This Day
Author: Ai Mitsuka
Warning: abal, jelek, alurnya cepat, aneh, gaje, ngaco, lama update, banyak typo,dll
Genre: Romance, Family, Friendship
Discalimer: Vocaloid milik Yamaha dan Crypton Future Media. Tapi fict ini milik Ai.
Pairing: [Rin.K, Len.K] [Lenka.K, Rinto.K]
Chapter 1
Seorang gadis berambut honey blonde diikat ponytail, dengan memakai sebuah gaun pendek menaiki mobil limousine sambil membaca ulang surat yang baru saja ia terima dari ayahnya.
"Ingat, Lenka? Kamu harus membantu anak rekan kerja papa."
Gadis ponytail itu tersenyum kecil, dan melipat surat itu dan memasukkannya ke dalam saku.
"Neru!" teriak seorang anak perempuan berambut toska diikat twintail.
"Ya?"
"Kamu tahu, kalau hari ini akan ada murid baru? Aku dengar sih, cewek. Anak orang kaya, lho!" kata Lily menyisir rambutnya.
"Anak orang kaya? BENER!?" kata Neru kaget.
"Iya. Kudengar, dia cantik, lho," kata Miku gembira.
Seorang gadis berambut honeyblonde dikepang dua hanya melamun tanpa memedulikan teman-teman sekelasnya yang heboh membicarakan anak baru yang terdengar istimewa itu.
Wali kelas mereka, Kiyo-sensei masuk ke dalam kelas 2 B itu, yang gaduh sekali membicarakan tentang anak baru tersebut.
"Ohayou, min-"
"Hei, pinjam cut-ex, dong!" teriak Aoki Lapis yang bersuara melengking sampai satu lorongpun terdengar.
"Sekarang jam berapa ya?" kata Aria, yang lebih akrab dipanggil IA.
"JANGAN MAINAN BOLA DI KELAS, MEITO!" teriak Luka sang ketua kelas.
"Ohayou! Minna?"
"AAAH! LUKA BERISIK!" teriak Meito.
"AWASSS!" teriak Gakupo tidak kalah kerasnya dari Meito. Gakupo melempar kain pel ke sembarang arah dan mengenai muka Mayu.
"GA-KU-PO… KUSANTET KAU!"
"HOIII! AKU DARI TADI NGOMONG, PINJAM CUT-EX, DONG!" teriak Aoki yang tidak digubris oleh teman-temannya.
"Ohayou-"
"AMPUN, MAYU!"
"SEKARANG JAM BERAPA YA!?" teriak IA mencoba mengalahkan lengkingan suara Aoki.
"IEEEWWW… MIKU, BAU NEGIMU SAMPAI SINI, TAHU!" teriak Neru yang duduk di tempat yang sangat berbeda jarak dengan Miku.
"BODOH AMAT!"
"Oha-"
"OH IYA, NGOMONG-NGOMONG KIYOTERU-SENSEI KOK ENGGAK DATENG-DATENG, YA!?" teriak Lily.
"EH, LUKA! DULUAN MANA, AYAM ATAU TELOR!?"
"WOIII… PINJEM CUT-EX!"
"OHAYOU, MINNAAA!"
Semua anak baru 'ngeh' ketika Kiyo-sensei berteriak mengalahkan suara Aoki, IA, Neru dan Miku yang terkenal dapat melengking itu. Para murid langsung duduk ke tempat duduknya. Kiyo-sensei ngos-ngosan berteriak-teriak, dan dalam hati kagum akan para muridnya yang dapat berteriak-teriak yang lebih tepat menjerit-jerit tanpa lelah itu.
"Selamat pagi… semua. Sekarangg… kita akan kedatangan murid baru," kata Kiyo-sensei terputus-putus akibast suaranya habis karena berteriak-teriak.
"Ohayou!" suara manis nan imut itu membuat semua pandangan semua murid tersita. "Namaku Shion Leeenka! Salam kenal, minna!"
