"Stuck in Cruelty Slenderman"

Genre : Horror, Adventure

Rate : T

Disclaimer : Naruto hanya milik abang Masashi Kishimoto, Slender hanya milik agan-agan dari Parsec Studios :v

Summary : "Slender The Arrival, katamu ?", "Cobalah game itu, Sasuke ! Aku yakin kau akan merasakan apa itu 'ketakutan' ! Aku sih, selalu jantungan karena kaget." Namun, tak ada yang tahu.. Sasuke, melihat 'makhluk' itu saat... /Crossover, Naruto x Slender/


Chapter 1, "Slender : The Arrival, Prologue"


"Ugh.."

Dia terbangun.

Matanya sedikit membulat.

Yang pertama kali dilihatnya adalah hutan.

Bukan kamarnya, yang ada berbagai peralatan gadget modern dan komputer Core i3-nya.

Ya, memang bukan.

"I-ini kan.."

Dalam keadaan membawa kamera digital yang-entah-darimana ia dapat, serta mobil yang sudah rusak karena tertabrak pohon, keadaan ini mirip seperti..

"Prologue-nya.. Slender : The Arrival ?!"


-Flasback, Saat jam istirahat pertama SMU Konohagakure-

-Kelas 1-4-


"Slender : The Arrival, katamu ?", ucap cowok berambut pantat ayam tersebut mengulang kalimat dari seorang teman dekatnya, si cowok duren.

"Cobalah game itu, Sasuke ! Aku yakin kau akan merasakan apa itu 'ketakutan' ! Aku sih, selalu jantungan karena kaget." Sangat semangat, khas dari Naruto Uzumaki.

"Hee.. Itu 'kan salah satu game horror yang pernah PewDiePie[1] main, 'kan ?", tebak cowok kepala pantat ayam tadi, kalian bisa mengenalinya yang tak lain adalah Sasuke Uchiha.

"Oh, kau tau itu juga. Memang benar, karena aku penasaran, aku mencoba main bersama Shikamaru. Dan ternyata, memang benar.. SLENDER MEMANG MENGERIKAN ! Jantungku benar-benar bermasalah, haha.."

Ucapan Naruto benar-benar lebay, begitulah pikir Sasuke.

"Oh, ayolah. Kau 'kan memang penakut, Dobe.", sahut Sasuke meledek. Naruto sewot.

"Bah ! Buktikan kalau kau memang tak takut, Sasuke. Nih, kupinjami Flashdisk-ku. Folder -nya bernama The Arrival. Main 'lah tanpa Itachi-senpai, sendirian, malam hari, pake headset dengan volume maksimal, dan.. tepat jam 12 malam !"

Bugh !

Oke, Naruto sukses mendapat jitakan dadakan dari buku bacaan Sasuke yang tadi sempat sesaat membaca di sela-sela pembicaraannya dengan Naruto.

"Urusai. Lihat saja nanti." Sasuke yang tak mau kalah, diapun menyambar Flashdisk Naruto yang cekikikan.


-Sasuke's Room, jam : 23.55-

"Oke, kurasa tidak masalah karena komputerku memang spesifikasi untuk game. Dan, karena aku sudah pernah lihat di YouTube, kupikir tak terlalu sulit.", ucap Sasuke terhadap dirinya sendiri.

Setelah semua persiapan telah selesai yaitu memainkannya sendirian, saat malam hampir tengah malam, memakai headset, dan flasdisk laknat(?) kepunyaan Naruto, Sasuke mulai menancapkan flashdisk Naruto.

Beberapa saat kemudian, layar File Explorer[2]dari Windows 8-nya muncul.

Removable Disk (H:).

The Arrival.

'Yak, ini dia.'

Sasuke pun mulai menombol icon 'S' yang merupakan shorcut dari game yang dimaksud.

Tak lama, muncul.

Dari starting yaitu siapa pem-produksinya, dan karena tak mau berlama-lama, Sasuke segera men-skip.


-Jam 23.59-

"Shit, dari background starting game-nya saja sudah seram begini. Aku tak kaget kalau si dobe itu sampai ketakutan."

Tak mau berlama-lama, Sasuke segera memilih pilihan new game.

Akhirnya, dia pun makin lama merasa merinding juga.


-Jam 00.00-

Prologue game terus berjalan.

Sasuke yang ingin mengerti jalan ceritanya, dia sengaja tidak men-skip.

Namun, mendadak ada keanehan di komputernya.

Noise, atau bagi orang awam mengatakan seperti 'TV yang rusak kehilangan sinyal antenanya', ini terjadi di layar komputer Sasuke.

'Ke-kenapa, ini ?'

Semakin lama noise di layar komputernya semakin parah.

