Ganteng ya? Maksudnya Temen Kamu
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Ryuhara
Rate: T
Chara: Sakura, Sasuke dan Sasori
Warning: Based on true story, gaje, alay, typo (s), no pairing
.
.
Fanfic for KAZAMA SAKURA or Citra
.
.
.
Enjoy Story
.
.
.
Sakura, Ino dan Tenten baru saja turun dari sepeda motor matic mereka masing-masing. Ketiga gadis cantik itu berencana akan mengadakan buka bareng di Konoha Fried Chicken atau yang biasa disingkat KFC setelah hampir satu tahun tidak bertemu. Mengingat tiga sekawan ini memilih kuliah di luar kota, seperti Sakura yang sedang kuliah di Jurusan Biologi Universitas Sunagakure, Ino jurusan Farmasi di Universitas Amegakure, dan Tenten yang berkuliah militer di Kumogakure membuat intensitas untuk bertemu mereka menjadi berkurang.
Sakura –gadis yang memakai baju kurung berwarna merah muda, rok cokelat dan kerudung merah muda lembut- itu terkikik geli bersama Ino saat mengingat masa-masa indah mereka dibangku SMA.
"Gila Sak, lo ingat gak sama cowok yang lo taksir sejak kelas X? Dia ngajakin buka bareng lho, liat nih, dia ngirim pesan lewat Line semalam," Ino menunjukkan salah satu pesan di aplikasi social media yang sedang digandrungi anak muda sekarang.
"Ah yang bener lo No? Mana-mana? Gue minta ID Line-nya dong." Sakura mencatat ID Line seseorang itu dengan cepat.
Tenten yang melihat kelakuan dua sahabatnya itu menggeleng pelan, "Udah ah! Kita jauh-jauh kesini kalian malah asyik dengan gadget. Pokoknya sesuai perjanjian, gadget cuman boleh dipakai untuk foto-foto. Udah itu dimatiin!" Ujar Tenten setengah sewot.
"Ya elah, biasa aja kali cuy. Emang gak kangen apa sama mantan gebetan di masa SMA? Itu loh~ si Neji Hyuga dari kelas XII Ipa 1. Hahaha..." ledek Sakura.
"Ye, enak aja! Gue udah move on lah. Ngomong-ngomong kita duduk dimana?" Tanya Tenten sembari mengedarkan pandangannya ke kursi-kursi yang masih kosong.
"Di luar aja yuk! Biar foto-fotonya entar bagus." Ino menunjuk sebuah kursi yang terletak di luar kafe.
"Boleh juga. Tapi gak hujan 'kan?" Sakura menatap ke atas, langit Konoha sedikit mendung saat mereka berangkat.
Mereka bertiga pun mengambil tempat di kursi yang ditunjung Ino tadi. Sebuah kursi yang cukup menampung empat orang dengan meja yang dilengkapi payung besar.
"Yuk...yuk... pesan." Sakura meletakkan tasnya di atas meja.
"Kalian berdua aja ya? Gue malas berdiri," ujar Ino dengan memasang wajah melas.
"Ya elah No, baru juga jam segini sok malas-malasan. Puasa aja lu banyak gaya!" cetus Tenten. "Yuk Sak, keburu rame."
Di samping itu, terdapat tiga pemuda tampan yang baru saja turun dari mobil. Mereka bertiga terlihat tampan dengan baju koko yang diseterika rapi dan kopiah di kepala mereka. Pemuda yang berjalan duluan tampak sedikit lebih ceria, dengan warna rambut yang berwarna kuning terang, mata secerah biru langit dan memakai baju koko berwarna biru dongker. Di belakangnya terdapat dua pemuda yang tak kalah tampan dari pemuda tadi, yang satu berwajah datar dan memakai baju koko berwarna hijau toska di sebelahnya pemuda berwajah imut –sedikit baby face- yang memakai baju koko berwarna merah.
"Teme, kita duduk dimana? Di luar atau di dalam?" teriak pemuda berbaju koko biru dongker tadi.
"Hn. Terserah!" jawabnya dengan cuek.
"Di dalam saja Naruto." Saran cowok yang memakai baju koko berwarna merah.
Naruto mengambil tempat yang hanya berjarak 2 tempat dari pintu masuk. Di sebelah kirinya terdapat segerombolan anak-anak berusia sekitar 12-13 tahun yang sepertinya juga sedang berbuka bersama.
"Pesan gih! Gue males berdiri." Naruto memainkan ponselnya.
