Namaku Nina Valentine, tinggi 165cm, berat badan 48kg, umur 16th. Aku mantan manager tim basket Teiko yang sekarang menjadi manager tim Seirin mungkin lebih tepatnya asisten pelatih. Keahlianku, aku bisa menganalisa kondisi pemain seperti halnya Riko senpai dan Momoi-san, termasuk kemampuannya, lalu aku juga bisa bermain basket, misdirection, dan juga menyembuhkan cidera-cidera kecil. Aku punya seorang kekasih bernama Kuroko Tetsuya, seseorang yang dijuluki Phanthom Six Player, dan mempunyai kemampuan yang sama sepertiku yaitu misdirection. Dan saat ini kami punya satu tujuan yaitu, menjadi tim nomor satu dijepang bersama dengan Kagami Taiga yang mempunyai insting seperti hewan dan para senpai yang memiliki semangat luar biasa, dan jangan lupa pemain Seirin lainnya yang juga ikut mendukung kami. Lalu aku disini juga akan membantu mereka, walau hanya sebagai manager, aku akan sebisa mungkin membantu mereka.

"Ninachan kau sedang apa?."

"Huwaa Tetsuya, kau mengagetkanku saja."

"Hmm?."

"Ah sudahlah, jaa selamat menikmati kelanjutan cerita dari Kuroko No Basuke: Nina Story Book 2."

"Kau berbicara dengan siapa?."

"Tetsuya tidak perlu tau, ayo pergi."

.

KUROKO NO BASUKE © FUJIMAKI TADATOSHI

KUROKO NO BASUKE: NINA STORY BOOK 2 © SHERRYSAKURA99

COVER © SHERRYSAKURA99

.

WARNING: OC, OOC (mungkin), alur mengikuti jalan cerita KNB yang asli hanya saja ada beberapa tambahan dari saya, jika ada yang kurang mengerti jalan ceritanya atau banyak kesalahan Typo mohon di maklumi.

Genre: Friendship, Romance, Humor (mungkin, walau humornya agak garing)

Rate:T

Pair: Kuroko TetsuyaXOc (Nina Valentine)

Kiyoshi TeppeiXOc (Kanami Yumi)

Izuki ShunXOc (Kanami Yuki)

.

Ket:"Berbicara"

'Berpikir/dalam hati'

"Berbicara dalam telepon atau alat komunikasi lainnya"

"Berbicara Bahasa Inggris/flashback"

.

Chapter 1: Fall Camp

.

"-chan."

"-nachan."

"Ninachan bangun." Ucap seseorang sambil mengguncang pelan tubuhku, akupun membuka mataku perlahan-lahan dan melihat kesumber suara.

"Doushita senpai?." Tanyaku mengubah posisiku menjadi duduk dan melihat kearah Riko senpai yang tadi membangunkanku.

"Ini sudah pagi loh, dan juga aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Emm apa senpai?."

"Kemarin Kagami-kun bilang kalau dia akan pergi ke Amerika." Jawabnya membuatku langsung melebarkan kedua mataku.

"He, demo nande?."

"Kau tau kalau sekolah kita ada program singkat pertukaran pelajar, sekolah kita bekerja sama dengan sekolah yang ada di Los Ageles dimana Kagami-kun tinggal, dia bilang kalau disana dia mempunyai guru yang mengajarinya tentang basket."

"Souka, tapi aku belum pernah dengar hal itu sebelumnya."

"Ya karena itu juga aku sedikit kesal dia baru memberitahukannya." Ucap Riko senpai dengan beberapa perempatan dikeningnya.

"Pokoknya hari ini kita akan mengadakan training camp disini, jadi lebih baik kau bersiap-siap." Lanjutnya berdiri dari posisi duduknya dan berjalan keluar kamar, aku sendiri langsung bangkit dari futon milikku, merapihkannya sebentar baru setelah itu berjalan kearah kamar mandi untuk membersikan diri.

"Ah ohayo Ninachan." Sapa Yumi ketikah aku selesai mandi.

"Ohayo Yumi, kau mau mandi?."

"Ya begitulah, aku harus tampil cantik untuk mendukung Kiyoshi senpai waktu latihan." Jawabnya tersenyum manis.

"Hah kau benar-benar semangat ya dengan hal ini, berterima kasihlah pada Riko senpai yang sudah mengijinkan kalian melihat latihan, tapi jangan sampai kalian berdua mengganggu latihannya ya."