Sasuke pun melepas headset-nya.

Tiba-tiba, Sasuke menyadari sesuatu.

Walau dia bukan orang yang terlalu up-to-date tentang game-karena dia bukan Naruto, dia juga pernah memainkan game Slender versi pertama, The Eight Pages.

"Bila Slender berada di sekitarmu, layarmu akan noise secara mendadak."

Jantung Sasuke berdetak lebih kencang.

Keringatnya mulai menetes dari pelipis.

Hawa dingin yang menusuk mulai merasuki kulitnya yang putih.

Sebenarnya, dia sangat tidak percaya.

Dengan ragu-ragu, dia menengok kearah jendela kamarnya yang mengarah keluar rumah secara langsung.

Sesosok berkemeja hitam dengan dasi merah menyala.

Sangat tinggi dan kurus.

Mempunyai tangan yang sangat panjang.

Tanpa wajah.

Berkulit putih yang sangat pucat.

'Menatap' Sasuke yang raut wajahnya sudah berubah.

Sekeliling Sasuke menjadi gelap.


-End of Flashback-

-Back to Sasuke POV-


Ini benar-benar diluar dugaan. Stuck in Game Slender, ini benar-benar gila. Aku ingat apa yang terjadi sebelumnya.

'Makhluk' itu, benar-benar ada, atau entahlah aku tak tahu.

Aku tak mau memikirkannya, tapi aku juga tak punya pilihan.

Aku tak mau mati disini.

Jadi, apalagi ?

"Kurasa aku.. akan menantang 'makhluk' itu. Dan juga, mencari kemungkinan bagaimana caranya keluar dari sini."

...

"Kamera, siap. Baterai, masih penuh. Sesuai dugaan, di YouTube memang hanya ini yang kubawa."

Benar, aku sudah gila.

Memutuskan apa adanya yang kubisa, kulakukan sekarang ini.

Berjalan sendirian, tak ada apapun.

Di hutan ini, cuaca masih cerah, namun dilihat dari keadaannya, sepertinya ini sudah sore.

Dengan cepat-setengah berlari, aku menghidupkan kamera digital yang sudah stand by menempel di tanganku.

Ini juga antisipasi, bila 'makhluk' itu mendadak muncul atau berada di dekatku maka akan muncul noise di kamera ini.

"Kalau tak salah.. Aku harus ke sebuah rumah besar yang sudah ditinggali."

Ya, untung saja aku sudah melihat gameplay dari seorang PewDiePie di YouTube.


-Back to Normal POV-

Tak lama, Sasuke sudah menemukan rumah yang dimaksud.

Sold.

Walau tulisannya sudah terpampang di jelas di pagar, namun pintu rumah tersebut sedikit terbuka.

Benar-benar aneh, begitulah pikir Sasuke.

"Walau aku pernah melihat gameplay-nya, tapi jika menghadapi secara langsung seperti ini.."

Jantung Sasuke kembali berdegup dengan cepat.

Dia mulai mendekati rumah tersebut.

Krieett..

Pintu telah dia buka.

Sasuke memilih untuk diam daripada berkomentar secara langsung.

'Memang benar-benar ganjil.. Rumah ini bergaya modern jaman sekarang, namun terasa kosong seperti ini.. '

Bingung dengan tempat-mana-yang-harus-diperiksa-duluan, Sasuke secepatnya pergi ke ruangan sebelah kirinya.

Ruang Keluarga, sepertinya.

Mata Sasuke menangkap sesuatu.

Sesuatu yang ada di meja.

Kertas yang bermotif bunga, dan HandPhone lama.

Sepertinya HP tersebut sudah mati.

Sasuke pun mengambil kertas tersebut, lalu membacanya.

Tulisan yang sangat rapi dan mudah dibaca.

THANK YOU

I can't thank you enough for coming out all this way to help me out !

It's been a pretty rough road trying to sell this old place, I wish I had turned to you sooner.

You have no idea how happy I'll be once this is all behind me ! :)

Love you always,

Kate

"Sebuah memo, huh ?", gumam Sasuke kepada dirinya sendiri. Dia pun mencari sesuatu yang seperti tas, atau apapun itu yang penting bisa dia bawa untuk memo tersebut.

Ketemu, ia pun memasukan memo tersebut ke dalam sebuah scrapbook yang sudah sedikit usang.

Setelahnya, Sasuke membawanya untuk mencari tahu sesuatu

Mendadak, matanya melihat sesuatu.

Sebuah pigura foto yang berdiri di rak-rak sudut ruangan.

Di dalam foto tersebut, terdapat dua orang.

Satu wanita paruh baya, satunya perempuan yang sepertinya seumuran dengannya.

