Ohayou minna-san... Saya Author baru disini...
Watashi no namae wa Kuro-chan desu... Yoroshiku onegai shimasu... :D
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Naruto / Shippuden
Warning: Cerita gaje, abal, alur jelek, typo, dll.
Don't like don't read
Happy reading minna-san... ^_^
.
.
.
Matahari mulai bangkit dari peraduannya, kembali ke kegiatan sehari-harinya untuki menyinari bumi. Ayam jantan mulai berkokok menjadi jam weker alam untuk membangunkan para makhluk lainnya. Burung-burung mulai bangun dari tidur nyenyaknya, terbang sambil berkicau ria, menciptakan melodi alam pagi hari yang sungguh menenangkan. Di sebuah desa bernama Konohagakure yang terdapat di negara api, terlihat para warganya telah memulai aktifitas pagi nya yang tenang. Ada yang e pasar, mulai membuka tokonya, ataupun anak-anak kecil yang tengah berangkat menuju ke akademi ninja.
Ahhhh... Sungguh benar-benar suasana yang damai dan tentram. Suasana yang kembali8 damai semenjak duat tahun yang lalu berakhirnya perang dunia shinibo ke-4 yang memakan banyak korban dari pihak aliansi. Perang melawan duo Uchiha dan juubi yang berusaha menghancurkan mereka. Sudah dua tahun berlalu semenjak kegagalan rencana duo Uchiha itu oleh Uzumaki Naruto, seorang pahlawan di dunia shinobi yang sudah berjasa besar mengalahkan Uchiha Madara berkat bantuan chakra Kyuubi yang tidak terbatas itu.
Terlihat di training ground 7 tokoh utama kita, sang pahlawan dunia shinobi tengah bersantai, tiduran di rerumputan. Padhal waktu masih menunjukkan puku setengah tujuh pagi. Untuk mereka yang mengenal sosok ini,tentu saja ini merupakan sebuah kejadian langka saat melihat Uzumaki, atau sekarang bisa kita panggil Namikaze Naruto sudah berada di luar. Padahal biasanya sekarang dia pasti masih asyik bergelung di balik selimut tebal yang menemaninya ke dunia alam bawah sadar.
-Naruto POV-
Sekarang aku tengah bersantai sendirian di training ground 7, tempat yang biasanya kupakai latihan bersama anggota team ku. Hahhh... aku benar-benar rindu suasana seperti ini. RAsanya sudah lama aku tidak merasakan suasana damai seperti ini karena terlalu lama terlibat dalam perang. Ah, jika saja bisa, aku ingin sekali bisa lebih lama hidup0 dalam keadaan seperti ini.
"Hmmm... Jangan berharap terlalu jauh Kid. Ingat kondisimu sekarang." ujar Kyuubi yang biasanya kupanggil Kurama dari dalam tubuhku.
"Aku tahu Kurama, tapi apakah salah kalu aku hanya berhara agar bisa hidup lebih lama lagi...?" ujarku pelan dan lirih saat mengingat berita buruk yang diberitahu kan oleh Kurama setahun yang lalu.
"Maaf telah memberitahukan hal buruk itu padamu, Kit." ujar Kurama lembut dengan nada yang pelan.
"Tidak apa-apa Kurama, lagi pula aku berterimakasih kau sdah mau menceritakan yang sebenarnya tentang keadaan ku." uajr ku membalas ucapannya.
Setelah itu tidak terdengar jawaban lagi dari Kurama. Mungkin saja dia sekarang pasti sudah kembali tertidur. Mengingat perkataan Kurama dulu, entah kenapa aku kembali merasa sedih. Tentang kabar dari Kurama yang mengatakan bahwa keadaan ku sekarang mengkhawatirkan, atau bisa di bilang parah. Kurama bilang bahwa selama ini luka dalam ku terus saja bertambah dan semakin parah akibaqt diriku yang selalu terlalu memaksakan diri saat pertarungan dan menggunakan chakra Kyuubi terlalu sering dan terlalu banyak. Bahkan sekarang aku beruntung masih bisa hidup karena chakra Kurama. Tapi itu tidak bisa berlangsung terus menerus. Dan sepertyi apa yang dikatakan Kurama, waktu ku untuk hidup di dunia ini tidak lama lagi. Karena itu, aku ingin menggunakan sisa waktuku ini untuk terus membantu Konoha dan bersama teman-teman ku. Jika mengingat teman-teman ku, aku jujur merasa sedih dam menyesal karena tidak menceritakan ini semua pada mereka. Aku tidak mau membuat mereka khawatir berlebihan karena keadaaku yang sekarang.
