SHINJI HARUMORI PRESENT:

THE SUN

Chapter 1: Something

00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

"Sasuke-kun? Apa kau didalam?" seorang gadis bersurai merah muda tengah mengetuk pelan sebuah pintu berwarna coklat gelap dihadapannya, terlihat raut kekesalan muncul diparas manisnya. Bibirnya yg berwarna pink lembut terus berkomat-kamit sambil mengetuk pintu, sumpah serapah tak lepas dari gumaman gadis muda ini.

Cklek

Pintu yang sedari tadi digedornya pun terbuka, tampak seorang pria muda berparas tampan keluar dengan raut kesal, rambutnya yang biasa berdiri dibagian belakang kini turun dan sedikit kusut. Matanya merah dan menguap beberapa kali.

"Hn, apa yang kau inginkan Sakura?" Tanya pria itu atau sebut saja Sasuke dengan wajah bosan yang mengantuk, sedangkan gadis yang ditanyainya hanya diam dengan wajah melongo melihat penampilan pria dihadapannya ini.

"Oh Kami-sama! Sasuke-kun apa kau lupa hari ini ada janji denganku?!" Tanya Sakura kesal kepada pria berusia sekitar 20 tahun ini, sedangkan Sasuke hanya diam sambil mengerutkan dahinya bingung. Tak berapa lama, ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum pergi menemani gadis pink itu.

"Tunggulah sebentar Sakura!" perintah Sasuke dari dalam kamar mandi, sedangkan Sakura hanya mengangguk dan memasuki kamar Sasuke. Pandangannya beredar mengelilingi keadaan kamar pria itu, semua terlihat rapi sama seperti 2 hari yang lalu saat terakhir Sakura merapikan kamar pria itu. Sakura berjalan perlahan menuju lemari baju Sasuke, dan mengambil sebuah kaos putih bertuliskan ADIDAS yang cukup besar dibagian dada kaos itu dan kemeja hitam beserta skiny jeans untuk Sasuke.

GYUUT

Sepasang tangan memeluk pinggangnya erat dari belakang, Sakura agak berjengit saat nafas pemilik tangan itu berhembus disekitar tengkuknya. Wajah Sakura telah memerah sempurna sekarang, ia hanya bergumam pelan dengan menundukkan kepalanya.

"Ss-sasuke-kun hentikan! Itu sangat gelii." Sedangkan Sasuke hanya diam, dilepaskannya pelukannya diperut Sakura lalu beralih mengambil pakaiannya yg masih dipegang Sakura. Seringai terlihat diwajahnya saat mendapati wajah gadis itu memerah.

"Jadi, kau mau keluar? Atau melihatku memakai baju Sakura?" Tanya Sasuke tak lupa dengan seringai mesum yang terpampang jelas diwajah porselennya, sedangkan Sakura berlari keluar kamar dengan cepat tak lupa wajah yang juga memerah.

00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

Disinilah Sakura, menunggu Sasuke diruang keluarga mansion Uchiha ini. Sofa coklat yang nyaman diduduki Sakura dengan tenang, kakinya diayunkan Sakura guna mengurangi kebosanannya. Sudah 10 menit Sakura menunggu Sasuke mengganti pakaiannya, itu memang waktu yang cukup singkat namun itu waktu yang sangat lama bagi orang seperti Sakura, gadis aktif yang tak bias diam disatu tempat. Bukan, ia bukannya merasa sungkan untuk berkeliling dimension ini. Hanya saja ia sudah hapal luar dalam dengan keadaan mansion ini, bahkan sampe letak barang-barangpun ia hapal. Sakura menguap bosan, apa yang tengah dilakukan Sasuke hingga selama ini? Sasuke tak biasanya selama ini jika berganti baju.

"Hahh.. apa Sasuke-kun masih lama ya? Aku bosan disini." Sakura menghela nafas bosan, mungkin sedikit permainan dapat menghilangkan rasa jenuhnya. Ia mulai berpikir, mungkin akan menyenangkan jika Sakura memutar lagu di handphonenya yang berada diatas meja kecil disamping sofa ini. Namun ia terlalu malas untuk mengambil handphone itu, yah mungkin ia dapat menggunakan itu tapi jangan sampai tindakan ini diketahui Sasuke karena pria itu pasti akan memarahinya karena memakai itu.

Perlahan terdengar alunan lagu terdengar dari handphonenya, lagu penyanyi western favoritnya Demi Lovato yang berjudul this is me terdengar mengalun dikeheningan ini. Sakura memejamkan matanya menikmati alunan lagu itu.

"Terkadang itu sangat berguna disaat seperti ini, tapi kenapa Sasuke-kun melarangku menggunakan itu ya?"

"Hn, apa yang kau maksud itu Sakura?" Tanya sebuah suara baritone tepat dibelakang Sakura, sedikit berjengit Sakura menoleh menatap pria yang tengah menatapnya dengan tajam. Cengiran terpampang diwajah gadis itu, 'gawat jangan sampe Sasuke-kun tau aku menggunakan itu tadi.' Batin Sakura.

