Kelompok Akatsuki. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa anggota kelompok ini adalah kriminal kelas kakap yang pernah melakukan perbuatan keji seperti merampas lolipop dari anak kecil dan menyorat-nyoret meja belajar di sekolah. Maaf, contoh perbuatan kejinya salah, tapi seriusan, anggota Akatsuki memang pernah bertindak keji.
Orang-orang tidak ada yang tahu bahwa sebelum resmi menjadi anggota Akatsuki, mereka harus mengikuti seleksi yang cukup berat.
.
.
Disclaimer: Naruto adalah milik Masashi Kishimoto, karakter dari fandom lain adalah milik penciptanya masing-masing
Warning: AR (iyalah), mungkin OOC, mungkin slight yaoi (tapi unsur yaoi tidak akan menjadi unsur utama), ada OC, nyomot beberapa karakter dari beberapa fandom untuk figuran, author tidak mengambil keuntungan apa pun selain rasa bangga setelah publish story ini. Semoga tidak melanggar guidelines.
.
.
Seleksi Masuk Akatsuki
Chapter 1: Memperkenalkan Diri
by Fei Mei
.
.
Begitu terpampang iklan bahwa diadakannya audisi untuk membentuk boyband bernama Akatsuki –maksudnya, sebuah kelompok bernama Akatsuki, banyak orang yang langsung mendaftarkan diri mereka. Para pendaftar haruslah sesuai dengan kriteria dan syarat yang tertera pada pamflet, seperti pernah melakukan minimal satu di antara membunuh manusia, merampok besar-besaran, menggunakan jurus terlarang, dan sebagainya. Tentu saja, pamflet, iklan, selebaran ini hanya dibagikan di kalangan para kriminal.
Dari seleksi daerah, seleksi negara, sekarang semua partisipan yang lolos dari kedua seleksi itu berkumpul di sebuah goa yang katanya akan menjadi markas Akatsuki. Di ruang tengah goa tempat mereka berkumpul itu suasananya dibuat seperti kelas di sekolahan. Malah, para peserta yang ada sekitar 50an itu harus mengenakan seragam.
"Selamat pagi anak-anaaaakk!" sapa juri pertama, sesungguhnya ini membuat para peserta sweatdrop.
"Kita bukan guru yang akan mengajar murid sekolahan, lho," kata juri kedua, mengingatkan.
"Oh iya, hehe, maaf terbawa suasana ... " kata juri pertama sambil menggaruk kepalanya yang ketombean. "Para peserta, selamat datang di seleksi akhir dari ajang pembentukan Akatsuki! Seleksi akhir ini terdiri dari beberapa babak, dan di setiap babak mungkin akan ada yang dieliminasi."
Hah? Eliminasi? Dikira ajang pencarian bakat, mungkin ya. Tapi memang dari seleksi awal juga sudah seperti ajang pencarian bakat, sih.
"Babak pertama adalah perkenalan diri!" ujar juri kedua.
"Lho, kan kami sudah pernah memperkenalkan diri di dua seleksi sebelumnya!" kata seorang laki-laki yang beruban sambil membawa sabit.
"Kemarin-kemarin kalian hanya diminta menyebutkan nama dan asal, kali ini kami akan menilai tingkat ke-pede-an dan kenarsisan kalian dalam memperkenalkan diri!" kata juri kedua.
"Hohoho, aku pasti menang kalau begitu ..." kata seorang laki-laki yang di wajahnya banyak anting bekas, seperti berandalan gagal.
"Nah, mulainya berurutan sesuai tempat duduk kalian sekarang ya! Maju ke depan satu-satu, lalu perkenalan singkat dengan kreatif!" kata juri pertama. "Silakan mulai!"
Kemudian seorang laki-laki yang kulitnya serba biru maju ke depan. Di lengannya ada sebuah tato, dan ia mengenakan baju dan celana Hawai.
"Ehm," katanya mengeluarkan suara. "Nama saya Arlong. Nama panjang saya adalah Arlooooooong. Sering dipanggil Aliong, bukan bencong, pernah nyolong, kalau malam hobinya melolong, sekian dong."
Hening. Astaga, dia tapi sedang nge-rap ya?
Arlong pun kembali duduk di kursinya, kemudian seorang laki-laki yang duduk di sampin Arlong langsung berdiri dan maju ke depan untuk memperkenalkan diri. Peserta ini memiliki keriput di wajahnya, rambutnya agak panjang dan diikat satu.
"Nama saya Itachi Uchiha, umur saya 17 tahun," katanya.
"Pembohong! Keriputan begitu masa masih 17 tahun?!" seru seseorang yang duduknya agak di belakang.
"Maaf, saya keriputan karena sering galau sejak kecil, jadinya begini, deh," setelah mengatakan itu, Itachi pun kembali duduk, mempersilakan orang selanjutnya untuk maju.
