Fanfiction baru, twoshoot, acction. semoga memberdeul suka ;)


Tittle : Dark Time, 7 Days

Part : 1 of 2

Genre : Action and Tragedi

Cast :

Yoon Yeon Hyo (Oc)

Cho Kyuhyun

Choi Siwon

Disclaimer : Semua chara bukan punya author, tapi cerita ini hasil pemikiran author, no copy no copas, hehehe

Author's note : author ga pinter bahasa korea, jadi mian kalo penggunaan kata-kata koreanya sedikit dan kurang maksimal :) happy reading :)

Story begin ~


Mentari sore yang indah terlihat di kejauhan, semilir angin disertai suara deburan ombak di bawah tebing tidak membuat dua orang yang baru turun dari mobil itu tenang.

"Apa yang kau lakukan? Kau baru saja menyia-nyiakan semuanya!" Teriak salah seorang dari dua orang itu pada temannya.

"Kamu salah, aku baru saja memperbaiki semuanya" Bantah seseorang yang lain sambil menatap lurus kematahari yang terbenam. Matanya penuh dengan kepercayaan bahwa apa yang di lakukannya merupakan sesuatu yang benar.


Dark Time, 7 Days

Part 1 : Beautiful Plan


Yeon Hyo POV~

Aku berjalan santai melintasi pertokoan yang sudah mulai ramai menuju sekolahku. Beberapa kali aku tersenyum menjawab sapaan orang-orang yang mengenalku yang tidak sengaja berpapasan. Aku memasang headset di telingaku dan mulai memutar lagu kesukaanku '7 years of love', lagu yang sangat bagus, sangat sangat bagus.

Oh ya, perkenalkan namaku Yoon Yeon Hyo, aku berusia 17 tahun, masih muda kan? Aku merupakan siswi kelas 3 di salah satu SMA yang cukup terkenal di Seoul. Hobi aku karate, makanan kesukaanku kimchi, dan pelajaran yang ku benci matematika. Hahaha, aku paling tidak suka melihat angka-angka itu berjejer di buku minta di hitung.

"MWO! AKU TERLAMBAT!" Teriakku kaget saat melihat arloji yang melekat di tangan kiriku. Aku segera berlari menuju sekolahku, tidak mempedulikan orang-orang yang berteriak saat aku tak sengaja menabrak atau menginjak kaki mereka.

Hah hah hah aku berhenti karena rasa cape yang menyergap seluruh tubuhku.

"Ayolah Yeon Hyo, tinggal sepuluh meter lagi!" kataku lebih kepada diri sendiri, aku mengatur nafasku dan bersiap untuk lari lagi, tapi..

"AAAAAA!" Teriakku kaget saat sebuah tangan menarikku ke gang sempit dan gelap, dengan sigap tangan itu membungkam mulutku dan memegangi tubuhku yang berontak.

"mmhhhhh mhmmm" Aku terus berontak. Apa ini? Apa yang terjadi? Siapa orang yang menarikku? Pikiranku kacau.

"Diamlah!" Bisik sebuah suara di telingaku. Tunggu! Suara ini, aku kenal suara ini. Kyu? Ya, ini suara kyuhyun.

Aku segera menolehkan kepalaku kesamping dan melihat Kyuhyun yang sedang memegangiku. Dengan isyarat mataku aku memerintahkan Kyu untuk melepaskan pegangannya.

"Apa yang kau lakukan? Kau hampir membuatku terkena serangan jantung!" Bentakku setelah Kyuhyun melepaskanku.

"Diamlah, lihat itu?" Kata Kyuhyun seraya menunjuk sekolah kami.

"Apa?" Tanyaku penasaran.

"Lihat itu!" Sekarang Kyu menunjuk ke arah yang lebih spesifik, atap sekolah, lalu dia menunjuk beberapa tempat lagi.

"Apa itu?" Tanyaku kaget. Bagaimana tidak kaget, di beberapa sudut sekolahku ada orang-orang berpakaian serba hitam sedang memasang beberapa benda yang bentuknya kotak-kotak.

"Entahlah, tapi aku merasakan firasat buruk, makanya aku tidak pergi dan sembunyi di sini" Jelas Kyu.

"Lihat, mereka pergi" Kataku pada Kyu saat aku melihat orang-orang berpakaian serba hitam itu pergi dari sekolah kami.

"Ayo, sebaiknya kita melihat apa itu" Ajak Kyu seraya menarik tanganku.

Aku mengangguk dan ikut berjalan, tapi baru beberapa langkah, sebuah ledakan yang meluluh lantakkan sekolah kami membuat kami terhenti.