"Ehh? Emm, ti-tidak ada kok Sasuke-kun. Ohiya, ayo kita pergi!" Sakura bangkit lalu menarik Sasuke keluar mansion, sedangkan Sasuke hanya diam saat ditarik. Buat apa menolak? Toh dia tidak mungkin menolak Sakura.

00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

"Jadi buku apa yang kau cari Sakura?" Tanya Sasuke saat mereka telah sampai ditoko buku tempat Sakura biasa membeli buku.

"Emm, aku tidak tau Sasuke-kun. Tsunade-sensei hanya menyuruhku mencari buku tentang pengobatan tenaga dalam, selebihnya aku tak tahu." Sakura mengelilingi rak-rak buku itu dengan perlahan, sedangkan Sasuke hanya diam memperhatikan Sakura. Akhirnya ia pun ikut berkeliling membantu Sakura mencari buku yang dicari gadis itu.

"Ah! Mungkin seperti itu buku yang dimaksud oleh Tsunade-sensei, Sasuke-kun dapatkah kau mengambil-" perkataan Sakura terputus saat menyadari Sasuke tidak lagi berada dibelakangnya, bukannya ia tidak mau mengambil buku itu sendiri. Hanya saja rak itu tempat buku itu berada terlalu jauh dari batas jangkauannya.

"Huh, disaat seperti ini ayam itu malah pergi! Lagi pula kenapa rak ini tenggi sekali!" hei, jangan menyalahkan rak itu nona, kau saja yang terlalu pendek .

"Apa aku pakai itu saja ya? Tapi bagaimana kalau ada yang lihat? Apa lagi kalau sampai Sasuke-kun tau, bisa dimarahi habis-habisan aku. Tapi, aku sangat memerlukan buku itu! Cih, dasar rak tinggi sialan! Baiklah aku terpaksa menggunakan itu!" Setelah memastikan keadaan aman, dan Sasuke tidak ada disekitar tempatnya, Sakura menghela nafas pelan.

"Hahh… maaf ya Sasuke-kun." Sakura memejamkan matanya, keningnya sedikit berkerut. Perlahan, buku yang berada dirak paling atas mulai bergerak. Buku itu sedikit bergetar, buku yang tadi tersusun rapi dirak atas, bergeser hingga hamper jatuh dari rak tersebut.

BUK

Sakura membuka matanya cepat, tepat dibawah kakinya buku tebal berwarna merah yang tadi diinginkannya jatuh. Sakura sedikit menunduk ngambil buku itu dan dengan cepat diraihnya, senyum terkembang diwajah manisnya. 'itu memang sangat berguna, beruntung sekali aku mempunyai kekuatan itu.' Batin Sakura.

"Hn, bagaimana? kau sudah menemukan buku itu, Sakura?" Suara baritone yang tepat berada dibelakangnya mengagetkan Sakura, 'Gawat! Semoga Sasuke-kun tak tahu tadi aku menggunakan itu!'

"Ehh, emm ano su-sudah Sasuke-kun." Jawab Sakura pelan, sambil berbalik menghadap Sasuke.

"Kau menemukan buku itu dimana? Aku sudah menyarinya, tapi tidak ada?" Alis Sasuke sedikit mengernyit ketika mendapati ekspersi tegang diwajah Sakura, dengan perlahan Sakura menjawab dengan sedikit terbata.

"Di-diatas sana Sasuke-kun." Sakura menjawab sambil menunjuk rak yang berada jauh diatas kepala Sakura. 'bagaimana mungkin Sakura bisa mendapatkan buku itu tanpa bantuan apapun? Apa jangan-jangan…'

"Sakura kau tidak menggunakan-"

"Ti-tidak Sasuke-kun, aku tadi meminta bantuan pelayan took ini kok!" Jawab Sakura dengan senyuman riang, sedangkan Sasuke hanya diam menatap dalam Sakura.

'Semoga Sasuke-kun tidak tahu.'

'Semoga pemikiraku salah Sakura, jangan sampai karena kecerobohan kecilmu mereka jadi mengetahui posisimu sekarang.'

00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000

"Sasuke-kun, bagaimana kalau kita pergi kencan sekarang?" Tanya Sakura pada Sasuke, mereka sudah berada dimobil porch milik Sasuke. Setelah kejadian mencurigakan ditoko buku,Sasuke lebih banyak diam. Berbagai spekulasi bergentayangan diotaknya, ini tidak dapat dibiarkan batinnya.

"Hn." Jawab Sasuke, merasa tak puas Sakura mengerucutkan bibirnya.

"Hn-mu itu artinya apa Sasuke-kun? Kenapa kau menyebalkan seperti ini sih!" Gumam Sakura, sedangkan Sasuke hanya diam menanggapi perkataan Sakura. Hening, setelah gumaman Sakura mereka tak lagi bersuara. Bukannya apa, Sakura hanya sedang malas berbicara. Sedangkan Sasuke, masih bergelut dengan pemikirannya.

'Sakura, jangan sampai kejadian yang lalu terulang lagi.'

TBC