S E R I B U B A N G A U K E R T A S
.
A U T H O R
ERU. HOSHI. I
.
D I S C L A I M E R
MASASHI KISHIMOTO
.
SONGS:: Yui Makino-You are My Love (sakura version), Ikimonogatari- Seishun Line, Kourin-Ai Shiteru and Surface- Sunao na Niji.
.
Menurut mitos, jika kau melipat seribu bangau kertas maka keinginan-mu akan terkabul…
Jika perlu, sepuluh ribu pun akan ku buat.
.
.
Maka apakah yang dapat mengeratkan-ku pada gengamannya yang kuat?
Maka apakah yang dapat mengunci-ku pada tatapan-nya yang lurus?
Jika aku sudah tak mampu menggapai dan melihatnya dengan indera ini?
"Uzumaki Naruto…"
Apakah aku boleh tidak mendengarnya ayah?
Ayah? Apakah kau masih di sana?
"Menurut diagnosis dokter…"
Tes… Tes… Tes…
Berbulan-bulan hanya bunyi infus beraturan yang menemani kesunyian ini.
Hanya putih yang mewarnai pelangi di kertas hidup ini.
Dan kekosongan tiada akhir menembus setiap bilik ruang hati ini.
"Kanker otak stadium akhir."
Maka apakah yang dapat membuatku terikat pada dunia?
.
.
Ayah! Ayah!
Belikan aku kertas origami, yah!!
Sudah ratusan terbuat…. Terbelengkalai tiada tempat dan terbuang oleh kebisuan.
.
.
"3 Bulan."
Apa? Mulai detik itu aku berpikir…
Hal apa yang belum ku lakukan, apa yang belum ku rasakan… Ataupun belum ku kerjakan…
3 bulan ini ingin ku manfaatkan dengan sungguh-sungguh.
Aku ingin mati dengan tersenyum, yah…
Ayah? Apakah kau mengerti?
Jangan memukul dokter, ayah…
Aku tahu mereka sudah berusaha.
Ayah, jika ini takdir dari tuhan…
Aku terima dengan lapang dada.
"Naruto…" Jangan menangis.
Sebab air mata-ku sudah kering untuk membalas milik-mu ayah.
.
.
Aku ingat saat memuntahkan segumpal darah… Waktu itu, festival sekolah.
Di tengah hiruk pikuk para siswa, aku yang terkenal sebagai pelari estafet tercepat se-wilayah sedang berlari menuju garis finish.
DEG!
Jantung-ku berdesir.
Aku merasa badan ini semakin berat, napas terengah-engah, kaki ini semakin kaku dan semakin lambat…
DUAK!!!!!
Menghantam keras ke atas tanah lapangan, berlumuran darah dari mulut.
Aku berpikir lemah, apa aku masih dapat hidup?
Apakah aku masih dapat menembus pita di garis finish?
.
.
"SALJUUU!!!"
Tepat musim dingin… 2 bulan terakhir dalam almanak hidup ini.
Kaki-ku yang tak mampu menopang badan-ku terkulai lemah di atas kursi roda dengan selimut menutupinya.
"Naruto…"
Jika mampu tertawa, aku ingin tertawa dan berkata pada ayah… Ayah! Dokter itu Cuma bercanda! Dia salah mendiagnosis!!
Sayangnya…
Terkadang kenyataan tampak begitu menyakitkan jika di bandingkan dengan kebohongan.
Hari ini begitu mendung, dengan langit hitam terlukis kasar dengan semburat keabu-abuan bergejolak riang di tapal batas.
Butiran salju bertaburan bagai tirai sutera di hadapanku…
"Turun lalu meleleh…"
Seandainya aku masih memiliki tahun depan.
.
.
Apakah yang dapat kuharapkan…
Saat teman-temanku melangkah pergi?
Apakah aku punya kekuatan…
Untuk menarik mereka kembali?
.
.
"Aku ingin di rawat di ruangan kelas 3…"
Kenapa? Setiap menatap dinding putih di depan-ku… Ketakutan akan kematian selalu membayangi-ku?
"Tetapi, Naruto…"
Jangan menolak… Kumohon, hanya untuk sekali ini saja… Sebab, Naruto selama ini yang kalian kenal akan segera menghilang.
