Look at Me!
.
Naruto Masashi Kishimoto
.
{ Fic ini hasil kolaborasi WinzSakura dan CN Scarlet }
Rated T
Romance, Hurt, Friendship
.
.
...An enjoy...
.
.
Dia adalah gadis biasa, berambut aneh dan juga mata yang aneh. Tapi dia berhasil menaklukan lelaki itu. Manusia nyaris sempurna yang mempunyai kepribadian seperti kulkas berjalan.
Dia adalah Sakura Haruno. Gadis berambut merah muda dengan mata hijau bawaan genetika. Berparas manis dengan kulit kuning langsat. Mempunyai beberapa hal menonjol dalam hal akademik maupun non akademik. Tapi seberapa keras dia berusaha dan seberapa baik pun nilai yang didapatkannya, tetap tidak bisa mengalahkan si nomer satu. Lelaki yang nyaris sempurna. Ciptaan tuhan yang terlalu tidak adil, Sasuke Uchiha.
Selain kelebihan yang terlihat, seperti paras indah, tampan, menawan, dan sebagainya, Sasuke Uchiha selalu menjadi si nomer wahid di sekolah. Merek dagang utama yang paling laris di KHS. Bahkan dengan sadisnya, nona Tsunade Senju diam-diam memasang wajah makhluk ciptaan tuhan yang terlalu tidak adil itu di brosur Konoha Hight School. Licik. Lihat hasilnya? Sekolah laris. Banyak murid baru yang mendaftar. Dan tentu saja mayoritas memakai rok.
You know what i meant!
Meskipun dari masa orientasi siswa selalu bersama dalam satu kelompok, tugas guru-guru kadang selalu di satu divisi-kan, bahkan seumur sekolah selalu dalam satu ruangan kelas sampai sekarang, keduanya tak pernah akur. Selalu saja ada yang diributkan. Kadang tak ada solusi atau tak jelas apa permasalahannya. Meski para kouhai dan para senpai melihat mereka berdua seperti melihat Cinderella dan Prince Charming, sedangkan guru-guru melihatnya bagaikan melihat Romeo dan Juliet, percayalah kawan. Hubungan mereka berdua bahkan lebih rumit daripada hubungan Tom dan Jerry.
Naruto dan Hinata adalah saksi hidupnya. Pria duren bermarga Namikaze itu berteman dengan Sasuke sejak jaman merangkak, lalu bertemu Sakura di taman kanak-kanak. Barulah ketika masuk SMP mereka mengenal Hinata Hyuuga. Gadis yang lemah lembut dan sangat pemalu. Berbanding terbalik dengan Naruto Namikaze yang selalu 'wah' di sepanjang hayatnya.
TENG... TENG...
Bel sekolah berbunyi, tanda pelajaran terakhir berakhir. Seluruh pintu kelas KHS langsung jebol dengan anak-anak yang berhamburan seperti air bah. Ada yang langsung menuju tempat ekstrakulikuler masing-masing, parkiran, bahkan nongkrong di kantin Ichiraku. Atau kemanapun sesuka mereka semua.
Tinggal tersisa lima orang di kelas. Naruto Namikaze yang langsung menghampiri Hyuuga Hinata dengan penuh semangat, Sakura Haruno yang tergesa-gesa membenahi isi tasnya, Sasuke Uchiha yang memasukan headset dan gadget putihnya, serta Shikamaru Nara yang tertidur pulas di bangkunya.
Dalam benaknya, Sakura akan menghampiri Naruto dan Hinata. Mengajak mereka bertiga atau hanya Naruto jalan-jalan entah kemana. nyatanya, gadis berambut serupa permen kapas itu melewati kedua sahabatnya dengan langkah yang sangat tergesa-gesa.
Lelaki berambut mencuat itu merasa heran saat tebakannya meleset total. Biasanya sih memang begitu, apa yang aneh dengan gadis menyebalkan itu? batinnya. Sasuke mempercepat langkahnya, bermaksud menggodanya sebelum gadis Haruno itu mencapai pintu.
"Tumben kau langsung pulang, pinky? Biasanya 'kan main dulu sama teman baka-mu itu." cicit Sasuke. Mata onyxnya melirik pemuda duren yang sedang asyik mengobrol dengan seorang gadis indigo. Merasa tersindir, Naruto memberikan tatapan mematikan ke arah Sasuke namun tidak mempan sedikitpun.
