sebelumnya maaf untuk fic yang pendek, Mattie hanya sedikit canggung buat bikin fic Rate M
Warning : Yaoi
"kau merusaknya!"
"oh ya? Salahmu! Tempat kau meletakan itu!"
"kau hancurkan semuanya! Usaha ku! Miliku! Kau bukan hanya sekedar perusak! Kau bajingan! Kau terlalu egois, oga!"
Oga hanya diam mendengar kata kata furuichi tadi. Dengan tenang oga keluar dari kamar furuichi, furuichi pun hanya melihat oga pergi.
'oga bodoh, aku membuat ini... untukmu,'
Sudah 2 hari ini furu tidak melihat oga. Perasaan khawatirpun menusuk hati furu.
'oga... aku merindukanmu...'
Raungan hati furu yang selalu meledak saat mengingat 2 hari tanpa oga.
'aku akan ke rumahnya... sekarang.'
'hanya mengetuk apa susahnya?'
Furu kembali berbicara pada dirinya.
Ia menghela napas...
...hanya untuk mengetuk pintu kamar oga.
DUG!
Dengan cepat, pintu kamar oga menghantam keras wajah furu.
"furu? Hei! Jangan diam diri di sini? Bahaya bukan? Sakit?"
Furu hanya melihat dengat tatapan dendam pada oga – pelaku pembukaan pintu, "aku baru akan pergi ke apartemenmu...!" lanjut oga semangat.
"bodoh!" teriakan furu yang membuat oga terlihat kaget, "jangan bertingkah seperti tidak terjadi apa apa kemarin! Kemarin – kemarin... aku.. minta maaf,"
Oga tersenyum mendengar kata kata halus furu, " kemarin juga salahku... membuat jam pasir nggak gampang,aku tau. Tapi aku merusaknya dengan nggak susah begitu, maaf"
Furu mengeluarkan semburat merahnya, mendorong oga masuk ke kamarnya. Dan menangis sejadinya.
"oga...oga – aku..." kata kata furu yang tertahan oleh isakan.
"jangan menangis furu..." disamping oga mengatakan itu... terjadi...
"IDIOT! KENAPA KAU BUKA PAKAIANKU!"
"diam furu... "
"tunggu... emh.."
"belum mulai furu... jangan bersuara dulu,"
Oga mulai memainkan nipples furu. Baby Beel hanya melihat dengan wajah inosen., "jangan perdulikan dia furu," bisik oga sebeum menjilat daun telinga furu.
Furu hanya diam menikmatinya.
Oga mengganti posisinya.. menyamankan furu, menciumnya pelan, hingga yang ganas menurutnya.
"ngh...mngh..." suara furu di tengah ciumannya, "aaahhh.."
"aku mau yang lebih furu..."
Furu mengangguk pelan. Menutup matanya saat oga membuka celananya. Furu menarik napas sebelum oga melakukan hal yang lebih.
Tepat... oga melakukan hal yang LEBIH. Menekatkan adiknya dengan milik furuichi. Furu mengeluarkan seluruh dirinya.
Saatnya oga memasukan dirinya pada furu.
"aah...aahhhh,"
"aku ada pada jalan masuk, furu... "
"b – baik...ah"
Furu mendesah seiring oga memasukannya lebih dalam.
"nnhh,"
"aahh, hah...hah,"
"nh, se – sebut namaku, furu,"
"hah.."
"furu!"
"o – oga,"
"furuichi!"
"o..ga! ogaa! AAAHHH!"
"oga..."
"ya...?"
"aku susah duduk"
