BEAUTIFUL BOY

Pairing : NaruXSasu

Genre : Romance, Hurt

Rated : M for Mature Contens, OOC,

Author : AnnieSakkie

BEAUTIFUL BOY

Ruangan itu panas dan pengap. Bau alcohol menguar dan asap rokok yang bebas berterbangan membuat siapa saja sesak dan batuk. Dingin nya pendingin ruangan yang memang di setel dengan suhu rendah pun tidak cukup membantu untuk membuat ruangan itu sejuk. Disco ball light berputar dengan bias warna-warni yang indah, dentuman music yang di mainkan disc jokkie membuat suasana malam yang dingin di bulan November ini menghangat. Hentakan music yang terdengar melalui speaker menjadi pengiring tarian yang di lakukan oleh ber puluh-puluh manusia yang sedang berada di dance floor, bergoyang-goyang serta meliukan tubuh berkeringat mereka seakan itu adalah tarian yang mengantarkan mereka ke surga dunia. Betapa panas suhu yang berada di dalam ruangan itu. Berbeda jauh dengan cuaca yang dingin di luar sana. Dimana butiran salju mulai turun dengan ringan dari langit. Agak nya salju turun lebih cepat di bandingkan tahun lalu.

Jalanan di Harajuku street sangatlah ramai walaupun hari sudah menginjak malam. Mereka ada yang berpakaian casual seperti memakai jeans dan sweater hangat serta cardigan yang melilit di leher atau berpakaian kantor dengan kemeja, jas dan celana kain. Harajuku street sangat terkenal dengan style atau gaya dandanan yang menyerupai tokoh dalam sebuah animasi. Di sudut-sudut jalan itu banyak di jumpai toko aksesoris yang menjual kostum cosplay yang memang menjadi trandmark . Tak sedikit para remaja yang nongkrong disana memakai cosplay salah satu tokoh animasi yang sedang trend saat ini. Mereka tidak akan merasa canggung ataupun risih. Ini lah gaya mereka dan ini lah yang membuat salah satu jalan di Jepang itu mendunia. Bahkan harajuku style sudah menjadi trend di kalangan artis di belahan dunia manapun. Banyak turis-turis asing yang datang berkunjung untuk melihat secara detail seperti apa Harajuku street yang mendunia itu. ini adalah salah satu devisa Negara yang lumayan pemasukan nya.

#################

Dua pemuda tampan terlihat turun dari sebuah mobil sport mewah di depan sebuah night club. Salah satu pemuda berambut merah jingga dengan badan tinggi berkulit putih mulus mengeluarkan sesuatu dari dompet kulit miliknya. Setelah memastikan kartu anggota itu original dan bukan barang tiruan, security bertubuh tinggi kekar dan berwajah sangar itu memperboleh kan kedua pengunjung itu masuk dan bersenang-senang di dalam. Berdehem kecil, pemuda berambut merah jingga itu memberikan tips berupa beberapa lembar uang dengan jumlah lumayan dan segera di tepis oleh security itu. Agaknya tulisan dengan kalimat "no tipping" tidak lah di baca oleh pemuda rupawan itu.

"Kau jangan membuang-buang uang mu untuk sesuatu yang bodoh niisan " pemuda berambut pirang cerah itu mengedarkan pandangan nya bertujuan mencari tempat duduk atau apalah yang bisa membuat nya istirahat barang sejenak.

"Kau kaku sekali seperti Tousan Naruto " sahut pemuda bermata merah itu malas. Ia lalu berjalan mengkuti sang adik yang berada di depan nya. Sesekali pemuda tampan itu tersenyum genit kepada para gadis yang memandangnya sejak ia datang kemari.

"Berhenti tebar pesona seperti itu Kyubi. Aku tidak mau menjadi pusat perhatian "

Memutar bola mata nya malas pemuda yang di sebut Kyubi itu menjawab

"Kau lupa dengan wajah rupawan yang kita miliki. Kita sudah menjadi pusat perhatian sejak menginjakan kaki kita kemari "

"Kau narsis sekali nii-chan. Apa tujuan mu membawaku ketempat berisik seperti ini, heh ?"

