One Day Babysitting

kaisoo


"Jonginnie hyung, potongan puzzle yang terakhir hilang!" Balita dengan porsi pipi berlebihan itu berteriak dengan aksen khasnya seraya menunjuk puzzle berilustrasikan Pororo dan kawan-kawan yang sedang disusunnya berkali-kali.

Tak terhitung sudah helaan nafas berat yang dihembuskan Jongin. Hari ini hari Minggu, seharusnya pukul tujuh seperti ini, Jongin masih di atas kasur empuknya, memeluk guling dan memimpikan seniornya yang cantik di universitasnya. Tapi, tebak apa yang ia dapat hari ini. Jongin diberi mandat oleh ibunya untuk menjaga bocah yang belum genap berumur lima tahun sampai senja nanti. Menjaga balita dari anak tetangga sebelah rumahnya karena katanya ibu dan ayah dari anak itu akan menjenguk saudaranya yang sakit, mereka tidak ingin anaknya itu tertular virus dari rumah sakit tersebut. Sedangkan ibunya sudah menghilang sejak sepuluh menit lalu—tentu saja dengan tata rias yang megah dan… jujur, membuat mata Jongin iritasi. Ayahnya tentu saja perlu mengawas perusahaannya. Dan, kakak perempuannya sedang bersenang-senang dengan kekasihnya. Ya Tuhan, Jongin mengalami insomnia berat tadi malam. Ia bahkan belum sempat mencuci wajahnya dan menyikat giginya.

"Jonginnie hyung, potongan puzzle yang terakhir hilang!"

Tak ada balasan lagi.

"Jonginnie hyung, potongan puzzle yang terakhir hilang! Lihat, Pororonya tidak punya paruh!"

Masih tidak ada balasan.

"Jonginnie hyung, potongan puzzle yang terakhir hilang! Hyung dengar Kyungsoo, tidak, sih!?" pekik balita itu lagi dengan nada yang lebih tinggi, kesal karena lawan bicaranya tidak memberi reaksi.

"Iya, iya, Kyungsoo. Aku akan mencari potong puzzle yang hilang itu, itu keinginanmu, 'kan?!" Astaga Kim Jongin, kau berbicara pada anak kecil bukan pada teman satu fakultasmu.

Bocah yang dipanggil Kyungsoo itu tersenyum senang sambil mengangkat kedua tangannya ke atas—pertanda ia puas dengan tindakan Jongin.

Jongin beranjak dari sofa, tempat di mana ia menempelkan kepalanya dan memejamkan matanya. Berjalan ke arah Kyungsoo, menggerakan matanya ke kanan dan ke kiri demi mencari potongan puzzle Pororo milik Kyungsoo yang hilang itu. Celingak, celinguk, tapi belum juga ia temukan. Jongin terus mencari benda yang tidak penting baginya itu. Sofa, cek. Karpet, cek. Tas makanan Kyungsoo, cek. Tas mainan Kyungsoo, cek. Tapi tidak satupun potongan puzzle itu berada di sana. Jongin membungkukan tubuhnya, melihat kolong meja, tapi tidak ada juga. Melihat bawah kolong sofanya, tidak ada juga. Di bawah karpet, juga tidak ada. Jongin menghela nafasnya. Akhirnya ia kembali menghampiri Kyungsoo.

"Kyungsoo, aku tidak menemukan—"

…Eh, kok tidak dilanjutkan?

"—nya…"

Oh, ternyata sang objek penindas—bagi Jongin—sudah terlelap di atas karpet ruang menonton. Saking bosannya menunggu, bocah itu terlelap dengan wajah damainya. Temperatur emosi Jongin sudah di ubun-ubun, tapi apa boleh buat. Namanya juga anak kecil.

Jongin hanya mengelus dadanya pelan. Sejujurnya Jongin sudah terlanjur kesal pada Kyungsoo, tetapi melihat bocah itu tidur dengan wajahnya yang polos nan damai bak malaikat itu (sayangnya berotak iblis), Jongin jadi tidak tega padanya.

Akhirnya, Jongin memindahkan tubuh ringan Kyungsoo ke atas sofa yang sempat ia djadikan tempat tidur dadakannya. Dengkuran halus mulai mengalun dari bibir tebal dan merah milik Kyungsoo. Huhuhu, lucu sekali. Sayangnya, Jongin dalam situasi siaga 1 dan siap meledak kapan saja.

Jongin mengelus surai hitam nan halus milik Kyungsoo. Harum sampo bayi yang dipakai Kyungsoo bersatu dengan oksigen yang dihirup oleh Jongin.

Bosan juga hanya melihat bocah tersebut, akhirnya Jongin memutuskan untuk menyaksikan beberapa acara di televisinya. Menghilangkan rasa kantuknya juga amarahnya.

Tetapi baru saja berjalan untuk mengambil remote televisinya, Jongin merasakan kakinya menginjak sebuah benda yang memiliki sisi tak beraturan. Jongin mengernyitkan kedua alisnya, lalu tanpa banyak berpikir mengambil benda tersebut. Baru saja melihat benda tersebut, rasanya ada asap yang menguap dari kepala Jongin. Ternyata benda itu adalah benda yang ingin Jongin bakar sampai menjadi abu. Potongan puzzle Pororo milik Kyungsoo yang berilustrasikan paruh si Pororo.

—SIAGA SATU, SIAGA SATU!


to be continued


n.b. : ZELOMFG'S BACK ZELOMFG'S BACK (stop). okay im back to this fanfic world. tbvh i have to study for mid exam buT TOO LAZY TO READ ORZ. males banget ini btw ff ku yang anyway kehapus sendiri dunno why, aku juga gak kepikiran untuk repost tho im sorry yasss wkwk. ff ku kali ini bertema age switch gitu, abis kyungsoo lucu kayak aku /timpuked. ini kemungkinan bakal lanjut tapi macem gitu /what. ya drabble per chapter dengan sub tema berbeda. aku usahain bakal update secepat mungkin maybe abis mid exam pls w mumet banget enek nih angkatan terakhir ktsp YAAASSSS #yolo. yang punya bbm maybe can invite my pin 7f27c09b btw ya, lumayan nambah temen hihihi:) so thanks for the support, see you. mind to rnr? THANKSIE MY BAES HIHI.

p.s: udah ada yang liat mv d.o remake s.e.s im your girl?

p.s.s : MAU JADI TROLLY NYA PLS TULUNK

p.s.s.s : BISA DIJADIIN REFERENSI BUAT FF BDSM KYUNGSOO /YES

p.s.s.s.s : LUCU BANGET MINTA DIGULUNG TRS DIMASUKIN KULIT LUMPIA

p.s.s.s.s.s : udahan deh nanti penuh sama curhatan tp KYUNGSOO NYA CUTE BANGET HAH W SESEQ NAVAS (sudahi acara fangirling ini semua 'kay)