"Nama saya Orochimaru. Walau senang pakai eye shadow, bedak berlebih, dan merawat rambut, bukan berarti saya bencong," kata Orochimaru.
Setelah Orochimaru, laki-laki yang menindik beberapa anting di wajahnya langsung maju ke depan. Ia memamerkan deretan giginya yang sudah bolong-bolong karena kebanyakan makan lolipop yang ia rampas dari anak kecil.
"Nama saya Pein, hobinya ... gak penting ah. Pokoknya Konan itu pacar saya!" kata Pein girang sambil berjingkak dan menunjuk gadis berambut biru dengan hiasan bunga kertas berwarna biru di kepalanya, yang duduk di sebelah kursi Pein.
Usai Pein, kini seorang perempuan yang tadi ditunjuk Pein maju ke depan.
"Nama saya Konan, bukan seorang detektif, tidak akan pernah sudi menjadi pacar Pein. Jika Pein bilang bahwa kami berpacaran, itu adalah bohong. Hobi Pein adalah membaca buku porno, sekian," kata Konan kemudian ia duduk lagi.
Lho, dia kan, harusnya memperkenalkan tentang dirinya sendiri, kenapa ia sampai memberitahukan hobi Pein? Terlebih lagi, kenapa ia bisa tahu apa hobi laki-laki itu? Cieee~
"Un," kini peserta selanjutnya sudah ada di depan. "Nama saya Deidara, un. Motto saya itu 'seni adalah ledakan', un!"
Deidara duduk kembali di kursinya, lalu merasakan seseorang dari belakangnya menyolek punggungnya.
"Hei, namamu Deidara-un, kan? Mau jadi model iklan sampo?" tanya yang di belakangnya.
"Hah, un? Terimakasih untuk tawarannya, un, tapi aku tidak berminat, un. Dan namaku itu Deidara, un! Bukan Deidara-un, un!" kata Deidara.
"Iya, tadi aku memanggilmu juga Deidara-un, benar kan?" tanyanya lagi.
"Jangan pakai 'un'-nya, un!" kata Deidara.
Nah, si penanya langsung mingkem karena lemot dan tidak mengerti. Selama Deidara berbicara dengan orang yang ada di belakangnya, sudah ada sekitar empat orang yang memperkenalkan diri di depan. Sekarang adalah giliran seorang laki-laki yang mengecat wajahnya setengah hitam dan setengah putih.
"Nama saya Zetsu hitam," katanya. "Dan saya Zetsu putih, sekian,"katanya lagi setelah jeda, kemudian kembali ke kursi, membiarkan para peserta yang lain berpikir 'apa bedanya?'.
Selanjutnya adalah seorang pria yang hidupnya agak kekurangan, karena ia tidak punya rambut sama sekali, baik di atas kepala maupun di ketiak. Dan parahnya lagi, ia tidak punya batang hidung! Mungkin ia bernafas lewat insang.
"Nama saya Voldemort, dan saya ... sebenarnya ... jatuh cinta pada ular betina piaraan saya, sekian," kata Voldemort, dan orang-orang kembali sweatdrop.
Kemudian laki-laki beruban dengan sabit maju ke depan.
"Nama saya Hidan, rambut saya memang putih sejak lahir, jadi ini bukan uban. Dan saya adalah orang ter-religius di muka bumi ini!" seru Hidan sambil memamerkan deretan giginya, kemudian para peserta lainnya hanya ber-hah-ria. "Seriusan, saya beribadah pada dewa Jashin setiap waktu, apa-apa laporan dulu dengan dewa Jashin!"
Lalu Hidan duduk, orang yang di sebelahnya pun bangkit.
"Nama saya Kakuzu, dan saya bukan teroris," kata Kakuzu
"Perkenalan macam apa itu!" seru Hidan.
"Perkenalanmu juga aneh, tahu!" balas Kakuzu kemudian ia beranjak ke kursinya yang memang ada di sebelah Hidan.
Hidan langsung menghujani Kakuzu dengan ceramah singkat tentang Jashin. Ketika Hidan tahu bahwa Kakuzu sangat irit dalam pemakaian uang, Hidan langsung menyuruhnya bertobat dan menceramahinya lagi. Selama Hidan menceramahi Kakuzu, sudah sekitar 10 atau lebih peserta yang memperkenalkan diri. Kali ini adalah giliran seorang pemuda bertampang baby-face berambut merah.
"Nama saya Sasori," katanya dengan lembut. "Ng, apa lagi, ya?"
"Umur kamu berapa?" tanya seorang peserta perempuan yang duduk di belakang.
"U-umur? Eh, ng, itu adalah hal yang cukup sensitif sebenarnya ... " kata Sasori.
"Sudahlah, beritahu saja!" kata peserta perempuan lainnya.