"Baiklah.."
Apakah perjanjian dengan Tuhan, yang ku tanda-tangani 17 tahun lalu akan segera berakhir?
Apakah… Kontrak hidup ini, di renggut atau memang sudah waktu-nya?
.
.
Senyuman…
Pertahanan milik-ku yang paling akhir.
Jika, aku tersenyum…
Apakah semua tidak menyadari jika sekujur tubuh ini berteriak dan menangis?
.
.
"Inuzuka Kiba, Sabaku no Gaara, Danzo Sai dan Hyuuga Neji."
TEMAN.
Wajah-wajah terakhir yang akan menemani hidup ini, 2 bulan dari hari ini…
Menjalarlah, kebahagiaan…
Berikan aku kemampuan untuk mekar sekali lagi…
Sebelum aku membusuk.
"HAI! Aku Uzumaki Naruto! Salam kenal!"
Oh, Tuhan…
Jangan membuat-ku memasang topeng ini lebih lama lagi…
Kapan aku bisa membuka-nya?
"HEI! NEKO!!!"
"Hhh.."
"Hai…"
"…Hai!!"
Eh?
A-apakah ini, hadiah terakhir untuk-ku?
.
.
Tertawa…? Sekali lagi?
Jika cukup ingin ku habiskan kotak tertawa ini…
Hahaha… Sayangnya, dada ini terasa sesak saat tertawa…
Begitu juga dengan otak-ku yang terkadang semakin lambat untuk berjalan…
Aku sudah tidak mau lagi menghitung hari…
Sebab… Kegembiraan terasa begitu menyenangkan.
.
.
3 Minggu. Kata Kiba pada-ku.
Sudah hampir 3 minggu aku melewatkan sejumput waktu yang tersisa bersama TEMAN baru-ku ini…
Kegiatan melipat bangau kertas, terasa begitu membosankan…
Ah… Kali ini, aku benar-benar merasa tersenyum…
Bukan senyum menyedihkan yang ku dapat, tetapi senyum persahabatan penuh kepercayaan…
Terkadang membuat-ku menyesal…
Kenapa, aku baru mengenal mereka saat aku akan mati?
.
.
Hari ini…
Aku mengatakan penyakit-ku yang sesungguhnya pada mereka…
Kiba, Gaara, Sai dan Neji…
Aku tak mampu menatap wajah mereka.
Aku menunggu cukup lama…
Apakah mereka marah padaku yang sudah tak jujur?
"BODOH!!!"
Apakah itu air mata? Yang kulihat mengalir di sudut mata Kiba?
"Kau ini…"
Apakah itu senyuman sedih? Yang kulihat melengkung lemah di bibir Gaara?
"Hah~… Naruto…"
Apakah itu tawa miris? Yang kulihat mengalun tipis di mulut Sai?
"Sudah di gariskan oleh Takdir…"
Apakah itu tatapan ramah? Yang kulihat menjurus di mata Neji?
"A-aku… Ma-maaf…"
"Jangan! Jangan bicara lagi Naruto!!!"
Aku merasa tenggorokan-ku tertahan…
Kiba memeluk-ku erat sekali.
"Baka…"
Tangan kiri-ku di genggam oleh Gaara, cukup hangat hampir membuat-ku menangis.
"Dasar 'anu' kecil…"
Kepala-ku di elus-elus penuh kekeluargaan oleh Sai.
"….."
Senyum manis menggantung lekat di bibir Neji.
"Teman-teman…."
Aku tak sanggup lagi…. Aku menangis dan menangis…
Tak mampu mendengarkan ataupun melihat lagi keadaan sekeliling-ku…
Maka inilah… Yang membuat-ku terikat pada dunia…
.
.
Berhari-hari semenjak kejadian itu…
Jam-jam dalam hidupku tampak terisi dengan begitu kebahagiaan…
Semua orang yang ada di rumah sakit, mulai dari pasien anak-anak sampai suster-suster berusaha menciptakan suasana sehangat mungkin…
Aku sudah dapat merelakan waktu-ku ini…
Tetapi…
Kenapa ada yang kosong di dinding hati ini?
Tampak-nya… Ada seberkas dinding yang belum ter-cat oleh kegembiraan…
Apa?
