Begitu manis hingga tak kuasa hati untuk menahan

Begitu menyenangkan ketika otak secara refleks memutar segala tentangmu

Rindu ini seakan muncul tanpa dipanggil , seakan memenuhi kepala yang selalu berfikir tentangmu

jarak? yahh.. jarak yang menjadi penghalang antau kau dan aku

percayakah kau? hey, seseorang yang selalu aku rindukan ,percayalah hati ini selalu milik mu.

Disclaimer : Naruto hanya milik masashi kisimoto , nata hanya pinjam karakter beberapa tokoh, manun ceritanya original dari nata dong ya :D happy reading minna ..

20 juni 2012

sakura pov

Namaku Sakura Haruno , hanya gadis biasa tidak kenal dengan make up ataupun barang hits lainnya, teman-teman di kelas mengataiku cuek,dan terlalu polos , well apakah aku harus perduli? ah , benar dari sekian banyak perempuan mungkin hanya aku yang terlihat polos , tanpa lipstic, bedak , pensil alis ataupun alat rias lainnya. Aku mempunyai sahabat terbaik, mungkin kami akan bersahabat sampai disurga nanti , gadis baik itu bernama Hinata . HInata Hyuga , salah satu gadis yang terkenal di sekolah nya karena prestasi dan sikap pemalu namun tegas, yap di mana lagi jika bukan Konoha Senior High School. Oh, iya aku sekarang menduduki kelas 2 tepatnya di XI sains 2, namun aku dan Hinata bersekolah di lokasi berbeda dan di sinilah aku Suna Senior High School . Memang secara fisik kami berjauhan, namun hati kami sudah bersahabat sejak kelas 7 di Konoha Junior Senior High School.

Aku bersekolah di Suna bukan karena aku tidak diterima di KHS , ataupun malas berada di sana, sama sekali bukan, namun aku hanya ingin merasakan hidup mandiri dan jauh dari keluarga , meskipun begitu seminggu sekali aku menyempatkan pulang untuk bertemu dengan ibuku . Jarak Konoha dan Suna memang tidak terlalu jauh hanya terpaut jarak sekitar 150Km . Tidak terlalu jauh bukan? Ya beginilah kehidupanku sekarang berada dalam flat sederhana dan tinggal sendirian . Well sudah cukupkah aku dibilang anak yang tega meninggalkan ibunya di rumah? tidak ! masih ada kakak kesayanganku , dia Sasori Haruno . Kakak ku bekerja di salah satu universitas di Konoha,bekerja sebagai salah satu jajaran dosen olahraga, di sana ia cukup terkenal hingga digandrungi oleh beberapa mahasiswanya , ya begitulah dosen muda , manis , baby face dan satu lagi kakakku lajang .

Hari ini hari minggu, aku sengaja tidak pulang ke rumah hanya untuk menghadiri seminar yang diadakan oleh salah satu BIMBEL terbesar di jepang , dan woow lihat peserta yang datang tidak hanya dari Suna, banyak juga dari luar kota terbukti dengan penuhnya daftar absensi peserta seminar , dan catat ada Konoha juga .

" Hey ra, kau sedang apa ?" seorang berambut kuning dengan ikat ponytail khasnya menepuk bahuku , aku tersentak dan menoleh kebelakang

" hey Ino, ah.. tidak hanya sedang menunggu Tenten, dia juga ikut dalam acara seminar ini " jelasku dengan cengiran kebingungan

" kau kenapa? baik baik saja?" terlihat ekspresi khawatir dari wajah ino

" ah,,tak apa ino, aku hanya sedang bingung mencari Tenten , perempuan cepol dua itu sekarang ada di mana sih , sudah hampir setengah jam aku di sini "jelasku menggerutu mengacak acak rambutku yang tak gatal, tiba-tiba dari jauh terdengar suara seorang gadis meneriaku namaku dengan tidak elit, sauaranya cempreng luar biasa sehingga aku dan ino menutup telinga bersamaan .

" sakuraaaa...inooooo..." teriaknya dengan lantang, dan aku percaya gadis itu memanggil kami sambil berlari tergesa gesa.

