Secret
Kyumin Fiction
Special for you: HYEOOONG! (dari kemarin maksa nyuruh gw manggil ini) UPIL MECUM! Ahran Lee! GaemGyu137! saygirl03! S** R**** (nama aseli lu gw sensor noh)! Istri gagal Sungjin!
Happy 23th Birthday To You!
Hope you always be healthy and happy :*
Sumpah ini ndadak banget nulisnya, jadi maafkan ya kalo cerita aneh bin gak jelas.
Well, It just my delution. Hope you like it.
enJOY~
.
.
.
"Eunghh.. Mmpthh.." Kedua bibir itu bertemu dalam satu pagutan dalam. Pemuda yang lebih tinggi menahan tengkuk pemuda lain di hadapannya. Kyuhyun, nama pemuda tinggi itu melingkarkan tangannya erat pada pinggang sang kekasih, menarik tubuh di depannya mendekat dan mencecap habis candu manis dari bibir shape M menggoda itu.
Sungmin hanya bisa mengerang tertahan menikmati perlakuan kekasihnya, tangannya secara refleks melingkari leher Kyuhyun dengan kacamata besar yang masih terbawa di tangan kanannya.
Tangan nakal Kyuhyun bergerak naik menuju dada namja manisnya. Ia meraba tonjolan yang sedikit mengeras dan menyentuhnya lembut dari luar pakaian putih dengan logo khas sekolah dibagian dada yang mereka kenakan. Tangan lain beralih membuka dua kancing teratas seragam Sungmin tanpa melepas pagutan nikmat mereka.
"Aahhk.." satu desahan lolos dari bibir pinkish Sungmin setelah Kyuhyun melepas tautan bibir mereka.
Gerilya semakin meluas. Daerah jamahan masuk meraba kulit seputih susu. Halus. Begitu memanjakan telapak tangan Kyuhyun. Hidung menghirup rakus aroma lembut alami. Bibir tak berhenti melukiskan bercak tanda kepemilikan.
"Aku meridukanmu sayang,"
Sungmin menahan desahan. Sebisa mungkin menutup mulutnya. Mencoba menampik nikmat yang diberikan. Satu gerakan kuat ia mendorong Kyuhyun kebelakang. Pipi bulat memerah, nafas masih berderu kencang. Mata bulatnya melotot nyalang. "Jangan menyerangku di sekolah Kyuhyun-ah."
Sungmin masih punya alam sadar rupanya. Tak membiarkan nafsu menguasai dirinya. "Sebentar lagi kelas ketiga akan dimulai Kyuhyun." nada suaranya berdesis tajam. Remaja bersurai hitam kembali mengancingkan seragam dengan cekatan. Semenit kemudian tampilan acak-acakan tak lagi terdeteksi. Kacamata dengan frame kuno kembali melindungi mata indahnya.
"Ming.. Kita pergi ke kelas bersama?"
"Tidak."
Kyuhyun berdecih tak suka. Untuk kesekian kalinya meluncurkan protes yang sama. "Keras kepala. Sampai kapan kau mau merahasiakan hubungan kita? Aku tak tahan melihat mu diperlakukan seperti itu oleh mereka. Aku bisa melindungimu sayang." berharap kali ini Sungmin bisa luluh. Namun percuma, namja itu pun memiliki alasan yang kuat. Meskipun Kyuhyun selalu berkata tak akan ada masalah.
"Percaya padaku Min." bergerak mendekat, Kyuhyun memenjarakan Sungmin dalam pelukan. Singkat saja. Gelengan terasa di dadanya.
"Aku percaya padamu Kyuhyun. Tapi aku tak ingin kau mendapat masalah yang sama denganku. Kau siswa populer disekolah ini. Jangan rusak reputasimu sendiri, demi aku? Kumohon."
Selalu saja. Jawaban yang sama. Onix foxy menyiratkan permohonan, dan Kyuhyun lagi-lagi kuasa untuk mengiyakan. Meskipun argument tetap saja ia suarakan. "Mereka tak akan berani denganku Min."
Sungmin mundur selangkah kebelakang. Senyum manisnya memberi jawaban, "Aku tahu." ucapnya lembut.
"Lalu kenapa?"
"Kau tak akan mengerti Kyu."
"Kalau begitu, buat aku mengerti."
"Tidak. Sebaiknya jangan. Aku tak ingin kau menghancurkan hidupmu sendiri Kyuhyun. Jangan bertidak bodoh."
Kyuhyun menghela nafas lelah. Memang apa salahnya saling mencinta? Ia tak pernah mengatur kapan harus merasakan jatuh cinta. Pada siapa akan menjatuhkan pilihan. Hanya karena gender sama, seluruh dunia melihatmu bagai pesakitan.
