Disclaimer : Ada yang bisa hipnotis ga, biar w hipnotis Om Kubo buat nyerahin kepemilikan Bleach buat gw. Hahahaa…

Binbin : Bagi yang nunggu Shinigami Days chapter 5 sabar ya, soalnya gw lagi pengen bikin fanfic romance.. hahahahaaa…. Moga ga jelek deh, gw ga bisa bikin romance soalnya ini juga coba-coba. Oke RnR yaaa…!!

----------------------------------------------------------------------------------------------------

----Sweet Senbonzakura----

Rukia POV's…

Pagi sudah menjelang, aku bangun dari futon ku yang nyaman lalu membuka jendela kamar. Aku berjalan keluar kamar sambil masih memakai piyama tidurku, memang seharusnya aku memakai kimono tidur karena aku sudah menjadi bagian dari keluarga Kuchiki yang sangat terhormat ini tapi aku merasa tidak nyaman memakai pakaian seperti itu saat tidur.

"Rukia.." suara lembut itu memanggil namaku, aku langsung menengok kea rah orang itu.

"Ohayoo, Nii-sama.." sapa ku pelan kepada Nii-sama yang sedang berdiri memberi makan pada ikan koi kesayangannya.

"Aa.." jawab Nii-sama dengan singkat, selalu begitu dingin. Aku tak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang tahan diam seperti dia. Ya walaupun aku ini Cuma adik angkat karena kakakku adalah istri Nii-sama, tapi sayang dia sudah meninggal karena suatu penyakit sebelum aku sempat melihatnya yang ku tahu hanya fotonya saja.

Padahal aku ingin melihat senyum Nii-sama barang sekali saja. Tapi walau bagaimana pun aku sangat menyukainya.

End of Rukia POV's…

"Hoii Rukia!!" sapa seorang cowo berambut merah saat Rukia berjalan hendak memasuki divisi 13 tempat dia bertugas.

"Ahh, Renji ada apa?" cowo yang ditanya itu hanyar nyengir.

"Renji, cepatlah aku tidak punya banyak waktu." Kata Rukia sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Apa kau sudah tau kalo kau akan di tugaskan ke Karakura selama 3 bulan?" Tanya Renji sambil memegang pundak sahabat kecilnya itu.

"Kalo itu tentu saja aku sudah tau Baboon!" Jawab Rukia agak sedikit kesal karena Renji menanyakan sesuatu yang dia sudah ketahui.

"Katanya bersama Kuchiki-taichou ya." Rukia tercengang, mata violetnya langsung mebulat.

"APAA?!!" Rukia sangat kaget setengah idup.

'Aku tahu kalau aku akan di tugaskan di Karakura, tapi kalau bersama Nii-sama aku tak tau itu.' gumam Rukia dalam hati.

"Jadi kau tidak tahu tentang itu?" kata Renji dengan muka heran.

"A..Aku tidak tau itu.." Renji menghela nafasnya mendengar jawaban Rukia.

"Ku dengar itu permintaan dari Kuchiki-taichou langsung untuk pergi bersamamu." kata-kata Renji itu langsung membuat wajah Rukia memerah.

"Hei Rukia, kau ga apa-apa?"

"Anuu.. Ahh, aku tidak apa-apa." Rukia memalingkan mukanya yang sudah sangat merah di hadapan Renji.

"Dasar aneh! Yasudah, aku kembali ke divisi 6 byee Rukia.." Renji meninggalkan Rukia yang masih berdiri mematung.

'Tidak mungkin! Permintaan Nii-sama langsung katanya tapi kenapa?' Rukia berkutat dengan pikirannya. Walau pun dia tau seberapa over-protektifnya Byakuya kepadanya tapi tidak pernah sampai Byakuya meminta untuk bertugas bersamanya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

"Nii-sama apa kau yakin?" kini Rukia telah berhadapan dengan Byakuya yang terkenal sebagai kapten terdingin di Soul Society.

"Kenapa, apa kau terganggu karena aku ikut?" Tanya Byakuya yang menatap tajam pada mata Rukia.