"Emmm tenang saja, kami tidak akan mengganggu kok." Jawab Yumi dengan semangat. Yumipun masuk kedalam kamar mandi sedangkan aku sendiri kembali kedalam kamar untuk bersiap-siap, lalu keluar dari penginapan sembari menunggu mereka semua berkumpul disana.

Hari ini aku mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih ditambah jaket berwarna ungu gelap dan juga rok hitam yang panjangnya hanya sebatas paha, stoking hitam yang menutupi seluruh kakiku lalu sepatu boot pendek berwarna putih. Mereka satu persatu mulai keluar dari penginapan begitu juga dengan Tetsuya, Yumi, dan Yuki, minus Kagami karena dia sudah berangkat ke Amerika pagi tadi. Aku mendekat kearah Tetsuya yang entah kenapa rambutnya selalu berantakan ketikah dia bangun tidur.

"Baiklah semuanya sudah ada disini kan?." Tanya Hyuuga senpai yang dijawab "hai" oleh mereka semua dan gonggongan anjing dari Snowy dan Nigou.

"Ano, Kagami-kun menghilang sejak tadi pagi." Ucap Tetsuya membuat yang lainnya menoleh kearahnya.

"Rambut acak-acakanmu menjengkelkan." Omel Hyuuga senpai.

"Kagami menghilang?." Tanya Tsuchida senpai.

"Tenang saja, mulai hari ini kita akan berlatih tanpa Kagami-kun, nanti akan aku jelaskan." Jawab Riko senpai yang baru saja keluar dari penginapan.

"Yosh, ayo kita pulang." Ucap Hyuuga senpai.

"Cotto kalian mau kemana?."

"Hah?."

"Latihannya dimulai sekarang." Jawabku sambil menunjuk kearah GYM yang letaknya tak jauh dari kami.

"NANI." Teriak mereka bersamaan. Mereka akhirnya masuk kedalam GYM tapi hari ini ada yang berbeda dari latihan sebelumnya karena Kagetora-san ayah dari Riko senpai akan menjadi pelatih sementara selama mereka latihan. Mereka juga sempat terkejut mendapati Kagetora-san berdiri ditengah-tengah lapangan.

"Apa semuanya sudah tiba disini?." Tanya Kagetora-san.

"Kantouku otousan?." Ucap Kogaine senpai masih terkejut dengan kedatangan Kagetora-san.

"Jangan memanggilku otousan, panggil aku Kagetora-san."

"Kagetora-san apa yang kau lakukan disini?." Tanya Fukuda.

"Putri kesayanganku yang memintaku datang, aku disini untuk membuat kalian lebih kuat, tapi pertama-tama aku ingin bertanya sesuatu pada kalian, majulah satu langkah jika kemarin kalian melihat Riko telanjang." Ucapnya sembari membawa pistol ditangan kirinya menatap tajam kearah kami semua.

"Dia membawa pistol." Teriak mereka bersamaan, sedangkan aku, Yumi, dan Yuki hanya bisa sweetdrop melihat kelakuan mereka. Kagetora-san sempat mengomeli mereka mengancam akan menembak kepala mereka jika benar mereka melihat Riko senpai telanjang dan berakhir dengan bola yang melayang kearah Kagetora-san dari pelaku pelemparan yaitu putri kesayangannya sendiri. Sepertinya Riko senpai kesal dengan ucapan Kagetora-san yang mengatakan kalau waktu kecil Riko senpai pernah bilang ingin menikah dengan Kagetora-san, terbukti dengan wajah Riko senpai yang bersemu merah karena malu.

"Baiklah, baiklah, kita mulai dengan melepas pakaian kalian." Perintah Kagetora-san yang langsung membuat para pemain sweetdrop seolah mengatakan 'sepertinya ini agak mirip'. Kagetora-san mulai melihat kondisi tubuh mereka satu persatu, aku juga ikut-ikutan melihat stamina milik mereka masing-masing.

"Ya kalian lumayan, sepertinya kalian sudah terbiasa dengan latihan Riko sejak musim panas tahun ini, stamina dan otot-otot kalian meningkat dengan seimbang, kalau begitu bagi menjadi dua tim, pergi dan bermainlah polisi dan perampok digunung itu selama tiga jam." Perintah Kagetora-san.