"Come on adik kecil ku. Kau butuh bersenang-senang. Kau sudah bekerja keras minggu ini. Rileks kan tubuh mu barang sejenak. Di sini kita bisa bersenang-senang " Kyubi, pemuda itu menjawab dengan mata yang jelalatan kesana kemari. Tidak mempedulikan tatapan tajam dari lawan bicara yang ada di depan nya.

"Aku hanya butuh istirahat di kamar bodoh. Di sini mana bisa aku rileks. Yang ada uang dalam dompet ku yang terkuras habis "

"Ayolah kau tidak melarat Naruto. Kau bisa mencari dolar lagi besok. Bukan kah kau sudah gajian ?"— "oh ya. Bahkan gaji mu sebulan saja bisa untuk membeli Club ini "

"Aku bukan shopaholic seperti mu Baka. Aku tidak akan menghambur-hambur kan uang ku untuk sesuatu yang tidak berguna seperti ini "

"Bilang saja kau pelit dan kikir. Kau semakin mirip dengan Kakuzu. Maka nya aku tidak setuju kau berteman akrab dengan nya. Jadi nya seperti ini. Merepotkan "

"Apa katamu rubah jelek. Kau memaksa ku kemari dan kau sekarang melarang ku berteman dengan sahabat ku. Mau ku sumpal mulut mu dengan kursi !" Urat kesabaran agaknya sudah putus di hati Naruto. Pemuda itu berciri badan tegap tinggi, berkulit tan manis, berwajah rupawan serta bermata biru jernih. Siapa pun yang melihat pasti lah jatuh hati. Ia yang bekerja sebagai CEO di perusahaan milik ayah nya, kini sedang dalam mood yang benar-benar buruk. Beberapa bulan ini ia sangat sibuk mengurusi perusahaan yang akan membuka cabang baru di luar negri. Ia yang memiliki jabatan yang penting harus bolak-balik Jepang-Canada untuk turun langsung mengurusi tetek bengek pekerjaan yang harus nya di kerjaan oleh kakak nya yang menjabat sebagai wakil direktur. Bukan nya malah bekerja, kakak tercinta nya- Namikaze Kyubi malah asyik dengan hobi nya yang seorang shopaholic . Naruto harus ekstra sabar menghadapi sikap kakak nya yang suka seenak nya melemparkan tanggung jawab padanya. Oh ayolah berapa kali Naruto harus mengorban kan waktu luang nya untuk ikut membantu tugasnya di balik kursi wakil direktur. Ia harus selalu berada di samping sang kakak bila ada perjalan bisnis ke luar kota atau lebih sering ke luar negeri. Bila tidak ia harus rela melihat kakak tampan nya ini menangis darah karena credit card milik sang kakak harus di blokir untuk beberapa waktu karena limit. Hah memiliki kakak yang hobi belanja memang sangat merepotkan.

Berbeda dengan sang Kakak. Naruto memiliki sifat yang tidak mudah untuk menghambur-hamburkan uang. Ia selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan lembaran uang dari dompet nya. Agaknya ia sedikit tertular slogan "I LOVE MONEY" milik sahabat baik nya, Kakuzu.

#################

Malam bertambah larut dan club itupun semakin ramai. Mereka yang datang kemari bukan lah orang sembarangan. Rata-rata para pengunjung di sini adalah dari kalangan kelas atas atau pejabat Negara dengan kekayaan yang berlimpah ruah. Untuk menjadi kartu anggota nya saja mereka harus membayar dengan uang yang tidak sedikit. Kartu anggota pun ada tingkatan sesuai dengan kelas dan tentunya sesuai dengan isi dalam dompet mereka. Untuk menghambur-hambur kan uang dalam semalam pilihan untuk datang ke club ini adalah suatu yang tepat. Bagaimana tidak, di sini banyak jenis hiburan yang akan ditawarkan. Mulai dari berbotol-botol minuman alcohol dengan harga selangit sampai wanita atau pria yang akan memanja di atas ranjang, tentu nya pelacur yang ada di sini bukan lah pelacur murahan seperti yang ada di jalanan. Di jamin segala bentuk hiburan sanggup untuk melubangi dompet mulai dari yang tipis sampai tebal.