"KYAAA! LENKA MANIS BANGET!"
"Tehee…" gadis yang dipanggil Lenka itu tersenyum manis. Tubuhnya mungil, mungkin hanya berbeda tiga senti dari Rin. Suaranya serak-serak basah, manis sekali.
"Shion duduk dengan…"
"Dengan saya aja, pak!" teriak Lily.
"Eh, sama aku aja!" teriak Mikuo.
"Wooi! Sama saya, pak!"
"DIAAAAAM! Biar saya yang tentukan!" teriak Kiyo-sensei. saat Kiyo-sensei sibuk menebarkan pandangan ke sekeliling, Lenka menghampiri Rin, yang dari tadi hanya menatap keluar, kosong. "Ada apa, Shion?"
"Saya sama anak imut ini saja, pak!" kata Lenka memeluk Rin. Rin kaget bahwa dia dipeluk oleh seorang gadis yang dielu-elukan baik oleh perempuan maupun laki-laki.
"Baiklah, jika itu maumu," kata Kiyo-sensei. Semua anak bingung, kenapa Lenka memilih anak seperti Rin yang pendiam dan tidak bergaul dengan orang lain daripada mereka. Rinpun kaget kenapa Lenka memilihnya.
"Tehee… namaku Lenka Shion, salam kenal!"
"Rin Kagata," kata Rin cuek. Lenka hanya tersenyum.
Pelajaran di mulai.
"Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini?" kata Kiyo-sensei. Semua terdiam.
"Baiklah, kalau tidak ada yang mau menjawab, biar saya yang tunjuk. … Kagata!" kata Kiyo-sensei. Rin yang merasa namanya dipanggil terkejut. Gadis itu langsung berdiri. "Apa jawaban dari soal ini?"
"Ah… errr…"
"Tiga puluh empat."
.
.
"Eh?" kata Rin bingung.
"Tiga puluh empat," bisik Lenka sambil mengedipkan matanya.
"Tiga… puluh empat?"
"Ya. Silakan duduk," kata Kiyo-sensei. Rin langsung duduk ke bangkunya. Lenka tersenyum manis dan mengedipkan matanya kepada Rin.
Rin hanya terdiam, namun seulas senyum terlukis di wajahnya, walaupun itu hanya sebentar dan nyaris tidak terlihat.
Istirahat.
Seperti murid-murid baru pada umumnya, Lenka dikerumuni oleh para murid di kelas itu. Karena dia adalah anak yang unik. Dia tidak memakai seragam sekolah seperti lainnya, dan memakai sebuah gaun kuning dengan renda banyak serta membawa payung anti sinar matahari. Tidak terlalu menganggu, karena dia duduk di paling belakang.
"Lenka tinggal di mana?" tanya Neru.
"Aku tinggal di Amerika," jawab Lenka.
"Kenapa pindah ke sini?"
"Aku di suruh papa."
"Sebelumnya sekolah di mana?"
"Aku tidak sekolah, aku homeschooling."
"Wah, enak dong?"
"Enggak, tahu. Enggak punya teman, sepi rasanya," jawab Lenka terhadap bertubi-tubi pertanyaan yang dilontarkan teman-temannya. Rin yang tidak suka keramaian, berdiri menuju ke luar kelas.
"Ah, Rin!" teriak Lenka. Rin terhenti, dan membalikkan badannya. Begitu juga yang lain, mata mereka menuju ke arah Rin. "Kamu mau ke mana? Aku ikut ya!"
"Terserah," kata Rin cuek. Lenka segera menyusul Rin.
"Maafkan aku, teman-teman. Sampai jumpa!"
Rin berjalan menyusuri lorong menuju atap sekolah. Dulu, kehadirannya tidak dirasakan oleh seorangpun di sekolah itu. Namun sekarang, semua mata menuju tempatnya. Mungkin lebih tepat, mata tersebut menuju ke arah Lenka. Anak itu memang mencolok, dengan pakaian dan gaya bicaranya.