"Kita bermain kejar-kejaran?." Tanya Kogaine senpai.

"Setelah itu yang kalah akan berlatih lebih keras, mungkin aku tingkatkan menjadi dua kali lipat." Lanjutnya dan sempat membuat mereka semua kaget. Merekapun pergi kegunung begitu juga denganku, Yumi, dan Yuki karena kami disuruh pelatih untuk mengawasi mereka.

"Ne apa ini yang disebut Fartlek?." Tanya Yuki padaku.

"Apa itu oneechan?." Tanya Yumi.

"Itu sebuah latihan dengan memakai seluruh tubuh untuk beradaptasi dengan medan apapun, mereka bisa meningkatkan kebugaran mereka."

"Eh, oneechan tau ya?."

"Emm soalnya waktu aku training camp bersama klub karate, pelatih juga menyuruh kami berlari digunung."

"Itu benar, aku rasa Kagetora-san menyadari kalau otot mereka masih kaku, walau sudah banyak perkembangan disana, jadi mereka bukan hanya melatih otot mereka tapi juga harus melatih tubuh mereka." Ucapku masih memandang kearah para pemain tim Seirin.

"Demo melihat mereka berlari sangat membosankan, ne ne bagaimana kalau kita juga ikut?." Usul Yumi.

"Ikut?, maksudnya?." Tanya Yuki.

"Seperti ini, kau jaga Ninachan." Ucap Yumi sambil memegang pundakku lalu dia berlari menjahuiku bersama dengan Yuki, aku mau tak mau ikut mengejar mereka berdua yang sudah berlari didepanku. Dan kamipun ikut latihan bersama mereka, tentu saja dengan permainan yang berbeda.

~Nina Story Book 2~

Berlari digunung berakhir setelah lewat batas waktu yang ditentukan, kamipun kembali ke GYM dengan peluh yang membasahi tubuh kami, begitu juga denganku dan kedua orang temanku. Riko senpai saja sampai memandang kami dengan tatapan bertanya-tanya ketikah melihat kami yang sudah banjir keringat.

"Eh kenapa kalian berkeringat seperti itu?." Tanya Riko senpai pada kami.

"Hah…hah kami tadi sempat main kejar-kejaran digunung." Jawabku sambil menyenderkan tubuhku ditembok.

"Dan berakhir dengan kami ikut berlari bersama mereka hah…hah." Lanjut Yuki ikut duduk disampingku.

"Haaa?, kalian ikut latihan?, pantas saja kalian terlihat kelelahan." Komentar Riko senpai.

"Demo sudah lama sekali aku tidak berlari seperti itu, kapan-kapan aku ikut latihan ya senpai." pintaku pada Riko senpai.

"Jika kau mau kau boleh ikut berlatih seperti pemain lainnya, lagipula aku tidak akan melarang." Jawab Riko senpai kembali fokus kearah pemain yang masih duduk dilantai.

"Baiklah sebelum kita mulai latihan, aku akan memberi tau apa yang harus kalian lakukan dalam bulan ini, Riko sudah menunjukan padaku DVD permainan kalian, mereka tim agresif yang fokus pada kemampuan individual, dapat dilihat dengan jelas jika mereka adalah tim yang berlawanan dengan permainan kerja sama tim seperti kalian, tapi jika ditanyakan kerja sama tim mereka lebih baik dari kalian." Ucap Kagetora-san sempat membuat kami semua terkejut.

"Tentu saja mereka tidak suka dengan kerja sama tim, mereka hanya bisa melakukannya, mengabaikan kemampuan individu tidak akan mengubahnya, hal terpenting yang harus ditekankan adalah untuk selalu mengincar ring, itulah yang membuat tim bisa bekerja sama dengan baik, berteman saja tidak sama dengan kerja sama tim, sebagai contoh empat mata…" Lanjut Kagetora-san yang langsung membuat Hyuuga senpai sweetdrop karena panggilannya.

"Kau mencoba mendribel melewati seseorang di pertandingan terakhirmu melawan Touou?."

"Hai." Jawab Hyuuga senpai.

"Itu bodoh sekali." Ucap Kagetora-san sembari mendribel bola yang berada ditangannya, Hyuuga senpaipun terkejut mendengar perkataan Kagetora-san.

