Forbidden

Cast :

Choi Siwon as Choi Siwon (Vampire Hunter)

Lee Hyukjae as Choi Hyukjae (Choi Siwon's little bro)

Lee Donghae as Lee Donghae (Vampire)

Rate : T

Warn : AU, Sho-Ai Typo(s), abal, OOC, non-EYD, dll

Disclaimer : Cast nya milik tuhan dan ceritanya milik saya

Author : Park Neul Rin

A/N : Buat yang nggak suka dan nggak mau baca, silakan meng-klik tanda silang yang ada di pojok kanan atas. Dan kalau terlanjur baca dan tiba-tiba anda merasa mual, sakit jantung, gangguan pernapasan dan penyakit lainnya, tolong jangan salahkan saya karena saya sudah memperingatkan.

~(*^*^*)~

Malam yang sedikit suram di ibu kota Korea Selatan. Hujan deras disertai petir yang menyambar-nyambar diikuti angin besar melanda. Namun, kota itu masih tampak sibuk meski waktu terus berjalan dan hanya beberapa menit lagi hari baru datang.

Wuush~

Sebuah bayangan berwarna hitam tampak melompati atap gedung-gedung gagah pencakar langit kota Seoul. Bayangan hitam itu tampaknya tak peduli dengan hujan yang membashai sekujur tubuhnya dan petir yang seakan-akan ingin menyambar dirinya hingga gosong.

"Tunggu! Kembali kau!" panggil seseorang dari bawah. Ia berlari dengan kecepatan yang slit dipercaya. Orang biasa tentu tidak bisa mengejarnya. Orang itu memakai kemeja putih transparan—memperlihatkan tubuh berototnya karena kemejanya basah—dan tampak bercak merah seperti darah di bahu kirinya. Di tangan kirinya tergenggam 2 buah pisau belati perak dan di tangan kanannya terdapat 3 buah pisau belati perak.

"Ck, dia masih belum menyerah," decak bayangan hitam itu—yang ternyata adalah seorang namja dengan iris berwarna cokelat pekat. Ia mengubah rute berlarinya—yang awalnya ke arah timur menjadi selatan.

"Ck!" decak orang satunya. Ia menapakkan kakinya di dinding salah satu gedung dan berlari ke atap. Kini, ia mengejar namja tadi melalui atap. Selisih jarak keduanya tak terlalu jauh, membuat orang yang terluka bahunya itu menyeringai. Dengan cekatan, dilemparnya pisau belatinya ke arah namja beriris cokelat.

Jleb!

"Aaah!" erang namja itu kesakitan. Lawannya tersenyum penuh kemenangan dan mempercepat larinya ke arah namja itu.

"Tertangkap kau!" ucap orang itu senang.

Srak

"Jubah? Sial!" kesal orang itu saat tubuh yang tadinya mengernag kesakitan itu kini hanyalah sebuah jubah.

"Babo, mana mungkin aku tertangkap semudah itu?"

Orang itu berbalik dan menatap namja itu geram.

"Sialan kau Lee Donghae!"

"Sampaikan salamku pada kekasihku tercinta. Adiós, Choi Siwon," ucap pria bernama Lee Donghae itu sebelum tubuhnya berubah menjadi asap dan menghilang.

~(*^*^*)~

Siwon memasuki rumah besarnya yang bergaya Victoria berwarna blue baby dalam keadaan basah. Wajah tampannya tampak sedikit pucat, mungkin akibat terlalu lama berlarian di tengah hujan pada tengah malam begini. Saat pintu rumahnya terbuka, cahaya lampu ruang tamu rumahnya sedikit membuat matanya terganggu. Ia tersenyum kecil saat melihat namdongsaeng nya tersenyum manis menyambutnya.

"Aku pulang Choi Hyukjae,"

"Hyung sudah pulang. Ah, bahu hyung…"

Hyukjae berlari ke arah Siwon dan menyentuh bahu Siwon. Siwon meringis saat tangan lembut Hyukjae menyentuh lukanya.

"Ah, tubuh hyung basah! Hyung umm...aku akan ambilkan baju ganti untuk hyung sekaligus kotak P3K untuk mengobati luka di bahu hyung. Hyung tunggu dulu di sini ne?" ucap Hyukjae dengan nada khawatir. Kaki kurusnya melangkah sedikit cepat menuju lantai 2 rumah mereka.

Siwon tersenyum tipis melihat punggung adiknya yang mulai menjauh. Namun dengan cepat, senyum Siwon hilang saat ia melihat kalender yang terpasang di dinding ruang tamunya.