Musik yang di mainkan DJ wanita dengan pakaian minim disana berhenti sejenak. Seketika puluhan manusia yang tadinya bergoyang di dance floor mengumpat kasar dengan bahasa yang tidak lah pantas mengingat posisi mereka di masyarakat. Dengan apiknya seorang MC memberitahukan bahwa sekarang adalah puncak acara yang di nanti-nanti kan setiap pengunjung yang datang. Seketika umpatan kasar itu berubah menjadi sorak-sorai bak berada di lapangan sepak bola. Bahkan sebagaian dari mereka sudah mengeluarkan berlembar-lembar uang kepada sang MC untuk segera memulai acara. Sepertinya itu adalah puncak di Club itu.

Pemuda tampan berkulit tan eksotik itu mengeryit bingung. Ia yang memang baru pertama kali datang kesana tidak lah tahu, acara apa yang akan segera berlangsung. Mungkin sesuatu yang menyenangkan. Entah lah ia berharap itu benar. Jujur ia sudah sangat muak berada di tempat dengan bau alcohol yang menyengat ini. Terlebih asap rokok yang membuat dadanya sedikit sesak. Ia butuh udara segar sekarang. Ia lirik ke tempat duduk yang ada di sana. Ia mendengus kesal, melihat percumbuan mesra yang di lakukan sang kakak pada seorang wanita pelacur yang cukup manis-menurut nya.

"Ennghhh…akh..Kyubi-san..akhhh" desah suara wanita itu di saat Kyubi menjamah tubuh moleknya

"Ada apa Hime. Kau sudah sangat horny heh " Kyubi menyeringai senang. Pilihan nya kali ini lumayan untuk di sebut menarik. Dia memiliki wajah yang cukup cantik dengan tubuh yang indah dan dada yang sangat besar. Bahkan berkali-kali Kyubi harus menahan hasrat untuk tidak menelanjangi wanita itu di tengah-tengah kerumunan orang. Ia tidak ingin di bunuh sang adik karena sifat nya yang beringas bila bertemu dengan dada seorang wanita.

"Hmmm…ekkhh..ba..bagaimana ka..lau di hotel saja..akhh "kata wanita cantik itu di tengah deru kenikmatan yang ia rasakan di bawah sana tatkala jemari lentik sang pemuda tampan bermain di liang kewanitaan nya.

"Tunggu lah sebentar. Aku masih ingin menikmati acara puncak di sini. Kau sudah tidak sabar ?" Balas pemuda berambut merah jingga ini lalu meraup bibir tipis ber lapis lipstick yang menggoda iman nya sedari tadi. Decakan saliva yang berada dalam rongga mulut itu terdengar oleh Naruto yang berada dekat di sana.

"Aku ke toilet sebentar Rubah. Jangan buat ulah. Atau aku pulang " Memutar bola mata nya malas pemuda yang sedang memperkosa mulut seorang wanita itu hanya mengangkat sebelah tangan nya ke udara. Naruto mendengus kasar. Ia tahu bila ia tidak akan bisa menikmati suasana yang ada di club itu. Ia sangat tidak biasa untuk sekedar meminum segelas alcohol. Dia kuper— tidak. Tapi dia sangat tidak menyukai sesuatu yang mahal seperti ini. Ia lebih suka meminum teh hijau hangat ketimbang minuman yang ia tidak tahu apa nama nya yang hanya terasa panas di tenggorokan nya. Ia bingung, kenapa minuman yang tidak enak itu bisa sangat mahal harganya. Hah sepertinya ia benar-benar sudah terkontaminasi oleh Kakuzu. Bahkan untuk segelas minuman beralkohol saja ia perhitungkan harga nya. Dasar MONEY FREAK.

.

.

Langkah kaki dari kaki jenjang itu terhenti di sebuah ruangan yang bertuliskan Toilet di sana. Ia basuh wajah tampan nya dengan air dingin yang berada di wastafel. Berkali-kali ia usap wajah rupawan itu agar kantuk yang ia rasakan menguap. Ia harus bekerja malam ini. Menghibur ratusan orang kaya yang datang ke tempatnya bekerja. Tubuh ramping dengan kulit putih itu bergoyang sedikit,berlatih dan mengingat gerakan baru yang ia ciptakan sedari tadi. Ia harus mendapat kan tarian yang baru setiap hari nya, ia tidak ingin kehilangan para pelanggan nya. Kehilangan pelanggan berarti kehilangan uang. Ia tidak mau kehilangan uang. Dengan uang ia bisa bertahan. Setelah beberapa menit menyempurna kan gerakan nya, ia merapikan rambut hitam nya dan bersiap untuk bekerja.