Mungkin, para mata itu sedang mengolok-olok Rin, bahwa gadis itu bisa berjalan bersama gadis mencolok seperti Lenka. Setelah sampai di atap, Lenka duduk di sebelah Rin.
Rin membuka bungkus roti miliknya. Lenka hanya duduk tanpa makan. Akhirnya Rin buka suara.
"Shion-sama enggak makan?"
"Aku? Enggak."
"Kenapa?"
"Aku enggak bawa makan."
.
.
Rin menghela napas, dan membagi dua roti miliknya. "Nih, makan. Walaupun hanya roti, gizinya banyak."
"Terima kasih, Rin!" kata Lenka gembira. Anak itu langsung melahap roti pemberian Rin, walaupun hanya sedikit.
Mereka terdiam lagi.
"Shion-sama, anda tidak usah berbaik hati kepadaku."
"Eh? Kenapa?"
"Aku tidak suka diperhatikan," kata Rin terang-terangan, dan yang pasti nge-JLEB banget buat Lenka.
"Ahahahaaa… begitu ya?" kata Lenka tertawa hambar.
"Iya. Dan kalau boleh jujur, kedatanganmu bagiku itu aneh banget. Kamu mau ngobrol sama aku, mau memperhatikan aku, dan kamu mau ngajak aku main."
"E-emangnya aneh?"
"Iya, soalnya selama 4 bulan terakhir, aku enggak ngomong sama siapapun," jelas Rin.
Lenka cengo.
.
.
.
.
Cukup lama.
"ENGGAK NGOMONG SAMA SIAPAPUN SELAMA 4 BULAN TERAKHIR!?" teriak Lenka akhirnya. "Enggak menderita banget, tuh?"
"Biasa aja," jawab Rin sekenanya. "Semua enggak peduli, tuh. Aku juga cuek aja, pura-pura enggak ada di kelas."
"Semua enggak sadar?"
"Iya, dan kalau bagi kelompok, aku selalu dapat sisanya, atau semua kaget kalau ada satu murid enggak ke hitung."
"Jahat banget," komentar Lenka. "Masa mereka enggak sadar sama cewek manis seperti Rin, sih?"
"Sudah lama aku enggak ngomong panjang lebar sama seseorang," kata Rin sambil memutar ujung rambutnya yang di kepang itu. "Terima kasih, ya."
"Kenapa berterima kasih? Aku selalu ada untuk mendengarkan," kata Lenka tersenyum. "Aku malah mau berterima kasih sama Rin, menjadi teman pertamaku. Terima kasih, Rin."
"Eh? Benar? Kamu juga teman pertamaku," kata Rin malu.
"YOSH!" teriak Lenka berdiri. "Hari ini kita pergi yuk Rin."
"Ke mana?"
"Kita ke salon!"
Sae: yosh~! Fict pertama Ai-chan! Sae ini dari Sae Hinata! Dan Ai-chan adalah adik Sae! Di sini Sae hanya membantu ngedit dan ngasih gambaran cerita alias editor!
Ai: ohayou…! Ai Mitsuka desu…
Sae: …
Ai: … apa?
Sae: Ai-chan enggak banyak ngomong ya padahal ini fict Airin… Sae sedih nih… #pundung#
Ai: emangnya Saetan nee-chan bawel?
Sae: cuih, tanya aja sama OC-OC Sae, tiada hari tanpa penindasan… #mengenang masa lalu# ngomong-ngomong kenapa aku ditambah tan? #evil smirk#
Ai: oooh… pantesan ditindas bawel gitu… #ngebaca fict Sae# ngomong-ngomong kalau ditambah tan jadinya setan deh~!
Sae: #nangis# Ai-chan jahat… aku dikacangin… ogah! demi Kami-sama!
Ai: sekian! #tebar senyum# RnR?
