Letters to Juliet/Ema Skye
Writer's notes : Akhirnya bikin fic Indonesia! Ini fic pertama saya dalam bahasa Indonesia(a.k.a. fic kedua yang di publish) dan fic pertama untuk fandom Ace Attorney! Isi fic ini… Klema! my favorite couple~
Disclaimer : I do not own Ace Attorney and its characters. Capcom does.
Warning : jangan salahkan writer kalo fic-nya garing, banyak typo, and all! but I'll try my best! doakan ya semua (?)
Ema's POV
20 August 2018
LAX Airport
"Ema, apakah kamu akan baik baik saja disana?" Lana bertanya padaku dengan cemas
"Tenang saja kak! Aku kan bukan bayi lagi! Aku berjanji akan pulang dari Eropa menjadi ahli forensic science!"
"Aku akan selalu mencemaskanmu, little sister"
*ding-dong* "Panggilan terakhir bagi penumpang British Airways Lost Angeles-Roma dapat naik ke pesawat sekarang juga" *ding-dong*
Lana memelukku dengan erat, aku mungkin baru bertemu dengannya beberapa tahun lagi, padahal aku tidak pernah hidup terpisah dari kakak tersayangku.
"Jaga dirimu baik-baik, Ema. Jangan lupa telepon aku setelah kamu sudah sampai disana" Lana menyampaikan pesan terakhirnya.
Aku menyampaikan pesan terakhirku juga pada Lana dan berjalan menuju pesawat.
o-o-o-o-o-o-o-o-o-o
Aku duduk disamping seorang cowok berambut pirang dan berkulit kecoklatan yang tampaknya seperti laki-laki metroseksual atau sejenisnya.
"Bisa kubantu, fraulen?" laki-laki itu menawarkan bantuan saat aku berusaha menaruh barang di kabin pesawat. Tanpa kujawab, dia membantuku menaruh barang di kabin.
"Thank you." aku berkata padanya
"sama-sama, fraulen" dia berkata. "Siapakah namamu, fraulen?"
"Ema Skye, dan anda, Sir?"
"Klavier Gavin, apakah kau tidak mengenali aku?"
"Tidak" aku menjawabnya sambil makan snack yg diberikan Cuma-Cuma "Memangnya kamu siapa?"
"Pernah dengar band The Gavinners?"
"Tidak, maaf aku tidak tertarik dengan band-band semacam itu"
"Mungkin kamu bisa mendengarkan lagu 13 Years Hard Time for Love, lagu itu belum di-release, tapi mungkin kamu akan menyukainya"
"Tidak, terima kasih"
"Ada urusan apa hingga kamu harus pergi ke Roma?"
"Aku mau melanjutkan studi forensic science di Jerman,tetapi aku ingin mengunjungi beberapa kota sebelumnya, kau sendiri?"
"Aku akan mengelar konser perdana band-ku di luar negeri di Roma, aku tau Roma nampaknya bukan tempat dimana para pengemar band rock berkumpul.."
"oh, pantas saja kamu anak band.." aku menguman pada diriku sendiri
"Tidak sepenuhnya benar, kurang dari setaun ini aku akan menjadi prosecutor/jaksa"
"wow, mungkin kita akan bekerja bersama beberapa tahun lagi"
"mungkin"
Obrolan kami mengalir terus sepanjang perjalanan, dipotong dengan saat aku tidur, Klavier bilang dia mempunyai seorang kakak, pengacara Kristoph Gavin, tetapi nampaknya mereka tidak sedekat aku dan Lana.
Setelah sampai di airport Roma, Klavier mengucapkan selamat tinggal padaku
"Fraulen, apakah kamu mau menonton konser band-ku malam ini?"
"err.. mungkin boleh saja, aku masih belum menentukan mau kemana malam ini"
"baguslah, sampai ketemu disana" Klavier menyerahkan selembar tiket.
