Do you believing reincarnation?

Disclaimer : Naruto miliknya Masashi Kishimoto sedangkan Vampire Diaries miliknya L.J. Smith, saya hanya pinjam tokoh-tokohnya (kecuali si bad boy Damon Salvatore).

Main chara : Sasuke Uchiha, Sakura Haruno, Itachi Uchiha, Hinata Hyuuga, Naruto Uzumaki dan Ino Yamanaka.

Warning : Typo, OOC, AU, Sama sekali bukan Canon (kecuali kemunculan para Vampire nanti), feelnya kurang terasa.

Author : Selga Salvatore.

Summary : Mereka adalah jiwa-jiwa terdahulu. Mereka terlahir kembali dengan wajah, sifat, kondisi, dimensi dan keadaan yang berbeda dari kehidupan mereka yang sebelumnya. Tapi, bagaimana bila masa lalu mereka memaksa mereka bertemu kembali. Apakah mereka rela meninggalkan kehidupan mereka saat ini dan kembali menjalani kehidupan mereka terdahulu?

Elena Gilbert

Mungkin memang benar bila aku egois. Aku tak mampu memilih salah satu dari Salvatore bersaudara. Aku mencintai Stefan, tapi aku tak mampu melepas Damon. Aku berharap, di kehidupan selanjutnya aku bisa terbebas dari cinta segitiga ini. Aku ingin bersama dengan soulmate yang ditakdirkan untukku tanpa adanya orang ketiga.

Stefan Salvatore

Aku bukanlah orang suci. Walaupun Damon sering memanggilku Saint. Aku juga bisa egois. Aku sering berharap kalau Elena akan memilihku dan benar-benar setia denganku. Aku tak mau lagi membagi gadisku dengan Damon. Aku berharap, di kehidupan selanjutnya (bila itu mungkin) aku dan Damon bisa bersaudara lagi tanpa harus memperebutkan gadis yang sama.

Damon Salvatore

Aku adalah seorang cassanova, bad boy, badass. Aku keren, hot, jahat, licik, senang memanipulasi orang lain, bad boy sejati. Aku tak percaya dengan adanya reinkarnasi. Aku menulis ini karena Redbird dan Princess Darkness memaksaku. Bila memang reinkarnasi itu sungguh ada, aku ingin menjadi nomor satu. Aku ingin Stefan merasakan bagaimana rasanya selalu menjadi nomor dua. Aku ingin mendapatkan gadisku sendiri, bukannya menjadi orang ketiga dalam hubungan Stefan dengan gadis manapun yang dia pilih. Aku ingin -("Sialan kau Mutt, aku sedang menulis. Tunggu sebentar lagi!")- Oke, kurasa cukup sampai disini. Si Mutt kelihatan ingin menggigitku kalau diary ini tak berpindah tangan ke Redbird. Bicara soal Redbird, aku harap bila di kehidupan selanjutnya (bukannya aku percaya kalau reinkarnasi itu ada) kami bertemu kembali. Aku ingin melihat seperti apa dia nantinya.

Bonnie McCullough

Aku tak akan meminta banyak. Aku hanya meminta di kehidupan selanjutnya, aku ingin terbebas dari bayang-bayang Elena. Aku juga ingin menjadi tokoh utama dalam kehidupanku sendiri, kau tahu? Aku ingin memiliki kekasih yang hanya memilihku, bukannya mantannya Elena atau bahkan orang yang menganggapku selingan dalam misinya mengejar Elena (melirik Matt dan Damon). Kurasa cukup itu saja, semoga di kehidupan selanjutnya kami masih bisa bertemu dan berteman lagi tapi tentu saja dalam kondisi yang berbeda.

Meredith Sulez

Aku bukanlah tipe orang sentimentil, jadi maaf saja kalau tulisanku sedikit. Kalau seandainya reinkarnasi yang digembar-gemborkan Bonnie dan Elena memang ada, aku ingin bisa dengan mudah menunjukkan ekspresiku. Aku bosan dipanggil patung tanpa ekspresi oleh Damon, kau tahu?

Matt Honeycutt

Oke diary, harapanku untuk kehidupan selanjutnya cuma tiga. Aku ingin bisa mengalahkan Salvatore bersaudara. Aku bosan dianggap lelaki paling lemah dalam grup ini (mentang-mentang Damon dan Stefan itu vampire. Cih, kalau aku vampire pasti aku lebih kuat dari mereka berdua). Aku ingin Damon menerima tinjuku dan berteriak kesakitan karenanya (saat ini aku tak mungkin melakukannya. Bisa-bisa aku masuk rumah sakit karena patah tulang dan si Leech itu tertawa mengejek kearahku). Harapan keduaku adalah semoga di kehidupan selanjutnya aku bisa bersama dengan Elena. Aku tahu ini salah berharap bersama dengan kekasih temanmu (walaupun gadis itu mantan kekasihmu). Tapi jujur aku masih menyukainya. Bonnie memang baik tapi Elena adalah yang pertama -("Hentikan itu Mutt sialan! Aku tak mau membaca bagaimana Elena menjadi yang pertama bagimu.")- aku lupa kalau si Leech bajingan itu duduk di sebelahku. Oke, harapan ketigaku adalah semoga aku dan Stefan masih bisa berteman. Kau tahu, dia sahabat yang paling baik yang pernah kau temui.