"Kenapa kau melawan tim kuat dengan mengandalkan kelemahanmu?, oh iya bukankah kau juga menembak dari luar?, si cutie (Izuki: cu-cutie? (-.-|||)) dan muka kucing (Kogaine: muka kucing? (-.-|||)) juga bisa menembak three poin, tapi mereka belum bisa diandalkan untuk itu, jika kau bisa mencetak three poin sejak awal kau bermain melawan Kirisaki Dai Ichi kau bisa menang dengan mudah, sadarilah garis hidup Seirin, belajarlah menembak tanpa mengandalkan screen."

"Ta-tapi bagaimana caranya?, aku mendribel karena aku tidak bisa-."

"Aku akan menunjukannya, Ninachan umpan bolanya padaku." Perintah Kagetora-san memberikan bola padaku sedangkan dia berjalan kearah ring basket diikuti Hyuuga senpai.

"Apa?, Kagetora-san bermain?." Tanya Kawahara.

"Apa dia bisa bermain basket?." Tanya Fukuda.

"Dia tidak hanya bisa bermain." Jawab Teppei nii membuat kedua kouhainya langsung menoleh kearahnya.

"Hah?."

"Dia dulunya bermain untuk tim nasional jepang." Lanjutnya. Saat ini Kagetora-san sudah berdiri ditempat melempar three poin dengan Hyuuga senpai yang berada didepannya. Aku segera memberi Kagetora-san pass yang diterima dengan baik olehnya, saat Hyuuga senpai mengambil posisi menghadang, Kagetora-san langsung mundur kebelakang dan dengan cepat melempar bola itu masuk kedalam ring, kami semua sempat tercengang melihat teknik itu.

"Barrier Jumper." Gumanku saat melihat teknik tersebut.

"Seperti itu, asal kau tau saja tadi itu bukan kecepatan, kau juga bisa melakukannya, kerja sama tim akan terlihat menonjol saat tim memiliki kemampuan individu yang kuat, kalian semua harus mengembangkan senjata kalian masing-masing untuk Winter Cup, dengan kata lain senjata itu akan menjadi kemampuan spesial kalian, beberapa dari kalian sudah menyadarinya sejak pelatihan musim panas dan membentuk pondasi, kalian punya waktu kurang dari satu bulan sebelum Winter Cup dimulai, aku akan melatih kalian sebanyak mungkin tanpa ampun." Ucap Kagetora-san sambil tersenyum atau menyeringai kearah kami semua yang kami jawab dengan "arigatogozaimasu" secara serentak.

"Oh iya, ano…" ucap Tetsuya.

"Hah?, ah iya juga dimana Kagami?." Sambung Kogaine senpai sedikit panik.

"Soal itu, Kagami-kun sebenarnya pergi ke Amerika." Jawabku yang sontak membuat mereka semua kaget.

"Heh?, Amerika?, Kagami wa?." Tanya Kogaine senpai.

"Sejak kapan?." Tanya Izuki senpai.

"Sekolah kita punya program singkat pertukaran pelajar, sekolah kita bekerja sama dengan sekolah di Los Angles tempat dimana Kagami-kun tinggal, ternyata disana dia memiliki guru yang mengajarkannya tentang basket." Jelas Riko senpai.

"Gu-guru?." Komentar Furihata.

"Tapi aku tidak pernah mendengarnya?." Komentar Hyuuga senpai.

"Aku juga baru mengetahuinya tadi malam." Ucap Riko senpai mendekat kearah Tetsuya kemudian mengacak-acak surainya dan sedikit menekan kepalanya dengan beberapa perempatan berengger diwajahnya.

"Murid kelas satu tahun ini benar-benar suka datang dan pergi seenaknya, mereka seperti sedang bermain-main denganku." Lanjutnya dengan aura-aura hitam dibelakangnya tanda dia sangat kesal, dan sepertinya Tetsuya tidak bisa melakukan hal apapun untuk mencegah Riko senpai melampiaskan kekesalan padanya selain pasrah.

"Ya…jika dia jadi lebih kuat, aku tidak akan mempermasalahkannya." Komentar Hyuuga senpai sambil tersenyum.

~Nina Story Book 2~

"Teknik baru lagi?." Tanyaku pada Tetsuya begitu kami sedang istirahat setelah dari tadi berlari digunung, Tetsuya sempat meminta saranku untuk teknik baru lainnya.