" kau lambat tenten " tatapku tajam sembari menylangkan kedua tanganku di dada

" Gomen-ne, Sakura-chan aku tadi dipaksa Neji untuk mengantarnya sebentar ke minimarket sebelah " terangnya gelagapan

" Baguslah , dan kau membiarkan aku untuk duduk di sini menunggu mu bagitu ?"

" sudahlah kalian berdua, ayo masuk seminar akan segera dimulai, aku tidak mau mendapatkan tempat duduk di akhir sendiri sedangkan nanti Sainya Ino akan tampil " mata Ino berbinar, dan dapat aku pastikan sekarang hati ino sedang banyak bunga yang mendadak bermekaran di dalamnya.

" ino tampil? eh maksudku Sai mu tampil?" tanyaku sedikit kaget dengan pernyataan gadis yang mulai melenggang pergi menuju absensi , di ikuti dengan aku dan tentan dibelakangnya .

" ya begitulah, ayooo " ino menarik kasar tangan kami berdua hingga mencapai meja absensi

Tenten menggerutu ketika melihat pergelangan tangan kami berdua memerah akibat tarikan dari Ino, namun apalah daya kami yang tidak bisa memarahi Ino karena jika kami memarahinya dia akan berpidato satu jam penuh menceramahi kami berdua. Aku melihat sekeliling, dan ternyata memang benar jika acara ini sangat besar, dan banyak siswa yang datang untuk menyaksikan seminar ini, meskipun bisa dibilang kalau acara ini hanya semacam penawaran untuk dapat menarik minat siswa bergabung dengan bimbel ternama itu. Aku menggaruk bagian belakang leherku yang tak gatal seraya memperhatikan barisan absensi di seberang, dan Wooow, betapa terkejutnya aku ketika melihat sekelebat bayangan seorang pemuda yang tidak asing bagiku. Sudut mataku mencari refleksi bayangan yang tercipta beberapa detik yang lalu, dan ah ,, i got it ..

Pemuda itu mengenakan jeans panjang hitam yang agak sempit dibagian bawah,mengenakan kaos biru dongker bertuliskan WAR, dipadukan dengan jaket yang senada dengan kaos yang ia pakai, tak lupa sepatu kets hitam dengan aksen warna putih dibagian bawahnya . Aku menelah ludahku,menatap tak percaya dengan apa yang aku lihat dari jauh , kepalaku reflek menggeleng cepat , dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan aku menundukan kepalaku sambil tersenyum pedih.

" Ino apakah kau sudah selesai mengabsen kita?" tanya tenten penasaran

" yoshh, sakura , aku, dan kau " jawab Ino sambil mengacungkan telunjuknya di muka kami berdua bergantian

" kau kenapa Sakura " tanya Ino penasaran

" Eh, tidak apa apa Ino , ayo masuk " bohongku tertawa sambil menarik kedua tangan mereka menuju bangku yang ... yeah..bisa dibilang kami beruntung , pemuda bermuka pucat seperti mayat melambaikan tangan kearah kami, pemuda itu menepuk nepuk 3 kursi kosong disampingnya, seolah mengisyaratkan kami untuk duduk di sana, dan akhirnya di sinilah aku, berakhir diantara 2 pasangan yang tengah bahagia, hanya aku di sini yang berstatus single dan ini menyebalkan, hey bukannya aku cemburu, maksudku bisakah mereka meninggalkan sejenak lelaki mereka saat bersamaku? oh tidak kau cemburu sakura melihat kedua temanmu duduk bersebelahan dengan pacar mereka *inner sakura berbisik* .

" Aku harap kalian menghargai posisiku di sini, oke... dan jangan bermesraan di tempat umum " ucapku menatap mereka tajam

" iya sakura kami paham " ucap Neji mengelus kepala Tenten

" Siaall, lebih baik aku sendirian daripada menjadi obat nyamuk mereka berempat " menghela napas kasar

" HALLO, SELAMAT PAGI ADIK-ADIK SUDAH SIAP UNTUK SEMINARNYA , OKE SEBELUM KITA MEMBUKA SEMINAR UNTUK HARI INI SAYA INGIN MENDENGAR TERIAKAN SEMANGAT DARI PESERTA YANG HADIR DI SINI " Suara MC mulai menggema di seluruh penjuru gedung , tampak setiap peserta terlihat antusias dan seluruh mata memandang MC di atas panggung, tak berapa lama suara teriakan " SIAAAAAP" menggelegar menyambut acara hari ini . Dan di sinilah cerita dimulaiii...

