Sea

Rating: T menuju M

Genre: Fantasy

Note: Mermaid/Merman!Jihoon*

XXX

Apa yang berharga yang bisa ditemukan di laut? Mermaid.

Seungcheol punya satu di dalam kotak kaca raksasa berisi air di kapalnya. Namanya Jihoon.

Panjang badannya dari kepala ke ekor cuma semeter setengah lebih beberapa belas centi, rambutnya hitam dan panjang sepinggangnya –mungkin karena di dasar laut sana tidak ada tukang cukur, jadi Jihoon cuma cukur rambut sesekali, matanya kuning dan menyala dalam gelap, saat malam hari warna sangat indah, giginya hampir semuanya taring dan itu mengingatkan Seungcheol betapa susahnya menangkap Jihoon yang seperti hewan liar.

Jihoon yang terjebak dalam kotak kaca cuma bisa menatap marah pada Seungcheol dan memukul mukul kaca. Cantiknya.

Kadang kadang dia menangis dan airmatanya langsung berubah menjadi mutiara. Warnanya macam macam tergantung perasaan Jihoon, kadang dia marah sampai menangis dan mutiaranya berwarna hitam, kadang dia sedih dan mutiaranya berwarna putih, kadang juga ada saat saat dimana mutiara Jihoon berwarna merah jambu, tapi itu cukup jadi rahasia Seungcheol saja.

Seungcheol naik ke atas kotak kaca Jihoon dan duduk di pinggirannya, "Ayo keluar, Jihoon, airnya mau diganti.

Jihoon terlihat kesal, dia berenang ke permukaan air, ke hadapan Seungcheol, "Bilang saja kalian ingin mengambil mutiaranya." Kata Jihoon. di dasar kotak kaca itu ada banyak sekali mutiara, itu berarti Jihoon sering sekali menangis.

Suaranya lembut, tapi kalau sudah berteriak bahkan kaca pun bisa pecah karenanya.

Seungcheol langsung membopong Jihoon yang sudah malas meronta, karena Seungcheol dan awak kapalnya jauh lebih kuat dari Jihoon.

"Kenapa kau tidak jual aku sekalian, bukannya katamu dagingku bisa jadi obat dari segala penyakit?" tanya Jihoon.

Seungcheol duduk di kursi dan Jihoon didudukan di pangkuannya, "Aku tidak mungkin menjualmu, Jihoon." dan dia mencium bibir Jihoon yang sudah malas meronta, "Kau jimat keberuntunganku."

Kulit Jihoon sangat putih, kadang kadang agak kemerahan, dan Seungcheol membuatnya makin bersemu lagi.

Seungcheol berseru pada awaknya, "Beritahu aku kalau sudah selesai, aku ada di kamarku bersama Jihoon. Ingat, kalau di antara kalian ada yang berani mengambil mutiaranya, siap siap kulempar ke laut."

Dan Seungcheol membawa Jihoon pergi.

XXX

Jihoon bisa bertahan tanpa air selama hampir setengah hari, kalau Seungcheol berbaik hati menyiramnya dengan air maka dia bisa bertahan selama setengah hari. Tapi biasanya Jihoon duduk di ranjang Seungcheol, rambutnya lembab dan berantakan, kulitnya kemerahan, dan ada beberapa mutiara berwarna merah jambu di ranjang Seungcheol yang berantakan.

Seungcheol mengancingkan kemejanya, "Kau mau tidur di ranjangku malam ini?"

"Bagaimana kalau kau yang tidur di dalam air bersamaku, mungkin aku bisa menenggelamkanmu jadi aku bisa bebas kabur." Jawab Jihoon.

Seungcheol tertawa.

"Oh, jangan tertawa, Kapten. Kalian diserang."

Terdengar awak Seungcheol berteriak, "Kapten, kita diserang!"

XXX

Jihoon tidak paham apapun tentang perseteruan antara bajak laut, yang dia pahami cuma dasar laut lah tempat bersembunyi yang paling aman.

Jihoon menjatuhkan diri ke laut.

Tapi dia ditangkap oleh musuh Seungcheol dan berakhir di kapal musuh, di hadapan laki laki yang sepertinya kapten kapal.

"Aku Soonyoung, kapten kapal ini. Siapa namamu, Cantik?"

Jihoon diam dan tidak menjawab.

Tiba tiba Seungcheol melompat ke kapal musuh dan kemudian suara pedang beradu terdengar.

Jihoon tidak tahan dengan semua ini dan sebelum semua orang melihat dia melompat ke laut.

Sejak saat itu dia tidak pernah ditemukan lagi, baik oleh Seungcheol ataupun oleh Soonyoung.

XXX

*= Jihoon itu hermaprodit. Bayangkan sistem reproduksi ikan badut, Nemo, tapi versi mamalia lautnya seperti dugong dan lumba lumba. Aku tidak membayangkan Jihoon dengan ekor bersisik, tapi terserah kalau mau dibayangkan bersisik juga. Aku membayangkannya sebagai setengah lumba lumba. Dan dia bisa bertahan tanpa air selama delapan jam.