Tanggal 28 Maret

Dalam beberapa menit, tanggal 'kan berganti menjadi—

Ting Tong

Pukul 00.00, kini tanggal telah berganti. Tanggal 29 Maret. Hanya 6 hari sebelum ulang tahun namdongsaengnya yang ke-17, dan sampai sekarang ia masih belum berhasil membunuh vampire sialan bernama Lee Donghae itu.

Nyut

Ia merasa perih akibat luka di bahu kirinya. Dengan kesal, diusapnya kasar bahu kirinya dan…ajaib! Lukanya sembuh tanpa bekas. Tampaknya, Choi Siwon memang bukanlah orang biasa.

Tap

Tap

Tap

Siwon mendengar langkah kecil Hyukjae mendekat. Ia menatap Hyukjae yang perlahan-lahan mulai dekat dengannya.

"H-hyung, luka hyung…"

Siwon mengangkup wajah Hyukjae dengan kedua telapak tangannya yang basah dan dingin.\

"Aku tak apa, hanya lecet sedikit. Bisa tolong berikan pakaianku?"

Hyukjae menyerahkan piyama berwarna putih polos pada Siwon. Siwon menerima pakaian itu dengan senang hati dan menepuk kepala Hyukjae pelan.

"Tidurlah, sekarang sudah pukul 12 malam lebih!" perintah Siwon lembut. Hyukjae mengangguk dan memeluk kakaknya sekilas.

"G'night hyung,"

"G'night,"

Hyukjae melangkah menuju kamarnya begitu pula Siwon.

Cklek

Siwon mengunci pintu kamarnya dan membuka seluruh pakaiannya—menggantinya dengan piyama yang Hyukjae ambilkan. Ia lalu berjalan menuju tempat tidurnya dengan lesu dan berbaring tanpa mempedulikan posisinya nyaman atau tidak. Ia memejamkan matanya dan mengingat jelas diskusinya dengan mendiang kedua orang tuanya 7 tahun yang lalu.

~(*^*^*)~

Flashback

"Siwon, ada yang ingin umma dan appa bicarakan," ucap Mr. Choi dengan mimik wajah dan nada yang serius. Siwon menelan potongan terakhir sandwich nya dan mengikuti Mr. dan Mrs. Choi menuju lantai 2—tepatnya ruang kerja Mr. Choi. Hyukjae yang tadinya ingin ikut dilarang oleh orang tuanya dan memilih untuk bermain di kamarnya.

"Siwon, baca buku ini," perintah Mr. Choi sambil melempar sebuah buku cukup tebal pada Siwon. Buku itu berjudul, "Lady Fiore".

"Lady Fiore? Rasanya aku pernah mendengar nama itu…" gumam Siwon.

"Baca buku itu, aku beri kau waktu 30 menit untuk membacanya. Aku akan kembali setelah 30 menit dan pastinya membuat Hyukjae tidur," ucap Mr. Choi sebelum meninggalkan Siwon berdua dengan Mrs. Choi di ruangan itu.

"Siwon, apa kau sudah bisa menguasai cara memakai 5 pisau belati yang umma berikan padamu?" tanya Mrs. Choi lembut.

"Umma, aku mendapatnya pisau belati itu 12 tahun yang lalu, saat aku masih 10 tahun. Mana mungkin aku belum menguasainya?" jawab namja berusia 22 tahun itu sebal. Mrs. Choi tertawa kecil dan duduk di sebuah sofa berwarna abu-abu yang berada di pojok ruangan.

"Waktu sangat cepat berlalu. Rasanya baru kemarin aku memberimu pisau belati itu, namun pada kenyataannya 12 tahun telah berlalu," ucap Mrs. Choi. Siwon hanya bergumam menjawab ucapan umma nya. Ia membuka cover buku tebal itu dan mulai membacanya sekilas. Mudah baginya untuk menyerap isi buka itu hanya dalam waktu 30 menit. Ia memang bukan anak biasa.

Mrs. Choi menatap putra sulungnya dengan bola mata karamelnya. Ia menatap bekas luka berbentuk "X" yang ada di dada kiri anaknya. Luka itu, luka yang diberikan sebagai "hadiah" oleh seorang vampire darah murni bernama "Lee Donghae".

Ah, ya. Keluarga Choi adalah keluarga vampire hunter. Meski mereka vampire hunter, darah keluarga vampire masih mengalir dalam tubuh mereka sehingga mereka masih memiliki sedikit kelebihan dibanding manusia pada umumnya.