setelah seminar...

aku berjalan gontai meninggalkan kedua teman sekelasku membiarkan mereka menikmati waktu bersama kekasih masing-masing, aku menghela napas kasar merutuki kebodohan kenapa sejak kemarin aku tidak mencari teman tambahan untuk menghadiri acara ini,paling tidak ketika ino dan tenten meninggalkanku masih ada 1 orang yang menemaniku, sehingga aku tidak perlu berjalan sendiri dengan kepala tertunduk kebawah karena menghindari tatapan mengerikan dari para laki-laki yang menatapku mengerikan. " Untuk apa mereka menatapku bahkan aku tidak berdandan dan aku tidak cantik " gerutuku dalam hati dan tetap lurus berjalan hingga pada akhirnya aku mendongakkan kepala ku, nah timing yang tepat , aku menemukan sosok pemuda yang sedari tadi menarik mataku untuk terus aku lihat . Di sekelilingnya ada banyak perempuan yang mengajak ngobrol sesekali bersikap genit di hadapan pemuda itu. kutarik napasku dalam - dalam mulai melangkahkan kaki ke bangku yang tidak jauh dari tempatku . Ku buka slig bag yang tergantung dipundak untuk mendapatkan ponsel di dalamnya, dengan cepat aku menekan kontak dengan nama Teika ichijouji , memberanikan diri untuk menekan pilihan " tulis pesan " , dan akhirnya aku menekan layar ponselku untuk menulis beberapa kalimat .

" hey, kau kembali rupanya"

tanganku merambat menekan tombol send disebelah pojok kiri untuk mengirim pesanku kepada Teika . Mataku kembali melotot ketika delivery report dengan status terkirim , alisku terangkat sebelah, dengan senyum mengejek aku bergumam " ternyata kau tak mengganti nomormu dan tidak pernah memberi kabar padaku ". Hatiku linu ketika menatap kembali kearah pemuda diujung seberang sana sedang bergurau dengan teman-teman perempuan nya meskipun juga ada beberapa laki-laki di sana.

Sasuke POV

Namaku Sasuke Uchiha , akan aku ceritakan sedikit mengenai diriku . Tentunya kalian sudah tahu bahwa marga Uchiha bukanlah marga sembarangan, terkenal akan kecerdasannya yang tinggi, perusahaan yang besar dan err, tampan. Aku tidak narsis, hanya saja itulah faktanya dan itu berlaku untukku , pintar dan tampan, meskipun aku punya kelemahan dalam beberapa bidang yaitu olahraga, kecuali lari dan berenang aku menyukainya. Aku sekarang duduk di kelas XI Sosial 3. Bukan karena aku tidak pintar berada di kelas sosial, hey sudah kubilang Uchiha selalu pintar, hanya saja aku bosan dengan materi berbau sains, dan aku ingin mencoba dunia yang baru. Oh ya, aku bersekolah di Konoha Senior Senior High School, salah satu sekolah yang terbaik di Konoha , dan perlu di ingat bahwa aku adalah salah satu anggota kedisiplinan di sekolah ini. Aku mempunyai sahabat baik sejak kami bersekolah di Konoha Junior High School , ia bernama Naruto . Laki-laki berambut mencuat keatas berwarna kuning yang terkadang membuat aku muak karena dia begitu cerewet , namun tetap saja dialah sahabat terbaikku, dan beruntungnya kami kebetulan satu kelas lagi selama di sekolah Konoha senior high school dan dia adalah yang terbaik dari yang baik .

" Sasuke bakaaa " teriak seseorang dibelakangku, suaranya lirih dan nyaris tidak terdengar

" kau kenapa heh naruto? Tumben sekali tak bersemangat " tanyaku menatap sahabatku yang mukanya semakin hari semakin tertekuk akibat murung .

