Author's Note: Salahkan Iris karena udah request DiarmuidxKayneth dengan tema perasaan tidak berbalas, macam gak bisa bersama untuk selamanya.
—
Takdir adalah hal paling kejam yang dia hadapi. Bahkan untuk seseorang yang seharusnya sudah mati sepertinya, dipaksa untuk menghadapi hal yang membuatnya hanya bisa terdiam. Jiwanya sebagai seorang prajurit selalu menahan langkahnya, menahan dirinya untuk mengutarakan apa yang dipikirkannya karena itu sebuah keputusan yang salah. Makanya setiap kali bentakan terlontar dari mulut tuannya, Diarmuid hanya bisa mengangguk dan terdiam.
Jika melihat bagaimana nona Sola-Ui selalu mengungkapkan perasaannya dengan gamblang meskipun ada tuannya di hadapannya, ada rasa iri untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh wanita itu walaupun dia tahu benar itu bukan hal yang baik. Makanya Diarmuid menutup mulutnya rapat-rapat, menghindari dia kelepasan dan mengutarakan sesuatu yang tidak seharusnya didengar oleh siapapun.
Biarkan saja dia berdiri di sisi tuannya sampai akhir. Biarpun mereka berbeda sekalipun, rasa yang pertamanya hanya sebuah kewajiban dan tanggung jawab menjadi rasa sayang. Membuatnya ingin melihat tuannya tersenyum. Dia tidak perlu dicintai balik, dia hanya perlu melihatnya selalu bahagia. Sebab dirinya mulai mengakui bahwa dia tidak pantas untuk itu.
Ketika tuannya tidak mengakuinya, jelas itu memiliki arti bahwa dia terlalu rendah. Diarmuid menerima fakta itu, dia akan selamanya jadi pemuja di balik sosok tuannya.
Kayneth El-Melloi Archibald. Kepala keluarga kesembilan keluarga El-Melloi, seorang jenius. Serentetan title mengekorinya, membuat Diarmuid memutuskan bahwa orang ini akan menjadi tuannya walaupun pria dengan rambut pirang itu menolak kehadirannya. Tapi tidak apa, dia akan mencoba membuktikan dirinya.
Tidak perlu sampai dia dianggap seimbang. Cukup senyum puas ketika melihat sosok Diarmuid ini sudah akan membuat prajurit pengguna tombak kembar merasa bahwa dia mencapai tujuannya. Namun masih panjang. Holy Grail ini masih panjang, dia masih punya banyak waktu untuk—
—tapi takdir tidak mengizinkannya. Dia sudah pernah mati sebelumnya, namun karena hal ini dia bisa merasakan mati sekali lagi. Sesaat dia mengingat bagaimana tingkah lakunya ketika tidak ada yang melihatnya. Tangannya mengusap meja tuannya, tersenyum sembari membayangkan hal yang jelas hanya akan terjadi di bayangannya. Tidak sampai sejauh itu, dia hanya membayangkan bagaimana kalau tuannya akhirnya melihatnya. Mengakui keberadaannya.
Tapi khayalan yang terlintas itu membuatnya semakin sakit, bukan hanya karena harga dirinya sebagai prajurit dirusak, tapi fakta bahwa dia benar-benar tidak diinginkan. Apakah Diarmuid Ua Duibhne ini serendah itu sampai tuannya rela menukarnya dengan sosok wanita yang bahkan tidak pernah terlihat peduli padanya? Yang seringkali membuat Diarmuid sendiri emosi, walau harus menahannya, lalu mengingatkan bahwa Kayneth El-Melloi Archibald adalah satu-satunya tuannya?
Emosi yang terkumpul sedari dulu meledak, membuatnya mengutuk semua orang yang ada. Menyalahkan nasib, menyalahkan semua kecuali dirinya. Yang membuatnya semakin marah adalah bagaimana dia sampai akhir tidak berhasil mencapai tujuannya dan yang merupakan keegoisan kecilnya adalah, membiarkan tuannya tahu perasaannya.
Bahwa seorang prajurit bernama Diarmuid Ua Duibhne memiliki perasaan cinta terhadap tuannya, Kayneth El-Melloi Archibald.
Kalimat itu tidak pernah tersampaikan sampai tubuhnya hancur. Hilang tidak berbekas. Bahkan sampai dia bisa melihat untuk terakhir kalinya, sang tuan memejamkan matanya. Seperti menolak untuk melihatnya, membuat perasaannya semakin tercabik. Dia tidak akan bisa tenang setelah ini.
Bolehkan berharap ketika dia sampai di neraka, dia akan bertemu dengan tuannya sekali lagi?