Lebih tepatnya, sedikit lebih tua dengannya.

'Kate ? Sebelahnya, mungkin ibunya.'

Setelah lama menatap foto tersebut, dia pun pindah ke ruangan yang tergabung di ruang keluarga.

Ruang Musik, sepertinya.

Karena ada piano yang besar dan cukup tua disitu.

Selain itu, terdapat meja kecil dengan papan catur yang masih terbuka.

Memang benar, terkesan ditinggali.

Sasuke mulai memeriksa setiap sudut ruangan tersebut, namun ia tak menemukan sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk.

Ia pun berpindah ruangan.

Terdapat dua pintu, kanan dan kiri.

Sasuke memilih kiri, lalu mendapati ruangan yang seperti dapur, atau memang dapur.

Dapur yang tergabung dengan meja makan.

Sama seperti sebelumnya, Sasuke mulai memeriksa setiap sudut ruangan tersebut.

Di meja makan, Sasuke melihat sesuatu yang seperti kertas, terdapat foto di tengahnya.

Ia pun mengambil dan membacanya.

Honoring the Life

Of Beth Hayers

October 18, 2009

09.00 AM

Grace Hill Cemetery.

615 Everson Street

Pastor John Taylor

"Sebuah undangan acara pemakaman ? Foto ini terlihat seperti wanita yang ada di foto.."

Sasuke pun mengambilnya, dan menyimpannya di scrapbook di tangan kanannya.

Sekiranya cukup, Sasuke berpindah tempat.

Ia menuju pintu yang dekat dengan meja makan.

Terdapat dua pintu, lagi.

Satu di kiri, satu di kanan.

Sasuke pun masuk ke pintu yang dekat dengannya, yaitu di kiri.

Kriet..

Mata Sasuke menemukan sesuatu yang sangat dicari-carinya.

Sebuah senter di sebelah radio di meja yang menghimpit tembok.

'Gotcha !'

Dengan cepat, Sasuke menyambar senter tersebut dan mencobanya.

Cahaya senternya cukup terang.

"Baikah, hanya ini satu-satunya harapanku. Lebih baik aku juga mencari tas punggung untuk menyimpan scrapbook-nya."

Disebelah tempat senter tadi, Sasuke mendapati sebuah kertas (lagi) diantara radio dengan tempat senter tadi.

Ia pun melakukan hal yang sama seperti sebelumnya :

Mengambil dan membacanya.

To : ..

From : (unknown sender)

Sent : Sun 23/11 8:43:33 AM

Subject : RE: Good to hear fro..

Attachments :

Thanks for calling last night. It probably sounds dumb, but it was good to hear your voice again. Good to hear that Lauren's been doing really well too. But, yeah, about what all we said : I'm not sure what to think of it yet. What are the odds of two people having the exact same hallucination? Could it really just be a coincidence? I have to go to my doctor today for some routine stuff so I'm going to try and casually bring this up and see what he says about it. I'll let you know how it goes.

-CR

"Sebuah fax.."

Sasuke menemukan sesuatu dari fax tersebut.

Gadis yang menjadi pemilik rumah ini, serta ibunya, bisa dikatakan menghilang.

Karena, dari kalimat yang dibicarakan di fax tersebut, Kate-gadis yang ada didalam foto mengatakan bahwa dia seperti melihat sesuatu, dan juga Ibunya.

Kemungkinan besar..

"..'makhluk' itu.."

Sasuke kembali merinding.

Dengan cepat, ia kembali ke ruangan utama, yaitu ruang yang terdapat tangga untuk naik keatas.

Ada dua jalan.

Kiri, sebuah kamar yang gelap.

Kanan, sebuah koridor yang tak kalah gelap.

Terdapat jendela di ujung koridor di sana.

Penasaran, Sasuke segera ke koridor gelap tersebut.

Tak lupa dia menghidupkan senter.

Rekaman video juga sudah berjalan sejak tadi.


Deg..Deg..Deg..

Keheningan di rumah tersebut membuat Sasuke dapat mendengar suara detak jantungnya sendiri.

Dia mulai merasakan sedikit takut.

Di koridor tersebut, terdapat 2 pintu di kiri dan 1 pintu di kanan.

1 pintu di kiri dekat dirinya, dan di kanan, sedikit terbuka.

Namun tidak yang di ujung koridor di kiri.

Sangat tertutup rapat.

Sasuke berpikir sejenak.

'Itu yang paling mencurigakan..'

Bimbang, Sasuke memilih untuk memeriksanya.

...

'Terkunci ?'

Benar, dugaan Sasuke memang benar.

Sesaat, ketika Sasuke melirik keluar jendela tanpa sengaja di ujung koridor, Sasuke mendapati sesuatu.