"AAAHHHHH!" Teriakku saat kekuatan ledakan itu melemparku dan Kyu jauh kebelakang. Tubuhku terasa remuk saat menabrak sebuah pohon yang berada di pinggir jalan, air mataku tak terasa mengalir deras membasahi pipiku.

"Gwenchana?" Tanya Kyu yang sedang berlari ke arahku.

Aku berusaha menjawab tapi aku tidak bisa menggerakan mulutku. Tubuhku terasa beku, kepalaku sangat sakit dan penglihatanku mulai kabur. Aku berusaha bertahan tapi rasa sakit ini membuatku kehilangan kesadaranku.

"YHA! YEON HYO! BANGUN! YEON HYO!" Itulah suara terakhir yang aku dengar, yang aku yakin 100% adalah suara Kyuhyun.


Perlahan aku membuka mataku, memandang ke sekeliling ruangan yang cukup familiar.

"Kau sudah sadar?" Sebuah suara mengagetkanku, aku segera menoleh ke asal suara itu dan melihat Kyuhyun sedang duduk di sebuah sofa.

"Apa yang terjadi?" Tanyaku seraya duduk.

"Kau ada di apartemenku sekarang, kau pingsan waktu kita terlempar karena bom yang meledakkan sekolah kita" Jelas Kyu membuat aku ingat semuanya. Bayangan semua kejadian mengerikan itu kembali berkelebat di pikiranku, membuatku seolah-olah sedang mengalami kejadian itu lagi.

Badanku tiba-tiba menggigil, aku seperti ingin marah, ingin berteriak. Kesedihan seketika menyerbu hatiku, rasa kesendirian, rasa kehilangan membuatku benar-benar lepas kendali.

"Gwenchana?" Tanya Kyu melihat tubuhku yang menggigil.

"AAAARRRRGGGHHH!" Teriakku seperti orang gila dan berlari keluar.

"Yeon hyo!" Teriak Kyu dan berusaha mengejarku. Dia berhasil memegang tanganku tepat sebelum aku membuka pintu.

"Yeon hyo, tenanglah, semua akan baik-baik saja" Kyu berusaha menenangkan aku yang terus berontak.

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG, SEMUA TEMANKU MENINGGAL! MEREKA SEMUA, MEREKA MENINGGAL KYU!" Teriakku pada kyuhyun yang berusaha menenangkanku.

"MEREKA JUGA TEMANKU! AKU JUGA MERASAKAN HAL YANG SAMA SEPERTIMU!" Teriak Kyu kehilangan kesabaran.

Aku termenung, benar kata Kyu, dia juga pasti sedih, sama sepertiku. Aku cuma berdiri di sana, aku seperti kehilangan semua tenaga untuk berontak.

Kyu berjalan mendekatiku dan memelukku.

"Tenanglah" Bisiknya, "Masih ada aku di sini, kita lewati keadaan ini bersama, mengerti? Jadi jangan bersedih" Lanjutnya. Aku benar-benar merasa tenang mendengar ucapannya. Dia pun melonggarkan pelukannya dan menghapus air mataku. Aku tersenyum melihat dia tersenyum padaku, dia membawaku kembali ke ruangan tadi dan mendudukan ku di sofa, sementara dia sendiri duduk di sofa depanku.

"Apa yang akan kita lakukan?" Tanyaku.

"Aku akan membalas semuanya" Katanya membuatku kaget.

"Apa maksudmu kyu?"

"Aku akan membalas kematian teman-teman kita, nyawa di bayar nyawa. Yeon hyo, kau mau ikut?" Tanyanya membuatku bingung. Aku hanya diam, tidak berani mengambil keputusan.

"Apa kau ingin membiarkan pembunuh teman-teman kita berkeliaran?" Tanyanya, aku hanya menggelengkan kepalaku tanda aku tidak setuju.

"Kau mau orang itu mendapatkan hukuman karena membunuh teman-teman kita?" Tanyanya lagi. Kali ini aku berfikir lumayan lama sebelum akhirnya menganggukan kepalaku.

"Kalau begitu ikut aku membalas dendam teman-teman kita" Ajak Kyu.

"Tapi bagaimana caranya?" Tanyaku.

"Kalau itu biar aku yang urus, sekarang kamu tidur, kau pasti butuh banyak istirahat" Katanya, aku hanya mengangguk dan segera merebahkan tubuhku di sofa yang cukup untuk tidur ini.


"Apa yang sedang kau lakukan kyu?" Tanyaku saat terbangun dan melihat Kyu sedang berada di depan laptopnya.

"Aku sedang berusaha mencari tahu siapa pelaku kejadian kemarin" Jawab Kyu.

"Bagaimana caranya?" Tanyaku penasaran.

"Kemarin aku melihat plat nomor mobil yang di gunakan orang-orang berpakaian hitam itu untuk pergi ke sekolah, jadi aku menggunakan nomer itu untuk mencari pemiliknya" Jawab Kyuhyun.