.

.

.

"Lama sekali sih. Kau tersesat ? " gumam Kyubi pada Naruto yang duduk di sampingnya

"Jangan cerewet. Loh mana wanita itu ?" tanya Naruto karena mendapati wanita cantik yang sedang di cumbu kakaknya tadi tidak ada di tempatnya.

"Dia sedang berada di toilet untuk membersih kan diri. Kau tahu aku sedikit beruntung menemukan wanita kencan yang cantik malam ini " Kyubi bersorak riang. Naruto mendengus kesal

"iya..iya..aku tahu " jawab Naruto lalu meminum cairan yang ada di gelas yang ia pegang.

"Tumben kau minum alcohol Otouto. Biasanya kau selalu minum es "

"Berhenti memanggil ku dengan sebutan itu. Kau sangat tidak pantas menjadi kakak ku. "

"Hei salah kan saja Kaasan yang melahirkan ku terlebih dahulu. Jawab pertanyaan ku tadi adik ?"

"Hah~aku ingin sedikit bersenang-senang. Bukan kah itu tujuan mu mengajak ku bodoh. Sekarang kau protes aku minum alcohol ?"

"Tidak-tidak. Justru aku merasa senang bila bisa sedikit merubah sifat kuper mu itu Naruto. Ayolah kau sempurna dengan wajah dan tubuh tegap seperti ini semua wanita akan tunduk di bawah mu "

"Aku tidak tertarik dengan wanita. Hentikan doktrin mu "

"Jadi kau tertarik dengan kapan adik kecil ku yang manis ini menjadi penganut yaoi ?"

"Aku tidak tertarik dengan urusan seperti itu Baka. Kau lupa dengan proyek baru Namikaze corp yang berada di Canada, heh wakil Direktur " Naruto menyeringai tipis melihat reaksi kakak nya yang merengut kesal mendengar perkataan nya

"Hentikan omongan mu itu Naruto. Jangan bawa pekerjaan ke mari. Kau membuat mood ku rusak. Dasar Rubah " Kyubi menjambak surai pirang sang adik.

"Ittai..ouh..rubah buruk rupa. Kau kasar sekali…aww…" Naruto berteriak kecil mengaduh karena mendapatkan serangan "Jambak rambut pirang adik" dari sang kakak. Kyubi tidak mengidahkan kesakitan yang di terima Naruto. Ia malah semakin semangat untuk memperkosa kepala Naruto berserta isi nya.

"Biar saja..akan ku cabuti rambut jelek mu ini sampai kau botak…dasar adik nakal "

"Awww…hentikan bodoh. Kau membuat ku pusing. Berhenti mencabuti rambut ku Nii-chan "

"Kau sudah membuat mood liar ku hilang malam ini. Tidak kah kau merasa bersalah…"

"Oke..oke…maaf kan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi…."— "AWWW !" Naruto menjerit agak kencang karena kelakuan Kyubi yang mencabuti rambut nya.

"Gomen ne tuan-tuan. Aku lama di toilet " suara wanita menghentikan perilaku kedua kakak beradik itu.

"Ohh tidak apa-apa. Silahkan duduk saja " sambut Kyubi senang karena mainan nya sudah kembali. Naruto melihat nya tidak suka. Kenapa di otak sang kakak hanya ada shoping dan wanita. Ia tidak heran banyak wanita yang sudah jadi korban ke isengan Kyubi. Kyubi memang sangat tampan, terlebih dengan sikap ramah nya dan kedudukan di kantor. Banyak wanita yang mengantri walaupun nantinya akan berakhir di ranjang setiap malam nya. Bukan malah berkurang jumlah korban nya malah semakin bertambah setiap harinya. Sudah banyak wanita di kantor nya menjadi korban ke isengan sang kakak. Belum pernah Naruto melihat Kyubi serius dengan hanya satu wanita saja. Entah apa nya membuat pria tampan berstatus kakak nya itu begitu menggilai wanita-wanita. Memang selera Kyubi sangat lah tinggi dalam mencari wanita, tapi tetap saja tidak ada yang benar semua wanita yang di pilih Kyubi. Kalau tidak berakhir dengan one night stand yah hanya merogoh isi dalam dompet nya. Dia pintar namun bodoh bila berhubungan dengan wanita. Hah Naruto sangat lah lelah melihat tingkah laku Kyubi yang sangat bodoh itu. Hingga saat ini dalam hidup Naruto cuma ada satu wanita saja yang menghiasi hatinya. Itu pun karena paksaan dari ibu nya yang tidak ingin melihat anak bungsu lelaki nya yang sangat tampan masih berstatus jomblo. Ia masih ingat betapa cerewet wanita yang di sebut ibu itu bila mengenai hubungan percintaan nya. Ia bukan nya tidak laku, tapi ia sungguh masih belum mau terlibat dengan suatu hubungan percintaan, yang menjadi prioritas nya adalah perusahaan sang ayah. Ia bisa di sebut sebagai…..workaholic.

