"Naruto, kamu adalah anak laki-laki yang paling papa banggakan."
Naruto kecil tersenyum mendengar perkataan papanya, namun, karena tidak melihat depan ia tersandung batu dan terjetuh hingga melukai lututnya.
Lututnya terasa perih sekali, ia menitikan air mata dan hampir meraung jika saja ayahnya tidak menggendongnya dan mengangkatnya tinggi keudara.
"Kamu anak laki-laki! Jangan menangis, kamu tidak boleh menangis, jadilah anak yang tangguh dan berani!" Katanya dengan tegas.
Naruto kecil yang tidak mengerti apapun kala itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya dengan polos.
Cry
By. Yupilazuli.
Disclaimer: not me!
Warning: shounen-ai, ooc, typo, dll
Hari itu liburan musim panas telah tiba, Naruto diajak main dengan teman-temannyanya di taman, namun…
"Apa?! Kamu gak punya ibu?! Hahha dasar cupu!" Ledek temannya. Naruto mengepalkan tangannya kesal, hampir menonjok anak itu tetapi ditahan oleh seseorang.
"Sasuke…" naruto melihat ekspresi wajah sasuke yang menyeramkan akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk menonjok.
"Ya! Memang dia tidak memiliki ibu, tapi dia jauh lebih baik daripada kamu!" Bela sasuke, naruto merasakan pipinya bersemu hangat kala itu. Ia tidak mengerti, kenapa jantungnya jadi terasa sesak dan sakit? Apa ini?
"hoi, dasar bodoh, jangan pakai kekerasan… kau tidak mau papamu jadi kesulitan kan?" Tanya sasuke setelah anak yang mengejek naruto pergi.
"Ya! Tapi tidak usah bilang bodoh?!" Naruto berterimakasih tapi agak kesal juga dengan panggilan sasuke.
Sasuke tidak menjawab dan mengacak rambut naruto lembut, ia berlari meninggalkan naruto sambil berkata, "sampai besok!"
Naruto memperhatikan sosok sasuke dari belakang, dapat ia lihat seorang wanita cantik datang menggendongnya dengan kasih sayang…
Naruto merasa sesak di dada ketika melihat pemandangan itu, air mata sudah menggenang di ujung matanya, tapi ia teringat perkataan ayahnya, ia usap air matanya dan menepuk pipinya keras.
"Naruto harus kuat! Harus tersenyum! Naruto anak papah yang paling kuat…" katanya sambil menghibur diri sendiri, ia berlari menuju kearah…
.
"Sasuke!"
Sasuke menolehkan kepalanya dan mendapati Naruto sedang melambaikan tangan padanya, ia menghampiri si kuning itu.
"Kamu masuk SMA international ya?" Tanya Naruto.
Sasuke mengangguk, Sasuke tahu Naruto sedih namun ia tetap mengembangkan senyumannya untuk Sasuke.
"Maaf, … aku tidak bisa menjagamu lagi…"
Naruto menggeleng dengan cepat dan berkata, "Sasuke! Semoga sukses…" Naruto tersenyum lagi, tapi Sasuke dapat melihat setitik air jatuh dari matanya.
Itulah hari terakhir Sasuke dan Naruto bertemu.
.
Apa kabarmu sekarang? Apa kau sehat dan makan yang banyak?
Itulah yang selalu kupikirkan ketika mengingat Naruto, temanku yang sudah kutinggalkan selama tiga tahun, aku pernah berhubungan dengannya lewat e-mail tetapi hanya tahun pertama saja… setelah itu ia seperti… Menghilang?
Saat ini aku berada di jepang karena sudah menyelesaikan kuliah, jangan kaget, aku lompat kelas karena jenius sehingga bisa dengan cepat kembali, dan juga karena aku ingin bertemu dengannya…
Aku berjalan seperti dulu biasanya aku berjalan kearah rumah Naruto, tapi betapa terkejutnya aku ketika tidak mendapati rumah Naruto disana, hanyalah seonggok tanah yang dijual dengan harga yang mahal.
Apa yang telah terjadi selama aku pergi?…
TBC
Dilanjutkan setelah UTS! Thank you.