"Apa ada alamat web yang menyediakan data seperti itu?" Tanyaku bingung.

"Tentu saja tidak. Aku mencarinya menggunakan database FBI, aku berhasil masuk ke servernya" Jawab Kyu membuatku kaget.

"MWO? FBI? KAU GILA! KAU MAU MEMBUAT KITA MENJADI BURONAN INTERNASIONAL?" Teriakku pada Kyuhyun.

"Tenanglah Hyo, aku tidak akan ketahuan" Kyu berusaha menenangkan aku yang tiba-tiba berteriak.

"Darimana kau tahu kalau kau tidak ketahuan?" Tanyaku lagi.

"Entahlah, tapi yang jelas aku tidak akan ketahuan" Jawab Kyu membuatku tambah khawatir.

"Sudahlah Hyo, aku tidak akan ketahuan, kau istirahat saja, arra?" Perintah Kyuhyun padaku, aku hanya mengangguk dan duduk di sofa.

Lama juga aku menunggu Kyu mencari data orang yang melakukan semua kejadian kemarin, dan karena bosan menunggu aku pun membuka laptopku yang entah bagaimana bisa berada di atas meja di depanku, sepertinya Kyu yang mengambilnya dari apartemenku.

Aku pun mulai membuka beberapa situs favoritku, dan aku mulai serius saat membuka toko online, mulai mencari barang-barang yang aku butuhkan, setidaknya untuk persiapan.


"Ketemu!" Kata Kyu semangat. Saat ini aku sedang bermain PSP, aku sudah lama menutup laptopku.

"Jinja? " Tanyaku senang, Kyuhyun hanya tersenyum dan mulai membaca data yang dia dapatkan.

"Namanya Choi Siwon, dia salah satu mavia paling di cari saat ini, dia mempunyai beberapa jaringan bawah tanah yang sangat besar, dia tinggal di sebuah bukit di pulau jeju, rumahnya dia berinama 'Mansion of God', rumahnya itu di jaga sangat ketat, kita harus mencari cara untuk bisa masuk ke sana" Kata Kyuhyun menjelaskan, sedangkan aku hanya mendengarkan, berusaha meresapi kata-kata yang Kyuhyun ucapkan, walau sebenarnya aku sedikit pusing.

"Coba lihat ini" Kata Kyu menunjuk layar laptopnya, aku mendekat dan melihat kalau di sana terdapat sebuah gambar yang sepertinya merupakan peta 'Mansion of God'.

"Di sini, sini, sini dan sini selalu di jaga ketat, penjaga 24 jam non stop dan kamera CCTV di setiap sudut" Jelas Kyuhyun sambil menunjuk beberapa bagian dari peta itu.

"Bagaimana dengan atap?" Tanyaku berharap bahwa atap bebas penjagaan.

"Sama, 2 penembak jitu di setiap sudut untuk mengantisipasi penyusup yang menggunakan pesawat" Jawab Kyu membuat aku sedikit bingung. Aku pun berpikir keras memutar otak, bagaimana cara masuk ke tempat dengan penjagaan sangat ketat seperti itu? Ah! Aku tahu! Pikirku saat ide brilian muncul di kepalaku.

"Coba lihat saluran bawah tanahnya" Kataku pada Kyu yang tampak kaget.

"Untuk apa?" Tanya Kyu bingung.

"Seperti ini Kyu, tidak mungkin ada penjaga yang di tempatkan di saluran bawah tanah kan? Jadi kemungkinan kita bisa masuk dari sana" Jelaku yang membuat Kyu tersenyum.

"Benar juga!" Katanya dan segera mengecek saluran bawah tanah di mansion itu.

"Itu Kyu, kita bisa keluar di situ, lalu kita masuk dari jendela itu!" Kataku seraya menunjuk bagian barat dari mansion megah itu.

"Bagus, sepertinya tempat itu aman, kita bisa masuk dari situ!" Kata Kyu seraya tersenyum senang.


"YEON HYO! Apa kau membeli barang? Ini ada kiriman atas nama kamu!" Kudengar Kyu berteriak dari depan, aku pun segera merapikan pakaianku dan keluar dari kamar mandi.

"Iya Kyu, mana?" Tanyaku.

"Itu" Kata Kyu singkat sambil menunjuk sebuah kotak yang lumayan besar. Akupun tak bisa menyembunyikan kebahagiaanku dan segera menghampiri kotak yang saat aku mencoba mengangkatnya ternyata berat.

"memang kau beli apa?" Tanya Kyu seraya mendekatiku yang sedang membongkar-bongkar barang yang aku beli.

