senyum ke aku." seru Wookie senang.

"Kayaknya enggak deh, dia senyum ke arah Amber." ucap Key.

"Masa sih. Amber kan cewek, nggak mungkin dia senyum malu-malu gitu ke Amber." sanggah Ryeowook nggak terima.

"Bisa aja kan, Amber juga punya fans cewek , mungkin aja Luna salah satu fansnya Amber." sahut Key nggak mau kalah.

Amber memutar kedua bola matanya mendengar perdebatan kedua cowok itu. Dasar, hal sepele juga, ngapain diributin.

0o0o0o0o0

Sekarang Ryeowook lagi di toko buku untuk beli komik Death Note kesayangannya. Dia kelihatan senang karena komik itu udah lama ditunggu-tunggu olehnya. Komik itu tinggal satu di raknya. Tapi sebelum tangannya nyambar komik itu, sebuah tangan telah mendahuluinya.

"Hei, itu komik punyaku." seru Ryeowook nggak terima.

"Oh ya? Tapi aku duluan yang ambil." ujar cowok itu santai.

"Tapi aku duluan yang liat." jawab Ryeowook ketus. Dia berusaha merebut komik tadi. Cowok itu tersenyum dan berkata "Sebaiknya cewek kayak kamu nggak baca komik ini. Ini komik pembunuhan. Kalau kamu cocok sama komik yang di sana tuh…" dia menunjuk rak yang di penuhi komik serial cantik. Ryeowook terperangah nggak percaya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali mendengar perkataan cowok tadi.

"Aku ini cowok, bukan cewek jadi aku gak akan baca komik serial cantik!" teriak Ryeowook.

"Benarkah? Tapi kau kelihatan manis dan cantik di mataku. Apa mataku aja yang udah rabun ya?" cowok itu mengucek-ngucek matanya.

"Kau bukan lagi rabun, tapi udah buta. Aku gak manis dan cantik tapi aku tampan." Ryeowook tambah kesal karena di bilang begitu. Cowok tadi ngangkat bahu nggak peduli, dia jalan ke arah kasir lalu membayar buku dan komik yang dibelinya.

"Hei, sudah aku bilang itu komik punyaku." teriak Ryeowook. Cowok tadi mengambil komik Death Note dan menyerahkannya kepada Ryeowook.

"Aku nggak berniat membelinya kok, aku ingin membelikannya untukmu."katanya kemudian. Ryeowook memiringkan kepalanya tanda dia bingung. Tapi komik itu tetap di ambilnya juga.

"Well… Wookie, titipkan salamku pada Vic dan Amber ya." katanya lagi sambil ngacak-ngacak rambut Ryeowook lalu berjalan ke arah mobilnya. Ryeowook nggak percaya dengan apa yang baru terjadi. Beberapa menit yang lalu dia dan cowok itu bertengkar gara-gara sebuah komik, tapi sekarang…

'Siapa dia? Dia tau namaku, bahkan dia tau nama Vic noona dan Amber.'gumam Ryeowook. Sekarang dia benar-benar bingung. Dia melirik komik yang dipegangnya itu. Ryeowook tersenyum senang. "Akhirnya aku bisa baca kelanjutan Death Note, yey…" Ryeowook melompat-lompat kegirangan.

Dan taukah kalian, ternyata cowok yang tadi masih memperhatikan Ryeowook dari mobilnya. "Dasar Wookie, tetep nggak berubah."

TBC


Aku bener2 nggak PD sama fic ini. Aku udah baca n review sebagian fic di fandom ini, dan semuanya jauh lebih bagus daripada fic abal inih~. Mana ini fic lama lageeee… hadoooh.

Berhubung aku baru pertama kali publish fic disini, mungkin banyak kesalahan dlm penulisannya. Maka dr itu, MOHON BANTUANNYA dari chingudeul smua.a… ^^

Akhir kata saia noonanya wookie keponakannya om Yesung #Gampared# minta reviewnya…

Gomawo… ^^