.
'Cinta?'
.
Begitulah kata Gaara…
Dia yang sudah kehilangan ibu pada kecelakaan berkata penuh kekosongan.
Dia seolah mengerti dengan semua penderitaan ini…
Terkadang aku pun merasakan kekosongan meski bersama-nya dan teman-teman…
Terkadang tertawa tidak mengisi lubang hampa udara dalam hati ini, aku jadi ingin berlari dari sana.
Sebab, lambat laun aku mulai menjadi pendiam… Kegelapan tampak ingin mendekap tubuh ini dan memenjarakan-ku dengan kuku tajam dewa kematian.
Ahh…
Cukup sudah, aku bergumam seperti itu sambil menatap obat-obatan yang setiap hari mereka berikan. Untuk apa lagi?
Tetapi… Dia merubah presepsi-ku…
Dia merubah warna hitam-putih ini menjadi berwarna dengan senyum kakunya… Perlahan aku berpikir.
Apakah aku akan mati di sini? Aku bertanya sambil menatap sekeliling-ku.
Aku tidak rela…
Aku tidak rela berakhir seperti ini…
Aku masih ingin. Ingin….
Begitulah pikirku saat melihatnya masuk ke kamar ini, dia benar-benar nyata…
"Uchiha Sasuke, Pasien baru."
Semenjak bertemu dengannya, aku mulai melipat bangau kertas lagi… Aku pun menulisi setiap lembarnya, Aku ingin hidup.
Aku ingin hidup.
Aku ingin hidup…
.
.
SEBAB AKU TIDAK MAU SENDIRI…
Terima Kasih kepada semua orang yang sudah saya FLAME.
Respon kalian benar-benar seperti yang saya harapkan.
Terima Kasih atas::
Petunjuk kalian.
Nasehat kalian.
Semangat kalian.
Tujuan saya bukanlah atas MISI SUCI membersihkan dunia FANFIC INDONESIA dari plagiator atau pun cerita tidak bermutu.
(Sebab mereka adalah penulis yang patut di hargai betapa pun hancurnya cerita mereka. Bukankah FanFiction. Net tempat untuk UNLEASH OUR IMAGINATIONS??)
Tetapi, ingin membuat kalian menjadi lebih baik lagi.
Karena dengan kritik seseorang dapat berubah dan bermetamorfosis dari ulat menjadi Kupu-Kupu.
Karena tampaknya review yang anda-anda berikan jarang sekali yang berbobot dan hanya berkisar meminta 'Apdeth!' 'Updet' 'Apudeto!'
Hah…
Cobalah kalian me-review dengan lebih kompleks lagi.
Kalian kritik sudut pandangnya, jalan ceritanya, atau pun cara penulisannya. Ahh… Jarang saya lihat review yang seperti itu… (Hanya segelintir orang/ penulis yang me-review dengan isi seperti itu, yah…)
Biasanya hanya ada di chapter awal dan di cerita penulis baru. Saya juga di katakan munafik, saya juga belum pernah me-review dengan 'baik'.
Tetapi, mulai sekarang marilah kita mengoreksi kesalahan kita dan juga kesalahan orang lain. (Walau pun itu fic teman kita sendiri, kita harus jujur dan berkata dengan terbuka NAMUN tidak bermaksud menurunkan harga diri mereka.)
TERIMA KASIH SEMUANYA!!
Jika saya masih memiliki waktu, saya akan me-review anda semua dengan kata-kata yang lebih baik dan tidak hanya me-FLAME tanpa tujuan yang jelas.
THANKS TO
::
Mikazuki Chizuka, Chiaki Megumi, Kurukaemo, Ai Shirohime , Lovely Lucifer, Sana Uchimaki, Hiwatari-Nana, Chiba Asuka, Yonchan, Nakama Luna, --- (everyone in Naruto's Fandom! Guys you're ROCKZ!)
::
Untuk FIC di atas…
Apa ada yang mau di lanjutkan atau tetap seperti itu?
::
Maka apakah yang mengikat-ku pada dunia?
Akhirnya ku temukan…
Kau-lah, tali itu
Yang menyatukan-ku pada Dunia…
Kau.
TEMAN.
-I AM Eru. Hoshi. I-