"Ckh.. bukan urusanmu aku langsung pulang atau tidak!" jawab Sakura sewot sambil mengerucutkan bibir ranumnya. Sasuke yang merasa sedikit tersinggung, menggerutu tak jelas. Kaki jangkungnya melesat meninggalkan kelas namun suara cempreng pemuda duren menghentikan langkahnya.
"Oi Teme, kau mau pulang ya?" tanya Naruto menghampiri Sasuke.
"Hn," jawaban ambigu keluar dari bibir Sasuke.
"kalau begitu bareng ya! hey, ada sesuatu yang perlu aku katakan padamu!"
Sasuke mempercepat langkahnya. Naruto harus sedikit berlari kecil untuk menyamai langkah tungkai Sasuke yang tingginya kayak tiang listrik. Yah, semua tahu kalau Naruto Namikaze adalah orang terpendek di kelas dari kaum pria. Sasuke adalah kebalikannya.
"Ini mengenai Sakura," bisik Naruto, mata biru pemuda Namikaze itu melirik ke arah jendela. Dimana ada Hinata yang masih membereskan buku-buku ke dalam tasnya. Naruto menarik Sasuke ke koridor kelas sepuluh, lebih tepatnya menyeret pemuda raven itu ke tempat yang lebih sepi.
"Hey Dobe, apa yang kau lakukan?" dengus Sasuke.
"Pssst... diamlah Teme!"
Naruto mengedarkan pandangannya, memastikan tidak ada siapapun di sana. "Kau tahu kenapa Sakura pulang terburu-buru?" tanyanya dengan ekspresi serius siaga satu.
"Hn? Lalu apa hubungannya denganku?" ucap Sasuke cuek.
"Jelas ada hubungannya denganmu, ttebayyoo! Aku diberitahu Hinata, Sakura bakal pindah rumah." Jawab Naruto heboh. Sedangkan Sasuke hanya mengernyitkan keningnya heran.
"Si pinky pindah rumah?" ulang Sasuke, lelaki berkepala duren kuning itu mengangguk mantap. Sepertinya dia tertarik, begitu pikir Naruto tapi...
"Itu bukan urusanku, kenapa kau memberitahu ku?" dengus Sasuke. Dibalas dengan helaan nafas kecewa Naruto.
"Aku tahu kau sebenarnya menyukai Sakura 'kan. Aku hanya memberi tahu kamu saja, Teme!... ya sudah kalau begitu, ttebayyoo!"
Naruto yang merasa jengkel, meninggalkan Sasuke yang masih mematung di koridor.
.
.
.
Klik...
"Moshi-moshi... Hinata-chan, sepertinya rencana kita berhasil!" ucap Naruto via hp.
"B-benarkah Naruto-kun? Eh, aku melihat S-Sasuke-kun di halte bis tapi... ada yang aneh dengannya. Dia tidak masuk bis." tutur Hinata. Mata lavender indahnya masih mengawasi pemuda raven yang dimaksud dari kejauhan.
"Apa yang dilakukan si Teme ya?... ya sudahlah Hinata, sebaiknya kau pulang saja!"
"B-baik!"
Hinata mengakhiri sambungan, lalu mengantongi hpnya.
.
.
.
"Kenapa Sakura pindah rumah? Kemana dia bakal pindah? Lalu, apa si pinky itu bakal pindah sekolah juga?"
Inner Sasuke bertanya-tanya dengan frustasi. Baru saja dia menstalker rumah keluarga Haruno yang jalannya sudah dia hafal di luar kepala, dan mendapati tak ada tanda-tanda kehidupan apapun di sana. Kini pemuda Uchiha itu sudah berada di perumahan Uchiha. Kaki jangkungnya sudah menginjak halaman rumah, tapi dia merasa ada yang aneh dengan rumahnya sendiri.
Biasanya rumahnya itu sangat sepi, mengalahkan sepinya kuburan China. Sekarang rumah besar yang ditinggali empat orang –ayah, ibu, kakak, dan dia sendiri- itu terasa hidup dan ramai seperti di pasar. Sasuke makin mempercepat langkahnya.
Tangan kekarnya menarik kenop pintu dan mata onyxnya sukses membulat sempurna karena terkejut.
"Yo... otouto, kau baru pulang, kemana saja?" tanya Itachi. Menatap heran adik semata wayangnya yang masih berdiri di depan pintu. "Hei baka otouto, masuklah! Kenapa cuma diam di situ?"
Beberapa pasang mata yang ada di sana menatap intens pemuda raven itu.