Dan sejumlah perempuan yang duduk berbarengan di belakang itu matanya berbinar-binar, sepertinya di detik itu juga fansclub Sasori telah terbentuk.
"Ng, umurmu berapa?" tanya Sasori pada gadis yang bertanya pertama kali.
"19 tahun," jawabnya.
"Oh, umurku ... mungkin kurang lebih sama dengan umur ayahmu, kemungkinan besar sih lebih," jawab Sasori jujur.
Seketika itu juga kaos, spanduk, bendera, kipas, dan ikat kepala bertuliskan 'LOVE SASORI' yang tadinya entah datang darimana (dan kapan dibuatnya) langsung lenyap. Seriusan, nih, muka baby-face seperti Sasori ternyata umurnya ... ?
Selanjutnya adalah seorang wanita dengan pakaian yang cukup aneh serta membawa tongkat yang ia bilang tongkat sihir. Wanita itu mengeluarkan suaranya yang ternyata agak serak.
"Nama saya adalah Rita Repulsa, dan tujuan hidup saya adalah untuk mengalahkan Power Rangers!" katanya.
" ... maaf, sepertinya anda salah masuk seleksi ... " kata juri pertama.
"Eh, begitu ya? Ya sudahlah," kata Rita Repulsa, kemudian keluar dari ruangan itu.
Tunggu, kalau Rita Repulsa keluar dari ruangan itu, berarti dia dieliminasi begitu?
Para peserta itu langsung berbisik-bisik tentang apa itu Power Ranger seketika Rita Repulsa keluar dari ruangan, sampai-sampai mereka tidak begitu memerhatikan perkenalan dari sekitar 10 orang berikutnya.
Kedua juri langsung meminta para peserta untuk kembali menjaga ketenangan dan memerhatikan peserta yang sedang ada di depan. Kemudian mata mereka tertuju pada seseorang laki-laki –sepertinya laki-laki- yang mengenakan topeng berwarna jingga, dan di topeng itu hanya ada satu lobang untuk mata.
"Nama saya Tobi, dan Tobi adalah anak baik!" ujarnya, sepertinya ia meniru gaya Kakuzu.
"Kok, anak baik, sih? Bukannya yang boleh ikut audisi hanya para kriminal?" tanya Deidara.
"Yah, dia memberi sumbangan yang paling banyak untuk audisi dan seleksi ini, jadi ..." kata juri kedua.
"Oh, masuk audisi lewat belakang kan termasuk tindak kriminal, boleh juga," kata seorang peserta sambil mengangguk-angguk.
Kemudian majulah seorang peserta yang berwarna biru, seperti Arlong. Mungkin mereka adalah saudara?
"Nama saya Kisame. Memakan ikan bagiku adalah tindakan yang tidak berperikeikanan," katanya.
"Kamu bersaudara dengan Arlong?" tanya seorang peserta.
"Tidak, kok, aku juga terkejut melihat ada biru-biru yang lain disini," jawab Kisame.
"Tapi aku jadi penasaran," kata Arlong. "Jangan-jangan kita adalah saudara tapi dipisahkan sejak kecil, lalu dengan takdir kita dipertemukan lagi disini! Oh, atau mungkin kita adalah anak yang tertukar, mengingat spesies kita langka!"
"Arlong, kamu ... " kata Kisame. "Sepertinya kamu terlalu banyak menonton sinetron."
Jleb.
Arlong merasa begitu sakit hati karena Kisame mengatakan hal demikian sampai pingsan. Kisame harus bertanggungjawab atas perbuatannya, jadilah ia membawa Arlong ke ruang kesehatan. Ketika Arlong sudah sadar, ia dan Kisame kembali ke ruang tengah. Dan ternyata perkenalan diri sudah usai.
"Nah, para peserta sekalian, kami akan menempel nama-nama peserta yang lolos dan akan mengikuti babak kedua. Jumlah peserta yang lolos ada 40," ujar juri pertama.
"Bagi yang tidak lolos diharapkan keluar dari tempat ini dalam waktu satu jam. Bagi yang lolos, silakan beristirahat di kamar yang sudah disiapkan, dan kita akan bertemu di tempat ini lagi pukul 4 pagi," kata juri kedua.
Usai mengatakan itu, kedua juri menempelkan kertas berisi nama-nama yang lolos ke babak berikutnya, lalu undur diri dari sana.
.
.
~TBC~
.
.
Banyak peserta yang di skip, soalnya bingung nama charanya mau siapa aja dan perkenalannya seperti apa, jadinya yang pasti ditampilkan adalah 11 anggota awal Akatsuki: Pein, Konan, Kisame, Itachi, Deidara, Sasori, Tobi, Kakuzu, Hidan, Zetsu, Orochimaru. Ada yang kurang gak anggotanya? Takutnya ada yang belum Fei sebut *dasar pikun*
Chapter depan mau tampilin chara apa nih? :3
Review?