Aku sebenarnya tidak tertarik dengan band macam itu.. tapi demi kesopanan aku menerimanya, kurasa aku juga tidak berencana datang…
o-o-o-o-o-o-o-o
21 August 2018 8:30 PM
Room 1004 Gatewater Hotel Italy
Ema Skye's Hotel Room
Rome, Italy
*beep beep*
"Ya?Ema Skye disini. Siapa disana?" Aku menyangkat telponku.
"Ema? Ini aku, Klavier Gavin."
"Ada apa Klavier?" aku mengira ada sesuatu yang Amat penting sampai dia meneleponku, aku agak sedikit paranoid, yeah.
"Kamu jadi menonton konserku malam ini?" ia bertanya
Hebat. Kukira ada apa, ternyata dia hanya menanyakan itu. Salahkan sisi paranoidku.
"umm... pasti, kamu menelpon hanya karena itu?" aku memastikan.
"iya, ada yang salah?"
"tidak, tidak apa apa kok"
"ok. Sampai jumpa disana. Konsernya mulai pukul 8:30" lalu Klavier memutuskan telponnya.
"APA?"
Karena telpon itu, aku tidak jadi memulai beristirahat, aku yang sudah siap berganti pakaian tidur, malah membongkar koperku mencari sesuatu untuk dipakai. Setelah selesai menyiapkan diri, aku berlari keluar hotel dan langsung masuk ke taxi. Aku hanya berharap agar aku tidak meninggalkan sesuatu yang penting..
Setelah sampai di lokasi, ternyata aku melupakan dompetku! Bodoh! Bodoh! dengan apa aku akan membayar taksi ini... membayangkan Lana disini, dia pasti marah besar dengan kecerobohanku!
Bagaikan seorang malaikat, Klavier datang menjemputku, dan membayarkan uang taksiku. Sekarang aku berhutang padanya. Setelah aku membongkar tasku, aku juga lupa membawa tiket konsernya! betapa bodohnya aku!
"Kamu lupa membawa tiket juga?" tebaknya
"iya" jawabku lemas. Bagaimana aku bisa pulang? bagaimana jika dompetku ternyata jatuh di suatu tempat bukan tertinggal di hotel?
"Jangan kuatir, untukmu, kamu dapat kursi paling depan, khusus. Nanti aku akan menemanimu pulang dan membantu mencari dompetmu" Klavier seolah membaca pikiranku dan menawarkan jawaban untuk setiap ketakutan yang kupikirkan.
Bersama dengan Klavier, aku berjalan masuk ke gedung tempat konser band Klavier digelar.
o-o-o-o-o-o-o
Mungkin pertanyaanmu, bagaimana Klavier bisa menyelamatkan aku padahal ia bilang konsernya mulai jam 8:30? Jawabannya mudah, jam 8:30 baru band opening act yang tampil, ternyata konsernya besar sekali lho, dan aku merasa aku mulai menyukai band ini… Klavier mengantarku pulang, dia baik sekali padaku, padahal aku hanya bertemu dengannya di pesawat..
" Ada rencana besok?" Klavier bertanya padaku
" umm.. Besok sore aku akan berangkat ke Verona, kenapa?"
" tidak apa apa, aku akan ikut denganmu"
"Hah? apakah aku salah dengar?"
"Tidak. Besok, hanya bilang jam berapa kau berangkat, dan kita akan naik apa"
"um.. mungkin kita akan naik kereta? aku berangkat jam 1 siang, setelah makan siang" aku tak tahu harus bicara apa lagi. Mukanya tampak sangat serius.
"Mungkin? oke, sampai ketemu di hotel ini" kemudian ia meninggalkanku sendirian.
Apakah aku harus senang bintang rock dan calon prosecutor macam Klavier Gavin menemaniku ke Verona—atau menurutku, dia mengajaku berkencan—
Do you think I need to write the english version? Anyway, Review please! thanks all!