" Sasuke ayolah ikut seminar di Suna, apa kau tidak ingin pergi ke sana, nanti sekalian kita jalan-jalan " rengek naruto dan itu membuatku jengkel

" terserah kau saja dobe "jawabku singkat

" yataaaaa, sipp aku akan memesan tiket seminar di koperasi sekolah , kau tunggu saja di sini dan jangan bergerak kemanapun" ucap naruto sambil mengacak acak rambut ravenku , sebelum sempat menerikakinya dia sudah melesat menuju koperasi

" Baka dobe " ucapku datar

Ngomong – ngomong tentang Suna, aku mempunyai kenalan yang sekarang berada di sana , entahlah sedikit sedih ketika mengingatnya, dan rasa sesal di dalam hati ini belum bisa terobati hingga sekarang ." Apa kabarnya sekarang " eluhku sambil menatap langit yang nampak cerah hari ini. Mungkin sekarang dia sudah melupakanku , ataukan mungkin sekarang di suna ia sudah memiliki seseorang yang special, dan ahh apa yang aku pikirkan , mengapa beberapa hari ini selalu teringat tentang dia, yaa dia yang kubicarakan adalah gadis kecil polos, dan benar benar polos sampai sekarang , polos disini bukan dia yang tidak tahu apa-apa seperti orang bodoh, namun di lihat dari segi luar (penampilan) ,dia tak pernah aneh-aneh , selalu rapi dan sederhana, dan bahkan dia tidak memoles lipstic di bibir mungilnya, ataupun menggambar alis tebal layaknya gadis hits sekarang. Ya, dan satu kata untuknya dia sempurna di mataku. Namun, mataku mendadak sendu , mengingat fakta bahwa aku hanya bisa memantau dirinya hanya lewat sosial media saja, bahkan seorang uchiha terlalu takut untuk sekedar mengirim sms kepada dirinya, benar-benar membuatku gila.

" ya aku gila sekarang , sakura " ucapku lemah

" Hei sasuuuukeeeeee..." suara yang tadinya sangat lemah dan tidak bersemangat berganti menjadi suara yang lantang dan penuh semangat, ya siapa lagi jika bukan naruto yang telah berhasil mendapatkan 3 tiket seminar untuk besok, hal itu dapat dilihat jelas dari cengiran khasnya dan dengan 3 lembar tiket ditangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mengebrak mejaku .

" bisakah kau biasa saja " mataku tajam mengarah ke naruto dan aku sengaja menekan kalimatku untuk memperingatkan tingkah konyolnya

" hehe, maaf sasuke , aku hanya gembira " tetap dengan tawa nya yang khas

" yah,terserah " jawabku asal

" sasuke , aku membeli 3 tiket , yang satu akan aku berikan kepada shikmaru , aku akan mengajak si pemalas itu datang supaya hidupnya lebih berwarna " jelas naruto panjang lebar

" aku tidak ikut naruto " sebuah suara menyela diantara percakapan keduanya , seorang pemuda dengan rambut dikuncir nanas dengan mata sayu dan selalu menguap ketika pelajaran , ya dia adalah shikamaru si pemalas namun nilainya sangat bagus, tapi ingat tetap bagus seorang uchiha.

" kau ikut " ucapku seraya menatap tajam kearahnya

" ya ya ya baiklah , terserah kau saja dan hei sasuke , jangan bilang bahwa kau ke Suna hanya ingin bertemu dengan gadis itu " tanya shikamaru penuh selidik dari sorot matanya

" bisa jadi " jawabku asal , di dalam hati aku mnegatakan " ya aku harap aku bertemu meskipun hanya melihatnya " . tawaku memudar tergantikan oleh senyum yang memilukan

Hari minggu (seminar)

" Dobe bisakah kau mempercepat langkahmu?" teriaku kepada sahabat kuning yang tengah asyik dengan gadget barunya

" iya sasuke sebentar, aku sedang mencoba mencari kenalanku." Gerutunya ketika aku mengintrupsi kegiatannya

" sasuke benar, lupakan kenalanmu ayo kita masuk " Shikamaru mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung , aku mengekorinya dibelakang memandangi sekelilingku, dan tak kutemukan sosok yang aku cari . langkahku terhenti ketika tubuhku menabrak sesuatu di depanku, dan astaga apa yang aku lihat, shikamaru mendadak berhenti dan melongo kaget ke arah pintu masuk yang berlawanan.