Sesosok tanpa wajah sedang berdiri di luar pagar seolah sedang 'menunggu' Sasuke.

BZZZT !

Layar kamera noise secara mendadak.

"WHAT THE.. A-APA ?!"

Kaget, refleks Sasuke melompat mundur.

Dia hampir terjatuh karena terkantuk kakinya sendiri, namun dia dapat menyeimbangkannya kembali.

Noise di kameranya pun sudah mereda.

Layar telah bersih.

Ragu-ragu, dengan pelan Sasuke memeriksa kembali jendela tadi.

Tak ada apapun.

'Dia.. 'memperingatkanku'..'

Sasuke menguatkan hatinya.

"Aku tak boleh takut. Aku tak boleh kalah."

Mengambil nafas sejenak, lalu menghembuskannya pelan-pelan.

Sasuke pun dapat menguasai dirinya sendiri.

"Kunci. Aku harus mencarinya."

Secepat kilat, seolah tak terjadi apapun, Sasuke sudah menemukan kunci-dari 2 kamar di koridor yang dia periksa-untuk membuka kamar mencurigakan tersebut.

Dia juga tak mau berlama-lama di rumah tersebut.

Segera, Sasuke kembali ke kamar yang terkunci tersebut.

Cklek.. Kriett..

"Damn it.."

Sasuke telah masuk kamar yang terkunci tersebut.

Mencekam.

Sunyi.

Dan, hawa dingin menusuk yang aneh.

Sebuah kamar yang berisi kertas berserekan dan banyak coretan yang menempel di dinding diatas kertas tersebut.

Banyak tulisan dan gambar-gambar aneh di kertas maupun dinding tersebut.

Leave me alone.

Always watching.

No eyes.

No survives.

DON'T LOOK OR IT TAKES YOU.

Masih banyak lagi tulisan maupun gambar-gambar yang menggambarkan 'takut' akan 'makhluk' tersebut.

Ya, dia.

Slender, atau Slenderman.

To the woods.

Setelah membaca tulisan tersebut dari kertas yang ia temukan di meja belajar kamar aneh itu, Sasuke mengambil lalu memasukkannya ke dalam scrapbook.

Menemukan tas punggung, Sasuke juga mengambil tas yang ia temukan di kamar tersebut lalu dibawanya, dengan scrapbook yang telah ia masukkan ke dalam tas tersebut.

Sasuke tahu.

Kate, ingin memberitahu sesuatu kepadanya.

"Walau aku tak tahu siapa dan apa hubungan gadis itu padaku.. Tapi.. Ini bahkan baru dimulai..", gumam Sasuke kepada dirinya sendiri, seraya pergi menuju keluar rumah, di gelapnya malam.

Hanya berbekal kamera, senter, tas berisi scrapbook.

Semakin dia ingin mengetahui kebenaran, maka bahaya yang lebih besar akan semakin mengancamnya.


-To Be Continued-


[1]PewDiePie : author bingung anggepnya gimana, tapi yang jelas nih PewDiePie itu seperti artis YouTube, dia seperti seorang penjajal game-game yang kebanyakan bertipe horror dan share kegilaannya pas main Slender. *ngakak* #plaked (lebih jelasnya search di mbah Google)

[2]File Explorer : Windows Explorer versi terbaru dari windows, yang muncul satu-satunya di Windows 8. (user Win8 pasti tau)


A / N : Akhirnya selesai juga ~.~

Yah, sejak dulu author pengen banget buat fic yang musuhnya agan Slender, karena author ini memang penggila game yang berbau horror ~

Tentang jalan cerita game ini, ini memang asli saya ambil dari game original Slender : The Arrival. Jadi, memang begini ceritanya.

Namun bedanya, kalau di game aslinya karakter utama itu perempuan(gag tau namanya siapa), kalau yang ini saya ganti Sasuke. *lol*

Kalau masalah spawning si agan Slender, sebenarnya bisa berbeda tempat-gag harus diluar jendela-jadi, kalau berbeda pendapat, ya memang ini apa adanya. *plak*

Masalah crossover, saya sengaja gag buat fandom crossover karena kalau kubuat crossover, aku yakin gag bakal ada yang baca karena nggak ada crossover ke game Slender. *dihajar*

Dan juga, tentang fax yang diatas, karena gag bisa nulis e-mail, terpaksa saya tulis seperti sensor.. *hiks*

Oke, setelah sekian lama sekitar berbulan-bulan tidak update fic, saya persembahkan fic ini untuk kalian semua ~ *udah telat woy!*

Silahkan review-nya, flame juga boleh dengan bahasa yang sopan, Oke ? :3