SENYAWA HATI

Base : Bleach (Kubo Tite) Musical + Info dari teman-teman
POV (Point Of View): POV 1
Central Character : Hitsugaya Toushiro dan Hinamori Momo
Time Line : Dr awal penghianatan Aizen sampe chapter terakhir
Challenge : Album Fic dr Infantrum (Buat Fanfic 50-100 kata per judul lagu dari satu album yang dipilih-SEMUA LAGU HARUS MASUK-)
Album : Senyawa Hati by Alv band 2003 (Shirei diijinkan untuk menggunakan liriknya oleh Alv Band sendiri)

AUTHOR NOTE : Shirei ga pernah baca or nonton anime Bleach. Cuman nonton musicalnya. Mana yg favorite adalah yg Code 001 and 002 (OOC Mode on). Makanya ini cm sepengetahuan Shirei aja buat fict nya. Maaf kalau ada yg salah yah.

Disarankan sambil denger lagu dr Album Senyawa Hati by Alv Band. Band Indonesia yang paling Shirei suka sampai saat ini. ^^

POV (Point Of View) adalah sudut pandang tokoh yang berbicara. Dalam cerita ini Shirei punya 2 POV. Hitsugaya Toshiro dan Hinamori Momo.

Semoga berkenan.


Sesosok anak laki-laki berambut putih keperakan tertunduk tak berdaya. Luka yang diderita tubuh dan jiwanya terlalu berat hingga menyingkirkan nilai-nilai kesadaran diri. Darah masih mengalir deras dari luka yang menganga di tubuhnya. Aizen yang melakukannya. Orang yang paling ingin ia bunuh di dunia ini. Nafas Hitsugaya memburu….

*PENAKLUK HATI*

POV : Hitsugaya Toushiro

Tiada ada ingatan indah yang kau berikan untuknya. Yang mampu kau berikan hanya tangis juga raungan ketidakberdayaan. Ia hanya gadis lugu yang terlalu percaya pada ucapan manis penuh bisa yang kau lontarkan padanya.

Kemunafikanmu… membungkus semua kebusukanmu menjadi semerbak wangi di hadapannya. Aku muak. Kau… penakluk hati wanita paling berharga yang pernah kutemui. Namun kau justru mencampakannya dan menjadikannya boneka yang bisa kau permainkan sesukanya.

Kau sisakan sakit hati 'tuk mereka
Kau ingkari nuranimu yang berbisik.
Jalan hidup yang kau pilih terasa penuh dengan kepalsuan
Engkau menjadi... Penakluk Hati....
Haruskah berakhir dengan sebuah tragedi?

*ANTARA*

POV : Hitsugaya Toushiro

Hey Hinamori… meski aku selalu mengeluhkan dirimu yang tak kunjung memanggilku Hitsugaya-taichou alih-alih dari memanggilku Shiro-chan, sedikitpun aku tak marah padamu. Aku hanya ingin kau memandangku sebagai seorang laki-laki yang bisa melindungimu. Bukan Shiro-chan kecil yang kala itu belum bisa apa-apa. Namun kau semakin tak terjamah.

Ku tahu pasti yang kau simpan di hati
Andai ku bisa, hapuskan semua ruang dan waktu
Antara....

*RAHASIA HATI*

POV : Hitsugaya Toushiro

Tak pernah kukatakan betapa ku mencintaimu. Tak pernah sekalipun kau memandangku sebagai seorang yang pantas untuk bersanding di sisimu. Sungguh ingin kuungkapkan semua rasa dalam dada. Namun setiap kali kau memandangnya dengan tatapan penuh kasih, aku urung bercerita.

Tlah tersimpan rahasiaku
Terpendam di relung jiwa
Tak semua nada di kalbu
Dapat kulantunkan padanya

Rahasia Hati
Cintaku padanya tak terwujud nyata

Rahasia Hati
Walau tak berbalas, cintaku untuk s'lamanya

Wanita berambut hitam bergelung itu kini terperangah tak percaya. Orang yang paling ia kagumi menancapkan pisau ke dalam tubuhnya. Ia bergetar dalam runtuhnya kepercayaan yang coba disusunnya perlahan. Hinamori menggerang pelan sebelum akhirnya terjatuh bersandar pada bumi.