"Hah seperti biasa Sasuke menjadi bintang malam ini " wanita cantik berambut pirang di ikat dua itu berkata sambil meminum cairan dari gelas nya. Mata biru gelap miliknya tidak berkedip dari meja bar yang kini penuh dengan para stripter.

"Sasuke ?, siapakah dia ?" Kyubi menoleh kan kepala nya mengikut arah pandang sang gadis cantik itu.

"Dia adalah primadona yang ada club ini. Semenjak ada dia para pengunjung yang datang semakin ramai. Dia stripter dan selalu mendapat uang ribuan dolar hanya dengan sekali menari "

"Benar kah. Aku sedikit penasaran dengan Sasuke itu. Apa kah dia cantik ?" mata Kyubi berkilat jahil.

"Tidak dia bukan wanita tapi pria. Walaupun begitu ia di karunia dengan wajah yang cantik seperti perempuan. Awalnya aku juga terkejut kalau dia itu cowok. Sungguh tubuhnya yang mungil itu mirip dengan seorang wanita " Wanita itu berdiri membetulkan tata rok nya tersikap akibat ulah nakal Kyubi.

"Mau kemana kau ?" tanya Kyubi penasaran karena ia belum lah puas dengan service yang di berikan wanita itu. Ia membayar banyak tapi blowjob pada penis nya belum lah ia dapat. Ia tidak mau berakhir dengan kejantanan yang masih tegang.

"Aku ambil minum dulu. Kau mau memesan juga tuan tampan ?" wanita tersebut berkedip-kedip nakal. Kyubi semakin tertantang dengan tingkah pola wanita cantik itu.

"Baiklah aku mau wine dan vodka untuk kakak ku. Masuk kan saja semua tagihan pada bill ku " sahut Kyubi riang.

"As you wiss my precious king " jawab wanita itu dengan kekeh kecil. Sepertinya ini malam keberuntungan nya. Ia mendapat kan pelanggan yang tampan dan kaya. Tidak salah memang incaran nya sejak awal.

"Lagi-lagi kau memesan minuman yang aneh-aneh rubah " Naruto berdengus sebal

"hahaha jangan seperti remaja ababil seperti itu adik. Kau diam saja dan lihat pertunjukan Sasuke di sana " Kyubi menunjuk meja bar yang ramai di penuhi oleh para manusia yang sibuk meliuk-liukan tubuh nya. Beberapa pengunjung melempar uang dengan jumlah besar dan senangtiasa di sambut meriah oleh para stripter disana.

.

.

.

Seorang strpter pria dengan tubuh putih itu terlihat lihai meliukan tubuh indah nya di tengah para penari wanita. Ia yang mengenakan celana jens super pendek dengan kemeja putih dengan lengan panjang terlihat sempurna di sana. Berlembar-lembar uang sudah ia dapatkan di saku celana nya. Ia mengedipkan mata nya nakal. Mencoba menggoda lelaki tua yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip di atas meja stand. Ia berjalan perlahan lalu merangkulkan tangan nya pada leher pria tua itu, dengan gerakan pinggul nya luwes ia bergoyang memutari tubuh tambun sang pria. Beberapa kali stripter manis itu mencoba menggoda dengan mendekat kan pantat nya di selangkangan sang pria. Dengan gerakan sensual dan erotis tubuh yang tengah bermandikan keringat itu bergoyang seduktiv.

