Park Jimin and Min Yoongi?
Yes, They Love each other.
.
.
.
btsyugar's story
HWAYANG BOYS HIGH SCHOOL.
Sebut saja nama itu dan pinta seorang siswa di sana menceritakan kisah apa yang menarik di Hwayang Boys High School. Dapat di tebak dengan mudah sebenarnya karena jawabannya satu.
Sekolah paling membosankan untuk murid berstatus straight karena tidak ada pemandangan Indah di sekolah itu untuk di bawa sebagai teman saat tidur. Benar-benar nihil. Bahkan guru yang mengajar pun semuanya adalah pria.
Tapi tidak bagi siswa yang memang sudah belok.
Sebut saja Park Jimin dari kelas X-3 yang dikenal pendiam tapi memiliki pribadi yang menyenangkan serta wajah lucu nan menggemaskan. Si mungil berpipi chubby ini nyatanya sudah jatuh untuk kakak kelas yang tahun ini menjabat menjadi wakil ketua student council di sekolah.
Tidak langsung jatuh pada pandangan pertama. Mereka memulai semuanya perlahan, dari sebuah les private piano yang di ajarkan guru mereka setiap jum'at dan minggu di rumah guru itu sendiri.
Dan yeah...
Jimin ingin menyatakan perasaannya hari ini.
"Yoongi hyung!"
Seperti biasa, Jimin akan menyapa Yoongi dengan suara ceria lalu melambai didepan pintu rumah guru mereka karena Yoongi akan datang tepat lima menit sebelum les di mulai.
"Hai Jim, Guru Park mana?"
"Masih ada Guru Byun didalam, jadi Guru Park memintaku menunggu sebentar." Jelas Jimin.
"Kau sudah datang dari tadi?"
"Tidak. Aku baru sampai sepuluh menit yang lalu." Jimin menyodorkan sekaleng permen coklat. "Hyung mau? Guru Park memberi ini secara cuma-cuma."
Yoongi berdecih tapi tangannya mengambil satu permen coklat.
"Ini sogokan supaya kau tidak menganggu mereka, pabbo." Yoongi mengunyah permen itu pelan lalu menatap Jimin. "Masih betah dengan rambut mangkok?"
"Lucu kan?"
"Lucu," Yoongi tersenyum.
"Hyung suka sesuatu yang lucu?"
"Aku suka kumamon. Dia lucu dan besar."
"Aku lucu dan besar." Jimin terkekeh lalu menunjukkan pipinya. "Lihat, aku masih berlemak banyak."
Yang lebih tua tertawa lalu mencubit sekilas pipi yang lebih muda. Siapapun di Sekolah juga tau kalau Jimin itu anak yang tidak pandai bersosialisasi. Yoongi kadang heran kenapa ia betah-betah saja mengobrol dengan Jimin sedangkan ia bukan orang yang banyak bicara.
"Kau benar, kau sama seperti kumamon."
"Berarti hyung menyukaiku juga?" Tanya Jimin ceria.
"Hmm, tidak tau." Ujar Yoongi usil.
Bibir Jimin mencebik dan matanya langsung meredup. Sedangkan itu Yoongi sibuk menahan tawa karena ia mengerti maksud Jimin. Salahkan saja Jimin yang selalu curhat dengan Guru Park yang nyatanya selalu bocor ke Yoongi.
"Memangnya kau suka padaku?"
"Suka sekali. Tapi kalau hyung tidak suka, aku tidak bisa memaksa. Tapi hyung, di banding memeluk kumamon, aku pastikan kau lebih betah memelukku. Aku besar dan hangat, Ibu bilang begitu."
Dan tawa Yoongi lepas saat itu juga.
Jimin itu masih kecil, masih sangat polos.
"Kenapa hyung?" Tanya Jimin kesal.
"Kau itu masih kecil, tau apa tentang suka?"
"Tapi aku tidak mau hyung berpacaran dengan Taekwoon sunbae. Dia seram dan dingin, dia tidak besar hyung."
"Apa yang besar?" Mereka menoleh ke belakang, mendapati dua guru mereka berdiri tepat di belakang mereka.
"Jimin, jangan bicara yang tidak-tidak." Ujar Guru Park.
"Chanyeol hyung, tubuh Taekwoon sunbae memang tidak besar." Bela Jimin.
Chanyeol tertawa lalu merangkul Baekhyun. Sudah biasa menunjukkan status hubungan mereka di hadapan Jimin dan Yoongi karena mereka memang dekat satu sama lain di luar sekolah. Tidak heran jika Jimin atau Yoongi akan memanggil mereka dengan sebutan lebih akrab jika di luar jam pelajaran.
Sedangkan itu Yoongi mulai beranjak lalu memberi jalan pada dua guru mereka untuk lewat. Ia paham jika Chanyeol akan mengantar Baekhyun pulang lebih dulu. Itu kenapa ia lebih suka datang lima menit sebelum jam les dimulai karena gurunya itu sedikit tidak profesional.
"Ya sudah, kami masuk dulu ya."
"Jangan mengacau di dapur, Jim." Pesan Chanyeol.
"Ok hyung."
Jimin segera menyusul Yoongi ke dalam. Ia duduk di sofa, tepat di sebelah Yoongi lalu menatap Yoongi lekat-lekat.
"Jadi, hyung suka kumamon atau aku?"
"Yang pasti bukan Taekwoon."
"Bagus!" Pekik Jimin. "Jadi, aku atau kumamon?"
"Kau."
"Aku?"
"Iya, kau."
"Jimin?"
"Iya Jiminnie." Yoongi tersenyum.
"Jadi hyung lebih suka aku dari Kumamon? Benar tidak bohong?"
"Iya, pabbo."
Dan Yoongi tertawa saat Jimin berteriak girang bak bocah lima tahun yang mendapat kado Natal.
Dia akhirnya tau, akan ada yang berubah setelah ini.
TBCONG~~
Hai hai! Ini FF pertama Syugar disini! Syugar adalah reader setia di FFN tetapi tidak pernah mempublish apapun ekekek~~
Syugar masih baru disini dan Syugar harap reader semua mau membantu Syugar untuk mengoreksi keslaahan Syugar karena Syugar masih perlu banyak belajar^^ Tenang, Syugar orang yang terbuka akan kritikan selama itu masih dalam tahap sopan dan memang pantas untuk di pertimbangkan.