"Hn, kalian pesan apa?" Sasuke –nama pria yang memakai baju koko berwarna hijau toska- tadi menatap kedua temannya.
"Samain aja deh." Ucap Sasori.
"Yah, samain aja teme."
Sasuke pun berjalan menuju tempat pemesanan makanan. Ia berdiri di lorong antrian nomor 2, sembari menunggu gilirannya ia memainkan ponsel canggihnya dan membuka salah satu situs yang digandrungi orang-orang sekarang Instagram.
"Sak, kita pesan yang super great aja. Udah sepaket tuh, ayam, nasi sama minumannya," ujar Tenten.
Sakura menatap papan-papan yang menampilkan menu-menu makanan di Konoha Fried Chicken, "Um... boleh juga. Kita pesan yang HCC saja Tenten. Biar murah. Hahaha..." Sakura tertawa kecil. Membuat pemuda yang berdiri tak jauh darinya menoleh.
"Hn. Siapa dia? Sepertinya tidak asing." Sasuke memandangi gadis berkerudung pink itu dengan cukup serius. Dirinya yang sedang membuka Instagram secara tidak sengaja melihat sebuah foto yang baru saja di-upload dan sangat mirip dengan gadis yang ditatapnya tadi.
H. Sakura
Mengapload foto 10 menit yang lalu.
Sasuke menatap kembali foto gadis berwajah cantik dengan kerudung merah muda yang sedang ber-selfie ria dengan seorang gadis berkerudung cokelat. Dilihatnya gadis yang tertawa tadi, kini ia dan temannya sedang menyebutkan pesanan kepada pegawai restoran tersebut dan membayarnya.
"Sak, bawain yang ini ya! Gue mau ngambil saos tomat sama saos cabe dulu," gadis berkerudung cokelat tadi memberikan nampan yang berisi 3 potong ayam, 3 buah nasi dan 2 buah minuman soda.
"Berat Ten! Bawain piringnya separo," Sakura membagi piring menjadi dua tempat ke nampan yang dibawa oleh Tenten.
Saat gadis itu melintasi Sasuke tanpa menoleh sedikit pun, saat itu juga mata hitam itu menatapnya dari dekat dan menyeringai.
"Hn. Ternyata benar, itu dia."
Saat melintasi pintu masuk, Sakura hampir saja menjatuhkan nampan yang ia bawa. Untung saja seorang pemuda tampan membantunya dengan memegangi ujung nampan tersebut sehingga makanan yang dibawanya tidak tertumpah.
"Ah... te-terima kasih." Sakura tersenyum sopan dan menundukkan wajahnya saat melihat sepasang mata yang menurutnya indah itu.
"Tidak apa. Hati-hati."
.
.
.
.
Disisi lain Ino berpindah tempat dan duduk di kursi yang berada tepat didekat pintu masuk. Ia melambaikan tangannya ke hadapan Sakura saat gadis itu kebingungan karena kursi yang mereka tempati di luar tadi malah diisi oleh orang lain.
"Disini Sak! Sori pindah, soalnya disana gelap." Ino nyengir tanpa dosa.
"Dasar Pig! Seenaknya saja pindah."
Mereka menata makanan yang dibawa Sakura tadi. Tak lama kemudian Tenten datang dengan sebuah piring berisi saos tomat dan saos cabe.
"Yeay! Sekarang waktunya selfie-selfie! Gue bawa tongsis lho!" teriak Ino.
"Jangan, pake super wide gue aja," Tenten mengeluarkan super wide miliknya dari dalam tas.
"Iya, kitakan cuman bertiga. Masa pake tongsis," Sakura tertawa kecil.
Mereka bertiga pun sudah sibuk mengambil foto untuk kenangan yang mengabadikan momen mereka.
.
.
.
.
"Wah... cewek-cewek yang disana cakep ya Sas? Coba salah satu dari mereka nyamperin kita," Naruto menatap ketiga gadis yang sedang foto-foto tersebut.
"Memangnya salah satu dari mereka ada yang mau sama lo?" Pemuda yang dipanggil Sas oleh Naruto tadi menjawab dengan nada mengejek diujung kalimatnya.
Naruto yang mendengarkan jawaban dari temannya itu menunjukkan raut wajah masam, "Cih! Kayak lu ganteng aja! Muka bayi aja belagu!"
"Daripada lo, muka rubah!" Sasori membalasnya seraya memainkan ponselnya.