"Aku kembali ke kelas dulu, Kyuhyun-ah." dan Kyuhyun hanya menatap nanar punggung kekasihnya menjauh, meninggalkan sendirian di bagian pojok tersembunyi ruang perpustakaan.
.
.
.
Sudah tiga bulan hubungan mereka dalam situasi tersembunyi. backstreet istilah populernya. Itu semua tentu karena Lee Sungmin. Perbedaan mereka, terlalu mencolok. Keduanya populer memang, tapi dengan embel-embel saling bertolak belakang.
Cho Kyuhyun dikenal sebagai pemuda dengan segala aura bintang melingkupi dirinya. Pintar dalam hal akademis maupun olahraga, ahli bela diri, darah seni keluarga Cho pun terbukti dengan suara indahnya, jangan lupakan wajah rupawan dan segala hal baik lainnya melekat pada namanya.
Sementara Lee Sungmin. Oh, ayolah siapa yang tak kenal dengan pemuda berkacamata tebal dan sering dijauhi atau mungkin didekati untuk dicaci. Hanya karena preferensi seksual yang berbeda.
Sungmin terlalu dini untuk paham bagaimana rasanya penolakan. Bahkan orang tuanya sendiri pun berniat menjauhkannya. Dengan dalih supaya Sungmin belajar mandiri, mereka memberi satu unit apartmen. Padahal mereka hanya tak ingin terkena imbas sial karena anaknya. Sungmin tahu itu, sungguh sial.
Ia mengerti sulitnya lingkungan menerima, dan Kyuhyun. Orang yang sangat ia cintai –dan mengaku mencintainya. Tak akan pernah ia biarkan mendapat perlakuan serupa. Setidaknya, itu yang ia tanamkan kuat-kuat di dirinya.
Tak boleh ada yang tahu, jika Kyuhyun adalah kekasihnya. Tak boleh ada yang tahu jika Kyuhyun juga sama menyimpangnya. Ia akan melindungi pemuda pintar tapi entah mengapa sangat bodoh dalam urusan cinta. Terlalu fokus pada dirinya dan sering lupa keadaan sekitarnya.
Ah, namun sepertinya apa yang ada di otak cantiknya kembali bersinggungan dengan sang kekasih. Seperti di awal musim gugur ini. Saat ia kembali mendapat hinaan dari teman sekolahnya tiba-tiba Kyuhyun datang, raut marah menghias wajahnya.
"Jangan pernah mengganggu Sungmin lagi!" ancamnya pada beberapa siswa. Mereka berlalu tanpa banyak cakap. Terlalu segan, dan tak ingin mencari masalah dengan Kyuhyun.
"Kau baik-baik saja?" tatapan sayang Kyuhyun layangkan. Sungmin tak suka itu. Kyuhyun terlalu menarik perhatian!
"Aku baik-baik saja. Terimakasih." balasnya singkat.
Saat Kyuhyun mendekat untuk membantunya, Sungmin berucap pelan. Hanya bisa didengar oleh mereka berdua. "Sebaiknya jangan terlalu mengkhawatirkanku disekolah Kyuhyun. Kita bisa bertemu di apartmenku seperti biasanya. Aku takut mereka berfikir macam-macam tentangmu."
Sungmin menunggu reaksi Kyuhyun. Biasanya pemuda itu akan meledak dan menyanggah semua kata. Tapi mengapa kini ia terdiam? Sungmin mencuri tatap takut-takut.
"Aku tahu," Kyuhyun tersenyum singkat, lalu pergi meninggalkan Sungmin sendirian.
Hati Sungmin mulai tak tenang. Apa ia sudah keterlaluan? Apa Kyuhyun marah padanya? Dan berbagai spekulasi negatif lainnya. Tapi ini semua demi kebaikan Kyuhyun, ia menggenggam erat keyakinannya.
Beberapa saat kemudian ponselnya bergetar. Pesan masuk menghapus segala rasa gundah dihatinya. Sungmin tersenyum membaca apa yang kekasihnya katakan.
"Aku mempercayaimu, Sungmin-ah."
Kyuhyun telah memikirkan perkataan dan alasan Sungmin yang baginya susah diterima. Tapi ia akan berusaha mengerti. Kyuhyun memang tak pernah merasakan beratnya beban Sungmin. Demi sang kekasih, ia mencoba bersabar. Tak ingin mengecewakan Sungmin dengan sikap kekanakannya.
Rahasia. Cinta mereka rahasia. Hubungan mereka rahasia. Hanya tersisa rasa saling percaya, dan saling melindungi. Mencoba mengerti dan terus mencintai. Setidaknya, kelulusan tinggal sebentar lagi.
.
.
.
Kyumin, Never Ending Love Story
Hahaha.. ZONK banget ini ceritanya ya kan? :p
wkwkwkw
