Haruno Sakura kembali menghela napas dalam. Rasanya paru-parunya sangat sesak. Tiga jam terjebak dalam ruangan tertutup tanpa melakukan sesuatu adalah sama saja seperti halnya membosankan. Kepalanya ia telengkan dan ia sanggah dengan sebelah tangannya. Bibirnya mengerucut sebal dengan atensi yang sedang dipandangnya.

"Sasuke-kun, tidak adakah hal seru yang bisa kulakukan?"

.

.

.

BOSAN

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Story line is mine!

This is SasuSaku fiction

OOC?

Enjoy!

.

.

.

Uchiha Sasuke menoleh menghadap sang kekasih. Manik tegasnya menyiratkan sebuah pertanyaan; 'apa?' pada atensi merah muda di sampingnya.

Sakura membawa punggungnya bersandar nyaman pada sandaran sofa tempat mereka duduk. Ia menundukkan kepalanya dan mulai memainkan jari-jemarinya pertanda ia sedang bosan.

"Dua ikanmu di dalam akuarium itu bertingkah seolah mereka sedang mengejekku!" wajahnya memutar dan tangannya menunjuk akuarium di samping Sasuke.

Sasuke memutar kepalanya menghadap akuarium di sampingnya. Tak ada yang salah; pikirnya. Dua ikan miliknya hanya saling memutari tubuh mereka satu sama lain. Lalu, ia kembali memfokuskan netranya pada Sakura.

"Kenapa?" tanyanya.

Sakura mendengus. Dasar tidak peka; pikirnya. Ia mengambil bolpoin milik Sasuke yang tergeletak di samping laptop menyala di depan Sasuke. "Ayolah, Sasuke-kun! Tiga jam sudah aku menunggumu mengurus skripsimu di apartemenmu tanpa melakukan hal berarti. Dan dua ikan milikmu itu.." tangannya kembali menunjuk ke arah akuarium, "..mereka saling memutari tubuh satu sama lain seperti halnya sepasang kekasih yang sedang berkencan."

Sasuke tersenyum simpul. "Kau bosan?"

"Tentu saja aku bosan. Memangnya kekasih mana yang ingin malam Minggu dengan keadaan hening dan membosankan seperti ini? Oh ya, mungkin saja kalau kau lupa, Uchiha-san," Sakura menyipitkan matanya.

Sasuke masih setia menatap wajah sebal Sakura dan mendengar gerutuannya. "Huh?"

Sakura sedikit melonjak dari duduknya. Ia menepuk dahinya mengetahui fakta bahwa kekasihnya ini benar-benar menyebalkan. "Bukankah tadi kau mengajakku berkencan? Kau bilang itu sewaktu berkirim pesan denganku. Kau lupa?"

Sasuke tertawa renyah melihat muka sebal milik kekasih manisnya ini. Ia menarik pelan pipi sang kekasih dan mulutnya berujar, "kau marah?"

Sakura menarik tangan Sasuke yang masih setia berada di atas pipinya. "Sasuke-kun, lepas! Sakit!"

Sasuke tertawa semakin keras dan langsung melepas tarikannya di pipi Sakura. Ia kembali menghadap ke depannya untuk membereskan segala peralatannya. Sedangkan Sakura, ia masih sibuk mengadu kesakitan dengan pipinya yang terus ia usap.

"Pipimu tidak akan habis jika kutarik seperti tadi. Ia kenyal," ucap Sasuke sembari mengulas senyum.

Sakura mendengus, "kenapa tidak tarik pipimu sendiri? Pipimu kan juga kenyal."

Sasuke bangkit dari duduknya tanpa mengindahkan pertanyaan Sakura barusan. Lalu, ia menepuk pelan jeansnya yang sedikit kusut akibat terlalu lama duduk. Ia mengulurkan tangannya ke arah Sakura. "Ayo pergi keluar! Kita berkencan."

Sakura tersenyum dan langsung menyambut uluran tangan Sasuke.

.

.

.

FIN

.

.

.

A/N: Lama tidak jumpa, kan ya? :v Maaf, karena Shelo adalah siswa tingkat akhir, jadinya, yaa gitu deh .-. Sudahlah, bingung mau cuap-cuap apa, hmm. Review, boleh kan yaa? :3