"Dasar! Bayi cengeng!"
"Hah! Muka kucing!"
"Bayi ngompol!"
"Rubah cebol!"
Kedua pemuda itu saling mengumpat dan baru berhenti saat teman mereka datang dan tampak kesulitan membawa nampan yang berisi pesanan mereka.
"Yah Teme, kalau kesusahan bilang dong!" Naruto ikut membantu Sasuke menata makanan mereka.
"Hn. Inisiatif dobe."
Setelah makanan ditata dengan rapi, mata hitam Sasuke melirik gadis berkerudung merah muda yang sedang tersenyum saat berfoto bersama teman-temannya. Secara tak sadar ia pun menyunggingkan senyuman yang jarang hadir di wajah tampannya itu. Ia mengenal gadis itu lewat instagram. Dan tak jarang mereka saling like-like-an foto. Sasuke me-scroll ke atas untuk melihat update-an terbaru di Instagram-nya.
H. Sakura
Terlihat foto Sakura yang tersenyum manis dan matanya menyipit di foto tersebut. Membuat wajah cantiknya menjadi semakin imut. Sasuke menekan tap 2 kali pada foto itu hingga muncul gambar love.
Ia pun membuka profil instagram gadis bernama Sakura tadi dan mencoba menuliskan pesan lewat direct message.
Sasuke Uchiha
Hai... lagi di KFC ya?
Sakura yang sengaja mematikan ponselnya itu tertawa mendengarkan cerita dari teman-temannya. Kemudian tak lama setelah itu gadis itu berdiri dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan. Di saat yang bersamaan Sasori izin ke toilet untuk buang air kecil. Gadis cantik berkerudung merah muda itu memperbaiki kerudungnya dicermin, ia tidak sadar bahwa ada seorang pemuda yang ingin mencuci tangannya dan Sakura menghalangi jalan untuk ke kran.
"Permisi, saya mau cuci tangan."
"Ah iya. Maaf ya."
Sakura mendongak melihat ke cermin, di belakangnya berdiri pemuda tampan dengan surai merah yang serasi dengan baju kokonya. Secara tidak sadar Sakura tersipu malu.
"Um... silahkan." Sakura bergeser sedikit.
Pemuda itu membasahi tangannya dan mengambil sabun. Saat ia akan menekan botol sabun itu, tanpa sengaja tangan mereka bersinggungan walau hanya sedikit.
"Ma-maaf. Saya mohon maaf," pemuda itu sedikit menjauhkan jarak tubuh mereka. Membuat Sakura tidak enak hati karena gadis itulah yang menyenggol tangan pemuda tadi tanpa sengaja.
"Tidak apa-apa kok. Kan aku yang salah."
"Sekali lagi maaf. Seharusnya saya tidak mencuci tangan disini. Kita bukan mahram dan tidak baik jika bukan mahram bersentuhan. Sekali lagi maaf," pemuda tadi langsung meninggalkan Sakura yang mematung di tempat.
"Ke-kenapa ne? Pa-padahalkan cuman kena sedikit. Kok dia takut sekali. Mana matanya tidak mau menatap mataku. Hah, tapi dia tampan." Sakura tersenyum menatap sosok pemuda tadi yang berjalan menjauh.
Sasori merasakan detak jantungnya yang berebar kencang, "Astagfirullah alazim, kenapa bisa aku bersentuhan dengan gadis tadi. Kalau Umi sama Abi tahu pasti aku kena marah. Untung aku gak liat matanya yang indah itu. Eh! Astaga, maafin Sasori ya Allah. Sasori gak boleh natap mata lawan jenis yang bukan muhrim," Sasori mengucapkan istigfar 3 kali sembari mengelus dadanya.
Tak lama kemudian beduk pun berbunyi. Ketiga sekawan itu pun mulai membaca do'a dan meminum minuman mereka.
"Alhamdulillah, puasa kita udah genap 22 hari," Sasori tersenyum kecil.
"Ya elah, biasa aja sob! Gue aja yang batal sehari biasa aja," Naruto mencomot ayamnya dengan rakus.
"Naruto, kalau kata Nabi saat buka puasa itu makan yang secukupnya aja. Jangan berlebihan, mending sholat magrib dulu yuk," Ajaknya, "Sasuke mau sholat magrib bareng?" Sasori menatap pemuda raven di sebelahnya.
"Hn. Boleh juga."
Mereka berdua pun pergi untuk menunaikan ibadah magrib sejenak.