"Ya, apa kau punya ide Ninachan?."

"Kalau ide aku tidak tau, lagipula aku tidak terlalu tau teknik-teknik misdirection."

"Hmmm begitu ya."

"Ne ne daripada kau mencari teknik baru, kenapa kau tidak kembangkan saja teknik yang kau punya?." Usul Yuki yang saat ini duduk disampingku dan sepertinya dia mendengar obrolan kami.

"Mengembangkan teknik?."

"Emm misalnya teknik yang saat ini kau kuasai apa saja?."

"Hanya vanishing drive, clone pass, pass biasa dan ignite pass." Ucapnya dan entah kenapa aku punya ide ketikah Tetsuya menyebut semua tekniknya.

"Ne kenapa kau tidak mengembangkan saja ignite pass."

"Mengembangkan ignite pass, demo Aomine-kun bisa menangkap pass itu." Jawab Tetsuya menundukan kepalanya.

"Karena itu kembangkan teknik itu dan buat agar Aomine-kun tidak bisa menangkapnya." Jawabku turun dari panggung yang memang disediakan didalam GYM dan mengambil bola basket yang tak jauh dari tempatku duduk.

"Tetsuya bagaimana caramu melakukan ignite pass?." Tanyaku.

"Aku hanya mendorong bola itu dengan sekuat tenaga."

"Souka, baiklah aku sudah paham, Yuki bisakah kau membantuku menangkap ignite pass yang akan aku lakukan."

"Baiklah."

"Jika menurutmu berbahaya, hindari saja."

"Hai hai." Ketikah Yuki sudah berada didepanku, aku mendribel bola itu sebentar sebelum akhirnya melakukan ignite pass yang aku tiru dari gerakan Tetsuya.

"Yuki siap-siap ya."

"Emm." Akupun sedikit memutar lengan kananku dan mendorong bola yang ada didepanku dengan sekuat tenaga menuju kearah Yuki. Yuki yang melihatnya bukannya menangkap bola itu malah menghindar dan bola itu menabrak dinding yang berada dibelakangnya. Mereka yang melihat hanya tercengang dengan ignite pass yang aku lancarkan, dan lebih terkejut lagi melihat tembok yang retak akibat bertabrakan dengan bola.

"Sepertinya aku sedikit berlebihan." Ucapku dengan wajah datar.

"Ini bukan hanya sedikit tapi sudah berlebihan Ninachan, untung aku tidak menangkap bolanya, kalau aku tangkap pasti tanganku yang akan hancur." Protes Yuki padaku yang aku jawab "gomenasai" masih dengan wajah datar.

"Ba-bagaimana caranya Ninachan?." Tanya Tetsuya masih terkejut melihat ignite pass yang sudah kumodifikasi.

"Emm aku hanya memutar lenganku, seperti hanya pistol, aku sadar kalau ignite pass itu hampir mirip dengan pistol karena itu aku memakai prinsip itu, kau pasti bisa melakukannya Tetsuya, lagipula itu teknikmu, dan juga kalau kau yang menggunakannya tidak akan mungkin sampai sepertiku mengingat tenagamu tidak sebesar tenagaku, tadi aku sedikit memakai tenaga dalam jadinya ya seperti itu." Jelasku sembari menujuk kearah tembok yang retak.

"Bisakah kau mengajariku?."

"Tentu saja kenapa tidak." Jawabku tersenyum kearahnya yang dibalas senyuman tipis diwajahnya. Aku mulai mengajarinya dan benar kalau dia cepat sekali belajar karena memang ini adalah teknik miliknya, jadi sedikit dimodifikasi tidak masalah kan?.

*Normal Pov*

"Sepertinya Kuroko-kun sudah mendapatkan pelatih yang cocok." Komentar Kagetora saat melihat Nina dan Kuroko sedang berlatih.

"Ya mengingat mereka sama-sama pengguna misdirection, aku tidak heran kalau mereka bisa berlatih bersama." Jawab Riko juga ikut-ikutan melihat kearah mereka.

"Lagipula mereka cocok satu sama lain, jadi tidak usah dikhawatirkan, bukankah sekarang waktunya mengkhawatirkan mereka semua." Komentar Yuki yang berdiri disamping Riko sembari menunjuk kearah tim pemain seirin lainnya yang saat ini masih berlatih.