"Hai tampan. You wanna play with me ?" tanya nya dengan suara manja mendayu. Membuat pria tambun itu bergidik ngeri.

"You afraid? " tanya nya lagi dengan wajah sayu yang mempesona. Seakan terhipnotis pria tua itu menggeleng cepat.

"Tidak takut. Jadi anda mau menari bersama ku?" ulang nya lagi lalu mendekat kan wajah nya untuk bersentuhan dengan calon korban nya.

"Kau akan ku buat senang, tuan tampan " rayu nya dengan janji sensual. Segera saja ia seret tubuh Pria itu untuk berada di tengah. Membuat para penari lain minggir dan menyiap kan tempat bagi sang primadona menunjukan kebolehan nya.

Musik yang dimainkan disc jokie wanita cantik itu berubah menjadi aliran yang agak cepat dan keras. Semakin membuat tubuh penuh peluh manusia di sana tak sanggup untuk tidak bergoyang. Puluhan gelas dengan isi cairan memabukan telah bertengger manis di meja bar. Sepertinya mereka lebih memilih berdansa ketimbang minum. Sorak-sorai pengunjung semakin membahana tatkala menyaksikan stripter tampan itu tunjuk kebolehan. Puluhan lembar uang bertebaran di meja.

Pemuda dengan perawakan tubuh mungil dan wajah manis itu bergerak seduktiv dengan lawan main yang tampak kewalahan mengimbangi gerakan nya. Tentu saja lawan main nya bukan lah stripter seperti dirinya. Ia mengerling genit dengan usapan tangan di dadanya untuk menggoda pria itu mengeluarkan uang dari dompetnya. Memutar tubunya sebentar, pemuda dengan status mahasiswa itu lalu berbaring dengan kaki yang di buka lebar di hadapan para pengunjung. Puluhan tepuk tangan dari manusia disana terdengar. Mereka ingin sekali menyentuh kulit putih yang sedang menari diatas meja bar. Bahkan mereka sudah menyiapkan berlembar-lembar uang bila memang di minta. Menggerak kan tubuhnya pelan, stripter yang pandai dalam mengontrol situasi ini menatap iba pada pria gemuk itu untuk mengikuti gerakan nya. Seakan tahu, pria dengan jabatan tinggi di pemerintahan ini mendekat lalu menindihi tubuh mungil yang selalu menggoda iman nya.

"Kau ingin yang seperti apa tuan tampan ?" bisik nya pelan pada pria yang ada di atas tubuhnya.

"Buat aku puas sayang " jawab pengunjung spesial itu lalu memasukan tangan besarnya dalam kemeja yang kini basah oleh keringat.

"uh… kau tidak sabar sekali tuan " desah halus Sasuke membuat kejantanan pria tua itu perlahan bangun.

"Tentu saja bagaimana aku bisa tahan dengan dirimu yang cantik ini "

"Aku pria tuan dan aku tidak cantik"

"Kau seperti wanita di mata ku. Ayo tunjukan kehebatan mu " desak pria itu tidak sabran.

"Berikan aku uang mu dulu baru akan ku service diri mu tuan tampan " Terkekeh geli pria dengan perawakan tambun itu mengeluarkan dompetnya lalu menghamburkan uang dengan jumlah besar di wajah tampan Sasuke.

"Apakah cukup ?" tanya nya dengan tangan yang menjelajah kesana-kemari.

"Mana mungkin aku cukup dengan jumlah uang sedikit ini. Tuan kaya " menggoda dan sensual. Layak nya candu narkoba tubuh yang ia tindihi ini membuat nya harus ekstra sabar. Dengan tergesa-gesa ia berikan semua dompet berserta isi nya pada Sasuke. Ia tidak peduli dengan uang yang ada di dalam nya. Ia hanya ingin kepuasan dan tubuh mungil ini sudah bejanji akan memberikan nya.

"Uhmm…. ku rasa ini cukup tuan ku. Kau mau aku yang seperti apa ?" tanya Sasuke pelan lalu membuka kancing kemejanya.

"Apa pun itu buat aku puas " perintah nya mutlak

"As you wish " sahut Sasuke dengan seringaian yang mengerikan.

.

.

.

.

TBC

jangan lupa tinggalin review buat Author yaakkkkk