"Jagain ya Dobe!" teriak Sasuke.
Naruto mengangkat jempolnya tinggi.
.
.
.
Sakura membuka akun instagram-nya. Dilihatnya ada seseorang yang mengiriminya direct message.
Sasuke Uchiha
Hai... lagi di KFC ya?
Sakura membelalakkan matanya kaget.
"Kenapa Sak?" Ino menangkap perubahan ekspresi wajah temannya.
"Lihat deh! Ada yang ngirimin aku DM. Dia tahu aku lagi disini." Sakura menunjukkan laya ponselnya kehadapan Ino dan Tenten.
"Ih... siapa sih? Kenal?" tanya Tenten.
"Nggak. Tapi wajahnya gak asing," Sakura membuka profil pemuda bernama Sasuke Uchiha itu.
"Lumayan ganteng Sak. Ciee... dapat gebetan setelah ditolak Gaara," Ino menjahili Sakura.
"Iya sih. Tapi tanpa ekspresi."
"Balas cepetan!" Bujuk Tenten.
Sasuke Uchiha
Hai... lagi di KFC ya?
Sakura Haruno
Iya nih, siapa ya? Kok tahu?
Sasuke yang sedang menyesap minumannya merasakan ponselnya bergetar. Ia tersenyum kecil melihat balasan DM dari gadis tadi.
Sasuke Uchiha
Hai... lagi di KFC ya?
Sakura Haruno
Iya nih, siapa ya? Kok tahu?
Sasuke Uchiha
Iya. Kebetulan lagi disini juga. Udah liburan?
Sakura Haruno
Um... baru beberapa hari yang lalu. Kalau kamu?
Sasuke Uchiha
Yah.. aku juga baru libur. Ngampus dimana?
Sakura Haruno
di UnSun (universitas sunagakure), kamu?
Sasuke Uchiha
Di Konoha ini kok. Jurusan apa? jauh bener kuliahnya.
Sakura Haruno
Biologi. Hehehe... pengen coba merantau.
Kamu masih di KFC?
Sasuke Uchiha
Ye... hebat ya. Iya nih, kenapa?
Sakura Haruno
Kamu yang mana?
Sasuke Uchiha
Pake baju ijo.
Sakura mengedarkan pandangannya untuk menatap ke sekaliling restoran. namun yang terlihat hanya beberapa anak-anak remaja SMP, keluarga dan sepasang kekasih. Dimana pemuda yang bernama Uchiha Sasuke ini?
"Kenapa Sak? Nemu orangnya?" kata Ino.
"Dia pake baju Ijo." Sakura mengedarkan pandangannya. Tapi yang dilihatnya malah pemuda tampan yang tidak sengaja bertemu dengannya di wastafel tadi, Sakura merona sendiri.
"Nemu gak?" sahut Tenten yang ikut menebarkan pandangannya.
"Kayaknya dia bohong deh," Sakura mencibir.
Sakura Haruno
Duduk dimana? Gak kelihatan.
Sasuke Uchiha
Deretan kamu kok. Cuman ketutup sama anak-anak.
Sakura berusaha menatap pemuda berbaju hijau di deretannya sekarang. Terdapat tiga orang pemuda, satu berbaju koko biru dongker, hijau toska dan merah. Dan Sakura tersenyum kecil ke arah sana.
Sakura Haruno
Oh... yang itu, iya kelihatan kok. Ganteng XD
Mendapatkan balasan pesan seperti itu, Sasuke tersedak minumannya sendiri. Sasori yang sedang menikmati ayamnya membantu temannya menegak air putih agar kondisi Sasuke kembali stabil.
"Kenapa Teme? Tumben sekali kau tersedak," Naruto yang duduk di hadapan kedua pemuda itu menatap bingung temannya yang tiba-tiba tersedak.
"Iya... kenapa Sas? Keselek ayam?" Sasori ikut bertanya.
"Ha? Nggak kok. Cuman tersedak aja."
Sasuke kembali meminum minumannya. Sedangkan disudut lain, tak sengaja mata cokelat Sasori melirik ke gadis berkerudung merah muda yang terkikik ke arahnya dan tersenyum. Gadis itu melambai ke arahnya. Namun, sebagai anak yang sholeh dan mengingat ajaran umi dan abinya, Sasori menundukkan pandangannya.
Sasuke mencoba melirik ke arah gadis yang mengatakan kalau dirinya tampan tadi. Ia sedikit gugup saat gadis berkerudung merah muda itu tersenyum ke arahnya –ke arah Sasori tepatnya- karena Sasori dan Sasuke duduk bersebelahan.