*CINTA PALSU*

POV : Hinamori Momo

Aizen-taichou… kata-kata lembut yang kau torehkan dalam ingatanku selalu membuatku percaya akan kasihmu pada sesama. Melihatmu hidup dan memelukku hangat.

Belai kata asmara membasuh pelan jiwa
Dikau kudamba

Usirkan sudah gundah yang menerpa. Namun sakit yang kau ukirkan dalam jiwa dan ragaku melalui pisau yang kau tancapkan dalam tubuhku yang rapuh, mengoyak segala. Kemana perginya sosok yang selama ini kukagumi?

Pesonamu, dan kata hatiku
Tak dapat bertemu dan menjadi satu

Bahagiamu, dan suara jiwaku
Selalu berseteru mengungkap cinta palsu

Angin ragu menyerang membuat asa terbang
Cintapun terbilang hilang...

***

Hitsugaya duduk di sisi ranjang tempat Hinamori di rawat. Matanya menatap penuh kekhawatiran. Luka di perut Hinamori sudah dibalut rapat. Tapi gadis itu masih belum sadar. Wajahnya terlihat sangat pucat. Hitsugaya membelai rambut Hinamori yang panjang tergerai perlahan.

*LOLITA*

POV : Hitsugaya Toushiro

Gadisku, jangan bersedih.
hanya dirimu yang telah kupilih
Dampingi hidupku sampai ku mati

Aku akan memberimu cinta
Yang telah kau damba
Untuk selamanya

Aku akan membagimu cinta
Semua yang kupunya
Untuk selamanya

Seandainya kau mengerti bahwa aku akan selalu ada untukmu. Meski kadang aku menyakiti hatimu, sungguh aku tak bermaksud begitu.

*SEMUA UNTUKMU*

POV : Hitsugaya Toushiro

Nee Hinamori… dengarkah kau akan bisikan hatiku? Dengarkah kau bahwa aku ingin sedikit kau perhatikan? Tahukah kau bahwa ada orang yang selalu berusaha melindungimu sampai akhir?

Hitunglah detak di jantungku
Sentuhlah bilik di hatiku
Rasakan setiap butiran kasihku

Surat palsu yang diberikannya padamu. Racun yang memasuki kepalamu dengan dustanya yang paling kelam membuatmu ingin membunuhku. Meski Aizen telah membuatmu berpaling, meski dengan itu kau sempat meragukanku tentang makna puisi cintaku padamu….

Yakinlah, asamaraku penuh hati
Semua untukmu, cinta dalam hidupku
Hanyalah buatmu

Semua untukmu, hembusan nafasku
Hanyalah buatmu

Sudah beberapa bulan sejak Hinamori tak bertemu dengan Aizen. Hatinya berusaha menelaah segala peristiwa yang menimpanya. Berusaha memahami bahwa kasihnya untuk Aizen hanya sia-sia. Hinamori menatap tumpukan mayat yang berserakan di hadapannya. Aizen yang melakukannya. Kini sahabat masa kecilnya berdiri di sana. Berusaha melindunginya. Hanya pedih yang dirasa melihat orang yang terpenting dalam hidupnya saling bertarung.

*TERANCAM PUNAH*

POV : Hinamori Momo

Aku mencoba selalu percaya bahwa Aizen-taichou melakukan semua pasti dengan alasan. Mencoba untuk selalu tetap pada keyakinanku, bahwa fuku taichou tak akan berarti tanpa taichou-nya. Tapi Shiro-chan selalu berusaha menyadarkanku bahwa semua yang kulihat hanya bayang-bayang semu. Aizen yang ada di kepalaku berbeda dengan kenyataan. Aku mengeleng-geleng lemah.

Sunyi cerita hantui setiap masa.
Seolah berdua
, tapi sebatang kara.

Segala janji dan mimpi
menjadi luas tak bertepi.

Masihkah berharga rindu dan rasa
Bila hanya mampu sesakkan kalbu.