"Kau benar, mereka juga cukup mengkhawatirkan, aku hanya bisa berharap mereka dapat menemukan jawaban atas keraguan mereka masing-masing." Jawab Riko mengerling kearah pemain Seirin yang juga sedang berlatih.

Sementara itu di Amerika nan jauh disana~

Kagami cukup kelelahan menghadapi teman street basketballnya saat dia sedang melakukan one on one dengannya.

"Hahaha what's up Taiga?, you giving up already?." Tanya pemuda bersurai coklat yang dikepang kecil-kecil dan merupakan lawan dari Kagami tersenyum meremehkan kearahnya.

"Shut up, iam getting the hang of it." Jawabnya mendongkakkan kepalanya kearah temannya itu dan kembali memasang kuda-kudanya.

"One more time." Lanjutnya sembari menyeringai senang.

Bukan hanya tim Seirin, Kagami dan Kuroko saja yang berlatih mati-matian, tapi anggota Kiseki No Sedai juga tidak tinggal diam. Terbukti dengan Kise bersama tim Kaijo yang berlatih cukup keras, bahkan Kise berkali-kali memasukkan bola kedalam ring padahal hanya sedang latihan biasa.

"Heee, Kise sedang bersemangat ya." Komentar Moriyama sesaat setelah melihat Kise malakukan dunk dan kembali keposisinya dengan wajah serius.

Tak mau kalah, Midorima-pun juga berlatih dengan keras, walaupun dia tidak mau mengakui kalau dia bersemangat dan menantikan winter cup tahun ini. Begitu juga dengan Murasakibara yang berlatih cukup keras, karena dia memblok semua serangan yang dilancarkan oleh teman-temannya dengan wajah ogah-ogahan.

"Aku sudah lelah." Keluh Murasakibara berjalan melewati Himuro.

"Kau aneh sekali Atsushi." Komentar Himuro membuat titan pemuda bersurai ungu tersebut berhenti disampingnya.

"Hah?."

"Kau berlatih lebih keras dari yang lain dan mengeluh setiap saat."

"Aku tidak suka latihan, tapi aku lebih tidak suka kekalahan." Ucap Murasakibara sembari menghapus peluh yang berada diwajahnya dengan mimik serius.

Sedangkan Akashi Seijurou juga tidak tinggal diam, walau dia punya moto "aku selalu benar maka aku selalu menang" itu tidak membuatnya besar kepala hingga tidak berlatih, justru dia berlatih lebih keras dari pemain-pemain timnya, terlihat dari keringat yang membanjiri tubuhnya setelah dia berlatih di tempat fitness bersama pemain regular lainnya.

"Seichan, ini." Ucap pemuda bersurai hitam agak panjang dengan wajah cantik melempar handuk hitam pada Akashi yang ditangkap sempurnah olehnya.

"Arigato." Jawab Akashi meletakan handuk itu dikepalanya dan berjalan meninggalkan kedua pemuda yang berada disana.

"Menganggumkan, Akashi sudah jenius tapi dia berlatih keras sekali, dia pasti lapar akan kemenangan." Komentar pemuda bersurai hitam pendek menatap kearah Akashi yang semakin jauh dari pandangan mereka.

"Iie dia tidak seperti itu, bukan tentang apa yang kita lakukan agar bisa menang, Seichan pernah mengatakan ini padaku, menang itu seperti nafas, kemenangan bukanlah sesuatu yang dicari Seichan tapi kebutuhan dalam hidupnya, seperti fungsi tubuh manusia yang lain." Jelas pemuda bersurai hitam sedikit panjang yang juga ikut menatap kearah Akashi.

Sementara Aomine saat ini hanya memandang kearah ring basket dilapangan street basketball sembari memutar bola yang ada dijarinya, diapun melempar bola itu hanya dengan jari telunjuknya dan masuk begitu saja kedalam ring. Walaupun matanya terlihat malas tapi terdapat pancaran semangat dikedua matanya seolah dia memang sangat menantikan winter cup tahun ini. Mungkin karena tahun ini mereka para Kiseki No Sedai bersama sang bayangan akan bersaing satu sama lain dengan tim yang berbeda-beda, membuktikan siapa yang terbaik diantara mereka seperti janji mereka dulu sewaktu masih berada di SMP Teiko.