Sasuke Uchiha
duh jadi malu. Makasih ya :)
Sakura mengernyitkan dahinya saat membaca pesan balasan Sasuke.
Sakura Haruno
Eh maaf. Maksudnya bukan kamu. Tapi yang di sebelah kamu, ganteng ya?
Kalau boleh tahu namanya siapa? XD
Dan saat itu juga Sasuke merasa ingin membanting ponselnya. Namun ia sadar bahwa ponsel itu harganya mahal. Bisa kena marah ayah dan ibunya kalau sampai ia merusakkannya.
Sasuke Uchiha
Hn.
Sakura mengerucutkan bibirnya saat pemuda itu tak mau memberitahu siapa nama pemuda tampan yang merupakan temannya itu. Ia melempar ponselnya pelan.
"Kenapa Sak? Udah tahu orangnya yang mana?" Tanya Ino.
"Udah kok. Tuh, di sebelah sana. Orangnya biasa aja. Aku tanyain nama temennya yang ganteng pake baju merah itu gak dijawab," Sakura meremas tishu ditangannya.
"Ye! Lo mah nanyain temen dia. Tanyain tentang dianya lah!" Tenten membaca percakapan Sakura dan pemuda tadi diponsel Sakura.
"Dianya gak ganteng, temennya yang ganteng," Sakura tersenyum manis.
Sasori melirik ponsel Sasuke saat pemuda itu pergi ke toilet dengan muka sedikit kesal. Ia mengintip percakapan Sasuke bersama seorang gadis. Saat melihat foto Instagram gadis bernama Haruno Sakura itu, Sasori tersenyum. Ia membalas pesan tersebut.
Sasuke Uchiha
Namanya Akasuna Sasori. Jurusan Seni Murni di UnSun juga.
Sakura yang merasakan ponselnya bergetar kembali melihat pesan balasan Uchiha Sasuke tadi.
Sakura Haruno
Benarkah? Wah satu kampus dong sama aku XD. Sampaikan salamku padanya ya.
Bilang juga, kalau kapan-kapan kalau pulang kampung kita barengan aja.
Sasuke Uchiha
Udah aku bilang kok. Kata dia Wa'alaikum salam.
Dia mau pulang bareng kamu kalau udah sah jadi mahramnya setelah dia nemuin abi dan umi kamu.
Sakura cukup terkejut dengan balasan pesan itu. Ia kembali menolehkan kepalanya. Dan secara tidak sengaja ia menatap bahwa pemuda merah itulah yang memegang ponsel Uchiha Sasuke tadi. Dan pemuda berbaju koko hijau toska tadi pergi entah kemana. Sial, Sakura jadi gugup.
Sasuke Uchiha
Haruno-san, maaf ya. Ini Sasori yang balas bukan Sasuke. Sasukenya ke WC. Kita chat di DM aku aja. Aku udah Follow kamu.
Sebuah notifikasi masuk ke akun Instagram Sakura.
Akasuna Sasori mengikuti anda.
Sakura tersenyum manis dan menerima permintaan follow itu. Sementara Sasori, ia menghapus pesan terakhir tadi.
Akasuna Sasori
Assala'mualaikum Haruno-san. salam kenal ya.
Sakura Haruno
Wa'alaikum Salam Akasuna-san. salam kenal juga XD
Sementara itu Sasuke menatap dongkol pada sosok sahabat merahnya. Padahal dia yang kenal duluan, dia yang chat duluan, tapi kenapa malah Sasori yang dapat?
Hah... ini perkara jodoh Sas.
Bukan siapa cepat dia dapat.
.
.
.
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang melimpah (yaitu surga)" [An-Nur (24):26]
.
.
FIN
A/N
Wkwkwk... ini emang cerita asli pas bukber tadi. Tapi dengan sentuhan fiksi jadilah seperti ini. Yang bagian terakhir jangan dianggap beneran ya. Cuman khayalan author aja. Soalnya cowok tadi ganteng kok, tapi sayang kita gak kenalan secara live. *ditabok.
Err...sesuai janji aku ke si Kazama Sakura, ini fanfic untuk dia.
Gimana cit? Giliran lu ya... buatin fanfic untuk gue.
Wwkwkwk
Silahkan review.
Salam Akasuna Ryu istri Saso :*
JBI, 27. 06. 16 (22:54)