"Ada acara apa? Kenapa dia ada di sini?" tanya Sasuke, mata onyxnya menatap galak pada Sakura yang sedang duduk dan juga menatapnya bosan. Waah, jangan-jangan mau di jodohin nih! Batin Sasuke bersalto ria, antara bahagia dan panik. Pride Uchiha-nya berhasil membuat Sasuke menahan diri untuk tidak mesem-mesem gaje.
"Aku dan keluargaku diundang bibi Mikoto untuk makan malam bersama." Sewot Sakura. Mata emeraldnya menunjukan ketidaksukaannya pada Sasuke. Teman sekelasnya yang sangat menyebalkan itu.
"Ayo nak, bergabung dengan kami sambil menunggu hidangan untuk makan malam bersama?" ucap Mebuki ramah.
"Arigato," ujar Sasuke sembari membungkuk singkat dan lekas melesat ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Sumimasen, Sasuke-chan memang orangnya seperti itu." cicit Mikoto.
"Tidak apa-apa, namanya juga anak muda." Mebuki memaklumi.
"Hmph... Sasuke-chan?" ulang Sakura dalam hati. Sungguh dia tak pernah menyangka seumur hidup kalau si kulkas berjalan masih dipanggil dengan suffix itu di rumahnya. Gadis pink itu menyembunyikan ekspresi menahan tawanya dengan pura-pura asyik memainkan hand phone miliknya.
"Sakura, kau pasti bosan ya?" goda Itachi tiba-tiba yang langsung sukses membuat kedua wanita paruh baya itu menatapnya heran. Mikoto mengernyitkan dahinya. "Bagaimana kalau kau susul Sasuke, kalian sekelas kan?" lanjutnya.
Mendengarnya saja membuat perut Sakura mual.
"Ah... ide bagus! Bagaimana kalau kau juga menyusul Sasuke di kamarnya?" tutur Mikoto antusias.
Dih, ibu dan anak sama saja! Batin Sakura. Innernya memasang poker face, tapi wajahnya menampilkan senyuman termanis yang bisa dipalsukannya. "K-kenapa harus aku?" tanyanya heran.
"Karena kau teman Sasuke sejak kecil." Mebuki menimpali, dengan sedikit penekanan di akhir kalimat. Dan hal itu sukses memindahkan poker face dari innernya ke wajahnya. Khusus teruntuk ibunda tercinta, yang perkataannya barusan bagaikan memasukannya ke lubang buaya.
"Yup! Kurasa tidak ada salahnya 'kan Sakura?" ujar Itachi dengan senyum tipis penuh maksud misterius di wajahnya.
Tidak ada salahnya, kau bilang? AGRRR...
Batin Sakura mulai frustasi menanggapi orang-orang di sini yang memang tak ada yang membelanya. Serasa berada dalam sidang dimana dia menjadi satu-satunya tersangka utama yang terus di salahkan jaksa, begitulah perasaan kesal gadis bersurai merah muda itu kira-kira. Dia menghela nafas.
"Baiklah kalau kalian memaksa..." ucapnya pasrah sembari beranjak dari tempat itu. Melangkah menaiki tangga ke lantai dua untuk menjemput sang pangeran bungsu. Yah, ini lebih baik daripada terus di teror seperti tadi kan?
Hell yeah, mudah-mudahan Sasuke Uchiha tidak melakukan yang 'iya-iya' padanya di sana. Sakura meneguk ludahnya susah-susah. Dia menepuk-nepuk pipinya yang memanas, gadis itu tak sadar kalau sebenarnya dia malah membuatnya semakin merah. Gugup? Jelas! Rasanya seperti hendak masuk menuju kandang singa.
"Hey, siapapun... gantikan akuu!" gumam Sakura saat meniti tangga terakhir. Aroma mint khas Sasuke sudah tercium oleh hidungnya, berarti kamarnya sudah dekat. Waaah, jantung Sakura rasanya doki-doki suru!
.
.
.
.
.
.
.
To be continue..
Barbacotte
Ini fic kolaborasi pertama kita. Mohon dikoreksi minna-san, gomenne buat typo yang tidak disengaja. Idenya aku yang buat, ceritanya punya Gakari-chan, terus aku tambahin (beberapa bagian di rombak dikit, gomenne Gakari-chan! _ )
Jangan di Flame ya! CN Scarlet pundungan soalnya. Protes sama kritik diterima kok! *_*
See u_u
.
Original author||WinzSakura
Editor and uploader||CN Scarlet