" sas, bukankah itu " shikamaru tergagap

" itu apa? Cepatlah jalan "

" tidak, kau lihat dipintu absensi peserta di seberang sana" katanya sambil menunjuk arah pintu yang dimaksud

" sasuke , itu sakura-chan " teriak naruto histeris

" oh Tuhan " Aku terus menatap kearah pintu itu, melihat pemandangan yang sangat aku rindukan, sangat, sangat , sangat, hey aku tidak munafik, aku merindukannya . Sosok berambut merah muda dengan dress abu-abusekitar 2cm dibawah lutut, tanpa make up ,dan mengenakan kacamata nya seperti dahulu , rambut merah mudanya yang ia kuncir kesamping ditambah poni samping yang menawan, "sempurna" ucapku tanpa sadar ,

" berhentilah memandangnya kita harus segera duduk " naruto bersedekap dengan alis diangkat sebelah, seolah membalikan semua ucapanku sebelumnya ketika ia asyik dengan gadgetnya .

" yaa... " aku melangkah menuju tempat duduk tanpa mengalihkan pandangaku kepadanya , dan untuk kesekian kalinya aku terpesona.

Aku tetap memandang sakura , mengikuti setiap gerak geriknya , di mana ia duduk, bersama siapa dia , dan yeah aku beruntung , ia duduk dibarisan belakangku meskipun letaknya tidak tepat dibelakangku, namun aku bisa mengamatinya diam diam hanya dengan menolehkan kepalaku kesamping agak kebelakang , aku bisa melihat bagimana suntuknya dia ketika kedua temat perempuannya bergurau dengan kekasih mereka , dan aku bisa membaca jelas jika ia sedang sebal.

" HALLO, SELAMAT PAGI ADIK-ADIK SUDAH SIAP UNTUK SEMINARNYA , OKE SEBELUM KITA MEMBUKA SEMINAR UNTUK HARI INI SAYA INGIN MENDENGAR TERIAKAN SEMANGAT DARI PESERTA YANG HADIR DI SINI " sial suara MC sialan itu membuyarkan lamunan ku, dan acara seminar pun dimulai.

Terserah , dan aku benci suasana ramai seperti ini, aku melihat dobe dan shikamaru begitu antusias, hey sejak kapan shikamaru bersemangat seperti ini, entahlah yang jelas aku muak dan ingin keluar dari tempat pengap ini.

...

Seminar usai, aku menghirup udara dengan rakus karena hampir mati kepanasan di ruang itu, aku meninggalkan si bodoh Naruto dan Shikamaru, karena mereka berniat mencari kontak naruto yang juga katanya mengikuti seminar itu. Mataku sekali lagi menangkap sosok merah muda yang sedang duduk sendirian dengan ponsel di genggamannya, wajahnya murung dan sedikit tegang. "Ada apa dengannya" tanyaku gusar, rasanya aku ingin menghampirinya namun aku mengurungkan niatku, inner sasuke yang lain pun berteriak menyuruhku untuk menghampirinya dan aku bingung dalam situasi seperti ini. Ku tampar pipiku sendiri dengan keras, mengatakan pada diriku sendiri untuk menjadi laki-laki, dengan mantap aku melangkahkan kaki menuju gadis itu.

" Hey, sakura " Ucapku dihadapan gadis yang sedang menundukan kepalanya, ketika suaraku mencapai telinganya ia mendongak dan tak lupa menampilkan ekspresi terkejutnya seakan aku adalah hantu.

" Sass..sa..suu..kee.." ucapnya tergagap sambil membungkam mulutnya sendiri. Matanya melotot tak percaya dan kami terdiam untuk beberapa detik . Mataku terkunci ke dalam mata gadis itu, aku dapat melihat ekspresi kaget dari matanya, aku menghela napas sejenak .

"Hn"

" kauu..." ucapnya seraya menunjuk ke arahku

End sasuke POV

stay tune, terus ke chapter 2 yaa

love you minna, bagi yang udah baca terimakasih

nata butuh komen dan saran juga buat kedepannya biar lebih baik nulisnya

barangkali ada yang mau ajarin nih.. heheh