Fict crossover pertama saya lol

Genre: Adventure/Romance (Pair: JackxElsa)

Rate: T for violence & blood (but not gore, ok?)

WARNING: Canon, OOC, romance yg kriuk2, violence

Disclaimer: ROTG dan Frozen bukan punya saya

Cover Image by: toritewa (from Deviantart)

BLACK ICE AND FROSTBITE

By Lemmiere Chrys

ELSA POV

Panik. Hanya panik yang bisa aku rasakan. Apa yang telah kuperbuat tadi? Aku nyaris menghancurkan Arendelle! Aku ... aku mengacaukan pestanya, aku nyaris melukai mereka. Aku ... membuat mereka takut.

Air mataku terus mengalir, bahkan badai salju ini tidak bisa membekukan air mataku sedikitpun. Anna ...

Hanya Anna yang saat ini terus menghantui pikiranku. Aku tidak tega meninggalkannya, terlebih aku sudah sekian lama mengurung diri sehingga ia tidak pernah melihatku sedikitpun. Sungguh menyakitkan setiap kali aku mendengar ajakan Anna untuk bermain keluar. Aku ingin—sangat ingin—pergi keluar bermain salju bersama Anna, namun aku begitu takut. Takut bila sewaktu-waktu kejadian itu terulang lagi. Aku tidak bisa memaafkan diriku bila aku melukai Anna untuk kedua kalinya.

Kekuatan ini, sihir ini, semua hal yang tidak normal dalam tubuhku sangat menyebalkan! Aku ini manusia atau apa? Ayah pernah bilang kalau kekuatanku ini adalah anugrah, tetapi aku bahkan tidak bisa mengontrolnya sedikitpun! Aku ini monster...

Masih dihantui oleh berbagai pikiran buruk, aku terus melangkahkan kakiku entah kemana. Namun rasanya langkahku makin berat. Benar saja, rupanya aku kini sedang mendaki bukit salju yang cukup tinggi. Dimana aku?

Aku melihat ke sekitar, namun aku hanya menemukan tanah yang kosong, polos, hanya diselimuti oleh salju. Aku terus berjalan perlahan, dadaku terasa sesak dan sakit. Aku teringat, betapa terisolasinya diriku, bagaimana aku dikurung di kamarku seperti monster yang berbahaya. Dunia hanya bisa kutatap melalui jendela kamar. Sementara Anna terus mengajakku membuat boneka salju.

Rasanya aku seperti dipenjara, tidak bisa bebas, bahkan bebas dari kekuatanku sendiri. Kenapa aku selalu melukai orang lain? Kenapa aku begitu berbahaya? Aku ini apa?

Aku terus menatap tanganku yang tertutupi sarung tangan. Kemudian sebuah pemikiran gila muncul di benakku. Well, kini mereka sudah tahu. Mereka sudah tau kekuatanku, dan mereka pasti menganggapku sebagai monster. Untuk apa aku masih menyembunyikannya? Kemudian aku pun melepas sarung tanganku, membiarkannya terbang dibawa oleh angin dingin.

Dengan ragu-ragu, aku membuat salju dari tangan kiriku. Aku memperhatikannya sampai salju itu menghilang tertiup angin. Kemudian aku melakukan hal yang sama tangan kanan. Lalu aku membuat boneka salju seperti yang dulu aku dan Anna buat bersama. Kenapa baru kali ini aku merasa bahwa salju itu indah?

Aku terus membuat hembusan salju, dan merasakan hal yang selama ini tidak pernah kurasakan. Aku bebas...

Ya, setelah sekian lama terkurung, kini aku bebas! Aku melepaskan hembusan salju ke sekelilingku. Rasanya sama seperti melepaskan beban yang telah menimpamu selama bertahun-tahun. Aku pun melepas jubahku, yang kemudian tertiup oleh angin. Udara dingin tak pernah menggangguku sedikitpun.

Aku terus berjalan, dan di hadapanku kini terdapat jurang yang cukup besar. Aku mencoba mengumpulkan kekuatanku, lalu membuat anak tangga. Kupijak anak tangga pertama dengan hati-hati karena khawatir tidak cukup kokoh. Namun anak tangga yang terbalut salju tersebut justru berubah menjadi anak tangga yang terbuat dari es. Sangat kokoh dan indah.

Tak ragu lagi, aku berlari menaiki anak tangga hingga tiba di puncak bukit. Disinilah aku berdiri, jauh dari orang-orang. Tempat yang sempurna untuk membuat sebuah rumah, rumah yang sebenarnya. Aku menghentakan kakiku, lalu tanah bersalju dibawahku berubah menjadi lapisan es yang tebal. Aku melihat lapisan tersebut sambil kuangkat kedua tanganku. Lapisan itu ikut meninggi, menjadi sebuah istana. Kutambahkan detail ukiran di setiap sudut istana, menghiasi rumah baruku.

Lalu aku melepas tiara di kepalaku. Si gadis yang sempurna sudah pergi. Aku tak akan kembali ke Arendelle. Kulepas riasan rambutku, membiarkan untaian kepangan menggantung di bahuku. Aku juga perlu kostum baru. Gaun yang terbuat dari es perlahan menempel di tubuhku, menutupi gaun lamaku sebagai Ratu Arendelle.

Dengan percaya diri, aku berjalan menuju balkon. Ya, disinilah tempatku semestinya. Kerajaanku sendiri, dimana aku sebagai ratunya. Dimana aku tidak perlu khawatir akan ada orang yang terluka karena kekuatanku lagi. Tempat yang dingin, walaupun hal itu tidak akan menggangguku. Aku berjalan meninggalkan balkon, dan tanpa senyum yang memudar, aku masuk kembali ke dalam istanaku—rumahku yang baru.

TBC


Singkat? Ya. Cuma pengen jelasin situasi awalnya Elsa kabur dari Arendelle.

Siapa disini yang nyari Jack Frost? LOL, ditunggu di chapter depan ya ^_^