Keheningan melanda halaman belakang boarding house walaupun disana terdapat enam orang yang duduk melingkar dibawah lindungan pohon oak yang memang banyak tumbuh di Fells Chruch.

"Jadi apa yang akan kita lakukan pada diary ini?" seorang lelaki manis berambut pirang meletakan buku yang dari tadi berada pangkuannya keatas rumput didepannya.

"Membakarnya, membuangnya, menyobeknya, terserah." lelaki tampan bak dewa yunani yang berada di sebelah kanan lelaki pirang itu berkata sarkastik.

"Damon!" satu-satunya gadis berambut merah disana berkata setengah berteriak. "Kau tidak boleh berkata seperti itu. Harapannya tak akan terwujud jika kita melakukan hal keji seperti itu."

Damon, lelaki berambut hitam itu menaikkan sebelah alisnya. Bola matanya yang sewarna langit malam itu menatap bola mata cokelat jernih gadis di sampingnya datar. "Terserah apa katamu Redbird."

"Jadi?"

"Kita temui Mrs. Flowers, kita meminta dia untuk menyembunyikan diary ini." saran gadis berambut hitam yang duduk di sebelah lelaki pirang itu datar.

"Kenapa harus disembunyikan?" gadis cantik berambut pirang yang duduk sangat dekat dengan lelaki tampan berambut hitam cepak itu bertanya penasaran.

"Entahlah. Aku punya firasat kalau seseorang akan mencari diary itu dan akan membaca harapan yang kita tulis disana." Meredith, gadis cantik berkulit tan dengan rambut hitam panjang itu menatap Damon dengan sorot mata sinis.

"Maksudmu itu aku, Hunter?" Damon menatap Meredith tajam. Aura permusuhan menyebar di antara keduanya.

"Hentikan pertengkaran tak berguna kalian!" perintah gadis berambut pirang itu tajam. "Lebih baik kita menemui Mrs. Flowers sekarang. Kudengar dia akan pergi ke New Orleans hari ini." gadis itu bangun berdiri, tangannya menarik lengan pria di sampingnya agar ikutan berdiri. "Come on, Stefan."

Stefan, pria tampan nan kalem berambut hitam pendek itu mengangguk patuh. Diliriknya kakak kesayangannya yang tengah menggoda Bonnie. "Berhenti mengganggu Bonnie! Dia sudah punya kekasih, Damon."

Perkataan Stefan yang diucapkan dengan nada datar membuat teman-temannya mengalihkan pandangan mereka pada objek yang Stefan maksud. Berbagai ekspresi berbeda melintas di wajah-wajah para pelindung itu. Elena, si putri es memasang ekspresi tak suka tapi buru-buru dia hilangkan waktu kekasihnya, Stefan melirik dirinya. Meredith (salah satu dari sedikit orang yang mampu membuat Damon -sedikit- ketakutan) memasang ekspresi datar, tapi sorot matanya menajam ketika bertemu pandang dengan manik sekelam malam milik Damon. Matt -orang yang sejak awal bertemu dengan Damon langsung memproklamirkan ketidaksukaannya pada Vampire itu- langsung melotot memandang Damon, berharap kalau saat ini dia membawa kotak obat miliknya yang berisi bubuk Vervain, supaya dia dapat meracuni bourbon milik si bad boy Vampire yang tengah memamerkan seringai khasnya itu.

"So?" Damon menaikan alis menantang. "Mereka belum menikah, jadi aku masih punya kesempatan kan?"

"Damon!?" Bonnie yang kini berdiri disamping Meredith berteriak histeris. Seperti biasa, pipinya merona malu setiap Damon menggoda dirinya.

Stefan menajamkan bola matanya yang hijau dedaunan itu. "Jangan ganggu dia! Bastian memperlakukan Bonnie lebih baik daripada dirimu." Tanpa menunggu jawaban Damon, Stefan berlalu pergi. Membuat teman-temannya terpaksa mengikuti Vampire tampan itu.

Bonnie yang berjalan paling belakang melirik Damon yang masih terdiam di tempat mereka duduk tadi. Tatapan mata mereka sempat bertemu sebelum akhirnya gadis itu memutuskan kontak mata mereka secara sepihak.

"Aku serius dengan yang aku ucapkan tadi little bird."

To be continue