'Kami akan bertarung dan mewujutkan impian kami semua.' Batin Nina memandang kearah bulan yang sedang bersinar dengan terangnya sambil tersenyum tipis.

"Doushita Ninachan?."

"Iie nandemonai, ikuh Tetsuya." Jawab Nina mengenggam tangan Kuroko menjauh dari GYM menuju peginapan.

'Kami pasti akan menang, pasti, dan aku sangat yakin dengan kemenangan kita.'

.

To Be Continue

.

Author: Yuhuu Nina Story come back, masih bersama saya Author paling kece cetar membahana, hahaha.

Akashi: *Lempar gunting ke Author* berisik.

Author: *Mati*

Nina: Dikarenakan Authornya sedang istirahat sejenak, jadi para Kisedai plus Kagami yang akan menjawab review dari cerita sebelumnya, dimulai dari Akashi-kun silahkan.

Akashi: Baiklah review pertama dari momonpoi, maaf kalau misalnya anda menunggu lama cerita ini karena Author dalam fase kena WB jadi agak malas (memang malas) untuk mengupdate cerita walau bahannya sudah ada. Dan semoga di chapter pertama ini tidak mengecewakan.

Midorima: Selanjutnya dari rue, terima kasih sudah menyukai cerita ini-nanodayo. Dan nantikan saja episode dimana Nina akan menempati janjinya pada Kuroko.

Kuroko: Review yang ketiga dari YummydaNina, saya juga berpikir kelau itu ide yang sangat brilian, akhirnya ada scene yang aku nantikan, dan alasan kenapa harus di pisah silahkan tanyakan pada Author-san yang sedang di kubur. *nunjuk kearah Author yang lagi dikubur sama Hanamiya*, dan semoga chapter ini tidak mengecewakan anda.

Kise: Selanjutnya dari Yuuhi-cchi, wah kasian sekali-ssu, tapi kau tidak apa-apa kan-ssu?, maaf karena Authorcchi memang suka bikin orang jantungan (Author: Woi saya bukan Techan yang suka muncul secara tiba-tiba dan bikin orang jantugan). *pura-pura gak denger* dan juga Authorcchi minta maaf karena tidak bisa mengupdate dengan cepat, alasannya seperti apa yang dikatakan Akashicchi tadi-ssu.

Murasakibara: Selanjutnya dari Yuzurizha Aera, Ninachin tolong jawab ya.

Nina: Eh memangnya Murasakibara-kun mau kemana?.

Murasakibara: Hari ini aku gak dijatah makanan sama Authorchin jadi aku malas, aku mau pulang saja lah *ninggalin studio*.

Nina: *sweetdrop* o-oh, baiklah biar aku saja yang jawab, ini sudah publish jadi semoga tidak mengecewakan.

Aomine: Lanjut dari Asia Tetsu, namanya sama kayak Tetsu ya, ini sudah lanjut jadi silahkan membaca *senyum charming ala Kise*.

Inner Nina+GOM-Aomine dan Murasakibara+Kagami (kayak matematika (-.-|||)): *merinding* nih Aomine/kun/cchi/Daiki mulai ooc.

Kagami: Yang terakhir dari , sama seperti yang di katakan Aomine kalau ini sudah lanjut, jadi silahkan dinikmati.

Nina: Ok terus ikuti ceritanya ya dan jangan lupa.

GOM+Kagami+Nina: REVIEW PLEASE…!

.

Next Chapter in Nina Story Book 2

.

"Iie aku juga baru saja datang, secara fisik kau tidak berubah ya Nina bahkan setelah dari Amerika, tapi entah kenapa auramu terlihat sedikit berbeda."

"Ya ini semua berkatmu juga, berkat kata-katamu sebelum aku pergi, tapi ngomong-ngomong kenapa kau memanggilku?."

.

"Ah tapi sebelum itu Akashi-kun ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."

"Aku iie, kami pasti akan membuat sang raja jatuh, itu pasti akan aku buktikan."

.

Chapter 2: Meet Generation Of Miracle

.

"Itu tidak sia-sia baka, semua bercaya kalau kau akan kembali, kali ini jangan menyerah, selama kau duduk aku akan menunjukkan padanya, jika usaha yang sia-sia itu tidak ada."

"Kalahkan mereka ya Kagami-kun, sampai Tetsuya kembali, karena aku percaya kau pasti bisa melakukannya."