-Naruto POV END-
Naruto masih saja asyik menyelami memori-memori indah bersama orang-orang yang berhaga untuknya sambil memandang langit cerah yang dihiasi gumpalan awan. Memandang awan. Jika melakuka kegiatan ini entah kenapa pikiran Naruto langsung melayang ke seorang sosok pemuda berambut nanas dan selalu berekspresi malas yang merupakan sahabatnya itu. Jika di ingat-ingat ia menjadi semakin dekat dengan Shikamaru semenjak pengejaran Sasuke dulu. Semenjak saat itu NAruto san Shikamaru selalu bersama, sperti ia dan Sasuke dulu.
"Oi, Naruto." panggil seseorang dari arah belakang y6ang langsung saja membuyarkan lamunan si pirang itu.
"Hei, Shika" balas Naruto saat melihat ternyata yang datang adalah sahabat yang sedari tadi dipikirkannya.
"Mendokusei. Sejak kapan kau jga jadi suka melihat awan sepertiku.?" ujar Shikamaru dengan nada malas khas ya. Sementara Naruto hanya tertawa kikuk.
"Hahahahaaa... Entahlah. Tapi kupikir-pikir ternyata melihat awak tidak membosankan seperti apa yang aku bayangkan." ujar NAruto sambil agak memaksakan senyumnya. Jujur saja pikirannya sekarang masih saja memikirkan perkataan Kurama. shikamaru yang melihat NAruto tersenyu lebar kemudian memandangnya bigung. Shikamaru bisa melihat bahwa Naruto mermaksakan tawa nya, seakan ada suatu hal yang mengganjal di pikirannya.
"OI, Naruto. Kau tidak apa-apa kan...?" tanya Shikamaru pelan sambil memandang intens Naruto. Sementara Naruto yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya bisa mengumpat dalam hatinya. Bagaimana mungkin dia bisa lupa bahwa kini yang ada dihadapannya adalah ninja yang palin jenius. Tentu saja ia tidak akan mudah tertipu oleh senyumnya seperti Chouji ataupun Kiba.
"Heee... Memangnya aku kenapa...? Aku tidak kenapa-kenapa kok..."ujar Naruto berusaha meyakinkan. Sementara Shikamaru pada akhirnya hanya menghela nafas mengalah melihat kelakuan Naruto yang selalu saja berprilaku seakan-akan tidak terjadi apa-apa dengannya.
"Ya sudah. Aya, Shikamaru. Lerbih baik sekarang kau traktir aku makan ramen di Ichiraku." ujar Naruto sambil mendorong punggung Shikamaru memaksanya untk berjalan, dan juga berusaha mengalihkan perhatiannya. Sementara Shikamaru yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah sambil menerka-nerka dalam hati apa gerangan hal yang belakangan ini mengganggu pikirang sahabatnya itu.
DEG.
Tiba-tiba Naruto merasakan sakit yang teramat sangat di kepala dan dadanya. Naruto refleks langsung menghentikan langkahnya, membuat Shikamaru yang masih didorongnya heran.
"Ukh" ringis Naruto pelan sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, seakan-akan di timpa oleh besi seberat satu ton. Semetara Shikamaru yang mendengar Naruto mengerang pelan langsung mebalikan tubuhnya menghadap ke arah sahabatnya itu.
"Oi, Naruto. Kau tidak apa-apa kan..."ujar Shikamaru khawatir saat melihat Naruto yang meringis sambil memegang kepalanya. Nada malas yang menjadi trade mark nya menghilang entah kemana, digantikan nada khawatir saat melihat wajah Naruto yang kini mulai berubah menjadi pucat.
'Ukh sial. Kenapa harus kambuh sekarang sih.' umpat Naruto daslam batin nya. Sungguh ini merupakan etaka saat ia harus seperti ini di depan sahabat nya. Tapi,Naruto berusaha bertahan walau ia tau itu percuma. Pandangan nya mulai buram, badannya pun mulai terasa lemas, sampai pada akhirnya...
BRUKK... Naruto ambruk dan tidak sadarkan diri.
TBC
.
.
.
Gyaaaaa... Gomen.. ceritanya bener-bener abal n gaje banget deh. Entah kenapa yang terlintas dipikiran malahan cerita nggak bermutu kayak gini... *Pundung dipojokan.
Yosh, ini fict pertama Kuro-chan, maaf kalo bener-bener jelak n malah bikin mata sakit.. TT_TT
tolong di maklum ya, saya soalnya baru disini...
OK, jika berkenan tolong review ya kalo mau tau lanjutannya... Arigatou minna-san...
.
.
R
E
V
I
E
W