Siwon menutup cover belakang buku itu dan mengembalikannya di rak buku tempatnya berasal. Raut wajahnya berubah menjadi lebih serius. Ia kemudian melangkah mendekati umma nya dan berlutut di depan umma nya.

"Umma, aku sudah membacak buku tentang Lady Fiore itu. Namun aku tak terlalu mengerti ceritanya," gerutu Siwon. Mrs. Choi tersenyum lembut dan mengacak rambut Siwon.

"Lady Fiore adalah anak kedua dari pasangan Frere—sang vampire—dan Maree—si manusia. Kakaknya bernama Sir Alberro. Sir Alberro terlarhir sebagai manusia setengah vampire, sedangkan Lady Fiore terlahir sebagai manusia,"

"Seperti aku dan Hyukjae?"

Mrs. Choi terdiam mendengar pertanyaan Siwon.

"…Umma akan menjawab pertanyaanmu jika umma sudah selesai bercerita, arra?"

Siwon mengangguk.

"Selisih umur mereka jauh, yaitu 12 tahun. Namun mereka tetap akrab layaknya kakak adik pada umumnya. Namun suatu hari, Lady Fiore diculik oleh seorang vampire yang merupakan anak dari musuh appa nya. Tak ada yang mengerti apa yang dilakukan vampire itu pada Lady Fiore. Tujuh tahun lamanya Lady Fiore disekap oleh vampire itu entah dimana. Hingga suatu hari, satu minggu sebelum hari ulang tahun Lady Fiore yang ke-17 datang…"

Mrs. Choi menggantung ceritanya, membuat Siwon semakin penasaran. Mrs. Choi mengusap wajahnya dan menghela napas berat.

"Tiba-tiba saja, Lady Fiore kembali ke kamarnya dalam keadaan sudah dewasa. Ia mengenakan pakaian gothic Lolita dengan riasan yang khas. Kejadian itu berlangsung di tengah malam. Saat itu kebetulan Sir Alberro sedang berada di kamar Lady. Ia sangat shock melihat adik perempuannya kembali. Sir Alberro bertanya macam-macam pada Lady dan dengan senang hati lady menjawab pertanyaan kakaknya. Satu minggi berlalu, ulang tahun Lady yang ke-17 dirayakan dengan meriah di rumah mereka. Namun, tiba-tiba sekumpulan kelelawar menyerbu pesta itu dan membuat tamu undangan pingsan. Lady Fiore dan Sir Alberro yang masih terjaga…"

Tes

Gasp

Siwon terkejut saat melihat setetes air mata mengalir melalui kedua bola mata indah umma nya. Isakan lirih pun mulai terdengar dari kedua belah bibir merah Mrs. Choi.

"U-umma…"

"Kelelawar-kelelawar itu mengerubungi Lady Fiore dan membuatnya terpisah dari Sir Alberro. Tiba-tiba, dimensi tempat mereka berpijak berubah. Kini mereka berada di ruang angkasa yang penuh dengan bintang yang berkelap-kelip. Di hadapannya, berdiri seorang namja yang mengenakan jubah berwarna hitam dengan wajah tampan dan iris berwarna cokelat pekat. Namja itu adalah…Aiden Lee…"

Deg

Deg

Deg

"Namaku…Lee Donghae atau lebih tepatnya…Aiden Lee. Kau mengingatku bukan Alberro? Ah, salah. Maksudku, Choi Siwon."

Bayangan saat ia pertama kali bertemu dengan Donghae terlintas.

"Namja itu tampak memeluk Lady dengan sangat mesra dan hal itu membuat Sir Alberro menjadi geram. Apalagi melihat Lady Fiore yang tampaknya senang berada dalam rengkuhan Aiden Lee. Dan...Aiden Lee, ia mencoba...mengubah Lady menjadi vampire-"

"Cukup," suara baritone Mr. Choi menghentikan Mrs. Choi untuk bercerita lebih lanjut. Ia menatap suaminya dengan wajah blank. Air matanya masih mengalir, namun wajahnya tetap tak berekspresi. Mr. Choi mendekati keduanya dan merengkuh Mrs. Choi.

"Aku tak menyangka kau tidak mengerti buku itu. Tampaknya Mr. Perfect juga memiliki kekurangan," ucap Mr. Choi remeh. Siwon menunduk di hadapan appa nya.

"Mianhae," ucap Siwon. Mr. Choi mengibaskan tangannya.