"Emm.. Bu..Bukan begitu, hanya saja apa itu tidak akan menyusahkan mu?" Rukia berbicara sambil menunduk karena tidak kuat dengan tatapan Byakuya.

Byakuya mendekati Rukia yang masih tertunduk, tangannya memegang dagu Rukia sehingga kepala Rukia sekarang terangkat menghadap Byakuya. Mata abu-abunya menatap dalam-dalam ke mata violet di depannya.

"Kalau hal itu menyusahkan ku, aku takkan mungkin melakukannya." Kata Byakuya pelan tapi terdengar oleh Rukia. Wajah Rukia langsung semerah tomat, bahkan rambut Renji pun kalah merah dibanding dengan wajahnya sekarang.

"Sebaiknya kau cepat bersiap-siap, karena kita akan pergi besok pagi." Kata Byakuya sambil meninggalkan Rukia yang detak jantungnya sudah tidak karuan di tambah lagi dengan wajahnya yang merah.

"Hh..Haii, Nii-sama." Jawab Rukia sedikit terbata-bata sambil memandang punggu Byakuya yang besar dan sepertinya hangat itu.

Rukia berjalan menuju ke kamarnya. Mansion Kuchiki sangat besar, walau tempatnya berbicara dengan Byakuya tadi adalah bagian dari mansion tetapi jarak dari tempat itu ke kamarnya cukup jauh.

'Aku akan ke Karakura dengan Nii-sama, tinggal bersama dalam rumah sederhana, bahkan mungkin aku yang akan memasak. Sudah seperti suami-is.. Hei Rukia bodoh jangan berkhayal yang tidak-tidak, itu pasti tidak akan terjadi..' Rukia mencoba menghilangkan pikiran yang menurutnya bodoh itu.

Akhirnya Rukia sampai ke kamarnya setelah melewati jalan panjang dan merasa kakinya langsung pegal karena berjalan cukup jauh. Ia mempersiapkan segalanya dengan matang, tak lupa dia membawa boneka Chappy kesayangannya.

"Chappy, kau lucu sekali..!" kata Rukia sambil memeluk-meluk boneka kesayangannya itu. Rukia menatap foto seorang perempuan yang sangat mirip dengannya.

"Maafkan aku Hisana nee-san, sepertinya aku memang menyukainya." Rukia memeluk foto itu dan memasukannya ke dalam tas.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari Keberangkatan

Rukia bangun sangat pagi hari ini. Mata violetnya yang indah membuka lebar.

"Sial, aku ga bisa tidur semalaman!" gerutunya sambil membuka selimut yang menyelimutinya. Rukia masuk ke kamar mandi dan beberapa lama berselang dia sudah siap dengan pakaiannya.

"Rukia-sama, Byakuya-sama sudah menunggu ada.." kata seorang pelayan sambil mengetuk pintu kamar Rukia.

"Tunggu sebentar.." Rukia langsung buru-buru merapikan lagi pakaiannya. Entah kenapa dia sangat teliti hari ini.

"Sumimasen, Nii-sama!" kata Rukia menghampiri Byakuya yang telah menunggunya. Ia hanya bisa menunduk takut Byakuya marah padanya.

"Berhentilah menunduk seperti itu Rukia." Byakuya mengucek-ucek rambut Rukia, sesuatu hal yang baru pertama kali dia lakukan dan entah kenapa Byakuya melakukannya hari ini walau gerakannya agak canggung,

"Ahh, I..Iyaa.." Rukia bingung ingin memperlihatkan ekspresi seperti apa, dia terlalu kaget dengan perbedaan sifat Byakuya hari ini.

Di sekitar senkai gate tempat penghubung antara dunia nyata dan Soul Society sudah banyak orang yang menunggu. Terlihat Renji dengan cengiran dan wajah Baboon khasnya, juga Ukitake kapten divisi 13 dimana Rukia bertugas.

"Kuchiki-san, maaf telah merepotkanmu." kata Ukitake dengan penuh senyum keramahan.

