A/N: Oke, kurang kerjaan apa saya sampai publish dua FF dalam sehari?! *padahal tugas numpuk #dihajar
Kalau ini saya terisnpirasi dari sebuah permainan tradisional Jepang yang bernama kagome-kagome
Disclaimer:
Naruto dkk bukan milik saya. Mereka milik Masashi Kishimoto
Warning:
OOC, ladang typo, gaje, dll
Seorang pria bersurai pirang pendek berjalan menuju taman desa Konoha. Ya, dialah Uzumaki Naruto, nanadaime hokage. "Minna, maaf terlambat!" serunya. Sasuke, Gaara, Chouji, Sai, Toneri, Orochimaru, Kiba, Rock Lee, Shino dan Shikamaru telah berkumpul. Mereka duduk dikursi taman sambil berbincang. Gaara tengah berlibur dari pekerjaannya, jadi ia mengunjungi kakaknya –Temari- yang tinggal disini.
"Hei, kalian tahu tidak permainan 'Kagome-Kagome'?" tanya Toneri tiba-tiba. "Hah? Permainan macam apa itu?" Kiba bingung. "Itu adalah permainan anak-anak. Seseorang menjadi 'oni' dan jongkok ditengah lingkaran sambil menutup mata. Maksudku, anak-anak lain yang mengelilinginya. Mereka memutari anak yang ditengah sambil bernyanyi. Ketika lagu selesai, anak itu harus menebak siapa yang ada dibelakangnya. Jika berhasil menebak, maka tukar posisi." Shino menjelaskan. "Kalau gagal?" tanya Lee. "Entahlah, tapi permainan ini cukup misterius, kudengar banyak anak yang hilang setelah memainkannya." Gaara berbicara.
"Yosh, tunggu apa lagi? Ayo mainkan!" seru Naruto. BLETAK! Sasuke menjitak hokage pirang itu. "Oy, itu permainan bocah!" serunya. "Ayolah, teme..." kata Naruto manja dan akhirnya Sasuke mengalah. Naruto berjonggok dan menutup matanya, sedangkan yang lain memutarinya. 'Kagome-kagome, kago no naka no tori wa, itsu itsu deyaru yoake no ban ni, suru to kame to subetta... Ushiro no shoumen daare?'
"Ngg... Kiba! Baumu seperti Akamaru." Naruto menebak dan dibelakangnya adalah Orochimaru. "Sembarangan kau!" desisinya. "Sudahlah, ayo kita pulang. Sudah waktunya makan malam!" kata Shikamaru. Lalu semuanya kembali kerumah masing-masing.
.
.
.
"Tadaima..." "Okaeri papa!" Sarada menjawab sambil membersihkan rumahnya. "Mama sudah menunggu. Sebaiknya papa mandi, air hangat sudah disiapkan. Setelah itu kita makan malam." Gadis Uchiha itu itu tersenyum pada papanya. 'Aku merasa ada hal yang aneh...' batin gadis itu. Perlahan matanya berubah menjadi sharingan. "Kurasa ada yang mengikuti papa, tapi mana wujudnya?" gumam Sarada.
.
.
.
Naruto duduk dikursi meja makan, Hinata tengah memanggil kedua anakya. Jinchuuriki Kyuubi itu merasa ada yang mengikutinya, entah siapa. "Tou-chan!" Uzumaki Himawari memeluk ayahnya. Kesibukan hokage membuatnya jarang makan malam bersama keluarganya. Mereka sangat senang karena malam ini mereka berkumpul bersama.
"Hinata, kau tahu tidak? Tadi aku dan yang lainnya bermain kagome-kagome." Naruto membuka suara. "Eh? Naruto-kun jangan bercanda, itu kan permainan anak-anak." Hinata terkikik geli. "Tapi..." 'Kagome-kagome, kago no naka no tori wa, itsu itsu deyaru yoake no ban ni, suru to kame to subetta... Ushiro no shoumen daare?'
Perkataan sang hokage terputus karena mendengar nyanyian anak perempuan, tapi suaranya bukan dari Himawari. Lampu rumah tersebut padam seketika, membuat suasana semakin mencekam. Boruto langsung menggunakan byakugan untuk melihat sekelilingnya, tetapi tidah ada apa-apa. Sebuah tangan mungil dan dingin menyentuh Naruto "Bolt? Hima? Aku tahu kalian takut, tapi kalian bisa lepaskan tanganku?" tanya Naruto "Jika aku takut, mana mungkin aku menggunahan byakugan untuk memastikan keadaan rumah. Lagipula, aku memasang kuda-kuda bertarung dan tidak memegang tangan tou-chan." Kata Boruto. "Iya, Hima juga lagi meluk kaa-chan." Tambah Himawari.
.
.
.
"Naruto-san, ayo kita main lagi..."
.
.
.
TBC/Disc
A/N: Kalau ada yang minta lanjut, akan saya lanjutkan. Kalau tidak? FF ini akan ditinggal :3 #dihajar
Review Please ^_^