"Akan kulanjutkan cerita ummamu. Vampire sialan bernama Aiden Lee itu mencoba menjadi Lady Fiore menjadi vampire. Namun dengan cepat, Sir Alberro menyerang Aiden Lee. Pertempuran hebat tak terelakkan. Lady Fiore terlempar jauh dari keduanya. Sir Alberro dan Aiden Lee bertarung hidup dan mati. Lady hanya bisa menangis melihat dua orang yang dicintainya saling membunuh satu sama lain-"

"D-dua orang yang dicintainya...? Maksud appa-"

"Ne, Lady Fiore mencintai Aiden Lee. Tujuh tahun mereka bersama, entah apa yang dilakukan Aiden itu pada Lady. Lady menangis dan terus memohon pada Tuhan agar keduanya berhenti saling membunuh namun serangan Sir Alberro mengenai Lady..."

Deg

Deg

Deg

"Fiore! Aw-"

JLEB

"Akh! K-kakak..."

"Fi-Fiore...?"

"B-bajingan kau Alberro! Kau membunuh adikmu sendiri!"

"A-aku membunuh Fiore...? Fi-Fiore!"

Tes

Entah apa yang terjadi pada tubuhnya, namun kejadian yang sepertinya kejadian dimana Lady Fiore terbunuh terlintas dalam pikiran Siwon. Air matanya mengalir. Rasanya sangat sakit saat yeoja berambut merah itu meninggal akibat serangan kakaknya. Dan ia merasa bagaikan dirinya sendiri tengah membunuh Hyukjae—tunggu. Kenapa rasanya...?

"Lady mati akibat serangan Sir Alberro. Vampire bernama Aiden itu menangis dan mengutuk Sir Alberro sekaligus Lady. Kutukannya adalah jika aku belum bersatu dengan Fiore, setiap 800 tahun sekali kalian berdua akan terlahir kembali dan kejadian yang sama akan terulang. Fiore akan mendapatkan kembali ingatannya di saat kami bertemu di hari ulang tahunnya yang ke-17. Sejak saat itu, setiap 800 tahun sekali, akan selalu ada reinkarnasi dari Lady Fiore dan Sir Alberro. Dan...kau mengerti bukan?"

"...maksud appa, aku adalah reinkarnasi Sir Alberro dan Hyukjae adalah...reinkarnasi Lady Fiore?"

Mr. dan Mrs. Choi mengangguk. Siwon memejamkan matanya, mencoba menenangkan dirinya setelah mengetahui kenyataan yang mengejutkan itu.

"Kalau begitu vampire bernama Lee Donghae itu..."

"Dia dan Aiden Lee adalah orang yang sama, hanya nama mereka yang berbeda. Oh ya, Siwon. Apa kau tau darimana bekas luka ini berasal?" ucap Mrs. Choi sambil menyentuh bekas luka berbentuk "X" di dada bidang Siwon. Siwon menyentuh tangan umma nya dan menggeleng.

"Kau mendapatkannya karena serangan dari Aiden Lee. Lebih tepatnya, Sir Alberro yang mendapatkannya..." jelas Mrs. Choi. Siwon mengangguk sebagai respon.

"Siwon, umma dan appa harap kau bisa mencegah keduanya bertemu di hari ulang tahun Hyukjae. Ingatannya hanya akan kembali jika mereka bertemu di hari ulang tahunnya. Jika sudah lewat, maka tubuh Aiden akan menjadi abu dan ia akan terlahir kembali 50 tahun kemudian. Tolong, sebisa mungkin jauhkan keduanya atau paling tidak...bunuh Aiden sebelum hari itu datang..."

~(*^*^*)~

Siwon membuka matanya saat merasakan sinar mentari menyinarinya. Ia duduk di tempat tidurnya dan matanya mencoba menerima sinar yang ada—baik dari lampu maupun matahari. Ia melihat pintu kamarnya sedikit terbuka. Ia yakin, Hyukjae yang memasuki kamarnya dan membuka tirai jendela kamarnya. Dengan malas, Siwon bangun dan berjalan keluar kamar. Ia melihat namdongsaeng nya tengah menyiapkan sarapan untuk keduanya.

"Pagi," sapa Siwon. Hyukjae berbalik dan tersenyum manis pada hyung nya.

"Pagi hyung. Aku baru saja selesai menyiapkan sarapan," ucap Hyukjae diakhiri senyum lembut. Keduanya lalu berhadapan di meja makan dan mulai memakan sarapan mereka sambil mengobrol ringan dan bercanda. Tanpa keduanya sadari, sebuah bayangan berwarna hitam dengan sepasang mata berwarna merah pekat tengah mengawasi mereka dari jauh.

"Hanya tinggal masalah waktu, dan akhirnya kita bisa bersatu lagi..." gumam sosok itu.

TBC