"OMMO! Untuk apa kau beli barang-barang seperti ini?" Tanya Kyu kaget saat melihat barang-barang yang ku beli. Aku membeli beberapa senjata api, lengkap dengan peluru isi ulangnya, juga beberapa pakaian serba hitam, ada granat, bom, dan beberapa benda-benda seperti tali dan lain-lain.

"Kita akan masuk ke sarang harimau, bagaimana bisa kita selamat kalau kita tidak punya alat untuk mempertahankan diri" Belaku.

"Tapi dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli semua barang-barang ini?" Tanya Kyu penasaran.

"Aku membeli semuanya secara online, dan uangnya aku kirim pake transfer, sedangkan uangnya sendiri aku pakai entah uang siapa, aku membobol sebuah rekening bank yang cukup banyak uang, dan memakainya sedikit untuk beli semua ini" Jelasku panjang lebar.

"Kau bisa melakukan itu?" Tanya Kyu heran.

"Bukan hanya kau yang pandai menggunakan dan memanfaatkan internet" Jawabku disertai senyum licik.


"Uugghhh!" Aku hampir muntah mencium bau menjijikan di sini.

"Kenapa kita harus pergi ketempat menjijikan ini?" Protesku pada Kyuhyun.

"Kau yang menyarankan ingat?" Jawabnya membuat aku sadar kalau apa yang dia katakan benar.

"Ugh, percuma aku membeli baju bagus kalau digunakan untuk pergi ketempat sejorok ini, kasian orang yang aku bobol banknya" Kataku lagi.

"Itu salahmu, bukan salahku" Jawab Kyu membuat urat marah terbentuk di dahiku.

"YHA! Aku tidak tahu kalau tempat ini akan sejorok ini, dan ini satu-satunya jalan masuk!" Bentakku.

"Kalau begitu jangan protes!" Kata Kyu tidak kalah keras.

"Huh!" Aku hanya bisa menggerutu dan terus berjalan.


"Bagaimana?" Tanyaku pada Kyu yang sedang melihat keadaan sekeliling.

"Aman, ayo!" kata Kyu, kamipun langsung berlari ke tembok terdekat dan masuk ke dalam mansion of god menggunakan jendela yang ada di depan kami.

"Ayo!" Ajak kyu lagi saat kami sudah berada di dalam mansion. Kami lalu berlari menelusuri lorong-lorong panjang yang ada di dalam mansion megah ini. Kanan, kiri, kanan, lurus, kiri lagi, kanan lagi, begitu seterusnya, kami sudah tidak sadar seberapa jauh kami berlari.

"Awas!" Kata Kyu lirih dan menghentikanku, kami berusaha mendengarkan lebih teliti dan menyadari kalau ada beberapa orang yang sedang berjalan ke arah kami.

"Masuk sana!" Bisikku pada Kyu saat melihat sebuah pintu.

Kamipun segera masuk ke dalam ruangan yang ternyata berisi banyak lukisan-lukisan terkenal.

"Wah, ternyata orang ini penggemar seni juga!" Kataku berkeliling sambil melihat dan memuji lukisan yang ada.

"Ayo Hyo, kita harus segera pergi" Ajak Kyu.

"Kyu" Kataku lirih sedikit ketakutan.

"Apa?" Tanya Kyu.

"Kita ketahuan" Kataku takut.

"Apa maksudmu?" Tanya Kyu bingung.

"Itu!" Kataku menunjuk sebuah kamera CCTV yang sedang merekam semua kejadian di ruangan ini, termasuk kami.

"Lari!" Kyu menarik tanganku dan kamipun kembali lari menelusuri lorong demi lorong, sampai akhirnya kami sampai di sebuah ruangan besar yang tidak berisi apa-apa.

Prokk Prokk Prokk

"Jadi ini orang yang berhasil menerobos pertahanan mansion of god?" Seseorang masuk dari pintu lain ruangan itu dengan sebuah senyuman mengerikan.

"Mansion of god? Kau menyebut dirimu tuhan? Kau tidak lebih dari seorang bajingan!" Kataku tanpa rasa takut.

"Terima kasih gadis kecil" Katanya padaku di sertai senyuman kemenangan.

"Masukan mereka ke penjara!" Perintah orang itu pada 4 pengawal yang langsung menangkap aku dan Kyuhyun.

Aku berusaha memberontak, tapi kekuatanku tidak ada apa-apanya di bandingkan kekuatan dua pengawal itu. Akhirnya aku membiarkan kedua pengawal itu membawaku keluar dari ruangan itu, meninggalkan sang 'God' yang masih berdiri dengan senyum kemenangan yang belum juga pudar.

To Be Continued ~


bagaimana-bagaimana? penasaran ma part 2 nya? review dong #plakk