Masihkan tersisa kenangan kita,
bila yang terindah menjadi beban
dan terancam punah.

Hitsugaya menatap sosok Aizen yang menantangnya dengan tatapan nanar. Senyum sinis menghiasi bibir tipisnya. Masih diingatnya dengan jelas Aizen lah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun pada dirinya yang seharusnya tak memiliki hari ulang tahun. Senyum Hinamori yang mengucap selamat sembari menatap kembang api di tengah musim dingin sungguh terlihat sangat memesona. Hitsugaya menatap Aizen dingin.

*MELATIKU*

POV : Hitsugaya Toushiro

Harusnya kusadari sejak awal bahwa Aizen hanya memanfaatkanmu. Harusnya aku bisa lebih kuat untuk melindungimu dari rencana yang membusuk dalam benaknya. Dalam kesunyian kuteriakkan penyesalan akan lemahnya diriku ini.

Kau melatiku, maafkan kelemahanku.
Semerbak harummu
, menembus penyesalanku …

Pertarungan sengit antara Aizen dan Hitsugaya tak terhindarkan. Ledakan jurus beradu membelah angkasa. Sebelum akhirnya Hitsugaya menusukkan pedangnya ke tubuh Aizen dan mengeluarkan jurus pamungkas es-nya, Hawa dingin menyeruak ke angkasa seiring jeritan tertahan seorang wanita terdengar samar. Mata Hitsugaya terbelalak.

*DARAH MUDA*

POV : Hitsugaya Toushiro

Kembali lagi ku disini,
untuk jiwa-jiwa yang hilang

Sepi dan tersingkirkan
Sesat dan terlupakan
Tenggelam dalam kepedihan

Darah muda, dalam hati kau ada
Darah muda, s'lalu jaga terang jiwa
Darah muda, genggam tangan bersama

Darah muda, bebas lepas dan terbang

Tatapan mata itu, menatapku penuh tanya. Meluluhlantakkan semua harapan bahwa aku bisa membunuh pria itu. Yang terkapar di hadapanku justru dirinya. Wanita paling aku cintai di dunia ini. Darah yang menetes membasahi tubuhnya begitu hangat. Aizen menggunakan jurus ilusinya kembali. Menipuku dan menukar tubuhnya dengan tubuh Hinamori.

"Shiro-chan.. doushite?" tanyanya bergetar sebelum memejamkan matanya. Aku menjerit histeris.

*USAILAH SEMUA*

POV : Hitsugaya Toushiro

Tangannya berubah menjadi dingin. Air matanya mengalir pelan sebelum akhirnya membeku dan pecah berserakan. Jeritanku menulikan segalanya. Pedang yang kutujukan untuk orang lain justru bersarang di tubuhnya dan membekukannya menjadi serpih-serpih ketiadaan.

ku disini saksikan s'bagian sukmaku pergi
Suara jiwa... di dalam diri
Tak kuasa menahan langkah hati
Di depan lara tak berujung
Dan kau diam... tanpa suara
Menanyakan arti perpisahan

END



Kamus Mini :

Taichou : semacam ketua/leader

Chan : Panggilan anak kecil perempuan (umumnya) atau sahabat laki-laki kecil.

Fuku taichou : Wakil Ketua

Shiro-chan Doushite? : Shiro(putih)-chan kenapa?

Jakarta 26 April 2010

*Aku sungguh tak ingin Momo mati*

Special Dedicate to : kak Kuple yang merupakan basist Alv band. Terima kasih atas supportnya membuat fanfic ini. Semoga suka yah kak ^^

For my beloved sister (Hassei), makasih dah jadi Beta reader dan memberi kakak masukan.

Challenge yang SUSAH menurutku. Paling susah itu nyambungin 'Melatiku' ama 'Lolita'. Lol

Akhirnya Shirei memasuki dunia fandom yang 'sedikit' tenar ^^ Uhuy (potong tumpeng)

Mohon Reviewnya jika berkenan dengan menekan tombol sakti di bawah (Ga perlu login jg gpp kok)

*Mari kita berjalan lurus dengan tujuan ke atas* (Alv Band)