"Jangan bicara seperti itu Ukitake-taichou, ini sudah jadi tugas saya." Ucap Rukia yang juga sambil diiringi senyum, senyum yang sangat manis dan tulus.

Diam-diam Byakuya memperhatikan adik angkatnya itu, memandangnya lekat-lekat mulai dari sudut-sudut tertentu. Sejenak dia memejamkan matanya.

'Ya Kami-sama, apa yang sedang kulakukan. Perasaan ku tak boleh seperti ini!' Byakuya berusaha mengalihkan pandangannya dari Rukia yang masih berbincang dengan Ukitake.

"Ada apa Kuchiki-taichou?" Tanya seorang cowo kecil berambut putih.

"Tidak ada apa-apa Hitsugaya-taichou." Jawab Byakuya yang sebenarnya sedikit terkejut namun dia tutupi dengan wajah cool dan tampannya itu.

Lalu Yamamoto sou-taichou muncul di hadapan Byakuya.

"Aku tak mengerti sebenarnya apa tujuanmu mengikuti Rukia ke Karakura, karena tugas yang kuberikan padanya hanya untuk menjaga Karakura dari hollow biasa dan juga akan ada Kurosaki Ichigo yang akan membantunya disana." Kata sou-taichou.

"Aku hanya ingin sedikit menghirup udara segar di dunia luar." Jawab Byakuya tetap dengan ketenangannya. Padahal dia juga tidak mengerti kenapa dia melakukan hal ini, hanya saja ada sesuatu dalam dirinya yang mendorongnya untuk mengikuti Rukia, sesuatu yang tampaknya tidak bisa hidup dengan sempurna tanpa kehadiran Rukia di dekatnya.

"Sepertinya sudah saatnya Kuchiki-taichou." Kata Kurotsuchi Mayuri kapten divisi 12 yang terkenal dengan kejeniusan serta kegilaan percobaannya.

Rukia dan Byakuya berdiri dihadapan senkai gate. Rukia merasa sedikit sulit bernafas ketika berdiri di samping Byakuya. Dia coba mengontrol dirinya, dan berhasil.

"Berhati-hatilah Rukia, Taichou!" teriak Renji saat Rukia dan Byakuya memasuki senkai gate bersama dua kupu-kupu neraka. Rukia tesenyum menatap sahabatnya itu.

"Kau juga jangan kabur dari tugasmu Renji!!" kata Rukia. Pintu senkai gate tertutup dan menghilang.

"Kuharap mereka baik-baik saja." Kata Unohana.

"Ya, mereka pasti baik-baik saja. Aku yakin Byakuya akan melindungi Rukia dengan seluruh jiwanya." Kata Kyouraku sambil tersenyum.

"Abarai fuku-taichou!!" panggil seorang shinigami sambil berlari menghampiri Renji.

"Apa?" Tanya Renji dengan wajah kurang senang.

"Berkas-berkas sudah menumpuk di meja anda dan semua berkas itu harus di laporkan besok." Kata Shinigami itu.

"APAAA!!!!" jerit Renji dengan nafsunya.

'Byakuya sialan, dia meninggalkan banyak pekerjaan untukku.' Gumam Renji dalam hati sambil berjalan sempoyongan. Semua kapten yang melihatnya hanya bisa tertawa.

--------------To Be Continued----------------

Binbin : Heheehe, gaje yaa..

Ichigo : Hoii, author geblek! Kenapa ga bikin yang Ichiruki aje sih!

Binbin : Mank knape? Gue lagi suka Bya-ruki nehh!

Ichigo : Cihh, apa bagusnya sih Byakuya rambut atap itu!

Binbin + Byakuya FC : APA LO BILANG JERUKK!!!! *nendang Ichigo ke neraka*

Byakuya : Karena keadaan sudah semakin rusuh jadi udahan dulu embel-embel ini.

Rukia : Ehh, gue belom ngomong!!!

Binbin + Byakuya + Rukia : Mohon reviewnya yaaaa…!!!

Klik ijo-ijo di bawah dengan penuh semangat 45!!!!!